Ibadah haji hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang mampu. Tapi, apa itu haji mabrur? Yuk, Sobat Finansialku pelajari selengkapnya di artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Haji mabrur sebagai ibadah bukan sekadar sah melaksanakan ibadah haji, namun juga tetap menaati janji-janji untuk menjadi seseorang yang lebih baik.
  • Salah satu ciri haji mabrur adalah meningkatkan ibadahnya, baik dalam hubungan sosial dan berempati.

 

Pengertian Haji Mabrur

Rasulullah SAW dalam hadis mengatakan bahwa haji mabrur tidak ada balasan, kecuali surga. Namun, sebelum mengetahui tentang maknanya, kamu perlu memahami apa makna dari haji itu sendiri.

Haji artinya sengaja untuk pergi ke Mekkah dengan tujuan mengerjakan ibadah tawaf, sa’I, wukuf di Arafah, dan rukun haji lainnya. Adapun ibadah haji dilakukan adalah bentuk pelaksanaan atas perintah Allah SWT untuk mendapat ridha-Nya.

Ibadah haji sendiri merupakan rukun Islam kelima yang wajib hukumnya bagi umat Muslim yang mampu.

Berdasarkan buku M. Quraish Shihab Menjawab, kata “mabrur” berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata “barra” yang berarti surga, benar, diterima, pemberian, keluasan dalam kebaikan.

Ibnu Khalawaih dalam kitab Nayl Al-Awtar baha asy-Syakawani, mengungkapkan bahwa makna dari haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah atau maqbul.

Masih dalam buku yang sama, ulama lain berpendapat bahwa haji mabrur adalah haji yang tidak ternodai oleh dosa.

Profesor Quraish Shihab, seorang Ahli tafsir Al-Qur’an, juga mendefinisikan haji mabrur sebagai ibadah yang bukan sekadar sah perihal pelaksanaan ibadah haji.

Makna mabrur adalah ketika jamaah telah pulang dari Tanah Suci, ia tetap menaati janji-janji yang telah ia buat sewaktu di Mekkah. Janji tersebut tentunya untuk menjadi seseorang yang lebih baik.

Dengan demikian, haji mabrur adalah orang yang kembali menjadi pribadi yang lebih baik, penuh ketaatan, ikhlas tanpa riya, dan tidak lagi mengulangi perbuatan maksiat.

Intinya, haji mabrur adalah haji yang dijalankan dengan berbagai ketentuannya sesempurna mungkin. Sebagaimana disimpulkan Al-Qurthubi:

 قَالَ الْقُرْطُبِيُّ : الْأَقْوَالُ الَّتِي ذُكِرَتْ فِي تَفْسِيرِهِ مُتَقَارِبَةٌ وَأَنَّهُ الْحَجُّ الَّذِي وُفَّتْ أَحْكَامُه وَوَقَعَ مَوْقِعًا لِمَا طُلِبَ مِنْ الْمُكَلَّف عَلَى وَجْهِ الْأَكْمَلِ   

 

Artinya: “Al-Qurthubi berkata: Bahwa berbagai pendapat tentang penjelasan haji mabrur yang telah dikemukakan itu saling berdekatan. Kesimpulannya haji mabrur adalah haji yang dipenuhi seluruh ketentuannya dan dijalankan dengan sesempurna mungkin oleh pelakunya (mukallaf) sebagaimana yang dituntut darinya.” (Jalaluddin as-Suyuthi, Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa’I, juz, V, halaman: 112).

[Baca Juga: Merencanakan Ibadah Haji Bagi Orang Tua Meski Penghasilan Pas-pasan]

 

Ciri Haji Mabrur

Kemabruran seorang haji dapat kita lihat dari aktivitasnya setelah melaksanakan ibadah ke Tanah Suci. Setidaknya, terdapat 3 ciri dari seorang haji yang mabrur, yaitu:

Meningkatnya pelaksanaan ibadah secara personal misalnya, orang tersebut semula ibadahnya masih suka bolong, kemudian berubah menjadi orang yang selalu taat beribadah setelah melaksanakan haji.

Apabila ia terbiasa menggunjing, kemudian ia tidak lagi menggunjing dan menjauhi perilaku yang dekat dengan dosa.

Selain itu, juga akan meningkatnya kualitas hubungan sosial atau horizontal setelah selesai menunaikan ibadah haji. Ia memiliki kemampuan untuk menjauhi segala sesuatu yang dilarang dalam haji.

Pasalnya, ia akan menjauhi beberapa hal yang terlarang dalam ibadah haji seperti rafats (bersetubuh), fusuq (mencaci), dan jidal (mendebat/membantah).

Ciri  yang ketiga, yaitu melahirkan empati terhadap orang lain dan memiliki solidaritas sosial. Beberapa amal yang bisa kamu lakukan untuk menjelaskan ciri tersebut adalah:

  • Afsyussalam, artinya sebarkan kedamaian. Setiap bertemu orang lain, berilah salah, maka niscaya akan menebarkan kedamaian.
  • Ath’imuth-tha’aam, artinya berikanlah makan orang yang membutuhkan makan.
  • Washilul arham, artinya sambung tali kekerabatan. Istilah sambung itu artinya pernah terputus. Kalau sudah akrab, maka rawatlah hubungan kekerabatan itu.
  • Washallu bil laili wannasu niyaam, hubungan kita secara personal vertikal kepada Allah SWT. Misalnya, shalat malam ketika semua orang sedang tertidur lelap. Tanpa riya, kita bermuhasabah dan mengadu kepada Allah SWT.

 

Cara Menggapai Haji Mabrur

Dari penjelasan di atas, lantas muncul pertanyaa, bagaimana cara meraih haji mabrur? Mengutip buku Bimbingan Lengkap Haji dan Umrah oleh M. Syukron Maksum, haji adalah salah satu panggilan Allah SWT kepada hamba-Nya untuk datang menghadap kehadirat-Nya.

Oleh karena kasih-Nya, Allah SWT akan membuka pintu gerbang agar hamba-Nya meraih pengampunan dan rahmat-Nya melalui ibadah haji. Maka barangsiapa yang datang tanpa celah sedikitpun, Allah SWT akan memberikan ampunan untuknya.

Rasulullah SAW bersabda:

Barangsiapa yang melaksanakan ibadah haji tanpa berkata dan tanpa berbuat cabul, dan tanpa melanggar ketentuan, maka keadaannya dari segi dosa akan kembali seperti keadaan pada hari saat dia dilahirkan ibunya.” (HR Bukhari dan Muslim).

 

Buku tersebut juga menjelaskan jika suatu ibadah dilaksanakan sesuai dengan kaidah dan syariat dengan mengharap ridha-Nya, maka amal ibadah tersebut akan memberikan dampak positif. Begitupun apabila melakukan ibadah haji.

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Hajj ayat 27 dan 28 berikut:

وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ

 

Artinya: “Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.” (QS Al-Hajj: 27)

 

لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ

 

Artinya: “Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (QS Al-Hajj: 28)

 

Janji Allah SWT pada Haji Mabrur

Seperti penjelasan sebelumnya, dalam hadis riwayat An-Nasa’I, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.”

Terdapat beberapa janji yang Allah SWT berikan pada hamba-Nya yang dapat menunaikan haji dengan mabrur, antara lain:

  • Haji yang taat dan totalitas akan disucikan dari segala noda.
  • Allah SWT akan menghapus dosa bagi hamba-Nya yang melakukan umrah. Sedangkan hamba-Nya yang menunaikan haji akan diberikan surga baginya.
  • Allah SWT akan menghapus dosa yang pernah hamba-Nya lakukan serta membukakan pintu ampunan bagi hamba-Nya yang menunaikan ibadah haji.
  • Allah SWT akan memberikan pahala amal yang terbaik setelah jihad pada haji yang mabrur.
  • Haji dan umrah termasuk ibadah yang dapat menghapus kefakiran.
  • Haji adalah jihad di jalan Allah SWT yang paling elegan dan penuh dengan kebaikan, dan siapa saja bisa melakukannya baik laki-laki maupun perempuan.
  • Jemaah haji dan umrah disebut sebagai wakil Allah SWT di dunia, yaitu bala tentara pembela agama-Nya.
  • Allah SWT akan mengabulkan doa-doa dari seorang haji yang mabrur karena telah melakukan ibadah dengan ikhlas, penuh ketaatan kepada-Nya.
  • Melakukan ibadah umrah di bulan Ramadan setara dengan melakukan ibadah haji, atau setara dengan melaksanakan ibadah haji bersama Nabi Muhammad SAW.

[Baca Juga: Rincian Biaya Umroh Untuk 3 Orang Terbaru, Yuk Persiapkan!]

 

Yuk, Rencanakan Dana Ibadah Haji Sejak Dini

Demikian pembahasan mengenai haji mabrur dan bagaimana cara menggapainya agar kita sebagai umat Muslim bisa merasakan banyak keistimewaan yang Allah SWT janjikan kepada hamba-Nya.

Semoga kita semua senantiasa mendapatkan panggilan dari Allah SWT untuk dapat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Nah, untuk Sobat Finansialku yang ingin melaksanakan ibadah haji, kamu bisa mulai menyiapkan dananya secara matang melalui strategi dan panduan lengkap dalam ebook Finansialku berikut ini. Semoga bermanfaat…

Ebook GRATIS, Panduan Mudah Menyiapkan Ibadah Haji Saat Usia Dini

Banner Iklan Ebook Panduan Mudah Menyiapkan Ibadah Haji Saat Usia Dini - Web
Banner Iklan Ebook Panduan Mudah Menyiapkan Ibadah Haji Saat Usia Dini - HP

 

Bagaimana persiapan Sobat Finansialku dalam merencanakan ibadah haji? Tinggalkan pendapat kamu pada kolom komentar!

Bagikan juga informasinya agar orang-orang terdekatmu juga dapat mempersiapkan ibadah haji selagi muda. Terima kasih.

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

  • Admin. 30 Agustus 2017. Apakah Haji Mabrur Itu? Kemenag.go.id – https://bit.ly/3ZLph3j
  • Admin. 21 Juli 2022. Haji Mabrur, Pengertian dan Sejumlah Cirinya. Jatim.nu.or.id – https://bit.ly/3yjEgWA
  • Memahami Makna Haji Mabrur, 3 Hal yang Perlu Kamu Ketahui. Principal.co.id – https://bit.ly/3SWIs87
  • Awalia Ramadhani. 27 Oktober 2022. Apa Itu Haji Mabrur? Ketahui Makna dan Ciri-cirinya. detik.com – https://bit.ly/3F29bdA