Sejak awal tahun 2018, pasar domestik mengalami penurunan akibat beberapa faktor yang datang dari pasar global.
Hal ini mengakibatkan investor asing melepas sebagian besar kepemilikan saham di pasar domestik (net sell).
Rubrik Finansialku
Investor Asing Masih Melepas Saham Blue Chip
Investor asing masih mencatatkan net sell dari pasar saham domestik. Mayoritas saham yang dilepas adalah saham blue chip atau saham penggerak pasar yang memiliki kapitalisasi pasar besar.
Sejak awal tahun atau year to date (ytd), investor asing sudah net sell Rp25,43 triliun. Pada pencatatan transaksi kemarin saja, asing net sell senilai Rp752 miliar.
Sebelumnya, investor asing berperan besar pada saham berkapitalisasi di saham blue chip, seperti BBRI, ASII, TLKM, UNVR dan UNTR dan mencatatkan net sell yang cukup besar. Salah satunya Di BBRI, investor asing sudah mencetak net sell hingga Rp7,33 triliun (ytd)
Pada periode yang sama, asing mencatatkan net sell di ASII sebesar Rp4,53 triliun, TLKM sebesar Rp4,31 triliun dan UNVR sebesar Rp2,22 triliun.
Free Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula
Hans Kwee selaku Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan, tren net sell asing terjadi sejak awal tahun.
Para investor asing tengah melakukan rebalancing portfolio. Hal ini dipengaruhi sentimen dari luar negeri. Investor asing mewaspadai adanya beberapa sentimen salah satunya perang dagang.
Seperti dilansir oleh Kontan.co.id, Jumat (13/4/18), Hans mengatakan:
“Apalagi di awal tahun pasar agak mahal.”
Hans memprediksi hal ini akan terus terjadi hingga semester pertama, saat sentimen global berakhir.
Kendati demikian, dengan posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di rentang 6.000 hingga 6.200, Hans menilai akumulasi beli saham yang bagus sudah bisa dilakukan.
Adapun sektor yang bisa dipertimbangkan, antara lain perbankan, infrastruktur, konstruksi, otomotif dan konsumer. Ia mempertimbangkan investor bisa memegang long term WIKA WSKT, PTPP, WTON, TLKM, PGAS dan JSMR.
[Baca Juga: Inilah 8 Mindset Investasi Saham Yang Perlu Kamu Miliki!]
Di sisi lain, William Siregar, selaku Analis Paramitra Alfa Sekuritas menyebutkan, ada juga beberapa sentimen internal dan eksternal menyebabkan keluarnya asing di saham blue chip.
Sentimen yang dimaksud seperti isu kemungkinan kenaikan bunga The Fed dan perang dagang.
William beranggapan IHSG masih bisa menguat hingga menyentuh 6.700 pada akhir tahun nanti. Saham yang bisa dicermati adalah saham perbankan dan ritel dengan semakin menguatnya daya beli. William juga merekomendasikan saham konsumer.
Hold Beberapa Saham Pilihan Saat IHSG Diprediksi Terus Alami Penurunan
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Juan Harahap menjelaskan, indeks saham beberapa waktu sebelumnya sempat alami kenaikan. Namun, hari ini kembali menurun.
“Itu memberikan implikasi adanya kekhawatiran investor terkait sentimen global terkait perang dagang dan sentimen di Syria.”
IHSG akan mengalami koreksi menuju support di level 6.258 sampai ada kepastian lebih lanjut mengenai sentimen tersebut. Adapun resistance IHSG diperkirakan ada di level 6.384.
Ditengah turunya pergerakan pasar, Juan mengungkapkan ada sejumlah saham yang layak diperhatikan.
Berikut saham pilihan Juan untuk transaksi akhir pekan:
- ANTM: buy, target harga Rp890
- RALS: hold, target harga Rp1.400
- ADRO: hold, target harga Rp2.140
- PTBA: hold, target harga Rp3.400
- AKRA: hold, target harga Rp5.900
- BBNI: hold, target harga Rp9.100
- ICBP: hold, target harga Rp8.600
Apakah Anda merupakan investor saham? Apa pendapat Anda mengenai penurunan indeks saham dan net sell asing pada saham-saham blue chip?
Silahkan bagikan pendapat Anda. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Elisabet Lisa Listiani Putri. 13 April 2018. Asing Masih Menjauhi Sebagian Saham Blue Chip. Kontan.co.id – https://goo.gl/op4tjM
- Dityasa H. Forddanta. 13 April 2018. IHSG Diprediksi Turun, Hold Beberapa Saham Pilihan. Kontan.co.id – https://goo.gl/kBZFnm
Sumber Gambar:
- Saham Blue Chips – https://goo.gl/esLhH3
- Hold, Buy, Sell Saham – https://goo.gl/6jSniK
