Investment Outlook 20-24 Desember 2021: Adu kuat sentimen penggerak market Windows Dressing Desember vs Case Omicron!

Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi reksa dana, obligasi hingga p2p lending berikut.

 

IHSG Review dan Outlook

Review: Adu Kuat Windows Dressing VS Omicron 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (17/12) ditutup mengalami penguatan tipis sebesar 7 poin atau 0,11% ke level 6.601 setelah selama hampir seharian ditransaksikan di zona merah.

Dibuka pada level 6.584, sempat mengalami penurunan pada 6.559 setelah itu mendekati akhir sesi penutupan bursa dinaiikan dan ditutup pada 6.601.

Sektor penggerak market utama adalah sektor energi yang naik 1,83% dan sektor industri dasar yang naik 0,44%.

Dalam perdagangan minggu kemarin 13-17 Desember 2021 IHSG mengalami penurunan sebesar 51 poin atau -0,77% dari harga pembukaan di Senin (13/12) di 6.652 dan ditutup Jumat (17/12) di 6.601.

 

 

Hot Issue yang menjadi penggerak market minggu kemarin adalah:

  • The Federal Reserve (The Fed) dalam keputusan hasil FOMC (16/12) mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi (tapering) pada Maret 2022 (dipercepat yang awalnya Juni 2022) seiring dengan target inflasinya yang telah terpenuhi dan membuka jalan bagi kebijakan kenaikan suku bunga tiga perempat poin persentase pada akhir 2022 (kemungkinan naik 2-3x suku bunga acuannya).

tapering the fed

Mengutip Reuters, Kamis (16/12), dalam proyeksi ekonomi baru yang dirilis setelah Meeting FOMC para pejabat memperkirakan bahwa inflasi akan mencapai 2,6% pada tahun depan (sekarang di angka 6,8% di bulan November 2021).

Dan tingkat pengangguran akan turun menjadi 3,5%. proyeksi suku bunga acuan bank sentral AS akan perlu naik dari level mendekati nol saat ini menjadi 0,9% pada akhir 2022.  

 

  • Indonesia mendeteksi 3 kasus Omicron minggu kemarin.

Kasus Covid-19 varian baru yang menjadi concern dunia saat ini sudah masuk di indonesia dan menjadi 3 orang. Kementrian kesehatan (kemenkes) memberikan informasi di jumat(17/12) mencatat tiga kasus konfirmasi varian omicron di Indonesia.

Hal ini yang menyebabkan sentimen negatif sementara di market. Pasian omicron tersebut terkonfirmasi setelah menjalani karantina wajib 10 hari.

 

Outlook IHSG Minggu Ini (20-24 Desember)

Outlook IHSG Minggu Ini (1)

IHSG pada minggu ini akan bergerak MIX setelah semua data besar keluar minggu kemarin dan kasus Omicron ditemukan di Indonesia.

IHSG minggu ini akan test support di 6.580 dan 6.500, namun ketika tidak tembus support-nya maka IHSG akan pelan-pelan naik ke 6.650 dan 6.700.

Secara outlook masih MIX dengan range pergerakan IHSG yang tipis pada rentan harga 6.500-6.700.

 

Data Pola IHSG Secara Bulanan Selama 10 Tahun (Pola Window Dressing)

Data Pola IHSG

Bulan Desember 2021 sampai tanggal 17, IHSG masih ditutup dengan kinerja positif sebesar 1,04%.

 

Komposisi Sektoral IHSG per November 2021

No Sektoral Bobot (%)
1 IDXFinance 39,6
2 IDXNonCyclic 12,7
3 IDXBasic 10,7
4 IDXInfra 9,7
5 IDXTechno 4,6
6 IDX Industri 4,8
7 IDXEnergy 6,3
8 IDXCyclic 4,3
9 IDXProperty 3,2
10 IDXHealth  3,2
11 IDXTrans 0,5
Total 100

Sumber: IDX bulan November 2021

 

komposisi sektoral

 

Kinerja Sektoral IHSG Secara Mingguan

Kinerja Sektoral IHSG Dalam Sepekan (13-17 Desember)

No Sektoral Senin (13/12) Jumat (17/12) Perubahan % Perubahan
1 IDXFinance 1.559,76 1.553,75 6,01 -0,39%
2 IDXBasic 1.203,74 1.207,86 4,12 0,34%
3 IDXEnergy 1.096,80 1.107,72 10,92 1,00%
3 IDXCyclic 884,17 879,55 4,62 -0,52%
5 IDXNonCyclic 681,14 663,38 17,76 -2,61%
6 IDXHealth 1.442,62 1.438,81 3,81 -0,26%
7 IDXProperty 808,77 783,25 25,52 -3,16%
8 IDXTechno 8.983,62 8.728,08 255,54 -2,84%
9 IDXInfra 987,94 965,95 21,99 -2,23%
10 IDXTrans 1.560,27 1.692,89 132,62 8,50%
 11 IDXIndustri 1.073,09 1.043,04 30,05 -2,80%
IDX30 507,15 502,01 5,14 -1,01%
LQ45 948,61 939,40 9,21 -0,97%
IHSG 6.652,92 6.601,93 50,99 -0,77%

Sumber: IDX

 

11 sektoral dari IHSG, 3 sektor mengalami kenaikan yang dipimpin oleh sektor transportasi sebesar 8,5%, sektor energy naik 1% dan sektor industri dasar naik 0,34%.

Sedangkan 8 sektor mengalami penurunan yang dipimpin oleh sektor properti yang turun 3,16% dan sektor teknologi yang turun 2,84%.

 

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Berdasarkan Data RTI, investor asing (foreign) pada hari Jumat (17/12) melakukan pembelian (Net Buy) pada all market dengan rincian di market Reguler terjadi Net Sell sebesar Rp -82,66 miliar dan di market Negosisiasi Tunai terjadi pembelian (Net Buy) sebesar Rp 123 miliar.

Minggu kemarin, investor asing telah melakukan penjualan bersih (Net sell) sebesar Rp -1,34 triliun yang terdiri dari net sell di market Reguler Rp -728 miliar dan di market Negosiasi Rp -608 miliar.

Secara Year To Date (YTD) tahun 2021 ini investor asing sudah melakukan pembelian sebesar Rp 29,17 triliun.

 

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)

No Nama Saham Net Buy Asing (Rp) Harga Saham (10/12) (Rp) % Mingguan
1 Elang Mahkota (EMTK) 104 Miliar 2.200 3,77%
2 Bank BRI (BBRI) 84 Miliar 4.110 -0,96%
3 Bank Mandiri (BMRI) 65 Miliar 7.150 -0,69%
4 Avia Avian (AVIA) 52 Miliar 905 3,43%
5 Kalbe Farma (KLBF) 36 Miliar 1.610 0,00%

Sumber data: RTI Business

 

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing yang dipimpin oleh saham Elang Mahkota (EMTK) sebesar Rp 104 milliar, saham BBRI sebesar Rp 84 miliar.

Selain itu ada saham Mandiri, saham AVIA (perusahaan cat Avian yang baru IPO) dan saham Kalbe Farma (sektor kesehatan seiring dengan naiknya sentimen Covid varian baru/omicron).

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

No Nama Saham Net Sell Asing (Rp) Harga Saham (10/12) (Rp) % Mingguan
1 Telkom Indonesia (TLKM) 190 Miliar 4.100 -1,20%
2 Semen Indonesia (SMGR) 176 Miliar 7.425 -5,71%
3 Astra Internasional(ASII)  162 Miliar 5.800 -2,11%
4 United Tractor (UNTR) 106 Miliar 21.725 -5,54%
5 Bank BCA (BBCA) 86 Miliar 7.500 1,69%

Sumber data: RTI

 

Saham yang dijual asing paling banyak minggu ini adalah saham Telkom Indonesia (TLKM) sebesar Rp 190 millar (wajar aksi taking profit setelah kenaikan tinggi), saham Semen Indonesia (SMGR) sebesar Rp 176 milliar, saham Astra (ASII) sebesar Rp 162 miliar, saham United Tractor sebesar Rp 106 miliar dan saham Bank BCA sebesar Rp 86 milliar.

Untuk saham BBCA pada hari jumat sebelum penutupan market terjadi lonjakan harga 3% ke 7.500.

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Global:

Data Global

Sumber: Investing.com

 

  • Data kuat minggu ini adalah data GDP AS, Data Consumer Confidence AS dan data Existing Home Sales AS.

Namun secara spesifik sentimen yang menjadi concern market masih di penyebaran kasus Omicron di Eropa dan AS yang naik signifikan.

 

Rekomendasi Saham   

#1 BBRI

Pembelian bertahap di 4.090 dan 4.020

BBRI

 

#2 INKP

INKP

 

#3 PTPP

Pembelian di 1.080 – 1.120

PTPP

 

Sobat Finansialku jangan lewatkan pembahasan Investment Outlook Finansialku dalam webinar gratis setiap hari Jumat pukul 20.00 WIB di channel youtube Finansialku. Subscribe untuk dapatkan notifikasinya.

 
 

Reksa Dana

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

RD Basis LQ45 dan ETF LQ45

Indeks LQ45: Reksa dana berbasis Indeks dan ETF berbasis LQ45 minggu akan MIX.

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

RD Basis IDX30 dan ETF IDX30

Indeks IDX30 outlook minggu ini MIX.

 

Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks  (JII)

RD Jakarta Islamic Indeks (JII)

Secara teknikal, JII juga akan naik minggu ini MIX.

 

Reksa Dana Saham YTD Kinerja Lebih Baik (Aktif) Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Manulife Institusional Equity  2.211 56,96 68,27 345 M 9,66 0,1364
2 Manulife Dana Andalan 2.528 26,21 32,05 2,64 T 9,74 0,0861
3 Panin Dana Teladan 1.593 15,47 9,03 560 M 9,45 0,0357
4 HPAM Ultima Ekuitas 1 2.361 10,24 -11,13 305 M 8,81 0,0221
5 Eastprint Investment value Discovery  1.347 9,86 7,28 2,78 T 11,89 0,0188

Sumber: Indopremier per 13 Desember 2021

 

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS

  • Manulife Dana Andalan: Alokasi sektoral dalam produk ini adalah sektor keuangan (28,99%), layanan komunikasi (20,14%), dan teknologi informasi (13,68%) sedangkan untuk top holding sahamnya adalah BBCA, ARTO, BMRI, BBRI, DMMX, MCAS, MPPA, MDKA, TLKM, TBIG.
  • HPAM Ultima Ekuitas 1: Alokasi aset di produk ini adalah saham 97% dan pasar pang 3% dengan top holding sahamnya adalah AKRA, ASII, BBRI, BRPT, SMCB, SRTG, SSIA, TPIA, WIFI, WSKT.
  • Panin Dana Teladan: Alokasi Sektoral produk ini adalah sektor keuangan 34%, sektor infrastruktur 25% dan sektor barang baku 14%. Sedangkan top holding sahamnya adalah ANTM, BBCA, BMRI, BBNI, BBRI, BUMI, MDKA, TOWR, TLKM dan UNTR.

 

Reksa Dana Campuran YTD Kinerja Lebih Baik Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Henan Putih – HPAM Premium  1.451 73,72 27,55 179 M 7,44 0,2133
2 Jarvis Balanced Fund 1.950 57,02   693 M 13,63 0,1373
3 Syailendra Balanced Opportunity 3.236 25,21 33,87 225 M 12,29 0,0743
4 Sucorinvest Flexsi Fund  6.109 24,12 44,73 235 M 4,09 0,1142
5 Trimegah Balanced Absolut 1.669 23,8   191 M 7,01 0,0805

Sumber: Indopremier

 

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS

  • Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di saham 82,9%, obligasi 1,3% dan pasar uang sebanyak 15,8%. Sedangkan top holding sahamnya adalah : ASSA, ERAA, LINK, MDKA, FREN, EXCL
  • Syailendra Balance Opportunity Fund: Portofolio investasi berdasarkan FFS bulan Juli adalah saham 67%, obligasi perusahaan swasta 13%, obligasi pemerintah 4% dan cash 16%. Sedangkan untuk top holding sahamnya adalah FREN, SRTG, LINK, EXCL. 
  • Trimegah Balanced Absolut: Portofolio aset alokasi di saham 55%, obligasi 13% dan cash 32% dengan top holding saham di ASII, BBTN, ARTO, BFIN, BUKA, TLKM, INCO, AMRT.

 

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Bahana Makari Abadi  5.880 37,31 79,37 1,49 T 3,99 0,0835
2 Bahana Revolving 1.735 16,97 29,54 504 M 0,56 0,0802
3 Sucorinvest Stable Fund 1.168 8,69   5,86 T 0 1,1161
4 Equity Dana Pasti  5.203 6,96 25,63 385 M 0 0,5526
5 Dana Obligasi Stabil  5.653 6,71 34,45 565 M 0,85 0,125

 

Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.

Oleh karena itu kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.

 

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD)
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
  • DrawDown (DD): 0-0,5%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Sucorinvest Money Market 1.612 5,08 20,49 7,44 T 0 0,4065
2 Danamas Rupiah Plus 1.556 4,79 16,85 2,61 T 0 0,2849
3 HPAM Money Market 1.406 4,79 18,17 468 M 0,5 0,0687
4 Mega Dana kas  1.834 4,61 20,02 675 M 0,02 0,2348
5 Sucorinvest Syariah Money Market 1.221 4,42 20,37 2,23 T 0 0,2145

Sumber: Indopremier

 

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2.

[Baca Juga: Reksa Dana Pasar Uang, Aman dan Cocok untuk Pemula]

Dapatkan juga pembahasan mengenai produk-produk reksa dana secara lengkap di Analisis Produk Reksa Dana supaya Sobat Finansialku lebih pasti dalam berinvestasi.

 

Obligasi

Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:

Obligasi

Obligasi 2

Sumber: CNBC

 

Jika melihat pergerakan Yield obligasi selama seminggu ini mengalami kenaikan dari 6,31% pada Senin 13/12 menjadi 6,41% di tanggal 17/12. Efek rencana kenaikan suku bunga AS dan BI nanti di 2022.

[Baca juga: Pengertian dan Jenis Bunga Obligasi yang Belum Kamu Ketahui]

 

Peer-to-Peer (P2P) Lending

4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 100%

No Nama Perusahaan P2P Jenis P2P Range Return p.a TKB90 Minimal Invest (Rp)
1 Asetku Konsumtif 15-19,5% 100% 100.000
2 Danain P2P beragunan Emas 8-15% 100% 100.000
3 Tanifund Produktif ke Pertanian 12-17% 100% 100.000
4 ALAMI Produktif ke UMKM basis Invoice (syariah) 12-17% 100% 500.000

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

Sobat Finansialku bisa baca juga artikel Cara Kerja P2p Lending untuk tahu apa itu P2p Lending.

 

Membeli produk investasi sekaligus mengatur keuangan secara langsung dalam satu aplikasi? Bisa konsultasi dengan Financial Planner saat butuh pencerahan tentang masalah keuangan juga dalam aplikasi yang sama?

Semua bisa di aplikasi Finansialku! Atur keuangan, belajar keuangan, ikut kelas keuangan, rencanakan masa depan, hingga beli langsung produk keuangannya bisa dilakukan dalam satu aplikasi Finansialku.

Penasaran? Download aplikasinya dan dapatkan akses premium gratis selama 30 hari.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Sobat Finansialku bisa konsultasikan keuangan Anda, termasuk investasi, secara terpisah bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan membuat jadwal melalui whatsapp Finansialku.

 

Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi berdasarkan pemahaman dan pengalaman penulis, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!

 

Itu dia investment outlook seminggu ke depan. Bagaimana menurut pendapat Anda?

Yuk share informasi ini pada sesama investor! Jika ada yang tidak Anda mengerti, silakan tanyakan dalam kolom komentar. Kami akan bantu Anda mengerti investasi Anda.

 

Editor: Eunice