Apakah Anda seorang yang aktif melakukan perdagangan saham? Trader saham, seringkali karena kurangnya kemampuan mengatur waktunya, terjerumus dalam kondisi yang disebut kecanduan trading.

Apa itu kecanduan trading dan apa efeknya?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

Aktivitas Trading Bagi Trader Saham

Dalam pasar modal kita tentu mengenal 2 tipe pelaku pasar, yaitu yang pertama investor saham dan yang kedua adalah trader saham.

Sebagian besar orang setuju bahwa perbedaan mendasar dari kedua tipe pelaku pasar ini adalah masalah rentang waktu investasi. Trader mempunyai pandangan jangka pendek, sedangkan investor memiliki pandangan jangka panjang.

Dari kedua jenis pemain saham itu pun, biasanya sebagian besar orang atau pelaku pasar modal yang ada di grup-grup saham merupakan seorang trader.

Dalam trading saham kita selalu didorong untuk belajar mengenai analisis teknikal. Analisis teknikal sendiri merupakan salah satu metode analisa yang sangat populer di kalangan trader.

Bagaimana tidak, hanya butuh waktu kurang dari 5 menit dengan menarik-narik garis dan melihat indikator kita bisa memprediksi harga akan naik atau turun. Analisa teknikal ini pun kerap kali dijadikan bahan pertimbangan dalam membeli atau menjual saham.

Namun dalam praktiknya, ada satu hal penting yang seringkali luput dari pikiran sebagian besar trader saham. Hal ini pun cukup berpengaruh dalam menentukan kesuksesan seorang trader di pasar modal. Hal penting tersebut adalah waktu.

Kecanduan Trading Trader Saham

Langkah-langkah yang perlu dilakukan bila nyangkut di saham

 

Waktu merupakan sesuatu yang harus kita atur dalam kegiatan trading. Kita perlu mengatur seberapa lama kita trading dalam satu hari, hal ini berkaitan dengan manajemen waktu.

Manajemen waktu sangat penting dalam kegiatan trading, jika tidak ada manajemen waktu hal yang akan muncul dan mungkin sudah dialami beberapa rekan trader yaitu kecanduan trading (trading addict).

 

Kecanduan Trading dan Akibatnya

Saya sendiri trading semenjak semester 4 karena mengikuti suatu perlombaan trading saham. Sewaktu baru mulai masuk ke pasar modal dengan akun real saya cukup bersemangat.

Saya ingat betul setiap ada jeda perkuliahan dan jam kosong saya mengisi waktu tersebut dengan duduk di depan komputer dan trading. Hal ini secara tidak sadar membuat saya seorang yang anti sosial dan kecanduan trading (trading addict).

Bagi perokok tentu pasti merokok setelah selesai makan, ketika ditanya alasannya, biasanya seorang perokok akan menjawab “Ngga tau, seperti ada yang kurang”.

Mengatasi Kecanduan Trading, Belajar dari kasus Pecandu Alkohol

 

Kecanduan trading sama halnya dengan kecanduan pada rokok, yaitu kondisi dimana seorang trader yang fokusnya bukan kepada keuntungan, tetapi kepada frekuensi trading.

Bisa saja seorang trader melakukan transaksi harian lebih dari 30 kali transaksi dalam satu akun yang sama seharinya. Dan bisa saja trader yang kecanduan tersebut tidak tahu, dan seperti ada yang kurang bila tidak menekan tombol ‘buy’ dan ‘sell’.

Percaya atau tidak kecanduan trading mengakibatkan beberapa hal dibawah ini:

 

#1 Modal Tergerus

Ketika seorang trader sedang dalam kondisi kecanduan trading, trader tersebut tidak akan memikirkan untung atau rugi. Yang dipikirkannya adalah dia harus tekan tombol ‘buy’ dan ‘sell’.

Trader tersebut akan selalu melakukan top up ketika ada uang, dan uang di portofolionya semakin banyak bukan karena keuntungan, tapi karena rajin top up. Trader tersebut tidak menyadari bahwa modalnya telah tergerus akibat kecanduan trading.

Mengapa modalnya tergerus? Dalam perdagangan saham, setiap transaksi yang dilakukan selalu dikenakan fee broker. Dan bagi trader yang kecanduan trading, tentunya tidak akan sempat memikirkan itu, karena yang ada di pikirannya hanya trading untuk kepuasan, bukan untuk untung.

Bahkan walau sudah mengetahui bahwa dia rugi, dia akan terobsesi meraih keuntungan lebih besar lagi dan ujungnya akan trading terus menerus dan kecanduan trading lagi. Hal ini tentu dapat mengganggu psikologisnya di pasar.

 

#2 Merasa Rumput Tetangga Lebih Hijau

Ketika kecanduan trading emosi kita akan ikut bermain, terutama emosi takut dan serakah.

Bagi trader pemula mungkin running trade menjadi alat screening pertama bagi mereka membeli suatu saham, bahkan bagi sebagian besar trader melihat running trade adalah sesuatu yang menyenangkan,

Ketika kita kecanduan trading kita pasti akan selalu melihat monitor dan hampir dipastikan kita akan melihat running trade.

Ketika seseorang dalam kondisi trading addict, seringkali orang tersebut membeli dan menjual saham yang sama kurang dari 5 menit, alasannya sederhana “Karena melihat saham lain yang sedang hijau di running trade”.

Kenali 2 Jebakan Psikologis Greed dan Fear dalam Trading Saham

 

Sebagai ilustrasi, katakanlah pak Ronald seorang trader awam yang belum lama terjun ke dunia pasar modal, pada waktu itu membeli saham ABCD karena menganalisisnya secara analisis teknikal.

Namun karena pak Ronald tidak mengatur waktu trading dan selalu melihat monitor, muncullah di running trade saham EFGH yang sudah naik 1% dan terlihat ramai transaksinya.

Muncullah di pikiran pak Ronald “ini saham ABCD ga naik naik, lebih baik saya jual dulu beli saham EFGH, nanti sudah cuan baru beli saham ABCD lagi”.

Pemikiran seperti itu adalah pikiran yang selalu muncul ketika dalam kondisi kecanduan trading. Kita merasa takut kehilangan kesempatan untung di saham yang sedang ramai, dan bertindak serakah.

Bukan mustahil, akhir dari cerita di atas setelah pak Ronald menjual saham ABCD dan membeli saham EFGH, yang terjadi adalah saham EFGH turun dan pak Ronald melakukan cut loss.

Kecanduan trading dapat menyebabkan kita memiliki pandangan “Rumput tetangga selalu lebih hijau”. Padahal kita tidak tahu sudah berapa lama trader tetangga tersebut menunggu di saham tersebut.

 

#3 Seluruh Analisa Akan Gagal

Waktu adalah kunci penting dalam analisa teknikal. Inti dari analisa teknikal tentunya adalah menentukan waktu jual beli saham atau biasa kita kenal dengan istilah trading plan.

Dalam sebuah trading plan pada umumnya terdiri dari 3 elemen, yaitu Entry Point, Target Price, dan Stop Loss. Seberapa ampuh metode analisa teknikal kita ditentukan oleh seberapa banyak target price kita tersentuh dibandingkan dengan stop loss.

Kenali Pentingnya Cut Loss dalam Trading Saham

 

Dalam menguji satu metode analisis teknikal tentu membutuhkan waktu. Sangat jarang dan hampir tidak mungkin ketika kita beli satu saham harga akan langsung bereaksi dan bergerak. Terkadang kita harus menunggu lebih dahulu.

Ketika kita kecanduan trading dan mengalami 2 hal yang sudah dibahas sebelumnya maka hampir dipastikan analisa teknikal apapun tidak akan bisa membuat kita untuk di pasar modal.

Ketika kita kecanduan trading dan mengalami kedua hal yang sebelumnya dibahas maka kita tidak akan bisa disiplin, dan akan dipastikan semua metode analisis teknikal akan gagal.

 

Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi saham? Silahkan download Gratis ebook: Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula.

Gratis Download Ebook Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Efek Kecanduan Trading

Itulah 3 akibat atau efek dari kecanduan trading. Dari 3 akibat di atas kita melihat bahwa manajemen waktu berperan penting dan dapat membuat metode analisa apapun akan kacau dan gagal.

Manajemen waktu dapat mempengaruhi analisis teknikal kita, membuat kita ragu akan trading plan kita karena emosi dan psikologi kita terganggu, sehingga akhirnya tidak disiplin dalam melakukan trading.

Itulah beberapa alasan mengapa manajemen waktu dalam trading sangat penting dalam menentukan untung tidaknya seseorang di pasar modal.

Karena itu, milikilah manajemen waktu yang baik, dan jauhkan diri dari kecanduan trading. Selamat Berinvestasi!

 

Sudahkah Anda berinvestasi saham? Menurut Anda, Bagaimana Prospek investasi saham di tahun 2018? Silahkan comment atau share ke pembaca lainnya ya. Terima Kasih.

 

Sumber Referensi:

 

Sumber Gambar:

  • Depressed – https://goo.gl/oiK2Bq