Mengapa banyak trader komoditas dunia yang sukses secara konsisten? Bingung dengan mitos trading komoditas yang ada?

Berbagai mitos yang beredar mengenai trading komoditas seringkali membuat trader cemas nan was-was. Baru mendengar sepenggal kata tentang “trading komoditas” bahkan menimbulkan efek horror tersendiri.

Berbagai mitos seperti pasti rugi, prosedur trading rumit, dll merupakan beberapa mitos yang sering beredar.

Namun, jika hal-hal mengerikan tersebut itu benar, lantas mengapa justru komoditas dijadikan safe haven? Faktanya komoditas mendukung kebutuhan hidup manusia lho dan harganya terus naik dari waktu ke waktu.

 

Komoditas Saat Ini

Pada bulan Juni 2019 lalu, si logam kuning alias emas berhasil menanjak hingga ke level tertingginya dalam 1 tahun terakhir di harga US$1439/oz.

Hal ini didorong oleh spekulasi tentang kebijakan The Fed yang akan memangkas suku bunga dan ketegangan perang dagang AS Tiongkok.

Tidak hanya emas namun komoditas lainnya seperti jagung dan produk agrikultur lainnya bahkan menanjak hingga mencapai level tertingginya dalam 3 tahun terakhir.

Performa Komoditas 01 - Finansialku

[Baca Juga: Mayoritas Trader Komoditas Merugi! Mitos atau Fakta?]

 

Ini terjadi dikarenakan cuaca dingin dan banjir di AS yang menunda waktu panen.

Lantas, apakah saat ini adalah waktu yang tepat untuk memasuki pasar komoditas ataupun instrumen terkait? Tunggu dulu, simak berbagai mitos tentang komoditas sebelum take action 😊

Di bawah ini merupakan 4 mitos tentang komoditas yang seringkali membuat image komoditas begitu menakutkan:

 

#1 Leverage-nya Terlalu Besar Bikin Modal Cepat Habis

Leverage yang besar membuat komoditas lebih volatile daripada pasar saham. Sebagai gambaran, jika pada saham umumnya margin sebesar 50%. Bahkan di instrumen futures, margin hanya 3 hingga 15% dari total nilai.

Artinya dengan porsi modal 3 hingga 15% saja, Anda dapat mengontrol nilai komoditas 100%. Hal ini memang membuka peluang trader untuk meraih profit besar dengan modal kecil, sehingga persentase profit yang diperoleh besar.

Namun banyak trader pemula yang keliru dalam menghadapi keunikan ini. Karena selain persentase profitnya besar, persentase kerugiannya juga besar.

Mungkinkah Trading Forex Tanpa Leverage 01 - Finansialku

[Baca Juga: Kenali dan Pahami Konsep Leverage atau Pengungkit Dalam Memaksimalkan Kehidupan]

 

Contohnya jika seorang trader melakukan deposit sebesar US$10.000 (setara dengan Rp140 juta), ia bisa saja memanfaatkan margin 10% (misalnya).

Dengan demikian ia dapat mengontrol nilai 10 kali lipat yaitu US$100.000 (setara dengan Rp1,4 miliar). Lalu ia menggunakan modal tersebut untuk membeli 1 kontrak sebesar US$1.000 (setara dengan Rp14 juta) sebanyak 10 kontrak.

Jika harga komoditas bergerak sesuai arah yang dibeli, maka persentase profitnya akan meningkat drastis. Sebaliknya, jika merugi maka akan langsung memotong persediaan modal yang ada.

Penggunaan leverage dan minimnya manajemen risiko seringkali menjadi penyebab trader mengalami loss konsisten. Sebab 1 kali kerugian yang besar, sulit untuk ditutupi di transaksi selanjutnya.

Untuk memaksimalkan peluang yang diberikan leverage dan meminimalisasi kerugian, maka trader disarankan menggunakan manajemen risiko yang ketat dan konsisten khususnya pada instrumen futures.

Agar bisa sukses menggunakan leverage, disarankan menggunakan kontrak yang sedikit meskipun Anda memiliki modal yang lebih. Gunakanlah kontrak yang lebih kecil dibandingkan margin yang dibutuhkan.

Dari contoh di atas, meski memiliki modal US$10.000 (setara Rp140 juta) namun gunakanlah US$1.000 (setara Rp14 juta) untuk 1 kali transaksi.

 

#2 Kontrak Serah yang Wajib Diambil

Sebagian orang mengira bahwa trading komoditas artinya harus menerima produk fisiknya.

Asumsinya jika trading minyak bumi, kedelai, gandum, dan sebagainya, maka produk tersebut akan diantar ke rumah mereka dengan truk atau bahkan container.

Mereka khawatir tentang tempat penyimpanan yang cukup untuk menampung sekian banyak komoditas yang di-order.

Bagaimana Kondisi Pasar Komoditas Saat Krisis 02 - Finansialku

[Baca Juga: Golden Rules Penakluk Berbagai Pasar Komoditas]

 

Memang ada betulnya, ada instrumen komoditas yang menggunakan prosedur demikian yang disebut kontrak serah. Hal ini bisa dipilih, jika Anda memang membutuhkan produk fisik tersebut misalnya untuk bahan baku produksi.

Namun sebagai trader ataupun investor, Anda bisa memilih berbagai instrumen komoditas. Instrumen Futures atau kontrak berjangka tidak mewajibkan trader untuk mengambil produk fisik. Sehingga pilihan pengiriman ada di tangan trader sepenuhnya.

Jika Anda hanya ingin trading futures dan tidak membutuhkan produk fisiknya, maka lakukanlah tips ini.

Biasanya beberapa minggu sebelum kontrak expired maka akan muncul notifikasi pertama tentang pengiriman. Jika Anda tidak menginginkannya, maka lakukanlah close terhadap order tersebut.

 

#3 Modal Deposit Besar

Banyak orang beranggapan bahwa untuk trading komoditas diperlukan modal yang besar. Tentu saja, nilai besar ataupun kecil bersifat relative.

Dibandingkan beberapa waktu lalu, saat ini terjadi penurunan nilai deposit yang signifikan.

Dulu, deposit minimal US$10.000 (setara Rp140 juta), sedangkan saat ini deposit dimulai dari US$2.500 (setara Rp34 juta), bahkan US$500 (setara Rp7 juta).

 

#4 Tidak Mungkin Profit

Dibalik berbagai peluang dan fasilitas yang diberikan, harus diakui memang trading komoditas tergolong investasi yang berisiko tinggi.

Namun potensi profit yang bisa diperoleh juga besar sehingga sesuai rumus ekonomi yaitu, “high risk, high return.”

Walau begitu sejarah menunjukkan harga komoditas cenderung naik dari waktu ke waktu. Sama halnya seperti instrumen lain, kenaikan harganya tidaklah mulus melainkan diikuti berbagai koreksi harga.

Justru koreksi harga inilah yang bisa dimanfaatkan trader untuk membeli lebih murah dan menjual lebih mahal agar meraih profit.

Selain itu berbagai produk komoditas juga menyokong kebutuhan hidup sehari-hari seperti energi, produk agrikultur, dan sebagainya. Sehingga permintaan akan senantiasa naik dari waktu ke waktu seiring pertumbuhan jumlah penduduk.

Umumnya trader mengalami kerugian dalam trading komoditas karena belum terbiasa ataupun belum menguasai teknik trading secara mantap.

Potensi profit besar bahkan hingga ratusan persen seringkali membuat masyarakat awam tergoda dan ingin segera memulai trading agar bisa segera meraih profit yang besar juga.

Pengalaman memang merupakan guru yang terbaik, namun sebelum memulai trading komoditas pastikan Anda sudah mempersiapkan diri dengan edukasi yang cukup ya 😊.

Sebab, persiapan yang kurang justru membuat trader membayar “ongkos pengalaman” yang terlalu mahal dibandingkan dengan persiapan edukasi.

 

Nikmati Peluang dan Raih Profit

Trading komoditas membuka peluang bagi seluruh pelaku pasar yang berpartisipasi. Mulai dari trader pemula hingga profesional trader sekalipun.

Selain itu instrumen futures memungkinkan trader mengontrol posisi lebih besar dari jumlah uang yang dimilikinya.

Namun, trader perlu cermat menggunakan fasilitas leverage tersebut sebab selain profit yang besar bisa juga loss yang besar.

Agar trader bisa secara konsisten menikmati peluang dan meraih profit konsisten pada trading komoditas maka perlu membekali diri dengan strategi trading yang tepat dan manajemen risiko yang sesuai.

Oh iya, hal yang tidak kalah penting ialah mengatur keuangan Anda. Anda bisa membaca ebook dari Finansialku di bawah ini secara GRATIS, selamat membaca..

Gratis Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda ya! Semoga bermanfaat, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Suzanne McGee. 11 Juni 2019. Five Myths About Commodities Investing. Wsj.com – https://on.wsj.com/32puj8M.
  • Chuck Kowalski. 7 Januari 2019. The Myths of Investing in Commodities Futures. Thebalance.com – http://bit.ly/2JzdnE0
  • Kate Spurdens. 12 Juni 2019. 4 Common Myths of Investing in Commodities Futures. Newsware.net – http://bit.ly/2JHRPoN