Istilah komisi mungkin tidak asing bagi sebagian orang, terutama untuk orang-orang atau para pekerja yang berkecimpung di dalam dunia penjualan. Tapi ada juga sebagian orang yang masih tidak tahu. 

Lantas, apa sih komisi itu? Mari simak artikel ini selengkapnya.

 

Summary:

  • Komisi dapat berfungsi sebagai pendorong peningkatan dan produktivitas kerja seorang karyawan. Semakin karyawan termotivasi untuk meningkatkan volume penjualan, maka tambahan pemasukan yang ia dapatkan akan semakin besar.
  • Walaupun sama-sama tambahan pemasukan, komisi berbeda dengan bonus. Komisi berdasarkan kemampuan karyawan dalam melebihi target penjualan, sedangkan bonus berdasarkan kenaikan profit perusahaan.

 

Apa Itu Komisi?

Bagi seorang karyawan, istilah ini sudah tidak asing di telinga mereka. bahkan, mereka bisa makin termotivasi untuk lebih giat bekerja karena adanya komisi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komisi adalah sebuah imbalan baik berupa uang ataupun persentase tertentu yang akan dibayarkan atas jasa yang diberikan dalam proses jual beli atau yang lainnya. 

 

Imbalan yang karyawan terima dalam bentuk fisik ataupun non fisik saat performa kerja karyawan mampu mencapai keuntungan yang sudah perusahaan targetkan.

Biasanya, komisi yang karyawan terima adalah dalam bentuk uang tunai dan wajib dicatat di dalam laporan keuangan perusahaan.

Semakin banyak karyawan yang berhasil mencapai target penjualan, maka imbalan yang mereka akan terima juga akan semakin besar.

Bisa dikatakan komisi itu sebagai salah satu penghargaan dari perusahaan untuk karyawannya supaya termotivasi dalam melakukan penjualan.

 

Jenis-jenis Komisi

Setiap perusahaan memiliki peraturan dan kebijakannya masing-masing dalam memberikan komisi pada karyawan yang bekerja sebagai sales.

Berikut ini adalah beberapa jenis yang sering perusahaan lakukan:

 

#1 Straight Commission

Jenis pertama adalah jenis komisi yang mana pembayarannya 100%. Jadi karyawan akan mendapatkan seluruh hasil penjualan sebagai upah. 

Jenis ini biasanya bisa ditetapkan untuk perusahaan yang memang tidak memberikan gaji pokok kepada karyawan penjualannya.

 

#2 Gaji Pokok dan Komisi

Jenis berikutnya adalah perusahaan yang menetapkan gaji pokok dengan tambahan dari setiap penjualan yang karyawan lakukan.

Jadi, karyawan akan tetap mendapatkan gaji pokok meskipun performa karyawan tersebut menurun atau bahkan belum berhasil menjual produk.

 

#3 Base Rate Only

Jenis base rate only memberikan upah kepada karyawan berdasarkan jam kerjanya. Jenis seperti ini sudah banyak perusahaan tinggalkan sebab dianggap kurang memotivasi karyawan.

[Baca Juga: 8 Cara Menambah Penghasilan Tambahan Bagi Karyawan]

 

#4 Revenue Commission

Selanjutnya adalah revenue commission, yaitu perusahaan memberikan beberapa persen penjualan dari apa yang sudah karyawan lakukan.

Misalnya, seorang karyawan menjual suatu produk yang memiliki revenue senilai Rp100 juta, dan perusahaan memberikan persentase komisi sebesar 10% dari hasil penjualan.

Maka, karyawan tersebut berhak mendapatkan imbalan sebesar Rp10 juta, yang mana hasil tersebut merupakan 10% dari nilai penjualan.

 

#5 Commission Draw

Jenis ini biasanya akan memberikan jaminan pembayaran komisi kepada karyawan setiap bulannya dari hasil komisi sebelumnya.

Sebagai contoh, seseorang karyawan seharusnya mendapatkan komisi sebesar Rp3.000.000 pada bulan ini, tetapi karyawan tersebut hanya menerima setengahnya, maka sisa imbalannya akan dibayarkan pada bulan selanjutnya.

 

#6 Gross Margin Commission

Gross margin commission memiliki karakteristik yang hampir sama dengan revenue commission. Hanya saja, di dalamnya terdapat total profit dari penjualan yang sudah diusahakan oleh karyawan.

Contohnya, seorang karyawan berhasil menjual produk yang berharga Rp1.500.000, harga pokok dari barang tersebut adalah Rp1.000.000. Maka, imbalan yang akan ia dapat adalah Rp500.000.

 

#7 Tiered Commission

Yang terakhir adalah tiered commission, yaitu imbalan dengan tingkatan persentase yang berbeda-beda.

Tujuannya yaitu untuk bisa memberikan motivasi bagi karyawan agar bisa mencapai target penjualannya dengan strategi dan kreativitas mereka dalam kegiatan penjualan. 

Semakin banyak target pencapaian penjualan yang sudah diusahakan oleh karyawan, maka komisi penjualan yang bisa ia dapatkan pun akan semakin besar.

 

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memberikan Komisi

Sebelum menghitung komisi, ada beberapa hal dasar yang harus diketahui, di antaranya:

 

#1 Ketahui Dasar Perhitungannya

Secara umum, komisi biasanya dihitung berdasarkan harga beli dari suatu produk yang perusahaan jual. Tapi ada beberapa perusahaan yang memang menghitungnya dengan menggunakan cara yang berbeda. 

Ada satu cara lain dalam menghitung sebuah komisi di mana dengan menggunakan laba bersih.

Jadi sebelum menghitung, harus tahu terlebih dahulu produk mana saja yang termasuk dalam perhitungan komisi karena tidak semua produk dalam sebuah perusahaan akan diberikan nilai imbalan.

 

#2 Ketahui Besarannya

Selanjutnya, ketahui seberapa besar persentase imbalan yang harus perusahaan keluarkan. Jenis produk yang akan perusahaan juga bisa menentukan besaran persentase komisi perusahaan. 

Biasanya untuk produk yang bernilai tinggi atau produk yang sulit dijual pun bisa mempengaruhi nilai komisi yang akan perusahaan berikan.

 

#3 Ketahui Aturan

Hal terakhir yang perlu perusahaan ketahui adalah mengenai peraturan-peraturan tambahan yang perusahaan tersebut terapkan.

Misalnya, ada perusahaan yang menentukan persentase komisi akan berubah jika penjualannya mencapai target tertentu, dan lain sebagainya.

[Baca Juga: Ikuti Yuk Tips Karyawan Jadi Pengusaha Berikut ini!]

 

Bagaimana Cara Menghitung Komisi?

Mari kita masuk ke dalam pembahasan bagaimana cara menghitung komisi. Begini tata caranya:

 

#1 Tentukan Periode Perhitungan

Langkah pertama, tentukan periode perhitungan. Biasanya, komisi dihitung dan dibayarkan setiap bulan, namun mungkin juga jika perusahaan menghitungnya tiap 15 hari.

 

#2 Hitung Capaian Sesuai Dasar Penghitungan

Selanjutnya, hitunglah pencapaian Anda dalam periode waktu tersebut. Misal dalam satu bulan Anda bisa menjual produk senilai Rp50 juta.

Namun jika perusahaan menggunakan dasar variabel produk, maka hitung capaian Anda per produk. Misalnya Anda berhasil menjual produk A Rp30 juta dan produk B Rp20 juta.

Atau jika dasar penghitungan komisi perusahaan adalah laba kotor, maka kurangi hasil penjualan dengan harga dasar.

Misalnya Anda mencapai penjualan Rp50 juta dengan harga dasar Rp40 juta, maka laba kotornya Rp10 juta.

 

#3 Kalikan dengan Persentase

Setelah mengetahui capaian penjualan Anda, maka kalikan dengan persentase yang telah perusahaan sepakati.

Misalnya Anda berhak mendapatkan 5% dari capaian penjualan Rp50 juta, maka Anda memperoleh imbalan Rp2,5 juta.

Atau bisa juga perusahaan menerapkan penghitungan berdasarkan laba kotor dengan besar komisi 20%. Jika laba kotornya Rp10 juta, maka Anda berhak mendapatkan imbalan Rp2 juta.

 

#4 Perhatikan Jika Pakai Variabel Produk

Kemudian jika perusahaan menerapkan komisi yang berbeda-beda di tiap produk, maka hitunglah persentase dan penjualan tiap produk.

Misal Anda menjual produk A senilai Rp20 juta dengan imbalan 5% dan menjual produk B senilai Rp30 juta dengan imbalan 7%. Maka imbalan untuk produk A adalah Rp1 juta dan produk B adalah Rp2,1 juta.

 

#5 Perhatikan Persentase Berjenjang

Perhatikan pula jika perusahaan menggunakan persentase berjenjang.

Misal perusahaan memberikan komisi 3% jika mampu mencapai target penjualan Rp20 juta, kemudian 5% untuk capaian Rp20 juta – Rp50 juta kemudian 8% untuk capaian di atas Rp50 juta.

Jika Anda mampu menjual produk senilai Rp50 juta dalam sebulan, maka Anda akan mendapatkan komisi 5%. Maka Anda berhak mengantongi imbalan Rp2,5 juta.

 

Perbedaan Komisi dan Bonus

Komisi dan bonus memang sama-sama termasuk ke dalam pembayaran variabel atau tidak tetap. Namun ada beberapa perbedaan di antara keduanya.

Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, komisi adalah upah tambahan yang karyawan dapatkan karena kemampuan dalam melebihi target penjualan.

Sedangkan bonus adalah insentif kepada semua orang ketika perusahaan mendapatkan kenaikan profit.

Sehingga bisa dikatakan bahwa komisi didasarkan pada target karyawan, sedangkan bonus didasarkan pada profit perusahaan dan kinerja karyawan itu sendiri.

Selain itu, istilah komisi lebih lekat dengan karyawan atau bagian penjualan dari kegiatan bisnis, sementara bonus memiliki cakupan lebih umum.

Kemudian, berbeda dengan komisi, bonus adalah sejumlah uang dengan nilai tetap yang akan perusahaan bayarkan jika karyawan menyentuh ambang batas minimal target.

Untuk lebih lengkap seputar komisi dan bonus, Anda bisa baca artikel ini: Banyak Sales Belum Tahu, Ini Perbedaan Komisi dan Bonus!

 

Dapat Komisi, Jangan Lupa Atur Keuangannya, ya!

Itulah penjelasan lengkap mengenai komisi serta perbedaannya dengan bonus. Tentu dengan adanya tambahan tersebut, karyawan akan makin semangat dan termotivasi untuk bekerja agar mendapat tambahan pemasukan.

Satu hal yang tidak boleh lupa ketika mendapat gaji, komisi, dan bonus adalah membuat catatan dan anggaran keuangan. Hal ini supaya Anda bisa mengatur keuangan dengan baik, sehingga kebutuhan Anda bisa terpenuhi.

Yuk, mulai atur keuangan Anda dari sekarang. Jadi, semisal Anda suatu waktu tidak dapat tambahan pemasukan, Anda masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa perlu khawatir karena uangnya tidak ada.

Download dan praktikkan tips dalam ebook ini sekarang juga supaya lebih mudah untuk mengatur keuangan Anda.

Ebook GRATIS Cara Mengatur Keuangan dengan Mudah

3 money management

 

Selain itu, jika Sobat Finansialku memiliki pertanyaan ataupun membutuhkan saran seputar mengatur keuangan, konsultasikan dengan ahlinya melalui aplikasi Finansialku atau buat janji via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.

 

Jangan lupa untuk share artikel ini supaya semakin banyak orang yang mendapatkan informasinya. Semoga bermanfaat.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Referensi: 

  • Luky Maulana Firmansyah. 12 September 2022. Apa itu Komsi Dalam Pemasaran Bisnis: Pengertian dan Jenis. Fortuneidn.com – http://bit.ly/3XEF82k
  • Admin. Bonus. Kamus.Tokopedia.com – http://bit.ly/3S1yn9f
  • Redaksi OCBC. 2 Februari 2022. Apa itu Kmisi? Pengertian, Jenis dan Bedanya dengan Bonus. Ocbcnisp.com – https://bit.ly/3lF8KPt
  • Natalia. 20 Juli 2022. Apa itu Komsi? Ini Pengertian dan Berbagai Jenisnya. Accurate.id – https://bit.ly/3Yxen0W
  • Bayu Ardi Isnanto. 20 Oktober 2022. Komsi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya. Detik.com – http://bit.ly/3Xyt5TQ