Harga bahan makanan terus naik, bagaimana cara mengatur keuangan ibu rumah tangga?

Ternyata bahan makanan memang salah satu sumber pemborosan di rumah. Jika tidak cerdas mengatur keuangan, ibu rumah tangga bisa kewalahan dibuatnya. Bagaimana mengatasinya? Yuk simak ulasannya berikut ini.

 

Penyebab Kenaikan Harga Bahan Makanan

Sebagai sesama ibu rumah tangga, saya sangat paham mengenai kenaikan harga bahan makanan yang biasanya terjadi menjelang hari raya Idul Fitri. Angka kenaikannya sendiri bervariasi, tergantung bahan makanan yang terkait.

Sebagai ibu rumah tangga, kenaikan ini tentu memiliki pengaruh besar. Saya semakin pusing mengatur keuangan setiap bulannya.

Oleh karena itulah saya sendiri penasaran apa yang menyebabkan kenaikan harga bahan makanan tahunan ini.

Untuk menjawabnya, saya mengecek internet dan menemukan bahwa menurut Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan RI, Srie Agustina, terdapat empat faktor yang menyebabkan kenaikan harga bahan pokok.

4 faktor tersebut meliputi situasi harga di luar negeri dan kurs dolar, kondisi iklim, distribusi dan faktor spekulasi.

Laporan Keuangan Ibu Rumah Tangga 05 Keuangan 5 - Finansialku

[Baca Juga: Moms, Ini Dia Rahasia dan Trik Jitu Dalam Hemat Belanja Bahan Makanan]

 

Srie Agustina menjelaskan pada hari Rabu di sela kunjungan kerja pemantauan harga bahan pokok di Palembang bahwa:

“Biasanya penyebab kenaikan harga jelang Ramadan itu adalah faktor psikologis, namun secara umum ada empat faktor yang memengaruhi kenaikan harga bahan pokok.”

 

#1 Harga Di Luar Negeri dan Kurs Dolar

Menurut penjelasan Srie, faktor situasi harga di luar negeri umumnya berkenaan dengan komoditas yang pasokannya bergantung pada impor.

Sebagai contoh, komoditas bawang putih 90% pasokannya masih impor karena Indonesia belum bisa memproduksi komoditas itu.

Contoh lainnya adalah komoditas daging atau sapi yang masih impor sehingga bergantung dengan pergerakan kurs dolar Amerika bahkan negosiasi dengan negara produsen, seperti Australia.

 

#2 Kondisi Iklim

Faktor kedua adalah kondisi iklim dimana menurut Srie faktor iklim bisa memengaruhi harga suatu komoditas.

Misalnya kenaikan harga pada cabai merah yang sering disebabkan faktor cuaca hujan berkepanjangan ataupun musim kemarau.

Srie juga berpendapat bahwa:

“Iklim ini berkaitan dengan kondisi yang dihadapi petani, jika kondisinya tidak tepat maka petani tidak bisa memetik panen.”

 

#3 Distribusi

Ketiga adalah faktor distribusi. Srie mencontohkan pasokan komoditas bahan pangan di Pasar Induk Jakabaring Palembang berasal dari Kota Pagaralam dengan jarak tempuh 7  hingga 8 jam.

Hal ini bisa menjadi semakin buruk jika infrastruktur tidak mendukung dan banyak jalanan yang rusak. Hal ini tentu juga berpengaruh pada distribusi barang yang akhirnya berdampak pada kenaikan harga.

Bagaimana Caranya Menyekolahkan Anak dari TK sampai Sarjana, Tanpa Utang!

Silakan download ebook-nya, GRATIS!!!

Ebook Dana Pendidikan Anak - Finansialku Mockup

 

#4 Spekulasi

Keempat adalah faktor spekulasi. Srie menjelaskan faktor ini memang bukan faktor utama yang jelas terlihat. Namun faktor ini sudah dipertimbangkan dan diminimalisasi demi menahan kenaikan bahan makanan yang terlalu tinggi.

Srie juga menjelaskan:

“Kalau untuk spekulasi, sepertinya sekarang belum terlihat karena memang kami coba kurangi faktor itu.Kami coba rangkul semua pihak, pemerintah amankan harga. Sekarang lebih pada faktor iklim dan distribusi.”

 

Nah, melihat kenaikan harga bahan makanan memang tidak dapat dihindari setiap tahunnya, artinya ibu rumah tanggalah yang harus cerdas mencari solusinya. Bagaimana caranya?

[Baca Juga: Kata-kata Bijak Warren Buffett: Spekulasi Berbahaya]

 

Cara Mengatur Keuangan Ibu Rumah Tangga meski Harga Bahan Makanan Terus Naik

Kenaikan bahan makanan memang hal yang tidak dapat dipungkiri. Justru dengan mengetahui hal ini, kita sebagai ibu rumah tangga harus belajar mengakalinya.

Saya sendiri terus mencari cara untuk mengatur keuangan rumah tangga agar bisa mengatasi kenaikan harga bahan makanan ini.

Melalui artikel berikut ini, Finansialku akan menjabarkan beberapa cara mengatur keuangan ibu rumah tangga meski harga bahan makanan terus naik. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

 

#1 Merencanakan Menu

Saat pertama kali menikah, saya merasa biaya makanan di rumah sangat mahal.

Setelah mencari celahnya beberapa lama, saya menemukan bahwa salah satu alasan pemborosan bahan makanan adalah karena tidak ada perencanaan menu setiap harinya.

Alhasil saya banyak improvisasi dan memerlukan bahan makanan tambahan yang berujung pemborosan.

Seiring berjalannya waktu saya mulai tahu selera suami dan mulai mengatur menu makanan mingguan atau bulanan kami.

[Baca Juga: Cara Meningkatkan Pendapatan untuk Ibu Rumah Tangga]

Dengan menu tersebut, berbelanja bulanan pun menjadi lebih mudah dan terencana.

Bayangkan jika Anda berbelanja tanpa rencana, kemungkinan besar Anda akan membeli bahan makanan yang tidak begitu Anda perlukan.

Oleh karena itulah, menu ini sangat membantu Anda merencanakan list belanja bulanan dengan lebih detail.

Saya pun menyadari bahwa hal ini membantu saya untuk berhenti membeli lebih dari seharusnya. Saya hanya beli bahan-bahan yang ada di catatan itu.

Dengan begitu, Anda tidak akan mudah tergoda untuk membeli barang-barang di luar list yang Anda pegang.

Laporan Keuangan Ibu Rumah Tangga 01 - Finansialku

[Baca Juga: Menyusun Daftar Menu Makanan Sehat dan Hemat Untuk Keluarga]

 

#2 Beli Bahan Makanan Lokal

Tahukah Anda bahan makanan yang diproduksi lokal biasanya jauh lebih murah karena pihak penjual tidak perlu menanggung biaya transportasi yang mahal?

Bahkan karena jaraknya dekat, sangat memungkinkan untuk Anda membelinya langsung dari petani atau produsennya.

Dengan begitu, harga yang akan Anda dapatkan tentunya lebih murah. Selain murah, bahan-bahan makanan ini juga pastinya lebih segar karena tidak mengalami perjalanan panjang.

Satu hal lagi, bahan makanan lokal menunjukkan kualitas terbaik yang sesuai dengan cita rasa lidah kita. Jadi, jangan pernah ragu membeli bahan makanan lokal ya!

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

#3 Ketahui Tanggal Kedaluwarsa Bahan Makanan

Salah satu penghamburan yang paling saya sadari pada bahan makanan adalah karena cepat kedaluwarsa.

Saat Anda mengisi penuh kulkas pada belanja bulanan, maka Anda sering kali lupa dengan tanggal kedaluwarsa masing-masing bahan tersebut.

Alhasil banyak bahan makanan yang akan terbuang karena rusak akibat lewat tanggal kedaluwarsanya. Mubazir banget kan?

Untuk mengatasinya, saya selalu menuliskan semua tanggal kedaluwarsa bahan makanan (terutama bahan makanan yang sangat cepat kedaluwarsa) di bagian depan kulkas. Saya menempelkannya dengan magnet kulkas.

Ibu Rumah Tangga, Investasi Obligasi Bisa Bawa Keberkahan! Begini Caranya 01 - Finansialku

[Baca Juga: Anda Mau Mencoba Makan di 15 Restoran Termahal Di Dunia?]

 

Saya kemudian selalu mengurutkannya dari yang paling dekat kedaluwarsanya agar tidak terbuang percuma. Setelah bahan makanan tersebut habis, saya akan mencoretnya dari catatan.

Cobalah, hal ini akan sangat membantu meminimalisasi pembuangan bahan makanan karena kedaluwarsa lho!

 

#4 Cari Produk Ekonomis

Meski biasanya harga mencerminkan kualitas, namun tidak selamanya demikian. Seringkali saat di supermarket, rak akan ditata dengan cara menempatkan produk-produk paling mahal di level yang sejajar dengan mata Anda.

Jadi ketika belanja di supermarket, ceklah rak bagian bawah atau atas untuk menemukan produk-produk dengan harga yang lebih murah. Kemudian bandingkan kualitasnya dengan produk yang lebih mahal.

Jika kualitasnya serupa dengan harga yang jauh lebih murah, mengapa pilih yang mahal?

 

#5 Menyetok Bahan Pokok

Salah satu hal yang bisa membuat pengeluaran membengkak adalah karena kebiasaan sering membeli barang secara mendadak yang membuat Anda mau tidak mau membayar lebih mahal.

Saya mencegahnya dengan cara menyetok bahan-bahan pokok, terutama yang sedang promo. Misalnya saja bumbu yang masa kedaluwarsanya lama.

Saat promo saya akan membeli lebih banyak untuk cadangan, sehingga tidak perlu sering belanja hanya untuk hal kecil seperti bumbu.

Selain itu dengan membeli bahan makanan secara grosir, biasanya Anda mendapat harga yang lebih rendah. Tapi perhatikan produk yang distok sebaiknya tidak cepat kedaluwarsa ya!

9 Kunci Sukses Mengatur Keuangan Keluarga yang Harus Diketahui oleh Setiap Calon Ibu Rumah Tangga 01 - Finansialku

[Baca Juga: 7 Bumbu Dapur Termahal di Dunia. 2 di Antaranya Ada di Indonesia Lho!]

 

#6 Manfaatkan Promo atau Diskon

Biasanya supermarket sering memberikan promo atau diskon. Misalnya saja promo buy one get one free pada jam tertentu atau promo beli bundle.

Nah, sebagai ibu rumah tangga sejati, tidak ada salahnya memanfaatkan promo atau diskon itu untuk menghemat uang makan dalam rumah tangga Anda bukan?

Anda bahkan bisa mencari kupon promo atau diskon di internet. Sehingga sesampainya disana Anda tinggal memberikan kuponnya saja.

Terlebih lagi Anda bisa sering-sering mengecek media sosial supermarket langganan. Siapa tahu ada diskon mendadak, lumayan banget kan?

 

#7 Membuat List Belanja

Sesuai penjelasan pada poin pertama tadi, penting bagi Anda para ibu rumah tangga untuk membuat list belanja dan mengikutinya saat berbelanja ke supermarket atau pasar. Mengapa demikian?

Umumnya supermarket atau pasar sudah mendesain sedemikian rupa agar Anda melakukan banyak pembelian impulsive, misalnya saja beberapa contohnya adalah:

  • Mengubah letak produk-produknya secara berkala. Tujuannya agar Anda berkeliling mencari produk tersebut dan tergoda untuk membeli barang lain yang dilewati.
  • Merancang ubin dengan ukuran spesifik yang dikatakan mampu memperlambat langkah konsumen yang akan memberikan waktu lebih untuk melihat-lihat.
  • Membuka hanya sedikit counter kasir agar memberi cukup waktu bagi konsumen untuk melakukan pembelian impulsive, dan sebagainya.

 

Oleh karena itu untuk menghindarinya Anda perlu membawa catatan dan berbelanja berdasarkan catatan tersebut saja. Jangan sampai setelah sampai di rumah Anda menjadi menyesal karena sudah berbelanja impulsive.

 

#8 Pilihlah Sayur Daripada Daging

Jika Anda senang makan, pilihlah untuk mengkonsumsi sayur seperti salad atau buah segar. Selain untuk menjaga kesehatan, sayur dan buah memiliki kalori yang rendah sehingga tidak akan mengakibatkan obesitas.

Dan pastinya, harga sayur lebih murah dibandingkan dengan daging. Jadi, kesehatan kantong juga tetap terjaga.

Lakukan Diet Makanan 01 - Finansialku

 [Baca Juga: Ketahui Sayuran Termahal Di Dunia! No. 1 Mengejutkan!]

 

#9 Mengatur Keuangan

Tips terakhir yang terpenting yaitu pastinya dengan mengatur keuangan rumah tangga.

Agar pengaturan keuangan dalam keluarga dapat dialokasikan dengan baik, maka dibutuhkan sebuah anggaran untuk mengatur prioritas dan alokasi kebutuhan.

Anda akan sangat terbantu dengan membuat anggaran kebutuhan rumah tangga setiap periodenya.

Jika Anda kebingungan dengan cara membuat anggaran yang baik, Aplikasi Finansialku menyediakan fitur pembuatan anggaran bagi Anda.

Fitur ini sangatlah mudah dan praktis, sehingga dapat memudahkan Anda mengatur anggaran setiap bulannya.

Jika Anda belum memiliki Aplikasi Finansialku, Anda bisa download sekarang juga di Google Play Store secara gratis.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

 

Meski Bahan Makanan Mahal, Keuangan Rumah Tangga Tetap Terkendali

Mengatur keuangan rumah tangga memang tidak mudah, oleh karena itu para ahli menyarankan Anda untuk mencontoh aturan 50/30/20 untuk menganggarkan after-tax income Anda.

Fokusnya adalah pada 3 area pengeluaran, yakni kebutuhan hidup atau rumah tangga, pengeluaran fleksibel, dan tujuan finansial jangka panjang:

 

#1 Alokasikan 50 Persen dari Pemasukan Anda untuk Kebutuhan Hidup atau Rumah Tangga.

Jika Anda mengadopsi aturan ini, sebagian pemasukan Anda akan dialokasikan untuk kebutuhan lain untuk menjalankan rumah Anda, termasuk utilitasnya, makanan dan transportasi, termasuk bahan bakar.

 

#2 Alokasikan 30 Persen dari Pemasukan Anda untuk Pengeluaran Fleksibel.

Kategori pengeluaran ini termasuk hal-hal yang Anda inginkan meski tidak dibutuhkan, misalnya saja hadiah ulang tahun, tiket nonton bioskop, gym membership, kopi pagi hari, dan sebagainya.

 

#3 Alokasikan 20 Persen dari Pemasukan Anda untuk Tujuan Finansial Jangka Panjang.

Anda harus mulai mengalokasikan sebagian pemasukan untuk dana darurat, dana pensiun, dana pendidikan bagi buah hati Anda, serta untuk melunasi seluruh utang.

Setelah mengalokasikannya, kini saatnya Anda menggunakan beberapa tips cerdas di atas untuk mengatasi inflasi atau kenaikan bahan makanan per tahunnya.

Dengan demikian, kenaikan harga bahan makanan bukan lagi masalah bagi kita para ibu rumah tangga. Selamat mencoba!

 

Apakah Anda mengetahui cara cerdas mengatur keuangan ibu rumah tangga meski harga bahan makanan naik lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.

Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Rokan Hulu. 29 Mei 2018. ‎Ini Dia Enam Hal yang Jadi Penyebab Harga Bahan Pokok Mengalami Kenaikan. Pekanbaru.tribunnews.com – https://goo.gl/zQLPMr
  • Dinda Wulandari. 12 April 2017. Ini 4 Faktor Penyebab Kenaikan Harga Bahan Pokok. Industri.bisnis.com – https://goo.gl/8VYuDP
  • Santi Berlinawati. 24 September 2018. Tips Menghemat Budget Konsumsi Sehari-hari ala Ibu Rumah Tangga. Journal.sociolla.com – https://goo.gl/65YUYQ

 

Sumber Gambar:

  • https://goo.gl/vGp54R
  • https://goo.gl/6iwpXK
  • https://goo.gl/7UJRFQ
  • https://goo.gl/Y4Tyra
  • https://goo.gl/BpUQri
  • https://goo.gl/uxjN69