Siapa yang tidak ingin menjadi orang kaya? Bekerja keras tidaklah cukup, Anda juga harus menerapkan gaya hidup orang kaya.

Seperti apa gaya hidup dan kebiasaan hidup orang kaya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

 

Gaya Hidup dan Kebiasaan Hidup Orang Kaya

Banyak cerita dan kisah anak-anak yang mengajarkan watak buruk seorang kaya dan watak baik orang-orang miskin.

Hal ini membuat sebuah stigma tersendiri yang tersimpan secara tidak sadar, membuat kita seringkali mengembalikan kisah anak-anak kita pada kehidupan yang ada dan sedang kita hadapi.

 Peran seorang yang miskin dan peran seorang yang kaya, seolah bertolak belakang dan saling bertentangan. Seperti si jahat dan si baik, malaikat dan setan-setan.

Jika begitu, rasa-rasanya semua orang lebih baik tidak perlu menahan diri untuk menjadi kaya. Kekayaan dan kemiskinan terletak pada jumlah harta, kemampuan ekonomi, status, pendidikan termasuk akhlak dan budaya.

Terasa menyakitkan, tetapi penilaian itu yang nyata berlaku dalam masyarakat.

Tapi pernah kan berpikir untuk menjalani gaya hidup orang kaya? Berawal dari suatu kebiasaan dapat mempengaruhi diri kita agar tidak terjebak pada kemiskinan dan keterbatasan untuk menghasilkan lebih banyak.

Berikut adalah daftar kebiasaan yang mengisahkan gaya dan kebiasaan hidup orang kaya dengan orang miskin.

 

#1 Kebiasaan Buruk

Secara tidak sadar, orang miskin memiliki kebiasaan yang malah menghancurkan diri mereka sendiri. Mabuk dan minum berlebihan, makan tanpa berpikir, merokok dan penggunaan zat adiktif lainnya, terlalu banyak menonton TV dan perilaku lain yang seenaknya.

Orang-orang dengan pemikiran “kaya” memiliki kebiasaan untuk mengembangkan diri mereka sendiri, membawa diri mereka ke arah yang lebih baik; membaca, berolahraga, bergaul dengan orang-orang yang membangun hidup mereka.

Baca Juga: Orang Kaya Tidak Pernah Lakukan 13 Kebiasaan Ini! Patut Ditiru!

Secara umum dapat dikatakan lakukanlah segala hal yang tidak membuang waktu Anda dengan sia-sia. Tentu saja, hampir setiap orang memiliki kebiasaan buruk, tetapi perbandingan antara mereka si miskin dan si  kaya berbeda secara signifikan.

“Bergantung pada siapa mereka, kebiasaan kita akan memberi nilai tambah pada kita atau menghancurkan kita. Kita menjadi apa yang sering kali kita lakukan.” – Sean Covey

 

#2 Kotoran

Selalu ada kotoran dimana kemiskinan berada. Seperti penghinaan? Coba perhatikan hal ini.

Kain minyak berminyak yang berada di atas meja, debu, lantai kotor, sandal tua yang sobek, cermin dan handuk kotor, tumpukan sampah yang terabaikan diletakkan di sudut-sudut, halaman yang tidak dipelihara, dll.

Semua hal yang disebutkan tadi merepresentasikan ketidakmampuan untuk membersihkan lingkungan.

Membersihkan dan mencuci semua itu, nyatanya hampir tidak memerlukan biaya – semua orang pasti memiliki kain dan air. Tetapi orang miskin memilih untuk mengabaikannya.

Dari hal tersebut, dapat dilihat garis batas antara berpenghasilan rendah yang cerdas dan yang kelewat miskin. Apartemen para guru yang bersahaja namun rapi tidak pernah menciptakan kesan seperti itu.

Gaya hidup orang kaya yang sehubungan dengan ini sangat sederhana: lihat kotoran – singkirkan. Jangan hidup dalam lingkungan seperti itu, jangan membuatnya menjadi bagian dari hidup Anda dan jangan berpura-pura bahwa debu dan kotoran tidak ada.

Tetapi ambil kain dan lap meja. Atau mempekerjakan seseorang untuk membersihkan itu untuk Anda.

 

#3 Obrolan Kaleng Kosong

Ini adalah ciri dari ketidakmampuan seseorang untuk menyampaikan pemikiran dengan bahasa yang baik, hanya kata-kata yang tidak ada artinya. Pada prinsipnya, hal tersebut merupakan ketidakmampuan seseorang untuk menyampaikan pikirannya.

Dari ucapan yang disampaikan seseorang, kita dapat secara cepat membuat penilaian terhadap orang tersebut.

Pada saat melakukan percakapan, hanya dalam waktu semenit saja, kita bisa mengetahui tingkat pendidikan seseorang, didikannya, dan keinginan kita untuk tetap atau tidak berada di dekatnya menjadi jelas.

Tentu saja, lingkaran komunikasi, buku, dan waktu luang memengaruhi isi dari setiap perbincangan.

 

#4 Dia yang Salah!

Orang miskin selalu menyalahkan orang lain atas kegagalan mereka. Berapa banyak orang yang Anda kenal yang terus-menerus diganggu oleh seseorang atau sesuatu yang lain? Ini sangat menyedihkan!

Orang kaya, di sisi lain, bertanggung jawab atas semua yang terjadi, dan dalam situasi sulit, mereka mempelajari penyebab situasi ini untuk mencegahnya di masa depan.

99% kesuksesan hidup Anda, terserah pada Anda. Dan ini merupakan sebuah kebiasaan kronis si miskin lainnya.

“Rantai kebiasaan terlalu ringan untuk dirasakan sampai terlalu berat untuk dilanggar.” – Warren Buffett

Kamu Juga Bisa Kaya Dengan 8 Gaya Hidup Orang Kaya Ini - 02 - Finansialku

Orang kaya. Sumber: https://bit.ly/2RP8leX

 

#5 Tak Ada Tujuan dan Rencana

Kehidupan tanpa tujuan tidak akan membawa kita pada hidup penuh kenyamanan, dimana ada lemari es, atap, dan kemudahan. Kekosongan hidup dan tidak ada pemikiran tentang masa depan. Tampaknya menjadi kebiasaan “termiskin” dari semua yang mungkin.

Tujuan, keinginan, dan rencana untuk hidup – ini merupakan kunci untuk menuju tingkat kesejahteraan yang baru. Dan untuk mendapatkannya, kita harus meninggalkan rasa kemalasan dan zona nyaman kita.

Anehnya, semakin banyak hal-hal yang harus dibayar seseorang, semakin kecil kemungkinan dia akan membelinya. Rasa nyaman yang berlebihan dapat membuat kita menjadi pribadi yang tidak berkembang, bahkan cenderung mengalami kemunduran.

Itulah sebabnya orang berpenghasilan rendah menghabiskan uang mereka untuk kemewahan yang tidak mampu mereka dapatkan sehari-hari dan orang kaya berinvestasi dalam kesan dan usaha untuk masa depan.

 

#6 Tidak Melakukan Apa-apa di Waktu Luang

Orang miskin memanfaatkan waktu luang hanya untuk beristirahat.

Mereka memanfaatkan waktu istirahat mereka tanpa melakukan apa-apa. Tidak ada pengetahuan dan pengalaman baru yang diperoleh, tidak mencari penghasilan baru, tidak mencari cara untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam hidup.

Baca Juga: Punya Waktu Luang 3 Jam Sehari? Kamu Bakal Ngapain?

Ciri seorang yang memiliki mental kaya tidak hanya dapat dilihat secara eksternal, tetapi juga dapat dilihat secara internal. Orang bermental kaya akan memanfaatkan waktu luang yang mereka miliki dengan baik.

Mereka akan berusaha mencari cara agar hidup mereka semakin hidup. Dengan kata lain, mereka akan terus mencari pengetahuan untuk mengembangkan diri mereka, jangan gimana nanti!

 

#7 Tidak Ada Tabungan untuk Situasi Sulit

Orang miskin tidak memiliki tabungan. Mereka mengandalkan gaji untuk bertahan hidup. Jika pada prinsipnya Anda tidak tahu cara menyimpan uang, Anda tidak bisa menjadi kaya.

Jika ada situasi yang sulit, orang miskin tidak akan berbuat apa-apa; orang kaya akan memiliki tabungan dan aset yang akan memberinya waktu dan dapat melewati setiap situasi sulit dengan tenang.

Orang miskin tidak memikirkan apa yang mungkin terjadi dengan hidup mereka di kemudian hari.

Situasi sulit tidak dapat diprediksi kapan datangnya. Karena itu, perlu bagi kita untuk menyiapkan sejumlah dana darurat agar dapat mengatasinya. Seberapa pentingkah dana darurat itu? Anda dapat mempelajarinya melalui audiobook Finansialku di bawah ini.

banner -mengupas pentingnya dana darurat

 

#8 Lingkungan yang Salah

Orang miskin akan selalu berada dalam lingkungan orang miskin. Ada pepatah – jika Anda ingin menjadi pecundang, hubungi pecundang.

Penghasilan rata-rata 5 orang dalam lingkungan Anda, atau orang yang paling sering berkomunikasi dengan Anda, adalah jumlah mental dari penghasilan rata-rata Anda.

Jika Anda ingin mendapatkan lebih banyak penghasilan, cari mentor dan lingkungan berpenghasilan tinggi.

Itulah sebabnya orang kaya tidak takut menghabiskan uang dan waktu untuk pelatihan dan pendidikan mereka, karena melalui hal ini akan membuka kesempatan mereka untuk bertemu orang-orang yang lebih sukses daripada mereka.

Dan karenanya, ini adalah kesempatan langsung bagi Anda untuk tumbuh. Itulah sebabnya orang tua yang bijak mengirim anak-anak mereka untuk belajar di universitas termahal, karena orang dengan tingkat pendapatan yang sesuai belajar di universitas mahal dan kursus mahal.

Dan karena lingkungan Anda menentukan siapa Anda dan penghasilan Anda, hal ini tentu dapat menentukan jalan kesuksesan Anda. Orang miskin menabung untuk pendidikan mereka, sementara orang kaya belajar dari yang terbaik dan menyesal tidak menginvestasikan waktu atau uang mereka.

Jangan takut untuk keluar dari kerumunan abu-abu dan mencari sesuatu yang lebih baik.

 

Sebagai kesimpulan, bahkan dengan jumlah uang paling sedikit, Anda dapat menjalani hidup, penuh kecerdasan dan martabat. Pilihan ada di tangan kita.

Bukan mengenai siapa yang tamak dan siapa yang tertindas, kekayaan dan kemiskinan adalah mengenai pola kebiasaan akan pengelolaan sumber daya yang rata-rata semua orang miliki. Dari usaha dan kemauan yang dikerjakan, akan bertemu pada musimnya orang itu menuai.

 

Nah, Anda sudah mengetahui bagaimana gaya hidup orang kaya bukan? Mari sama-sama terapkan kebiasaan hidup orang kaya seperti yang telah dipaparkan di atas dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa bagikan artikel ini pada kawan dan saudaramu ya. Salam kaya.

 

 

Editor: Maria Christanti

 

Sumber Referensi:

  • Melisa Marzett. 16 Mei 2020. 8 Habits That Separate the Rich From the Poor. Addicted2success.com – https://bit.ly/2MOyvYX