Mau jadi trader komoditas? Ketahui yuk 5 komoditas paling likuid yang bisa jadi pilihan berinvestasi.

Cari tahu informasinya hanya di Finansialku.com, portal edukasi keuangan terpercaya!

 

Komoditas Paling Likuid

Likuiditas merupakan salah satu hal yang dipertimbangkan oleh trader ketika mau memilih instrumen, khususnya trader forex.

Bagi para trader forex, mencari pasangan mata uang dengan likuiditas secara tidak langsung bisa menghemat biaya transaksi, mengingat spread pair tersebut yang cenderung kecil.

Namun, ternyata aset-aset dengan likuiditas tinggi ternyata tidak hanya diminati oleh trader forex tetapi juga oleh trader komoditas.

Sebelum melangkah lebih jauh, apakah Anda mengetahui apa itu likuiditas? Likuiditas merefleksikan sejauh mana suatu aset dapat cepat dibeli atau dijual di pasar tanpa memengaruhi nilai aset tersebut.

Cara Mengendalikan Risiko Trading Komoditas 02 - Finansialku

[Baca Juga: Mau Belajar Trading Komoditi Untuk Pemula? Ingat Saja 4 HAL Penting Ini!]

 

Di pasar yang likuiditasnya tinggi, suatu aset yang ditawarkan penjual akan cepat mendapatkan pembeli, begitu juga sebaliknya.

Kondisi likuiditas ini tidak hanya berbeda-beda untuk setiap jenis aset di pasar komoditas berjangka tapi juga dapat berubah dari waktu ke waktu.

Apabila para trader forex mencari pasangan mata uang yang paling likuid berdasarkan intensitas transaksi, volume trading, dan juga spread yang dihasilkan.

Bagi para trader, suatu komoditas bisa dikatakan likuid jika banyak diperdagangkan di pasar komoditas berjangka. Hal itu dikarenakan tingginya permintaan atau demand di masyarakat.

GRATISSS Download!!! Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala Karyawan

Mockup Ebook Karyawan

 

Kriteria Komoditas Likuid

Terdapat beberapa kriteria dapat dikatakan sebagai likuid. Beberapa kriteria diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Harus bisa diperjualbelikan secara fisik atau berdasarkan pasar tunai
  • Memiliki jumlah penjual dan pembeli serta hedger, speculator, dan investor dalam jumlah besar
  • Transaksi harus dilakukan secara terbuka dan transparan tanpa tindakan diskriminatif
  • Ada keterkaitan yang jelas antara produk turunan dan produk komoditas fisik
  • Terdapat mekanisme pertukaran yang jelas antara komoditas tunai dan produk turunannya
  • Harus ada titik temu antara harga tunai dan harga-harga yang merefleksikan harga masa depan di instrumen kontrak berjangka

 

Sekarang ini sudah ada banyak jenis komoditas yang diperdagangkan di pasar komoditas. Jenis komoditas tersebut dibagi menjadi 2 yaitu hard commodity dan soft commodity.

Hard commodity mengarah pada aset komoditas yang diambil dari alam melalui aktivitas pertambangan atau ekstraksi. Contoh dari hard commodity adalah minyak, emas, serta komoditas tambang lainnya.

Sedangkan soft commodity merujuk pada jenis komoditas dari sektor agrikultur atau peternakan. Contoh dari soft commodity adalah jagung, gandum, kopi, gula, daging, dan sebagainya.

Definisi Komoditas Adalah 1 Finansialku

[Baca Juga: Menyelidiki Berbagai Mitos Trading Komoditas yang Bikin Trader Ragu]

 

Namun, ternyata dalam kaitannya dengan konsep likuid atau paling banyak diperdagangkan. Ternyata, tidak semua jenis komoditas yang telah disebutkan tersebut digolongkan sebagai komoditas yang paling likuid.

 

5 Komoditas Paling Likuid

Kali ini rubrik Finansialku akan berbagi informasi tentang komoditas-komoditas yang paling likuid. Berikut 5 jenis komoditas paling likuid berdasarkan laporan dari Chicago Mercantile Exchange (CME).

 

#1 Crude Oil (Minyak Bumi)

Komoditas pertama yang paling likuid dari sektor pertambangan yaitu minyak bumi. Minyak bumi adalah zat alami yang bisa ditemukan di dalam formasi-formasi batu di bumi.

Untuk mengekstraksi nilai maksimum dari minyak bumi maka, zat ini perlu dimurnikan menjadi produk olahan. Beberapa produk olahan dari minyak bumi adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti bensin, solar, dan minyak tanah.

Pergerakan harga minyak terus bergejolak sejak awal tahun 2016. Setelah mengalami kejatuhan ke level terendah sekitar US$30 per barel di bulan Februari.

Komoditas vs Saham. Mana yang Cuannya Lebih “Greget” 01 - Finansialku

[Baca Juga: Begini Korelasi Harga Minyak terhadap Ekonomi Dunia]

 

Kemudian, harga minyak bumi itu bangkit kembali hingga 20% lalu turun lagi. Harga minyak kini berada di kisaran US$50-55 per barel. Padahal pada awal 2018 yang lalu harga minyak sempat menyentuh level US$63.87 per barel.

Terjadinya fluktuasi harga minyak yang cukup ekstrim ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Beberapa diantaranya adalah adanya peran negara-negara eksportir minyak (OPEC/Organization of the Petroleum Exporting Countries), situasi negara produsen minyak, serta pengaruh supply dan demand akan minyak global.

Walaupun demikian, outlook jangka panjang dari minyak bumi ini masih menjanjikan. Oleh karena itu, CME pun menyatakan minyak bumi sebagai salah satu komoditas yang paling likuid.

 

#2 Corn (Jagung)

Selanjutnya, komoditas yang paling likuid adalah jagung. Jagung merupakan salah satu jenis komoditas penting di Indonesia. Hal itu dikarenakan jagung dibutuhkan sebagai bahan pangan utama selain padi.

Selain itu, jagung juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif seperti etanol lho. Apabila permintaan bahan bakar alternatif meningkat maka, harga jagung bisa lebih tinggi lagi.

Dikarenakan sifat jagung yang dapat dijadikan bahan pangan dan juga pengganti bahan bakar alternatif maka, tidak heran apabila jagung masuk kedalam kategori komoditas paling likuid di pasar komoditas.

Jagung juga merupakan salah satu jenis komoditas penggerak harga di pasar. Dengan begitu, fluktuasi harganya pun bisa berpengaruh terhadap produsen, distributor, serta konsumen.

Pada akhir tahun 2019, jagung diperdagangkan di harga US$369.88 per bushel (1 bushel = 25 kg)

 

#3 Natural Gas (Gas Alam)

Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang terbentuk dari tumbuhan mati yang terperangkap di antara endapan batuan jauh dibawah permukaan bumi. Komponen utama dari gas alam adalah metana. Apa itu metana?

Metana merupakan senyawa kimia dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen. Selain metana, gas alam juga mengandung beberapa cairan gas hidrokarbon dan gas non-hidrokarbon.

Dengan kandungan metana dan gas-gas tersebut maka gas alam banyak di manfaatkan di Amerika Serikat sebagai tenaga listrik (36%), bahan baku untuk produksi zat-zat kimia, pupuk, hidrogen (34%), material pada beberapa perabotan rumah tangga (27%), dan bahan bakar minyak (3%).

Dengan begitu maka, tidak heran jika gas alam dikatakan sebagai salah satu komoditas yang paling likuid. Hal tersebut sangat didukung dari tingginya permintaan di berbagai sektor industri Amerika Serikat.

Komoditas yang Paling Diminati Trader Dalam Mendatangkan Keuntungan 02 Minyak - Finansialku

[Baca Juga: Menelusuri Korelasi Harga Sektor Energi: Gas Alam vs Minyak Mentah]

 

Gas alam sempat mencapai puncak kejayaannya dimana tercatat mengalami kenaikan lebih dari 60% di bursa New York Mercantile Exchange (NYMEX) pada tahun 2016 lalu.

 

#4 Soybean (Kedelai)

Kedelai adalah salah satu komoditas dari sektor pertanian. Kedelai mulai banyak dibudidayakan sejak pertama kali ditanam pada tahun 1100 SM di China.

Di tahun 1920 an, perusahaan manufaktur A.E. Staley mulai memproduksi kedelai yang sudah diolah. Kedelai tersebut diolah dalam bentuk minyak kedelai mentah dan tepung kedelai.

Sekarang, kedelai bahkan menjadi salah satu aset komoditas yang banyak diminati oleh masyarakat Asia. Kedelai paling banyak digunakan sebagai bahan pangan untuk diet karena tinggi protein.

Selain sebagai bahan baku pangan, kedelai juga diolah menjadi yang lain. beberapa diantaranya adalah menjadi minyak kedelai (biasanya berupa margarine atau mayonaise), makanan untuk hewan, material untuk produk-produk ramah lingkungan (pengganti kayu, pelapis rumah, tinta dan krayon kedelai, atau pun busa pelapis mobil), dan sebagai bahan bakar alternatif.

Dikarenakan banyaknya kegunaan dari kedelai maka, tidak heran apabila kedelai juga dikategorikan sebagai komoditas yang paling likuid. Harga kedelai mencapai US$852.72 per bushel pada November 2019.

 

#5 Wheat (Gandum)

Komoditas paling likuid yang terakhir adalah gandum. Gandum sudah menjadi salah satu tanaman pangan terpenting yang dibudidayakan di seluruh dunia selama berabad-abad.

Bahkan, gandum menduduki urutan kedua sebagai biji-bijian yang paling banyak dikonsumsi di dunia lho.

Dengan kemudahan cara menanam gandum di berbagai iklim yang beda serta tingginya permintaan konsumen akan gandum sebagai makanan maka, menjadi alasan yang istimewa untuk dibudidayakan.

Komoditas Unik 02 - Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Cara Mengendalikan Risiko Trading Komoditas?]

 

Gandum mengandung berbagai vitamin serta mineral penting seperti Vitamin B, kalsium, zat besi, serta protein. Oleh karena itu, ada banyak sekali produk makanan yang membutuhkan gandum sebagai bahan baku utama.

Selain itu, gandum juga dikelola menjadi gluten, yang kemudian digunakan untuk pembungkus kapsul obat dan pelapis kertas, bahan bakar alternatif (bioetanol), dan pakan ternak. Harga gandum diketahui mencapai US$563 per bushel.

 

Trading di Komoditas Paling Likuid

Setelah mengetahui berbagai komoditas yang paling likuid, maka Anda dapat mempertimbangkan komoditas-komoditas tersebut untuk di trading-kan.

Namun, selain faktor permintaan sebaiknya Anda juga memperhatikan faktor fundamental seperti situasi politik, ekonomi, perubahan cuaca, dan lain sebagainya yang dapat memengaruhi fluktuasi harga komoditas-komoditas tersebut.

 

Jadi, komoditas mana yang menjadi favorit Anda? Yuk berikan komentar dan pendapat Anda di kolom yang telah tersedia. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Novalia. 21 November 2019. 5 Jenis Komoditas Paling Likuid di Pasar Berjangka. Seputarforex.com – https://bit.ly/2vjKMQ2