Ternyata berbeda-beda, ini jenis-jenis risiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi dan bisa diklaim ganti rugi! Cari tahu selengkapnya di artikel satu ini.

 

Summary

  • Asuransi dapat meminimalisir risiko arus keuangan yang berantakan, atau tabungan yang terkuras ketika jatuh sakit.
  • Risiko tidak bisa dihilangkan karena tidak bisa kita kontrol dan kita prediksi kedatangannya, namun kita masih bisa kurangi efeknya.

 

Jenis-Jenis Risiko Asuransi

Sesuai dengan peran yang dimiliki, dalam piramida perencanaan keuangan, asuransi memungkinkan kita untuk meminimalisir risiko keuangan yang mungkin saja terjadi dan mengakibatkan kebangkrutan.

Dalam hal ini, tentu risiko yang dimaksud adalah arus keuangan yang berantakan, atau tabungan yang terkuras ketika kita jatuh sakit.

Alih-alih mengharuskan kita untuk mengeluarkan uang pengobatan dan segala tetek bengeknya, asuransi memberikan kita ketenangan dan fokus pada penyembuhan, karena biaya pengobatan sudah ditanggung oleh perusahaan.

Sistem kerja asuransi yang menanggulangi risiko ini tentu berlaku pula untuk jenis asuransi lainnya, seperti asuransi penyakit kritis, asuransi jiwa, atau pun asuransi lainnya.

Risiko asuransi sendiri dapat kita pahami tentang suatu hal yang tidak diinginkan atau tidak diprediksi yang terjadi, yang ditanggung oleh perusahaan asuransi. 

Umumnya, jenis-jenis risiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi terdiri dari:

 

#1 Risiko Murni

Risiko asuransi yang pertama adalah risiko murni atau pure risk, yang merupakan sebuah risiko yang akan menimbulkan kerugian jika benar-benar terjadi. 

Tapi, jika risiko ini terjadi, tidak akan pula menambah keuntungan, dan tentu tidak akan menimbulkan kerugian.

Salah satu contoh dari risiko murni adalah kecelakaan yang menyebabkan cacat, kebakaran, bangkrut, dan lain-lain.

 

#2 Risiko Fundamental

Risiko fundamental adalah kebalikan dari risiko murni, di mana jika terjadi, maka akan menimbulkan dampak yang dalam dan luas. 

Risiko ini terjadi di luar kendali manusia, dan terjadi akibat faktor eksternal, seperti misalnya bencana alam, perusahaan yang pailit, bencana alam, dan lain-lain.

[Baca Juga: Waduh! Premi Asuransi Nunggak, Apa Risikonya?]

 

#3 Risiko Spekulatif

Selanjutnya adalah risiko spekulatif, yang bicara soal dua kemungkinan yang mungkin terjadi.

Dua kemungkinan ini mutlak bicara soal keuntungan dan kerugian, di mana keduanya tidak bisa terjadi dalam waktu yang bersamaan.

Risiko ini biasanya banyak terjadi di dunia investasi, misalnya ketika kita mengalami kerugian ketika menginvestasikan sebagian uang ke salah satu instrumen investasi.

 

#4 Risiko Tanggung Gugat

Risiko tanggung gugat, atau yang juga disebut sebagai risiko tanggung-jawab, di mana sistemnya adalah kita sebagai tergugat memberikan ganti rugi kepada pihak yang dirugikan.

Perusahaan asuransi mampu menanggung tanggung jawab yang ditangguhkan kepada kita, dan membayarkan jumlah yang harus digantikan kepada pihak yang dirugikan oleh kita.

 

#5 Risiko Individual

Selanjutnya adalah risiko individual, yang merupakan risiko atau kemungkinan yang bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari seorang individu.

Risiko ini biasanya dapat mengganggu kemampuan finansial, harta kekayaan, atau pun risiko tanggung jawab.

Risiko individual sendiri terdiri dari personal risk, property risk, dan liability risk. Contoh risiko yang bisa terjadi biasanya adalah kehilangan pekerjaan, cacat fisik, meninggal dunia, dan lain-lain.

 

#6 Risiko Khusus

Risiko khusus adalah risiko yang ketika terjadi hanya akan mempengaruhi lingkungan lokal dari seorang individu, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Beberapa contoh dari risiko khusus adalah kehilangan pekerjaan yang mampu mempengaruhi kuantitas harta yang dimiliki.

 

#7 Risiko Harta

Sebagaimana dengan namanya, risiko harta ini berkaitan dengan risiko-risiko yang mempengaruhi harta seseorang. 

Risiko harta sendiri memiliki dua jenis, yaitu kerugian secara langsung (direct losses) dan kerugian secara tidak langsung (consequential).

 

Bagaimana Cara Meminimalisir Risiko

Setelah mengetahui jenis-jenis risiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi, maka kini yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, apakah kita bisa menghilangkan risiko tersebut?

Jawabannya tentu tidak. Risiko adalah sesuatu yang tidak bisa kita kontrol dan kita prediksi kedatangannya. Dia bisa terjadi kapan dan di mana saja.

Ada empat cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir risiko, di antaranya adalah:

 

#1 Menghindari Risiko

Dalam konteks keuangan, menghindari risiko ini bisa diimplementasikan dengan mengatur arus keuangan dan tidak overspending. 

Jika belum tahu bagaimana caranya mengatur arus keuangan yang benar dan cocok dengan kondisi keuangan pribadi, maka kamu bisa lakukan konsultasi bersama perencana keuangan tersertifikasi dari Finansialku di sini.

Banner Konsultasi WA

 

#2 Mengendalikan Risiko

Cara meminimalisir risiko asuransi selanjutnya adalah dengan mengendalikan risiko.

Mengendalikan risiko ini berarti kita bisa melakukan sesuatu yang bisa mencegah risiko menyerang kita terlalu dalam.

Sederhananya seperti menggunakan kompor listrik dibandingkan kompor api di rumah yang mayoritas berbahan bangunan kayu.

Sementara di dunia keuangan, ini bisa diimplementasikan dengan memiliki asuransi untuk mencegah terjadinya kerugian yang mendalam ketika kita sakit.

[Baca Juga: Beli Asuransi di Bank Tapi Nggak Sesuai Harapan, Kenapa?]

 

#3 Menunda Risiko

Sementara menunda risiko, berkesinambungan dengan mengendalikan risiko, di mana pada praktiknya kita melakukan sesuatu untuk meminimalisir kegiatan atau hal-hal yang berpotensi menimbulkan risiko.

Misalnya, ketika menyetir, tidak dalam keadaan mengantuk, atau menjaga pola hidup yang sehat agar tidak mudah sakit.

 

#4 Mengalihkan Risiko

Mengalihkan risiko berarti memanfaatkan pihak ketiga untuk menanggung risiko yang bisa terjadi di masa depan nanti. Bentuk pengalihan risiko yang paling banyak kita temui adalah asuransi. 

Dengan membeli premi asuransi, berarti kita juga ‘menghilangkan’ salah satu risiko yang mungkin saja terjadi kepada kita, untuk dialihkan tanggung jawabnya kepada perusahaan asuransi.

 

Nah, itu dia beberapa jenis-jenis risiko yang biasa ditanggung oleh perusahaan asuransi. Apakah Sobat Finansialku punya pengalaman menarik saat membeli premi asuransi? Yuk, ceritakan lewat kolom komentar!

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Admin. 24 Mei 2020. Apa Sih Risiko dalam Asuransi dan Bagaimana Mengelolanya?. Allianz.co.id – https://bit.ly/3GGohDG
  • Admin. 19 Agustus 2020. Jenis-Jenis Risiko Asuransi yang Perlu Dipahami. Amanahgitha.com – https://bit.ly/3uJYt7i
  • Yogarta Awawa. 12 Januari 2021. Jenis-Jenis Risiko Asuransi dan Cara Mengelola yang Tepat. Qoala.app – https://bit.ly/3sDwWBL