Investment Outlook 6-10 Juni 2022: IHSG butuh konsolidasi alias sideways (koreksi wajar itu perlu).

Simak review dan prediksi IHSG, rekomendasi reksa dana, obligasi hingga P2P lending berikut.

 

IHSG Review: Recovery IHSG Pola V-Shape dengan Tes Resisten 7.350?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan hari Jumat (3/6) dibuka pada harga 7.176  turun sebentar ke harga terendah di 7.170.

Setelah itu mencapai level tertinggi pada 7.233 di sesi kedua dan ditutup pada 7.182. IHSG di transaksikan dengan nilai perdagangan harian Rp 18,89 triliun dan Market Caps sebesar Rp 9.436 triliun.

Secara mingguan kemarin IHSG mengalami penguatan alias positif, dari pembukaan hari Senin di 7.026 mengalami kenaikan 156 poin atau 2,23% ditutup pada harga 7176. IHSG sudah menutup Gap di 7.200-7.230 minggu kemarin.

 

[Baca IHSG Hari Ini]

 

Beberapa fokus data dan berita minggu kemarin adalah sebagai berikut:

 

  • Data Non Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat lebih bagus daripada konsensus analis sebesar 390K dibandingkan 325K.

Sedangkan data inflasi AS masih tinggi di 8,3% dan tingkat pengangguran AS naik dari 3,5% ke 3,6%.

Hal ini membuka peluang untuk The FED akan menaikkan Suku Bunga Acuan kembali di Bulan Juni 2022.

 

  • Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi bulan Mei sebesar 3,55% YoY.

Merupakan rekor baru sejak pandemi 2020 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,42.

Menurut BPS inflasi tersebut terjadi pada semua kelompok pengeluaran terutama kelompok makanan dan minuman.

 

  • GOTO masuk Indeks LQ45, IDX30, dan IDX80 mulai tanggal 8 Juni 2022.

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (2/6) telah melakukan Evaluasi Fast Entry Indeks atas IDX30, LQ45, dan IDX80.

Hasilnya Saham GOTO masuk ke Indeks LQ45 dan IDX30 menggantikan saham Waskita Karya (WSKT).

GOTO saat ini memiliki rasio free float sebesar 66,4% dan akan efektif berlaku pada tanggal 8 Juni 2022 hingga Juli 2022.

 

Komposisi (Bobot Sektoral IHSG) per April dari Website IDX

Investment Outlook 6 - 10 Juni sektoral

Sumber : IDX bulan April 2022

Investment Outlook 6 - 10 Juni komposisi sektoral

 

Kinerja Sektoral IHSG Minggu Kemarin (30 Mei- 3 Juni 2022 )

Investment Outlook 6 - 10 Juni tabelsektoral

Sumber: IDX

 

Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan seminggu kemarin berhasil ditutup menguat sebesar 156 poin atau 2,23%. Diikuti oleh Indeks LQ45 dan IDX30 yang naik di 1,13% dan 1%.

IHSG mengalami kenaikan lebih tinggi dari Indeks LQ45 dan IDX30 karena faktor kenaikan saham GOTO.

Namun mulai tanggal 8 Juni 2022, saham GOTO akan masuk dalam indeks LQ45 dan IDX30.

Sektor penggerak IHSG yang memimpin kenaikan adalah sektor teknologi (efek saham GOTO) dan sektor energi (dampak dari kenaikan harga komoditas energi di minyak, batu bara, dan gas).

Sedangkan sektor yang mengalami penurunan hanya sektor kesehatan.

 

Investor Asing

Pola Pergerakan Investor Asing pada IHSG

Berdasarkan data RTI, investor asing (foreign) pada hari Jumat (3/6) mengalami pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 316 miliar.

Terdiri dari pembelian bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 623 miliar, sedangkan di pasar negosiasi dan tunai terjadi penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 306 miliar.

Selama seminggu kemarin investor asing cukup aktif masuk dengan total terjadi pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 6,12 triliun.

Selama 1 bulan kemarin yaitu bulan Mei, investor asing masuk sebesar Rp 18,99 triliun dengan pembelian bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 2,37 triliun serta di pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp 16,62 triliun.

Sehingga dari awal tahun sampai kemarin (Year to Date/Ytd) investor asing telah masuk sebesar Rp 69,22 triliun. Angka yang cukup tinggi tahun 2022 bila dibandingkan 3 tahun terakhir.

 

5 Saham yang Diakumulasi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dibeli Asing)

Investment Outlook 6 - 10 Juni foreign buy

Sumber data: RTI Business

Pergerakan dari 5 saham yang menjadi akumulasi pembelian asing yang dipimpin oleh saham ADMR sebesar Rp 1,2 triliun.

Asing memang sedang suka saham Bank dan saham sektor komoditas.

Selanjutnya pembelian di saham BBCA, saham ADRO, saham BMRI, dan saham INCO.

 

5 Saham yang Distribusi Asing Terbesar Dalam Mingguan (Dijual Asing)

Investment Outlook 6 - 10 Juni foreign sell

Sumber data: RTI Business

Saham yang dijual/distribusi oleh investor asing terbanyak adalah saham INTP, saham TLKM, lalu ada saham BUMI, saham ISAT, dan saham SMGR.

Tingkat penjualan investor asing pada minggu ini masih kecil lebih banyak dominan melakukan pembelian investor asing.

 

Investment Outlook IHSG Minggu Ini: 6-10 Juni 2022

 

IHSG sudah menutup GAP di 7.230. Pada minggu ini batas resisten IHSG masih di 7.330, namun akan dominan turun atau koreksi sehat dengan support di 7.100 dan 7.000 sebagai support kuat minggu ini.

Secara outlook akan bergerak sideways dengan dominan terjadi penurunan sebagai koreksi sehat.

 

Data dan Sentimen Kuat Penggerak Market Minggu ini (6-10 Juni 2022)

Data Global:

Sumber: Investing.com

Minim data penggerak market secara global, sehingga fokus masih pada issue inflasi tinggi, kenaikan suku bunga, dan perlambatan ekonomi global yang menjadi sentimen negatif bursa.

Sisi positifnya ada pelonggaran China terkait lockdown sehingga aktivitas ekonomi dan permintaan energi China kembali naik.

 

Rekomendasi Saham

Minggu ini, tidak ada rekomendasi saham terutama di bluechip. Sehingga untuk saat ini, masih melihat dan memantau pergerakan pasar.

Namun sebenarnya, ada sentimen yang positif terkait saham emiten poultry karena adanya krisis ayam di Singapura dan Malaysia.

Meski demikian, Sobat Finansialku tetap bisa ngobrol dengan sayaGembong S., CSA, CFP®, QWP®, AEPP, QFE, sebagai salah satu Perencana Keuangan Finansialku sekaligus pengamat dan pelaku investasi, yang bisa bantu mereview maupun merencanakan investasi sampai cuan.

Caranya klik banner berikut untuk langsung terhubung dengan admin Whatsapp dan buat janji ketemu.

Banner Konsultasi WA - HP

Siap cuan maksimal? Saya tunggu, ya!

 

Investment Outlook: Reksa Dana

Berikut rincian pergerakan reksa dana indeks basis LQ45, IDX30, dan JII:

 

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Reksa Dana Indeks Basis LQ45 dan ETF LQ45

Secara outlook bergerak MIX dengan target resisten masih di 1.060 dengan support di 1.010.

 

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

Reksa Dana Indeks Basis IDX30 dan ETF IDX30

IDX30 akan bergerak MIX dominan turun dengan target support di 550 dan 530 sedangkan resistennya di 570.

 

Indeks Syariah/Jakarta Islamic Indeks (JII)

Indeks Syariah Jakarta Islamic Indeks

Secara teknikal, JII masih resisten kuat di 624 sedangkan batas support di 600 dan 590.

 

Rekomendasi Reksa Dana

Berikut ini merupakan produk reksa dana yang unggul atau memiliki kinerja lebih baik (aktif) dibandingkan dengan market (YtD).

 

Reksa Dana Saham

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas IHSG
  • Asset Under Management (AUM): di atas 200 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 9-15%
  • Top 20 Manajer Investasi (MI) sisi Dana Kelolaan.
Investment Outlook 6 - 10 Juni rds

Sumber: Indopremier per 3 Juni 2022

Rata-rata reksa dana yang kinerjanya bagus adalah reksa dana yang penempatan di saham-saham bluechip-nya tinggi. Sama seperti kenaikan IHSG, IDX30, dan LQ45.

Sektoral dan Top Holding Sahamnya Per Data FFS

  • BNI-AM IDX30: Jenis reksa dana pasif yang pengelolaannya mengikuti bobot saham di IDX30.
  • HPAM Ultima Ekuitas: Alokasinya sekarang adalah 83% saham, time deposit 3% dan cash sebesar 14%.

Sedangkan untuk top holding sahamnya adalah BBRI, BRPT, TPIA, TLKM.

 

Reksa Dana Campuran

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Balance Fund Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 7-12%.
Investment Outlook 6 - 10 Juni rdc

Sumber: Indopremier

Sektoral dan Top Holding Saham dan Obligasinya Per Data FFS

  • Batavia Dana Dinamis: Alokasi kebijakan investasinya di pasar uang 11% , obligasi perusahaan sebesar 8%, obligasi pemerintah di 19,94% dan saham sebesar 61,03%.

Top holding sahamnya BBCA, ARTO, BMRI, BBRI, BBTN, BBNI, TLKM.

  • Jarvis Balance Fund: Portofolio investasi di saham 73,1%, obligasi 1,3% dan pasar uang sebanyak 25,6%.

Sedangkan top holding sahamnya adalah ASSA, ARTO, ERAA, HRUM, LINK, MDKA, FREN, EXCL.

  • Shroder Dana Campuran: Portofolio aset alokasi di saham 57%, obligasi 39,58% dan cash sebesar 3%.

Sedangkan untuk top holding perusahaannya adalah BBCA, BBRI, BBNI, TLKM, ASII.

 

Reksa Dana Pendatapan Tetap

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD) di atas Infovesta Fix Income Indeks
  • Asset Under Management (AUM): di atas 100 M
  • Sharpe Ratio: Positif dan semakin tinggi semakin baik
  • DrawDown (DD): 4-6%
Investment Outlook 6 - 10 Juni rdpt

Sumber: Indopremier

Reksa dana pendapatan tetap dengan kinerja di atas rata-rata pendapatan tetap yang ada di market.

Karena strategi investasi mereka adalah di obligasi swasta yang dominan diambil.

Oleh karena itu, kinerjanya lebih bagus dan stabil. Contoh pada FFS di Succor Invest Stable Fund dan Equity Dana Pasti.

 

Reksa Dana Pasar Uang

Kriteria seleksi berdasarkan parameter:

  • Return 2022: Year To Date (YTD) 
  • Asset Under Management (AUM): di atas 500 M
  • DrawDown (DD): 0-0,5%
Investment Outlook 6 - 10 Juni rdpu

Sumber: Indopremier

Penempatan reksa dana pasar uang lebih dominan di obligasi jangka pendek dibandingkan dengan deposito.

Penempatan deposito dengan rate bunga yang menarik yaitu ada di Bank buku 1-2 dan porsi obligasi swasta lebih banyak.

Itulah beberapa rekomendasi investasi reksa dana, untuk menggali informasi lebih lengkap seputar instrumen investasi ini dan bisa cuan maksimal.
Sobat Finansialku bisa download ebook gratis dari Finansialku.

Ebook GRATIS, Cara Mudah Maksimalkan Untung di Reksa Dana

Banner Iklan Ebook Cara Mudah Maksimalkan Untung di Reksa Dana - PC
Banner Iklan Ebook Cara Mudah Maksimalkan Untung di Reksa Dana - HP

 

Investment Outlook: Obligasi

Pemerintah Indonesia mengeluarkan Obligasi Ritel Jenis SBR (Saving Bond Ritel) seri SBR011 dengan kupon minimal di 5,5% per tahun (floating with floor).

SBR011

[Baca Juga: SBR011, Begini Simulasi Investasinya dan Untung Ruginya]

 

Obligasi Negara tipe FR yang menjadi acuannya adalah FR tenor 10 tahun:

Sumber: CNBC

 

Yield obligasi tenor 10 tahun mengalami penurunan dari awal Mei di 7,5% ke 6,94%. Market sudah adjust dari shock kenaikan suku bunga awal Mei kemarin di yield 7,5% terus mengalami penurunan yield hingga sekarang di 6,94% dengan harga obligasi sebesar 95.95.

Namun yang patut diwaspadai adalah bulan Juni ini AS akan menaikkan suku bunga acuan kembali di tanggal 16-17 Juni 2022.

Yuk, perbanyak pengetahuan mengenai investasi pada obligasi negara, salah satunya dengan membaca ebook gratis dari Finansialku Cerdas Berinvestasi Sambil Bantu Negara.

Ikuti juga online course-nya di Aplikasi Finansialku agar investasi semakin cuan dan terhindar dari kerugian.

Selain ebook investasi obligasi, Finansialku juga punya banyak ebook lainnya yang bisa kalian download secara gratis. Kunjungi Perpustakaan Finansialku untuk baca lebih banyak ebook mengenai perencanaan keuangan, investasi, hingga trading.

 

Investment Outlook: Peer-to-Peer (P2P) Lending

Kebijakan pajak di P2P lending telah di atur oleh pemerintah dengan Peraturan Menteri keuangan (PMK) no 69 Tahun 2022.

[Baca Juga: Terbaru! Serba Serbi Pajak P2P Lending Plus Cara Bayarnya!]

 

Tarif P2P dikenakan pasal 23 yaitu bagi wajib pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT).

Dimana tarif pemotongannya adalah 15% bagi yang memiliki NPWP dan yang tidak mempunyai NPWP akan dikenakan sebesar 30% dari returnnya.

Sifat pajak atas punya P2P lending ini bersifat tidak final yang artinya para lender (investor) perlu tetap melaporkan pendapatan bunga dari platform P2P lending serta melampirkan bukti potongnya saat pelaporan SPT Tahunan.

 

4 P2P Lending yang mempunyai TKB90 sebesar 99-100%

Investment Outlook 6 - 10 Juni p2p

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P dalam memfasilitasi Penyelesaian Kewajiban Pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.

 

Disclaimer ONSifat dari analisis ini adalah pandangan pribadi penulis berdasarkan pemahaman dan pengalaman. Segala instrumen investasi ada sisi risiko dan potensinya. Do Your Own Riset (DYOR)!!

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai Investment Outlook di atas? Yuk, tulis pandangan Anda dalam kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa untuk membagikan informasi ini pada rekan-rekan investor lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno