Apa sih manfaatnya berinvestasi obligasi? Apakah investasi obligasi dapat dijangkau dengan modal yang relatif minim? Bagaimana risiko investasi obligasi? Artikel kali ini akan menguraikan mengenai manfaat berinvestasi obligasi dan mengapa investasi ini cocok bagi Anda yang memiliki profil risiko moderat.

 

Artikel ini Dipersembahkan oleh:

DuitPintar

 

Memulai Investasi Obligasi

Pada umumnya, setiap orang memiliki latar belakang dan tujuan investasi yang berbeda. Dengan demikian, setiap orang pun punya kepentingan yang berbeda terhadap investasinya.

Contohnya, bila ada satu orang yang cocok menginvestasikan uangnya di saham, belum tentu instrumen saham yang dia pakai tersebut cocok untuk orang lainnya.

Ada 4 hal yang perlu diperhatikan bagi Anda yang ingin berinvestasi sebelum menginvestasikan uang Anda pada sebuah instrumen. 4 hal tersebut antara lain:

  • Tujuan Anda berinvestasi
  • Risiko investasi yang mungkin terjadi
  • Potensi dari hasil investasi
  • Jangka waktu berinvestasi

Atas dasar itulah, sebaiknya Anda memilih jenis instrumen investasi yang betul-betul cocok bagi Anda, bukan sekedar mengikuti orang lain yang telah berinvestasi, termasuk juga saat Anda memilih instrumen investasi obligasi.

Sebelum menjatuhkan pilihan pada instrumen investasi obligasi pun, Anda sebaiknya pastikan dulu bahwa instrumen investasi ini benar-benar sesuai dengan karakter dan tujuan investasi Anda.

Investasi Obligasi, Apa Saja Keuntungannya dan Bagaimana Cara Membelinya

[Baca Juga: Investasi Obligasi, Apa Saja Keuntungannya? dan Bagaimana Cara Membelinya?]

 

Obligasi untuk Profil Risiko Moderat

Instrumen obligasi sebagai investasi pada dasarnya adalah pilihan yang pas bagi investor dengan profil risiko moderat. Profil risiko moderat disini umumnya adalah mereka yang menginginkan hasil investasinya lebih tinggi dari Deposito bank. Untuk instrumen obligasi sendiri lebih cenderung pada level risiko moderat daripada disebut berisiko tinggi.

 

Modal Investasi Obligasi

Sebelum membahas manfaat dan risiko investasi obligasi, ada baiknya Anda kenali dulu berapa modal yang dibutuhkan untuk berinvestasi obligasi. Dulu, berinvestasi di obligasi yang diterbitkan negara maupun korporasi menuntut modal yang cukup besar.

Contohnya saja dana yang mesti disiapkan untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) seri Fixed Rate (FR) adalah sebesar Rp100 juta dan kelipatannya. Sedangkan untuk obligasi dari korporasi bisa lebih besar lagi, yaitu bisa mencapai Rp500 juta.

Karena itulah, dulu jenis investasi ini lebih banyak dibeli oleh perusahaan dan lembaga pengelolaan dana pensiun, yang notabene memiliki dana besar yang dikumpulkan dari masyarakat. Sementara investor individual yang ingin berinvestasi obligasi haruslah menjadi orang kaya dahulu, agar mampu menebus harga obligasi yang relatif mahal.

Namun sekarang, berinvestasi di obligasi telah lebih terjangkau dan tidak menuntut modal besar untuk membelinya. Sekarang pemerintah telah mengenalkan obligasi yang ditujukan untuk investor ritel dengan modal yang tidak terlalu besar. Ada 3 jenis obligasi untuk investor ritel, antara lain yaitu:

  • Obligasi Negara Ritel atau yang populer disebut ORI
  • Sukuk Negara Ritel atau Sukri
  • Saving Bond Ritel alias SBR.

Karena segmennya adalah investor ritel, maka obligasi-obligasi ini bisa dibeli cukup dengan modal mulai Rp5 juta. Bila Anda memiliki dana cukup yang tidak terpakai, maka Anda dapat mencoba investasi obligasi ini.

Ketahui Manfaat dan Risiko Investasi Obligasi untuk Anda Dengan Profil Moderat 02 - Finansialku

[Baca Juga: Karyawan perlu Pertimbangkan Investasi Obligasi Ritel Indonesia: ORI013]

 

Merencanakan dan Menghitung Investasi Obligasi

Investasi obligasi ini pun dapat Anda sesuaikan dengan tujuan keuangan Anda. Sebagai contoh, bila tujuan investasi Anda adalah mendaftarkan naik Haji pada tiga tahun mendatang. Maka obligasi yang tepat yaitu jenis surat utang yang jatuh tempo pada tiga tahun kemudian.

Misal Anda mendapat tawaran investasi sukuk (Obligasi Syariah) negara ritel atau Sukri yang bernomor seri SR-006. Imbalan atau kupon tetapnya sebesar 9,28% per tahun.

Tawaran ini jelas lebih menarik karena bunga yang dibayarkannya lebih besar daripada bunga deposito bank yang rata-ratanya hanya 6-7% per tahun. Selain itu, pajak SR-006 hanya pada kisaran 15% saja yang artinya lebih rendah dari deposito yang potongan pajaknya sebesar 20%.

Berapa pendapatan dari obligasi ini? Hal ini tentu bergantung dari berapa modal yang dibelanjakan untuk membeli SR-006 tersebut. Bila Anda menanamkan modal pada obligasi tersebut sebesar Rp100 juta, maka perhitungan nilai kupon yang dibayarkan tiap bulan adalah sebagai berikut:

Kupon ORI, SUKRI, SBR dan Obligasi Pemerintah Kini Bebas Pajak - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Kupon ORI, SUKRI, SBR dan Obligasi Pemerintah Kini Bebas Pajak]

 

Besaran Kupon x Bulan / 12 x Nilai Investasi Obligasi = Keuntungan Kupon

9,28% x 3 / 12 x Rp100.000.000 = Rp2.320.000

 

Potongan Pajak (%) x Keuntungan Kupon = Pajak Kupon Obligasi

15% x Rp2.320.000 = Rp348.000

 

Keuntungan Kupon – Pajak Kupon = Keuntungan Kupon Bersih

Rp2.320.000 – Rp348.000 = Rp1.972.000

 

Dengan begitu, nilai kupon bersih per 3 bulan yang Anda dapatkan sejumlah Rp1.972.000, dan nilai kupon bersih dalam setahun yang Anda terima adalah Rp1.972.000 x 4 = Rp7.888.000

Artinya, selama 3 tahun Anda memegang SR-006, maka Anda mendapatkan keuntungan sebesar Rp7.888.000 x 3 tahun = Rp23.664.000. Bila ditambahkan dengan modal awal Anda sebesar Rp100 juta, maka aset Anda setelah 3 tahun menjadi Rp123.664.000.

Bila di tahun ketiga pemerintah menetapkan ongkos naik haji (ONH) sebesar Rp24 juta, maka Anda dapat menggunakan dana hasil investasinya dan hanya perlu menambal kekurangan sebesar Rp336 ribu saja, sedangkan modal awalnya yaitu Rp100 juta dapat alokasikan lagi ke instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan berikutnya.

karyawan-perlu-pertimbangkan-investasi-di-obligasi-ritel-indonesia-ori013-finansialku

[Baca Juga: Investasi di ORI (Obligasi Ritel Indonesia)]

 

Membeli Obligasi

Setelah mengetahui manfaat dan keuntungan investasi Obligasi, Anda mungkin bertanya, dimana tempat membeli obligasi? Jawabannya, pemerintah sudah menunjuk bank-bank atau perusahaan sekuritas tertentu sebagai agen penjual obligasi.

Cara membelinya yaitu dengan mendatangi agen penjual, kemudian membuka rekening dan melakukan pendaftaran menjadi nasabah agen penjual dengan mengisi formulir pemesanan disertai lampiran fotokopi KTP.

Berikutnya Anda tinggal menyetorkan sejumlah dana ke rekening Anda sejumlah nilai investasi yang diinginkan. Lalu pemerintah nantinya akan menetapkan penjatahan kepada masing-masing agen penjual. Bila Anda nantinya tidak kebagian alokasi penjatahan, maka uang Anda akan dikembalikan lagi sehari atau paling lama tiga hari setelah pengumuman penjatahan.

 

Kesimpulan

Obligasi dengan suku bunga tetap plus keamanan yang terjamin bagi pemegang obligasi ritel mempunyai daya tarik tersendiri. Dilihat dari hasil investasinya yang lebih besar dari Deposito, dan keamanan harganya yang tidak se-fluktuatif saham, maka investasi ini cocok bagi investor yang memiliki profil risiko moderat.

Satu tips lagi dalam berinvestasi obligasi, yaitu investor harus selektif dalam memiliki obligasi yang diterbitkan korporasi karena adanya risiko gagal bayar. Cara paling aman meminimalisasi gagal bayar ini adalah dengan memilih obligasi yang dikeluarkan pemerintah.

Tentu saja dalam memilih investasi ini pun Anda perlu mempertimbangkan tujuan dan kebutuhan keuangan Anda di masa depan.

 

Apakah Anda pernah berinvestasi pada instrumen Obligasi? Bagaimana pendapat Anda mengenai keuntungan dan risiko yang Anda alami dalam berinvestasi obligasi? Ceritakan pengalaman Anda dengan menulis di kolom berikut. Terima Kasih.

 

Sumber Referensi:

  • DuitPintar. 30 Juni 2015. Manfaat dan Risiko Investasi Obligasi Cocok bagi Mereka dengan Profil Moderat. com https://goo.gl/BR3aLA

 

Sumber Gambar:

  • Asian man – https://goo.gl/wxaBWc dan https://goo.gl/n7wp6O

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku