Bukan tidak mungkin kebiasaan orang kaya dibentuk oleh pola pikir mereka. Oleh karena itu, perlu berhati-hati dengan kebiasaan buruk yang bisa membuat Anda bangkrut.

Steve Siebold dalam bukunya yang berjudul How Rich People Thinks menyatakan bahwa pola pikir bisa menjadi penyebab seseorang mendapatkan kekayaan. Kebiasaan dibentuk dengan penerimaan secara sadar dalam pikiran manusia.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Start It Up

 

5 Kebiasaan Buruk yang Membuat Anda tetap Bangkrut

Kebiasaan yang baik akan berdampak baik. Sebaliknya kebiasaan buruk akan memberikan pengaruh yang buruk. Hati-hati, ada beberapa kebiasaan buruk bisa membuat Anda tetap bangkrut.

Berikut ini daftar kebiasaan buruk yang dapat membuat Anda tetap bangkrut:

 

#1 Anda Bersembunyi di Balik Keterpurukan

Biasanya orang akan sangat tertekan ketika perusahaan berada di ambang kebangkrutan. Mereka menghindari, bahkan bersembunyi di balik semua hal negatif, dari mulai tagihan-tagihan bank, hingga problem finansial di internal perusahaan.

Presiden Amerika Serikat saat ini, Donald Trump, pernah menghadapi situasi yang sama sekali tak dia perkirakan sebelumnya.

Suatu ketika, Trump memiliki utang besar, mencapai miliaran dolar AS. saking besarnya utang itu, Trump merasa dirinya jauh lebih miskin ketimbang pengemis yang dia lihat di jalanan.

51 Kata Kata Bijak Donald Trump 03 - Finansialku

[Baca Juga: Kamu Harus Punya Mindset Entrepreneur Ini Supaya Jadi Orang Sukses]

 

Dalam buku Trump 101: The Way to Success and How to get rich, diungkapkan bahwa ia memiliki total utang sebesar US$9 miliar atau setara dengan Rp127 triliun. Hampir mustahil untuk membayangkan bagaimana seseorang bisa memiliki utang sebesar itu.

Dalam sebuah wawancara yang dirilis oleh Psychology Today, Trump menjelaskan bagaimana ia bisa bangkit dari utang miliaran dolarnya itu. Ia mengatakan:

“Ayah saya bersahabat dengan Dr. Norman Vincent Peale, dan saya telah membaca salah satu bukunya, The Power of Positive Thinking. Saya mempercayai kekuatan untuk bersikap positif. Dan, saya pikir itulah yang membantu saya. Saya menolak untuk terseret ke dalam pemikiran negatif pada level manapun.”

 

Dia menolak untuk menyerah dan tidak pernah kehilangan kepercayaan terhadap dirinya sendiri. Dia bertekad untuk melunasi semuanya, dan mulai bekerja lebih keras lagi, dan singkat cerita, sekarang Donald Trump jadi lebih kaya daripada sebelumnya.

Para miliarder adalah orang-orang yang telah terbukti tahan uji dalam menghadapi kegagalan.

Bila mengalami kegagalan, mereka tidak mau tunduk pada kegagalan itu. Saat terjatuh, mereka akan langsung berdiri. Mereka tidak punya waktu untuk meratapi kegagalan. Saat gagal, mereka akan melakukan evaluasi atas kegagalan itu atau mencari peluang lain.

Jika Anda tertarik untuk mengetahui kisah sukses Donald Trump, Anda bisa menontonnya melalui channel Youtube Finansialku berikut ini:

 

#2 Anda Membayar Bunga atas Penyusutan Aset

Setiap aset yang kita beli akan mengalami penyusutan. Kesalahan fatal yang sering terjadi adalah melakukan pembelian dengan menggunakan utang di mana bunga utangnya ini cukup tinggi. Sehingga Anda membayar bunga atas penyusutan aset Anda.

Beberapa utang, seperti KPR dan Pinjaman Biaya Pendidikan bisa dikatakan sebagai utang yang “baik” karena hal ini dapat meningkatkan kapasitas dan harga dari rumah itu sendiri selalu naik.

Tetapi untuk cicilan mobil dan bunga kartu kredit merupakan utang yang tidak baik. Membayar bunga dari utang ini akan menjadi kehilangan yang sangat besar, karena berapa pun Anda di charge ke kartu kredit Anda maka nilai dari aset ini akan segera turun.

Kebanyakan dari orang sering kali meminjam uang ke bank atau rentenir untuk memenuhi kebutuhan hidup dan memuaskan gaya hidup.

Alih-alih menggunakan pinjaman itu untuk membuka usaha, mereka malah meminjam uang untuk memperbaiki rumah, membangun rumah, membeli kendaraan, dan sebagainya.

Bila seorang miliarder mengajukan pinjaman untuk memulai suatu usaha, langkah pertama yang ia lakukan adalah menyusun rencana keuangan dari bisnis tersebut, di mana sebagian pendapatan akan digunakan untuk melunasi utang-utangnya.

Bagi para pebisnis, melunasi utang tepat waktu adalah strategi menjaga reputasi dan relasi yang baik dengan si pemberi pinjaman. Dengan reputasi dan relasi yang baik, mereka akan memperoleh kepercayaan apabila kelak meminjam kembali untuk keperluan bisnis yang lain.

 

#3 Tidak Menjaga Arus Kas Perusahaan Anda

Orang-orang biasanya begitu bersemangat untuk menjalankan bisnis. Namun terkadang orang lupa akan risiko kegagalan atau kebangkrutan selalu mengintip bisnis apa pun.

Alhasil, mereka yang tak waspada biasanya depresi karena bisnis yang tampaknya sehat dan untung tiba-tiba menjadi tak berarti karena bangkrut secara mendadak.

Hasil riset CB Insights menemukan bahwa 29% perusahaan rintisan gagal karena masalah krisis kas. Masalah ini merupakan penyebab terbesar kedua. Penyebab terbesar pertama (42%) adalah kurang diminati produk di pasar.

Definisi-Arus-Kas-2-Finansialku

[Baca Juga: TTS: Sudah Bisakah Anda Mengatur Arus Kas Keuangan?]

 

Permasalahan utama di balik kebangkrutan mendadak terletak pada arus kas. Misal, sebuah perusahaan sedang memiliki kontrak untuk produk dengan jumlah besar di akhir tahun.

Tetapi di bulan yang sedang berjalan, perusahaan harus membeli bahan baku dan membayar orang untuk merakitnya. Dalam kasus ini kalau pengusaha tak cukup uang, maka yang datang bukanlah keuntungan melainkan bencana.

Chris Carey, EO Modern Automotive Performance (MAP), bekerja lebih keras untuk menjaga arus kas. MAP merupakan perusahaan dengan 40 karyawan yang menyediakan onderdil untuk mobil dan truk.

Puncak bisnis biasanya berada di musim semi ketika para sopir bersiap untuk mengendarai mobilnya. Salah satu cara Carey mengatasi kekurangan kas adalah dengan membayar tagihan selama musim dingin dengan meminta konsumen bayar di muka.

Menurut Carey, dengan mengawasi arus kas, ia bisa memiliki cukup kas dan akses kredit untuk membuat MAP tidak kehabisan stok bahan baku.

Sejak 2006, perusahaan Carey sudah tumbuh dengan pendapatan mencapai US$11 juta atau setara dengan Rp157,51 miliar saat ini. Di sisi lain, masalah arus ini sering diabaikan para pebisnis.

 

#4 Anda Menunda Tabungan Pensiun Anda

Menunggu terlalu lama untuk menabung uang pensiun adalah alasan utama banyak orang Amerika tidak akan berakhir kaya. Meskipun Anda dapat menginvestasikan jumlah yang wajar dari pendapatan rata-rata dan pensiun jika Anda masih muda.

Berbicara tentang masa pensiun, jika Anda tidak menabung untuknya, bukan saja Anda tidak menjadi kaya tetapi Anda juga cenderung harus terus berjuang sampai tua.

Menurut jajak pendapat Gallup 2017 seperempat dari generasi milenial dan lebih dari 4 dari 10 pra pensiun berumur 50 mengandalkan jaminan sosial sebagai sumber utama pendapatan pensiunnya.

4-Cara-Memiliki-Tabungan-Pensiun-1-Finansialku

[Baca Juga: 4 Cara AMPUH Memperbaiki Tabungan Pensiun untuk Masa Depan]

 

Hal ini terjadi dalam kehidupan seseorang bernama William McPherson. Pria kelahiran tahun 1933 ini adalah seorang penerima hadiah Pulitzer, penghargaan yang paling bergengsi dalam dunia jurnalisme.

Sayangnya, penghargaan prestisius ini tidak menyelamatkan dirinya dari jurang kemiskinan. Sebelumnya, ia bekerja untuk koran Washington Post selama 25 tahun. Ia sepakat untuk pensiun dini pada usia 53 tahun dan memutuskan untuk menjadi penulis lepas.

Dengan pensiun dininya itu, ia tidak mendapat penghasilan banyak dan sayangnya ia kurang merencanakan keuntungan untuk masa depan yang baik dan terlalu banyak mengeluarkan uang untuk membeli hal yang tidak perlu.

Ditambah lagi dengan investasinya di pasar saham yang gagal. Pada satu saat, ia mengalami serangan jantung dan tagihan perawatannya yang mahal menggerogoti penghasilannya yang terbatas itu sampai akhirnya ia menjadi orang miskin.

Persiapan dana pensiun idealnya sudah dilakukan sejak pertama kali bekerja dan menerima gaji. Semakin dini menyiapkan dana pensiun, semakin baik, karena dengan begitu cicilan atau dana yang harus disisihkan semakin kecil.

Sebaliknya, kalau persiapan dana pensiun dimulai terlambat, besarnya cicilan atau dana yang harus disisihkan akan semakin besar juga. Plus, mungkin kita harus merevisi rencana keuangan besar-besaran.

Confucius berkata:

“Sukses bergantung pada persiapan sebelumnya dan tanpa persiapan, yang ada hanya kegagalan.”

 

#5 Anda Tidak Memperhatikan Investasi Anda

Bisnis, investasi atau apa pun yang berhubungan dengan kewirausahaan adalah sebuah permainan. Orang-orang biasa akan merasa lelah ketika gagal mencatatkan hasil hebat dalam permainan itu.

Mereka menyerah ketika kerugian datang. Mereka tak mau bangkit lagi ketika kebangkrutan tak terhindarkan.

Dalam melakukan investasi memang dibutuhkan mental baja, mental yang tidak gampang menyerah, dan yang penting adalah mental berani gagal. Mereka menyadari apabila mereka gagal maka peluang berhasil justru lebih besar.

TTS Mengenal Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) 02 KIK EBA 2 - Finansialku

[Baca Juga: Ingin Berinvestasi Saham? Inilah Tips Membeli Saham Untuk Investor Pemula]

 

Dengan kata lain, kegagalan tersebut akan membuat mereka menjadi lebih waspada, melakukan monitoring dengan lebih mendetail, dan mengevaluasi kembali berbagai proses yang mereka jalani.

Berbekal hasil pengawasan dan evaluasi tersebut, mereka bisa melihat dan mempelajari penyebab kegagalan. 

Lain halnya dengan para miliarder, mereka percaya untuk memenangi sebuah permintaan, seseorang harus berkomitmen.

Anda juga bisa kehilangan kesempatan Anda untuk menjadi kaya jika Anda tidak memiliki cukup portofolio Anda dalam saham atau jika Anda tidak menyeimbangkan portofolio Anda secara berkala.

Ketika Anda telah membuat upaya untuk berinvestasi, jangan abaikan manajemen akun dasar yang diperlukan untuk membuat uang Anda bekerja untuk Anda.

 

Tetap Bangkit Meskipun Sering Gagal

Bagi para miliarder, kegagalan merupakan bagian dari permainan yang sedang mereka jalankan. Karena itulah, sekalipun mereka sering gagal, mereka lebih banyak mengalami keberhasilan.

Dalam menjalankan bisnis, mereka selalu waspada. Langkah-langkah antisipasi atas risiko yang mungkin timbul sudah dipersiapkan. Tetapi lebih dari itu, mereka sudah mempersiapkan diri bila ternyata apa yang mereka capai tidak sesuai dengan harapan.

Ayo saatnya Anda bangkit sekarang!

Jika Anda memiliki bisnis, Anda bisa membaca ebook dari Finansialku di bawah ini agar keuangan bisnis dan pribadi Anda bisa tetap terjaga. Selamat membaca..

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Bagaimana pendapat Anda setelah membaca artikel di atas? Anda bisa membagikan tanggapan Anda pada kolom komentar di bawah.

Bagikan juga artikel ini kepada teman dan kerabat dekat Anda ya. Semoga bermanfaat, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Christy Bieber. 18 Desember 2017. 5 Bad Habits That Are Keeping You Broke. Time.com – http://bit.ly/2Xe8vJj
  • Budi Safa’at. 2015. 99 Perbedaan Cara Mengelola Uang Miliarder vs Orang Biasa. Jakarta: Grasindo.
  • Parsaoran Sirait. 2015. 99 Perbedaan Kebiasaan Miliarder vs Orang Biasa. Jakarta: Grasindo.
  • Candra Chahyadi. 2015. Revolusi Uang Perubahan Radikal Mindset dan Cara Mengelola Uang. Bandung: PT Visi Anugerah Indonesia

 

Sumber Gambar:

  • Entrepreneur – http://bit.ly/2JhVuJP