Investment Outlook 3-7 Januari 2022 : Welcome Januari Effect 2022! Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi reksa dana, obligasi hingga p2p lending berikut.

 

IHSG Review dan Outlook

Review: Windows Dressing Desember 2021 hanya mampu naik 0.7% saja IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Kamis (30/12) ditutup mengalami koreksi/penurunan tipis  sebesar 19 poin atau -0,29% ke level 6.581.

Dibuka pada 6.609 naik ke harga tertinggi perdagangan hari itu di 6.613 dan pada akhirnya ditutup dengan penurunan 19 poin di 6.581.

 

Lihat IHSG Hari Ini

 

Sektor yang mengalami penurunan tertinggi adalah sektor perindustrian yang turun -1,48% dan sektor energi turun sebesar -1,46%.

Fenomena Windows Dressing masih tetap terjadi di 2021 namun kenaikannya sangat tipis hanya 0,7% IHSG-nya.

Sesuai dengan analisa kemarin bahwa tetap terjadi windows dressing namun tidak sampai 2% kenaikannya efeknya sepinya perdagangan dan inflow dana asing yang masuk ke saham-saham bluechips dan sentimen negatif dari kasus Omicron yang secara global memberikan dampak besar.

stockbit

Sumber: stockbit.com

 

Desember 2021 IHSG hanya mampu menguat 0,73%, hal itu pun didorong oleh sektor-sektor yang bukan merupakan komposisi terbesar IHSG seperti keuangan, konsumer primer.

Oleh karena itu ada anomali pergerakan IHSG dengan Indeks LQ45 dan IDX30 dimana IDX30 dan LQ45 malah mengalami koreksi/penurunan.

 

Outlook IHSG Minggu Ini (27-31 Desember)

Outlook IHSG Minggu Ini (27-31 Desember)

IHSG pada minggu ini akan bergerak positif menyambut pergerakan awal tahun 2022 dengan test kenaikan ke 6.640 dan batas resisten minggu ini di 6.700, sedangkan support kuat masih di 6.500.

Secara outlook mingguan maka pergerakan IHSG minggu ini adalah Positif.

 

Komposisi Sektoral IHSG dan Kinerja YTD sektoralnya

No Sektoral Bobot (%) Kinerja YTD 2021
1 IDXFinance 39,6 8,89%
2 IDXNonCyclic 12,7 20,80%
3 IDXBasic 10,7 -9,16%
4 IDXInfra 9,7 8,32%
5 IDXTechno 4,6 380.13%
6 IDX Industri 4,8 3,49%
7 IDXEnergy 6,3 45,04%
8 IDXCyclic 4,3 -15,03%
9 IDXProperty 3,2 -16,14%
10 IDXHealth  3,2 6,34%
11 IDXTrans 0,5 71,03%
Total 100  

Sumber: Statistik IDX bulan November 2021 & Infovesta

 

Selama satu tahun 2021 dengan adanya penambahan sektor-sektor baru seperti sektor kesehatan, sektor teknologi dan sektor transportasi maka sektor IHSG penyusunnya ada 11 sektor dengan bobot terbesar masih pada sektor keuangan sebesar 39,6%, sektor non-cyclic/consumer primer sebesar 12,7% dan sektor bahan baku sebesar 10,7%.

Secara kinerja sektoral selama 1 tahun 2021 adalah sebagai berikut:

No Nama Akhir Periode (%)
(30-Des-2021)
1 IDX Sektor Teknologi 380,138
2 IDX Sektor Transportasi & Logistik 71,039
3 IDX Sektor Energi 45,048
4 IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer 20,809
5 Indeks Harga Saham Gabungan 10,075
6 IDX Sektor Keuangan 8,895
7 IDX Sektor Infrastruktur 8,324
8 IDX Sektor Kesehatan 6,340
9 IDX Sektor Perindustrian 3,492
10 LQ45 -0,372
11 Indeks IDX30 -1,029
12 IDX Sektor Barang Baku -9,165
13 IDX Sektor Barang Konsumen Primer -15,035
14 IDX Sektor Properti & Real Estate -16,142

Sumber: Infovesta

 

Sektor yang mengalami kenaikan tertinggi selama tahun 2021 adalah sektor teknologi dengan kenaikan sebesar 380%, sektor transportasi dan logistik sebesar 71%, sektor energi yang juga mengalami kenaikan sebesar 45%.

Namun ketiga sektor tersebut mempunyai bobot yang kecil di IHSG hanya kurang dari 5% masing-masing sektor jadi pengaruh kenaikannya tidak signifikan terhadap IHSG.

Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terdalam adalah sektor properti & real estate sebesar -16%, sektor barang konsumsi primer sebesar -15% dan sektor bahan baku yang turun -9,16%.

 

Kinerja Sektoral IHSG Secara Mingguan

Kinerja Sektoral IHSG Dalam Sepekan (27-30 Desember 2021)

No Sektoral Senin (27/12) Kamis (30/12) Perubahan % Perubahan
1 IDXFinance 1.540,02 1.526,85 13,17 -0,86%
2 IDXBasic 1.217,59 1.234,38 16,79 1,38%
3 IDXEnergy 1.126,89 1.139,49 12,60 1,12%
3 IDXCyclic 902,50 900,42 2,08 -0,23%
5 IDXNonCyclic 662,78 664,13 1,35 0,20%
6 IDXHealth 1.405,99 1.420,06 14,07 1,00%
7 IDXProperty 775,50 773,06 2,44 -0,31%
8 IDXTechno 8.520,38 8.994,43 474,05 5,56%
9 IDXInfra 948,64 959,26 10,62 1,12%
10 IDXTrans 1.622,79 1.599,38 23,41 -1,44%
 11 IDXIndustri 1.036,36 1.036,69 0,33 0,03%
IDX30 497,61 497,09 0,52 -0,10%
LQ45 930,95 931,41 0,46 0,05%
IHSG 6.562,90 6.581,48 18,58 0,28%

Sumber: IDX

 

Di minggu terakhir 2021 yang identik dengan rally santa claus atau windows dressing dari 11 sektor di IHSG 7 sektor mengalami kenaikan yang dipimpin oleh sektor teknologi yang naik 5,56%, sektor bahan baku (basic) naik 1,38% dan sektor energi yang naik 1,12%.

Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yaitu sektor yang paling besar bobotnya adalah sektor finance (keuangan) yang turun -0,86% dengan penurunan terjadi di saham-saham bluechip seperti BCA dan BRI.

Sektor transportasi dan logistik turun -1,44%, sektor cyclic (konsumer primer) turun -0,23% dan sektor properti yang juga turun -0,31%.

IHSG secara mingguan ditutup naik tipis hanya 18 poin atau 0,28% sedangkan LQ45 naik 0,05% saja, sementara IDX30 turun -0,10%.

 

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Berdasarkan Data RTI, investor asing (foreign) pada hari kamis (30/12) melakukan penjualan (Net Sell) sebesar Rp 223  milliar pada  market reguler. Sedangkan selama seminggu investor asing mengalami pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 525 miliar.

Selama tahun 2021 investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebanyak Rp 26 triliun yang terdiri dari Rp 36 triliun di pasar reguler dan penjualan bersih Rp -10 triliun di pasar negosiasi dan tunai, sehingga total inflow dana asing selama 2021 di BEI adalah sebesar Rp 26 triliun.

Pada Desember, investor asing tidak banyak melakukan transaksi yang menyebabkan saham-saham bluechip tidak bergerak dengan signifikan.

Net buy transaksi asing (1)

Sumber: infovesta

 

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)

No Nama Saham Net Buy Asing (Rp) Harga Saham (30/12) (Rp) % Mingguan
1 Bank Mandiri (BMRI) 204 Miliar 7.025 -0,71%
2 Elang Mahkota Teknologi (EMTK) 109 Miliar 2.280 0,00%
3 Indo Tambangraya Megah (ITMG) 36 Miliar 20.400 1,75%
4 Tower Bersama Infrastruktur (TBIG) 36 Miliar 2.950 -4,84%
5 United Tractor (UNTR) 36 Miliar 22.150 -0,34%

Sumber data: RTI Business

 

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing yang dipimpin oleh bank mandiri yang diakumulasi asing sebesar Rp 204 miliar, saham group media Elang Mahkota Teknologi (EMTK) yang dibeli asing Rp 109 miliar, saham tambang Indo Tambangraya Megah (ITMG) sebesar Rp 36 miliar dan saham TBIG dan UNTR yang dibeli juga Rp 36 miliar oleh investor asing.

Dalam seminggu pola pembelian asing sangat sedikit. (masih wait and see)

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

No Nama Saham Net Sell Asing (Rp) Harga Saham (30/12) (Rp) % Mingguan
1 Semen Indonesia (SMGR) 69 Miliar 7.250 -0,68%
2 Sarana Menara Nusantara (TOWR) 35 Miliar 1.125 0,00%
3 Bank BCA (BBCA) 30 Miliar 7.300 0,00%
4 Bank BRI (BBRI) 28 Miliar 4.110 0,24%
5 Astra Internasional (ASII) 23 Miliar 5.700 -0,44%

Sumber data: RTI

 

Saham yang dijual asing juga di bawah Rp 100 miliar (kategori sedikit) yang dipimpin oleh penjualan SMGR oleh investor asing sebanyak Rp 69 miliar, saham TOWR sebanyak Rp 35 milliar, saham BCA, BRO dan ASII yang masing-masing Rp 30 dan 28 miliar.

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market

Data Global:

Data Global

Sumber: Investing.com

 

Awal bulan Januari, banyak data penting dari sisi global yang dimulai dari data manufaktur China dan Amerika Serikat, FOMC meeting yang akan memberikan panduan terkait kebijakan 202 , data ketenagakerjaan AS dan data Nonfarm Payroll AS.

Dari sisi Domestik masih seputar Data Inflasi Desember, sentimen perpanjangan status Covid-19 oleh Pak Jokowi, dan larangan Ekspor Batubara selama 1 bulan untuk antisipasi kebutuhan batubara supplay ke PLN dan DMO.

 

Rekomendasi Saham

(Masih menunggu take profit di saham2 bluechip pembelian Desember 2021)

Sambil menunggu, jangan lewatkan pembahasan Investment Outlook Finansialku dalam webinar gratis setiap hari Jumat pukul 20.00 WIB di channel youtube Finansialku. Subscribe untuk dapatkan notifikasinya.

 

 

Reksa Dana

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45 (1)

Indeks LQ45:  Reksa dana berbasis Indeks dan ETF berbasis LQ45 minggu akan bergerak mix dengan koreksi dl ke 930 -925 sebelum naik.

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30 (2)

Indeks IDX30 outlook minggu ini akan test support 500 sebelum naik.

 

Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks (JII)

Jakarta Islamic Indeks

Secara teknikal, JII juga akan naik minggu ini akan bergerak mix.

 

Reksa Dana Saham YTD Kinerja Lebih Baik (Aktif) Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Manulife Institusional Equity  2.211 56,97 67,17 345 M 9,66 0,1439
2 Manulife Dana Andalan 2.516 25,58 30,72 2,64 T 9,74 0,0718
3 Panin Dana Teladan 1.598 15,88 9,79 560 M 9,45 0,0481
4 HPAM Ultima Ekuitas 1 2.420 12,98 -8,81 305 M 8,81 0,0385
5 Eastprint Investment value Discovery  1.340 9,31 5,74 2,78 T 11,89 0,0225

Sumber: Indopremier per 30 Desember 2021

 

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS

  • Manulife Dana Andalan: Alokasi sektoral dalam produk ini adalah sektor keuangan (29,48%), layanan komunikasi (16,30%), dan teknologi informasi (14,67%) sedangkan untuk top holding sahamnya adalah ASII, BBCA, ARTO, BMRI, DMMX, MCAS, MDKA, TLKM, TBIG
  • HPAM Ultima Ekuitas 1: Alokasi aset di produk ini adalah saham 96% dan pasar uang 4% dengan top holding sahamnya adalah ASII, BBRI, BRPT, INTA, MDKA, SMCB, SMGR, SSIA, TPIA, WSKT.
  • Panin Dana Teladan: Alokasi Sektoral produk ini adalah sektor infrastuktur 35%, sektor keuangan 21% dan sektor bahan baku 16% Sedangkan top holding sahamnya adalah ANTM, BBCA, BMRI, ISAT, MDKA, TOWR, TLKM, TBIG, UNTR.

 

Reksa Dana Campuran YTD Kinerja Lebih Baik Dibandingkan Dengan Market

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Henan Putih – HPAM Premium  1.508 80,61 32,93 179 M 7,06 0,2431
2 Jarvis Balanced Fund 1.935 55,85   693 M 13,63 0,1337
3 Trimegah Balanced Absolut 1.680 24,58   191 M 7,01 0,0951
4 Sucorinvest Flexsi Fund  6.051 22,94 40,62 235 M 4,09 0,1062
5 Syailendra Balanced Opportunity Fund 3.215 24,42 32,81 225 M 12,29 0,0796

Sumber: Indopremier

 

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS

  • Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di saham 73,1%, obligasi 1,3% dan pasar uang sebanyak 25,6%. Sedangkan top holding sahamnya adalah : ASSA, ARTO, ERAA, HRUM, LINK, MDKA, FREN, EXCL.
  • Syailendra Balance Opportunity Fund: Portofolio investasi berdasarkan FFS bulan November adalah saham 66%, obligasi perusahaan swasta 25% dan cash 8,94%. Sedangkan untuk top holding sahamnya adalah ASSA, ERAA, LINK, MDKA, FREN, EXCL.  
  • Trimegah Balanced Absolut: Portofolio aset alokasi di saham 57%, obligasi 17% dan cash 24,90% dengan top holding saham di ADRO, BBTN, ARTO, BBYB, HRUM, MDKA, BBNI.

 

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Bahana Makari Abadi  5.892 37,6 77,86 1,49 T 3,94 0,0843
2 Bahana Revolving 1.736 17,07 29,42 504 M 0,56 0,0793
3 Sucorinvest Stable Fund 1.171 8,96   5,86 T 0 1,1414
4 Dana Obligasi Stabil  5.679 7,19 34,08 565 M 0,85 0,1388
5 Equity Dana Pasti  5.211 7,13 25,51 385 M 0 0,5364

 

Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.

Oleh karena itu kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.

 

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2021: Year To Date (YTD)
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
  • DrawDown (DD): 0-0,5%

 

No Nama Reksa Dana Last NAB YTD (%) 3Y (%) AUM (Rp) DrawDown (%) Sharpe Ratio
1 Sucorinvest Money Market 1.615 5,28 20,43 7,44 T 0 0,4077
2 HPAM Money Market 1.410 5,09 18,3 468 M 0,5 0,0801
3 Danamas Rupiah Plus 1.558 4,93 16,82 2,61 T 0 0,2604
4 Mega Dana kas  1.837 4,78 19,92 675 M 0,02 0,2144
5 Sucorinvest Syariah Money Market 1.223 4,61 20,44 2,23 T 0 0,2059

Sumber: Indopremier

 

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito dan penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2.

[Baca Juga: Reksa Dana Pasar Uang, Aman dan Cocok untuk Pemula]

Dapatkan juga pembahasan mengenai produk-produk reksa dana secara lengkap di Analisis Produk Reksa Dana supaya Sobat Finansialku lebih pasti dalam berinvestasi.

 

Obligasi

Obligasi negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:

Obligasi

Obligasi 2

Sumber: CNBC

 

Jika melihat pergerakan yield obligasi selama seminggu ini mengalami penurunan yield dari 6,44% ke 6,38%. selama 1 tahunan yield Obligasi dalam pergerakan range tipis atau sideways.

[Baca juga: Pengertian dan Jenis Bunga Obligasi yang Belum Kamu Ketahui]

Pola investor asing pada obligasi negara adalah sebagai berikut:

Pola investor asing pada Obligasi

Sumber: infovesta

 

Peer-to-Peer (P2P) Lending

4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 100%.

No Nama Perusahaan P2P Jenis P2P Range Return p.a TKB90 Minimal Invest (Rp)
1 Asetku Konsumtif 15-19,5% 100% 100.000
2 Danain P2P beragunan Emas 8-15% 100% 100.000
3 Tanifund Produktif ke Pertanian 12-17% 100% 100.000
4 ALAMI Produktif ke UMKM basis Invoice (syariah) 12-17% 100% 500.000

 

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

Sobat Finansialku bisa baca juga artikel Cara Kerja P2p Lending untuk tahu apa itu P2p Lending.

 

Membeli produk investasi sekaligus mengatur keuangan secara langsung dalam satu aplikasi? Bisa konsultasi dengan Financial Planner saat butuh pencerahan tentang masalah keuangan juga dalam aplikasi yang sama?

Semua bisa di aplikasi Finansialku! Atur keuangan, belajar keuangan, ikut kelas keuangan, rencanakan masa depan, hingga beli langsung produk keuangannya bisa dilakukan dalam satu aplikasi Finansialku.

Penasaran? Download aplikasinya dan dapatkan akses premium gratis selama 30 hari.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Sobat Finansialku bisa konsultasikan keuangan Anda, termasuk investasi, secara terpisah bersama Perencana Keuangan Finansialku dengan membuat jadwal melalui whatsapp Finansialku.

 

Disclaimer ON: Sifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi berdasarkan pemahaman dan pengalaman penulis, segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Research (DYOR)!

 

Itu dia investment outlook seminggu ke depan. Bagaimana menurut pendapat Anda?

Yuk share informasi ini pada sesama investor! Jika ada yang tidak Anda mengerti, silakan tanyakan dalam kolom komentar. Kami akan bantu Anda mengerti investasi Anda.

Happy New Year 2022!! Semoga semakin cuan dan sehat selalu!

 

Editor: Eunice