Apa yang dimaksud dengan Psikologi Trading? Bagaimana menghilangkan biaya tersembunyi dari portofolio?
Simak jawabannya selengkapnya pada rubrik berikut ini!
Rubrik Finansialku
Psikologi Trading: Menghilangkan “Biaya Tersembunyi” dari Portofolio
Syarat utama menjadi sukses adalah keyakinan terhadap kesuksesan itu sendiri.
Keyakinan berasal dari pikiran yang selanjutnya menjadi program atau pola yang mendasari segala perilaku seseorang termasuk dalam bertindak, merespon, dan lain sebagainya.
Salah satu nasihat dari penemu mobil pertama di dunia, Henry Ford mengatakan, “Jika Anda berpikir Anda bisa, Anda benar. Namun jika Anda berpikir TIDAK BISA, Anda juga benar.”
Kurangnya keyakinan untuk sukses (pesimis) menghalangi trader dalam mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Emosi-emosi negatif yang tersembunyi akan menarik biaya-biaya tersembunyi dari portofolio trader.
Bagaimana pengaruh keyakinan pikiran ini terhadap kesuksesan dalam trading? Bagaimana “me-restart” pikiran untuk trading yang lebih efektif dan produktif tentunya?
Peran Pikiran
Berbagai anggapan yang ada di pikiran kita bisa menimbulkan banyak perasaan. Perasaan tersebut bisa jadi membuat seseorang merasa optimis maupun pesimis. Keduanya perlu berimbang sehingga objektif.
Sering kali perasaan negatif cenderung mempengaruhi trader, misalnya rasa takut, ragu-ragu, penyesalan ketika salah mengambil posisi buy atau sell, kekecewaan yang mendalam, dan sebagainya.
[Baca Juga: Trend is Your Friend: Panduan Mengenal Tren Dalam Trading Forex]
Perasaan atau emosi tersebut tentu tidak muncul begitu saja. Peristiwa baik yang dialami sendiri oleh trader maupun pengalaman orang lain turut membentuk timbulnya berbagai perasaan yang membangun suatu keyakinan atau keragu-raguan.
Jika emosi negatif terlalu mendominasi trader, maka akan membuatnya takut untuk kembali trading setelah ia mengalami kerugian atau bahkan alergi dengan segala hal berbau trading.
Kalau sudah takut dan alergi, bagaimana bisa seorang trader tersebut melanjutkan perjalanan trading-nya hingga menjadi trader yang sukses?
Berikut ini beberapa tips untuk mengusir dominasi berbagai emosi negatif dalam pikiran trader:
#1 Mengenali Emosi
Trader perlu meninjau apa saja pemikiran atau perasaan yang membuatnya tidak nyaman bertransaksi. Misalnya, kecewa, trauma, menyalahkan diri sendiri, dan perasaan negatif lainnya.
#2 Lepaskan
Terima segala perasaan negatif tersebut bahwa keberadaan mereka adalah wajar. Segala kerugian ataupun kekeliruan dalam bertransaksi merupakan bagian dari proses belajar.
Hal tersebut wajar asalkan tidak bertahan dalam waktu yang berlarut-larut. Kita perlu move on dari segala emosi negatif tersebut supaya bisa memperoleh hasil yang lebih baik.
#3 Ambil Pengalamannya
Segala kekeliruan yang dilakukan dan kerugian yang terjadi perlu dijadikan pembelajaran. Supaya di masa depan, trader tidak perlu lagi mengulangi hal yang sama.
Mengulangi kesalahan yang sama tentunya tidak efektif, selain membuang-buang energi juga menguras modal.
Dalam bertransaksi, ada banyak kemungkinan yang bisa membuat seorang trader mengalami kerugian.
Bisa jadi karena ilmu dan pengalaman dalam menganalisis pasar yang belum cukup.
Bisa juga karena trader belum menguasai menu dan tools bertransaksi sehingga salah membeli posisi.
Atau, bisa juga ketika analisis sudah sesuai prosedur, trader sudah menguasai cara bertransaksi, tapi memang pasar bergerak di luar perkiraan biasanya.
Kita memang tidak bisa mengendalikan arah harga pasar, namun setidaknya sebagai trader kita bisa mengendalikan portofolio kita sendiri.
Langkah Membangun Keyakinan Sukses
Tentunya dengan sekadar modal yakin dan percaya akan sukses, tidak serta merta membuat seseorang menjadi trader sukses. Pemikiran tersebut harus disertai oleh berbagai usaha.
Berikut ini beberapa kiat pendukung:
#1 Frekuensi Trading yang Wajar
Pasar forex selain sebagai pasar dengan transaksi terbesar di dunia dibandingkan instrumen lainnya (pasar saham dan komoditas), juga menawarkan waktu bertransaksi yang fleksibel. Bagaimana tidak, pasarnya buka 24 jam di seluruh belahan dunia.
Trader bisa saja trading dari pagi sampai pagi lagi, namun kualitas trading lebih penting daripada kuantitas.
[Baca Juga: Bisakah Kaya dari Forex? Simak Penjelasan Selengkapnya!]
Pastikan Anda bertransaksi ketika Anda dapat fokus berkonsentrasi tanpa mengganggu pekerjaan utama (misalnya kerja atau kuliah).
Selain itu, jangan biarkan trading menghapus waktu istirahat Anda. Karena kurangnya waktu istirahat justru memicu analisis yang keliru akibat menurunnya konsentrasi dan menjadi lebih emosional.
#2 Persiapkan Ilmu
Saat ini ada banyak lembaga ataupun mentor pengajar trading forex yang baik. Anda dapat mencari referensi dan memilih pengajar terbaik.
Dalam memilih mentor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, misalnya jejak transaksi akun sungguhan dengan strategi yang terbukti dalam waktu panjang serta biaya pelatihan yang masuk akal, termasuk juga sistem pengajaran yang cukup.
Selain mengikuti pelatihan, untuk melengkapi ilmu, Anda bisa juga belajar dari berbagai buku dan website. Proses belajar pastinya juga diikuti dengan proses evaluasi. Ingatlah, tidak ada uang yang mudah diperoleh dari dunia trading.
Kesuksesan trading tidaklah dicapai dengan proses instan, dibutuhkan proses belajar dan berlatih.
#3 Kendalikan Emosi
Bagi Anda yang pernah bertransaksi di pasar forex tentu tidak asing lagi dengan volatilitas mata uang forex.
Harga-harga begitu cepat bergerak dalam waktu singkat. Apalagi forex memungkinkan kita untuk membeli posisi 2 arah, naik atau turun.
Emosi cenderung berperan besar ketika harga justru bergerak berlawanan dengan posisi mata uang yang kita miliki. Campur aduk emosi, khawatir, kecewa, berharap, dan lainnya.
[Baca Juga: Jenis-jenis Trader Forex. Jenis Trader yang Manakah Anda?]
Bagi trader pemula, kondisi ini tidaklah mudah untuk dikendalikan.
Emosi dalam trading memiliki bobot hingga 80% dalam menentukan hasil transaksi profit atau rugi.
Contohnya dalam pasangan mata uang yang sama dengan menggunakan jenis akun simulasi hasilnya bisa jauh berbeda dengan akun sungguhan. Karena pada akun simulasi, trader bisa bertransaksi dengan tenang tanpa khawatir uangnya berkurang.
Emosi bisa membuat trader takut untung besar dan berani profit kecil. Atau justru menetapkan target profit terlalu besar yang justru berujung merugi.
#4 Buatlah Trading Plan
Trading melibatkan uang sungguhan, jika Anda menghendaki hasil yang serius, tentunya trading juga harus dilakukan dengan serius layaknya bisnis ataupun pekerjaan.
Terkadang trading justru dilihat sebagai “permainan” pemicu adrenalin. Namun bagi trader yang ingin menghasilkan profit konsisten layaknya sebuah bisnis, maka trading diperlukan sebuah perencanaan yang matang.
Diperlukan perhitungan risiko dan potensi keuntungan yang diperoleh, penyusunan strategi, dan lain-lain.
Perencanaan trading sering disebut trading plan. Sebaiknya, berisi perencanaan trading mulai dari waktu singkat hingga waktu panjang (harian, mingguan, bulanan, dan tahunan).
Perencanaan ini ditulis secara rinci dan jelas untuk dijalankan sesuai rencana.
Setelah bertransaksi sesuai trading plan, evaluasilah hasil trading Anda.
Evaluasi trading menghindari Anda mengulangi kekeliruan bertransaksi dengan kondisi yang sama sebelumnya.
Dengan demikian keahlian trading berkembang dan memperkaya pengalaman bertransaksi. Jika tidak dilakukan evaluasi, trader bisa saja lupa dan harus mengorbankan uang untuk kasus yang sama. Bukankah hal ini tidak efisien?
Terapkan!
Terapkanlah kiat trading di atas secara rutin dan lakukan evaluasi berkala. Kesuksesan trading tentunya akan Anda raih.
Apakah artikel ini bermanfaat bagi Anda? Jika iya, silakan untuk membagikan artikel ini kepada orang yang Anda ketahui sedang bertransaksi forex! Terima kasih!
Sumber Referensi:
- Admin. 25 Oktober 2017. 5 Tips To be More Efficient with Your Trading. Mtrading.com – https://goo.gl/cFdMsi
- Van K Tharp, PhD. 2009. Super Trader Make Consistent Profits in Good and Bad Markets. New York: Mc Graw Hill
Sumber Gambar:
- Trading Forex – https://goo.gl/E3uesa
- Trading Forex Stres – https://goo.gl/zfgGDn
Leave A Comment