Tahukah Anda pentingnya untuk menjadi orang tua yang mendidik anak dengan growth mindset untuk menunjang masa depan putra-putri Anda?

Mendidik anak dengan pola berpikir yang berkembang akan membangun karakter anak untuk memaksimalkan potensi dalam diri mereka.

Ketahui cara menjadi orang tua yang sukses mendidik anak dengan growth mindset melalui artikel Finansialku berikut ini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Wealth Mindset

 

Hati-hati! Tidak Semua Kata-kata Pujian Itu Membangun

Tidak ada keraguan bahwa dorongan dan pujian sangat penting untuk anak-anak dari segala usia bahkan bagi orang dewasa sekalipun.

Dengan pujian, kita percaya itu akan membantu mengangkat mereka ke tingkat yang lebih tinggi – tetapi tidak semua pujian adalah pujian yang baik.

Penelitian tentang hal ini telah membuktikannya. Meskipun pujian itu diberikan dengan niat penuh cinta namun berpotensi dapat membahayakan anak-anak.

The wrong kind of praise creates self-defeating behavior. The right kind motivates children to learn. – Carol Dweck

Pujian yang salah akan menciptakan perilaku yang mengalahkan diri sendiri. Pujian yang tepat akan memotivasi anak-anak untuk belajar.

 

Carol Dweck mengutarakan bahwa berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan pada anak-anak usia empat tahun hingga remaja, pujian yang berfokus pada kecerdasan (‘Kau sangat pintar!’) pada akhirnya akan merusak pencapaian dan kinerja mereka.

Efek dari pujian tersebut akan berdampak pada pola pikir mereka.

Seperti yang kita ketahui, ada 2 macam pola pikir, yaitu pola pikir tetap (fixed mindset) dan pola pikir yang berkembang (growth mindset).  Anak-anak umumnya cenderung ke arah salah satu dari dua jenis pola pikir tersebut.

Cara Jadi Orangtua yang Sukses Mendidik Anak Dengan Growth Mindset 02 - Finansialku

[Baca Juga: Mau Jadi Orang Sukses? 13 Cara Ini Membuat Anda Mengalami Peningkatan Hidup]

 

Pujian yang berfokus pada kecerdasan akan lebih mengarah pada pola pikir tetap (fixed mindset), yang merupakan keyakinan bahwa kecerdasan tidak dapat diubah dengan cara apapun.

Anak-anak dengan pola pikir tetap (fixed mindset) percaya bahwa mereka dilahirkan dengan karakter tertentu dan kecerdasan serta kreativitas dalam jumlah tertentu, dan tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mengubah hal itu meskipun sudah berusaha sebaik mungkin.

Sebaliknya, pujian yang berfokus pada upaya (‘Anda telah bekerja sangat keras untuk itu!’) akan membuat pola pikir yang berkembang (growth mindset), yang merupakan keyakinan bahwa kecerdasan dapat tumbuh dan diperkuat dengan upaya yang dilakukan.

Anak-anak dengan pola pikir yang berkembang (growth mindset) percaya bahwa mereka mampu mencapai apa yang mereka inginkan jika mereka meluangkan waktu dan usaha untuk mencapainya.

 

Growth Mindset Membuat Orangtua & Anak Berkembang

Mengasuh dan mendidik anak itu bukan perkara yang mudah, tapi dengan growth mindset atau pola pikir berkembang, ini akan sangat membantu para orang tua untuk melatih tumbuh kembang sang anak secara holistik melalui keseharian bersama dengan mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa orang tua dapat memiliki dampak yang kuat pada pola pikir anak-anak mereka. Bahasa yang digunakan dan tindakan yang diambil menunjukkan kepada anak-anak tentang apa yang kita harapkan sebagai orang tua.

Memberi pujian dalam proses perkembangan mereka, berbicara tentang perkembangan otak, menerima kesalahan sebagai kesempatan belajar dan memahami peran emosi dalam belajar adalah semua tindakan yang bersifat praktis yang bisa kita lakukan mulai hari ini.

 

Growth Mindset Melalui Perkataan Secara Verbal

Cara kita memuji anak-anak dapat berdampak besar pada pola pikir mereka.

Penelitian tentang pujian dan pola pikir menunjukkan bahwa ketika kita memuji anak-anak karena menjadi anak-anak yang pintar, itu malah mendorong anak-anak memiliki pola pikir yang tidak berkembang/tetap (fixed mindset).

Perkataan itu mengirimkan pesan bahwa prestasi mereka berdasarkan sifat, dan terikat pada sifat bawaan.

Cara Jadi Orangtua yang Sukses Mendidik Anak Dengan Growth Mindset 03 - Finansialku

[Baca Juga: 2 dari 100 Orang Bisa Mencapai 5 Level Leadership John C Maxwell, Apakah Anda Salah Satunya?]

 

Sebaliknya, memuji anak-anak untuk terus bekerja keras akan mendorong mereka untuk memiliki pola pikir yang berkembang (growth mindset).

Pujian yang mendukung growth mindset akan mengirim pesan bahwa upaya anak itulah yang menuntun mereka menuju kesuksesan.

Dr. Delwar Akbar mengatakan perangkat sederhana untuk mengubah kata-kata dapat mengubah pola pikir. Misalnya, daripada mengatakan “Saya tidak pandai dalam hal ini”, Anda dapat bertanya “apa yang tidak saya ketahui?”

Dia mendorong orang untuk berlatih ‘umpan balik (feedback) berulang’ dan untuk terus fokus pada peningkatan.

Cari tahu apa yang berhasil, yang tidak berhasil, lalu mengapa itu tidak berhasil dan mencari tantangan.

Simak beberapa tips tentang apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan, ketika memuji anak-anak Anda di bawah ini!

 

Katakan: “Aku lihat kamu bekerja sangat keras untuk menyelesaikannya.”

Perkataan tersebut membuat anak mengerti bahwa orang tua menghargai usaha yang telah mereka lakukan.

Jangan katakan: “Kamu sangat pintar!”

Perkataan tersebut membuat anak berpikir bahwa kecerdasan adalah kualitas yang tidak dapat berkembang.

Keluarga Harmonis HARUS Diawali dari Pola Pikir Berkembang (Growth Mindset)! 01 - Finansialku

[Baca Juga: 12 Cara Menghindari Stress akibat Masalah Keuangan bagi Anda yang Single Parents]

 

Katakan: “Sepertinya inilah waktunya untuk mencoba strategi yang baru.”

Perkataan tersebut membuat anak mengerti bahwa hasil yang capai dapat dikontrol melalui pilihan yang mereka ambil.

Jangan katakan: “Tidak apa-apa, mungkin kamu tidak perlu memotong bagian itu.”

Perkataan tersebut membuat anak berpikir bahwa mereka tidak punya kapasitas untuk berkembang atau improvisasi.

 

Katakan: “Aku senang melihatmu melakukannya.”

Perkataan tersebut memperlihatkan bahwa orang tua senang melihat proses yang terjadi daripada hasil akhir.

Jangan Katakan: “Pada dasarnya kamu memang sudah hebat!”

Perkataan itu membuat anak berpikir, ketika suatu saat mereka gagal untuk mencapai sesuatu, mereka beranggapan bahwa mereka memang tidak berpotensi dan kompeten dalam hal itu.

 

Katakan: “Sepertinya itu terlalu mudah untukmu. Sebaiknya kita cari tantangan baru untuk mengembangkan kinerja pemikiranmu lebih baik lagi.”

Perkataan tersebut mengajarkan anak bahwa proses pembelajaran haruslah menantang, jika sesuatu sangat mudah untuk dilakukan, hal itu tidak akan membuat pikiran seseorang untuk berkembang.

Jangan katakan: “Benar sekali. Kamu menyelesaikannya dengan sangat mudah dan cepat! Kamu hebat!”

Perkataan tersebut yang mengandung pujian untuk hasil yang dicapai tanpa usaha yang keras dari sang anak hanya akan membuat mereka memiliki pola pikir tetap/tidak berkembang (fixed mindset)

 

Katakan: “Ini tidak benar. Kamu belum paham untuk hal ini. Strategi seperti apa yang bisa membuatmu mengerti lebih baik?”

Perkataan tersebut sangat penting diketahui oleh sang anak mengenai hal-hal yang mereka ketahui dan apa yang tidak mereka ketahui. Perkataan tersebut juga akan menjelaskan bahwa orang tua percaya bahwa mereka punya kapasitas untuk berkembang.

Jangan katakan: “Ini tidak benar. Apa kamu memperhatikan di kelas? Sepertinya kamu tidak berusaha untuk mencoba.”

Perkataan tersebut menjauhkan sang anak dari usaha terbaik mereka di dalam kelas.

2 Mindset Manusia Dunia yang Berlimpah vs Kelangkaan. Mana Milik Anda 02 - Finansialku

[Baca Juga: Ilustrasi: Cerita Orang Sukses, Kaya dari Masalah Orang Lain dan Jadi Solusi untuk Orang Lain]

 

Katakan: “Itu sangat sulit sekali. Usahamu tidak sia-sia. Di lain kesempatan kamu akan siap untuk tantangan seperti ini.”

Perkataan tersebut mengingatkan sang anak bagaimana mereka dapat mengatasi tantangan dengan cara berusaha dan mengolah setiap pola pikir yang berkembang (growth mindset).

Jangan katakan: “Itu sangat sulit sekali. Aku senang itu sudah berakhir dan kamu tidak perlu melewatinya lagi.”

Perkataan tersebut membuat anak-anak tidak berkembang karena setiap harinya akan selalu ada tantangan bahkan yang lebih sulit. Anak perlu tahu bahwa mereka punya sesuatu untuk tantangan selanjutnya. 

Katakan: “Kamu bekerja keras untuk bisa menjadi seorang penulis yang baik. Kamu seharusnya menantang dirimu dengan kelas lanjutan yang lebih tinggi dan belajar sesuatu yang kamu belum mengerti.”

Perkataan tersebut membuat sang anak berada pada zona tantangan yang menginspirasi mereka untuk belajar seumur hidup.

Jangan katakan: “Kamu benar-benar punya talenta dalam menulis. Kamu harus mengambil kelas menulis kreatif karena kamu bagus dalam hal itu.”

Perkataan tersebut membuat anak menjadi takut untuk mengambil risiko dan kesempatan belajar hal-hal yang baru.

 

Pengembangan Growth Mindset Melalui Kinerja Otak

Otak jauh lebih mudah dibentuk daripada yang kita duga. Akan sangat memberdayakan jika kita mengajari anak-anak bahwa mereka sebenarnya memiliki kendali dalam menumbuhkan otak melalui tindakan yang mereka lakukan

Sebagai orang tua, kita perlu memberi tahu anak-anak bahwa ketika mereka bekerja keras, itulah letak dimana setiap neuron di dalam syaraf mereka terhubung. Dendrit menjangkau ke dendrit lain, mencoba untuk saling terhubung hingga membuat otak yang lebih kuat.

Praktik akan memperkuat koneksi antar dendrit tersebut dengan cara mengajukan pertanyaan, dan berpartisipasi aktif dalam sebuah proses pembelajaran.

Ketika anak-anak mengetahui bahwa otak mereka berubah secara fisik dengan setiap upaya tersebut (bertanya dan berpartisipasi akftif), hal itu mengarah pada peningkatan motivasi dan prestasi.

 

Terima Kesalahan Sebagai Peluang Belajar

Salah satu cara terbaik untuk memodelkan pola pikir pertumbuhan (growth mindset) adalah dengan membahas secara terus terang tentang kesalahan yang telah Anda (orang tua) buat, dan apa yang telah Anda (orang tua) pelajari dari setiap kesalahan tersebut.

Berbicaralah secara positif tentang kesalahan dan pergumulan yang pernah dialami. Ini akan menunjukkan kepada anak-anak bahwa mengambil risiko dan membuat kesalahan adalah bagian alami dari proses pembelajaran.

Cara Jadi Orangtua yang Sukses Mendidik Anak Dengan Growth Mindset 04 - Finansialku

[Baca Juga: TERBUKTI, 8 Cara Hidup Sukses di Usia Muda, Apakah Kamu Sudah Mulai Melakukannya?]

 

Jelaskan kepada anak-anak Anda bahwa mencoba hal-hal yang sulit adalah yang membantu kita sebagai orang tua untuk bertumbuh, dan Anda tidak dapat menjadi lebih baik ketika Anda tidak berusaha lebih keras untuk mencapainya!

Dr. Delwar Akbar mengatakan bahwa pengaruh pola asuh orang tua dapat memiliki efek yang sangat kuat pada kepercayaan dan kegiatan anak-anak mereka.

Memuji kesuksesan anak-anak adalah suatu keharusan dan juga melihat kegagalan anak-anak secara positif.

Dalam penelitian tentang pengetahuan di seluruh dunia, terutama di Australia, Eropa dan Amerika Serikat memberikan pesan yang jelas bahwa otak anak-anak terus bertumbuh.

Namun pola pikir yang tetap (fixed mindset) dapat mengecewakan mereka dan orang tua harus berhati-hati akan bagaimana mereka memelihara pola pikir berkembang (growth mindset) anak-anak mereka.

 

Memahami Peran Emosi dalam Belajar

Ketika kita marah, takut, atau merasa terancam, respon untuk melawan atau lari dari masalah akan cenderung aktif.

Ini bisa terjadi kapan saja, apakah saat kita takut dengan laba-laba atau takut menghadapi soal-soal matematika!

Otak kita terhubung untuk melindungi kita ketika merasa terancam dan gejala-gejala stres seperti berkeringat, kram perut, dan pikiran menjadi kosong sepenuhnya. Itu merupakan kejadian yang normal.

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membantu kita mengendalikan diri ketika respon dari otak tersebut coba mengambil alih diri kita. Salah satu strateginya adalah dengan mengatur pola nafas.

Coba tarik nafas selama 4 hitungan, kemudian hembuskan perlahan selama 4 hitungan dan terus lakukan hingga Anda merasa tenang dan memungkinkan Anda untuk bisa menghadapi masalah tersebut.

 

Jadi…..

Kecerdasan bukan sesuatu yang tetap (fixed) namun dapat berkembang (growth) dengan waktu dan usaha.

Memupuk kepercayaan pada anak-anak tentang hal ini adalah salah satu hal terbesar yang dapat kita lakukan sebagai orang tua untuk membantu mengangkat mereka untuk dapat mencapai potensi penuh mereka.

Selamat mendidik anak dengan growth mindset dan nantikan seberapa jauh anak-anak Anda akan menggali kemampuan diri mereka.

 

Apa yang bisa Anda lakukan sebagai orang tua untuk mendorong kesuksesan anak-anak Anda setelah membaca artikel di atas?

Berikan beberapa contoh konkret tentang apa yang Anda lakukan untuk mengembangkan pola pikir anak-anak Anda melalui kolom yang tersedia di bawah ini!

Anda juga dapat menjadi sahabat yang baik dengan membagikan artikel bermanfaat ini kepada sesama orang tua.

 

Sumber Referensi:

  • Mindset Works. How Parents Can Instill a Growth Mindset at Home. Mindsetworks.com – https://bit.ly/2vZXLAN
  • Parenthub. Family benefits of a ‘growth mindset’? Parenthub.com.au – https://bit.ly/2OaGOBV
  • Karen Young. Positioning Kids & Teens to Thrive: 11 Practical, Powerful Ways to Build a Growth Mindset. Heysigmund.com – https://bit.ly/30TxvIh

 

Sumber Gambar:

  • Growth Mindset 01 – http://bit.ly/2HkLhML
  • Growth Mindset 02 – http://bit.ly/2KZv14I
  • Growth Mindset 03 – http://bit.ly/2ZhWXWJ
  • Growth Mindset 04 – http://bit.ly/2P9DAiM

 

Bagaimana Caranya Menyekolahkan Anak dari TK sampai Sarjana, Tanpa Utang!

Silakan download ebook-nya, GRATIS!!!

Ebook Dana Pendidikan Anak - Finansialku Mockup