5+ Kelebihan Tabungan Syariah yang Menguntungkan

Apalagi kelebihan tabungan syariah dibandingkan tabungan bank konvensional selain bebas riba?

Yuk temukan jawabannya dalam artikel berikut ini. Rugi lho kalau Anda melewatkannya.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Apa itu Tabungan Syariah

Tabungan syariah adalah tabungan yang menerapkan prinsip-prinsip syariah, seperti murabahah, musyarakah, mudharabah, dan wadiah.

Murabahah adalah akad syariah dengan tambahan keuntungan yang disepakati, sedangkan mudharabah adalah suatu akad yang menerapkan sistem bagi hasil antara nasabah dan bank.

Seperti mudharabah, musyarakah menerapkan skema bagi hasil (syirkah), namun dengan cara bank menempatkan dana sebagai modal untuk usaha nasabah untuk selanjutnya dilakukan bagi hasil atas usaha tersebut sesuai kesepakatan pada jangka waktu tertentu.

Wadiah diterapkan bagi nasabah yang hanya ingin menyimpan uangnya tanpa dikelola oleh bank.

Per Maret 2019, hampir 6% dari market perbankan Indonesia adalah perbankan syariah, di mana 65% darinya terdiri atas bank-bank umum syariah.

Dari 30 juta rekening syariah yang ada, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul pada perbankan syariah ada sebesar ±383 milyar rupiah.

Jumlah ini terus bertambah seiring pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia.

Dana tabungan yang terkumpul tersebut dikelola perbankan syariah untuk digunakan sebagai dana konsumsi, modal kerja, dan investasi pada sektor-sektor yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti konsumsi rumah tangga dan konstruksi.

Lalu, apa saja kelebihan tabungan syariah dibandingkan dengan tabungan konvensional selain anti-riba?

#1 Zakat Harta (Maal) Rutin Setiap Tahun

Salah satu poin utama pembeda antara bank syariah dan konvensional adalah adanya maal.

Zakat harta atau maal merupakan kewajiban bank syariah untuk mengeluarkan sejumlah dana untuk diinfakkan kepada yang membutuhkan apabila sudah mencapai batas minimal harta tertentu setiap tahunnya.

Sebagai contoh, BCA Syariah telah menyalurkan dana zakat nasabah tahun 2017 melalui Yayasan Dompet Dhuafa (Dompet Dhuafa) pada tahun 2018 silam.

Bank konvensional tidak memiliki kewajiban membayar zakat seperti yang berlaku pada perbankan syariah ini.

#2 Pengelolaan Dana yang Sesuai Syariat Islam

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dana nasabah yang disimpan pada perbankan akan diinvestasikan untuk dapat memberikan imbal hasil yang maksimal.

Bank konvensional lebih mengutamakan instrumen investasi dengan tingkat pengembalian yang maksimal, tentu saja dengan mempertimbangkan risiko yang ada.

Bank syariah cenderung lebih selektif dalam memilih instrumen investasinya karena harus menerapkan prinsip syariah, yaitu instrumennya tidak bersinggungan dengan hal-hal riba dan merusak akhlak, seperti perbankan konvensional dan industri rokok.

#3 Menerapkan Sistem Bagi Hasil untuk Memperoleh Keuntungan

Tidak seperti bank konvensional, bank syariah menerapkan sistem bagi hasil kepada nasabah yang diperoleh dari keuntungan investasi.

Pada awal pembukaan rekening akan dihasilkan kesepakatan besar bagi hasil yang akan diberlakukan pada nasabah.

Besaran tersebut akan bank jadikan acuan dalam menjalankan seluruh kegiatan investasi dan operasionalnya sehingga dapat mencapai keuntungan yang maksimal.

#4 Menerapkan Jumlah Cicilan yang Tetap

Anda tentu sadar bahwa ada kewajiban membayar bunga pinjaman apabila Anda mengajukan pinjaman pada bank konvensional.

Dengan demikian, jumlah cicilan yang wajib Anda bayarkan setiap bulannya bergantung pada suku bunga dan skema perhitungan bunga tersebut.

Lain halnya dengan bank syariah. Karena tidak mengenal sistem bunga, kreditur hanya diwajibkan membayar cicilan yang jumlahnya tidak berubah sejak akad sampai lunas.

#5 Hubungan Kekeluargaan antara Bank dan Nasabah

Apabila terjadi masalah antara bank dan nasabah, seperti kredit macet, bank konvensional biasanya akan menyita agunan nasabah sesuai kesepakatan pada awal akad kredit.

Cara-cara seperti itu tidak diberlakukan oleh bank syariah sebab ada prinsip mudharabah yang dianutnya.

Dengan demikian, bank memposisikan nasabah sebagai mitra usaha yang sama-sama membawa keuntungan.

Oleh sebab itu, tidak salah jika sebagian orang berpendapat bahwa bank syariah lebih bersahabat daripada bank konvensional.

#6 Manajemen Keuangan yang Transparan

Bank syariah berpedoman pada prinsip-prinsip syariah, termasuk kejujuran dan keadilan.

Seperti bank konvensional, bank syariah melaporkan kondisi keuangan secara rutin kepada para nasabahnya. Yang berbeda adalah promosi produk, misalnya paket umroh, yang lebih transparan.

Bank syariah akan menginformasikan syarat dan ketentuan dengan sangat detail kepada nasabah demi tercapainya misi bersama, yaitu keuntungan bersama.

GRATISSS Download!!! Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala Karyawan

Download Ebook Sekarang

Aman dan Berkah

Pada dasarnya, bank syariah memiliki peran yang sama dengan bank konvensional, yaitu menyimpan dan mengelola dana nasabah.

Perbedaan di antara keduanya adalah dari sisi prinsip dan pengelolaan instrument investasi atas dana nasabah yang terkumpul.

Bank konvensional lebih berpedoman pada hukum positif yang selama ini berlaku, sedangkan bank syariah lebih berpedoman pada syariat Islam pada Al-Quran dan Hadist.

Dengan demikian, dengan memiliki tabungan syariah Anda dapat menyimpan uang secara aman dan mendapatkan imbal hasil yang berkah bagi Anda dan keluarga.

Yuk rencanakan keuangan Anda dengan aplikasi Finansialku di Google Play atau App Store.

Silakan bagikan artikel ini supaya kolega dan teman Anda dapat mengetahui informasi ini juga. Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih.

Sumber Referensi:

Budi Darmawan. 5 November 2018. 9 Keunggulan Bank Syariah di Bandingkan Bank Konvensional. Ekonomi-Islam.com – http://bit.ly/2Q2i3GQ
Admin. 17 Juli 2019. Snapshot Perbankan Syariah Indonesia. Ojk.go.id – http://bit.ly/3aIKfX2

Sumber Gambar: