Nasihat Paus Francis: Para pemimpin perlu menyadari setiap penyakit dalam kepemimpinan yang mungkin menjangkiti Anda!

Ketahui 10 penyakit pemimpin tersebut berdasarkan nasihat Paus Francis.

Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Terpilihnya Paus Francis Sebagai Pemimpin Gereja Katolik

Pada 11 Maret 2013 seorang pemimpin baru Gereja Katolik Roma terpilih. Namanya adalah Kardinal Jorge Mario Bergoglio dan dia akan selamanya dikenal dalam sejarah sebagai Paus Francis.

Kepemimpinan Paus Francis sangat memukau dan menganalisis kepemimpinannya akan sangat menarik. Ia menjadi pemimpin lebih dari satu miliar umat Katolik Roma dan sejak pemilihannya, ia dikagumi oleh semua agama dan semua orang di seluruh dunia.

Ketika Kardinal Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai Paus ke-266 pada tahun 2013, beliau mengukir sejarah sebagai Paus Yesuit pertama yang terpilih menduduki posisi ini dan Paus pertama yang bukan berasal dari Eropa dalam hampir 1.300 tahun.

Paus Francis lahir di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936. Beliau dibesarkan di daerah kelas menengah ke bawah bersama lima saudaranya. Pada usia 33, beliau memasuki keimaman Yesuit pada tahun 1968 dan menjadi Kardinal pada tahun 2001.

Paus Francis memiliki gelar master dalam bidang kimia dari Universitas Buenos Aires dan beliau mengajar sastra, filsafat, psikologi dan teologi.

Paus Francis 02 - Finansialku

[Baca Juga: Diakui Mata Dunia, Ini Dia Kepemimpinan Karismatik & Transformasional Paus Francis]

 

Selama masa jabatannya di Argentina, Paus Francis melipatgandakan jumlah imam di daerah kumuh, tinggal di sebuah apartemen kecil, naik transportasi umum, dan memasak makanannya sendiri. Dia dikenal oleh orang-orang sebagai “Uskup Agung daerah kumuh.”

Paus Francis telah menunjukkan kepada orang-orang Katolik Roma dan dunia bahwa beliau hanyalah individu “normal” dalam posisi yang sangat tinggi.

Dia terpilih menjadi pemimpin yang dimandatkan untuk mengentaskan sejumlah masalah seperti mempertahankan anggota yang tidak memiliki hak pilih, skandal pelecehan seks, debat pernikahan gay, masalah perempuan dan banyak tantangan lainnya.

Paus Francis adalah seorang pemimpin yang akan menjalankan visinya tentang bagaimana Gereja Katolik Roma diwakili tidak hanya oleh para anggota, tetapi juga oleh semua orang di posisi kepemimpinan di gereja.

Sebagai seorang pemimpin yang baik, maka Anda harus menjadi role model atau panutan bagi anggota-anggotanya. Salah satu aspek yang harus dimiliki, yaitu pengaturan keuangan yang baik.

Nah, untuk mencapai hal tersebut, Finansialku hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia dalam memberikan literasi keuangan, inklusi keuangan dan perencanaan keuangan.

Aplikasi Finansialku merupakan aplikasi yang bisa Anda pakai dalam mengatur keuangan pribadi, termasuk untuk mewujudkan tujuan keuangan atau mimpi Anda.

Selain itu, buku Finansialku juga merupakan pendukung Anda dalam memberikan panduan praktis pada saat menggunakan Aplikasi Finansialku.

Ayo rencanakan uang sekarang dan jadilah panutan bagi orang lain sehingga Anda bisa menjadi pemimpin yang luar biasa pengaruhnya, Amin…

 

Paus Francis: Pemimpin Harus Memegang Standar yang Tinggi

Lanjut! Paus Francis tidak merahasiakan niatnya secara radikal untuk mereformasi struktur administrasi gereja Katolik, yang dia anggap picik, angkuh, dan birokratis. Dia memahami bahwa dalam dunia hiper-kinetik, pemimpin yang memandang ke dalam dan terobsesi dengan diri sendiri adalah sebuah kewajiban.

Dalam sebuah kesempatan, Paus Francis berbicara kepada para pemimpin Kuria Roma – para Kardinal dan pejabat lainnya yang dituduh mengelola jaringan badan administrasi Bizantium gereja.

Beliau mengatakan bahwa pemimpin rentan terhadap berbagai penyakit yang melemahkan, termasuk arogansi, intoleransi, miopia, dan kepicikan.

Ketika penyakit-penyakit itu tidak diobati, organisasi itu sendiri menjadi lemah. Untuk memiliki gereja yang sehat, kita membutuhkan pemimpin yang sehat.

Paus Francis 03 - Finansialku

[Baca Juga: 5 Hal Menarik yang Harus Diketahui Investor Milenial yang Mulai Berinvestasi]

 

Ada banyak lusinan pakar manajemen yang menyebutkan kualitas pemimpin hebat. Namun, jarang mereka berbicara dengan jelas tentang “penyakit” kepemimpinan.

Paus Francis mengatakan dengan kejujuran. Dia mengerti bahwa sebagai manusia kita memiliki kecenderungan tertentu – tidak semuanya mulia.

Namun demikian, para pemimpin harus memegang standar yang tinggi, karena ruang lingkup pengaruhnya membuat “penyakit” mereka sangat menular.

 

Nasihat Paus Francis: 10 Penyakit Pemimpin

Gereja Katolik adalah sebuah birokrasi: hierarki yang dihuni oleh jiwa yang baik hati, tetapi kurang sempurna. Dalam arti itu, tidak jauh berbeda dengan setiap organisasi di dunia ini.

Itulah sebabnya, nasihat Paus Francis relevan bagi para pemimpin di mana pun dan berikut ini berbagai nasihat Paus Francis yang menginspirasi dunia.

Oh iya, ingat penyakit tentunya ingat kepada kesehatan. Kesehatan penting dimiliki oleh setiap orang. Apabila Anda ingin mengetahui salah satu kesehatan pada diri Anda, maka Anda bisa mengecek kesehatan Anda di sini.

 

Nasihat Paus Francis #1 Penyakit Dalam Pikiran

Penyakit pertama yang menyerang para pemimpin adalah mereka berpikir bahwa mereka adalah pemimpin abadi, kebal dan sangat diperlukan oleh orang lain.

Inilah yang membuat mereka mengabaikan kebutuhan untuk introspeksi diri.  

Pemimpin yang “sakit” adalah mereka yang tidak kritis terhadap diri sendiri, tidak mau mengikuti regulasi karena angkuh sebagai pemimpin dan tidak mau berusaha untuk menjadi “pemimpin yang sehat”.

Paus Francis 04 - Finansialku

[Baca Juga: 3 Pembelajaran Mengatur Keuangan Ala Generasi Milenial. Apa yang Mereka Lakukan?]

 

Mengunjungi pemakaman mungkin bisa mengingatkan para pemimpin seperti ini agar mereka “melek” dan menyadari bahwa mereka tidak akan abadi.

Penyakit ini membuat penderitanya menganggap diri di atas orang lain, sebuah pemahaman akan superioritas dan narsisme yang senantiasa terfokus pada diri sendiri, bukan orang lain.

Untuk sembuh dari penyakit ini, pemimpin perlu kerendahan hati dan mengatakan dengan sungguh-sungguh bahwa, “Saya hanyalah seorang pelayan. Saya hanya melakukan apa yang menjadi tugas saya.”

 

Nasihat Paus Francis #2 Penyakit Sibuk Berlebihan

Penyakit berikutnya yang menjangkiti para pemimpin adalah kesibukan yang berlebihan.

Hal ini ditemukan pada mereka yang “membenamkan” diri dalam pekerjaan dan mengabaikan untuk “beristirahat sebentar.”

Mengabaikan istirahat yang dibutuhkan mengarah pada stres.

Menurut mereka, waktu istirahat adalah waktu bagi mereka yang telah menyelesaikan pekerjaan.

Istirahat sangat diperlukan, wajib dan harus dianggap serius. Istirahat dapat dilakukan dengan menghabiskan waktu bersama orang yang disayangi, keluarga dan menghargai waktu liburan sebagai momen untuk mengisi ulang “baterai kehidupan”.

 

Nasihat Paus Francis #3 Mengerasnya Penyakit Mental & Emosional

Ditemukan juga dalam kehidupan para pemimpin dimana mereka memiliki hati sekeras batu, “leher kaku;” pada mereka yang dalam perjalanan waktu kehilangan ketenangan batin, kewaspadaan, dan keberanian mereka.

Mereka bersembunyi di balik meja dan kekuasaan dan bukan pria dan wanita (pemimpin) yang memiliki belas kasih.

Sangat berbahaya menjadi pemimpin yang kehilangan kepekaan dan empati kepada sesama manusia.

Empati membuat kita menjadi manusia yang dapat turut menangis bersama mereka yang menangis dan bersukacita dengan mereka yang bersukacita!

Karena seiring berjalannya waktu, hati kita bertambah keras dan tidak mampu mencintai semua orang di sekitar kita.

Menjadi pemimpin yang manusiawi berarti memiliki perasaan rendah hati dan tidak mementingkan diri sendiri.

 

Nasihat Paus Francis #4 Penyakit Kurang Fleksibel & Terlalu Kaku

Penyakit berikutnya yang membahayakan para pemimpin adalah terlalu berlebihan dalam fungsi mereka sebagai pemimpin.

Mereka terlalu percaya diri dengan setiap detail perencanaan mereka namun tidak berhati-hati dengan cara mereka yang terlalu kaku dan tidak fleksibel.

Mereka berpikir bahwa perencanaan mereka pasti akan berhasil dan harus berjalan seperti yang sudah direncanakan tanpa mau mengubah apapun apabila terjadi sesuatu diluar perencanaan.

Paus Francis 04 - Finansialku

[Baca Juga: Terbukti Ampuh! Cara Kreatif Karyawan Milenial Mengatur Keuangannya (Gak Sampe 5 Menit!)]

 

Nasihat Paus Francis #5 Penyakit Indiviudalisme

Pemimpin yang arogan akan kehilangan rasa kebersamaan di antara tim. Mereka kehilangan keharmonisan dalam kerja sama dan tak menyadari keretakan dalam tubuh sebuah tim.

Apabila ada kesalahan terjadi, kerap mereka menyalahkan orang lain.

Apabila diilustrasikan, ini layaknya sebuah kerja sama yang tidak sinkron dalam tubuh sendiri dimana kaki berkata kepada lengan: “Aku tidak membutuhkanmu,” atau tangan berkata kepada kepala, “Aku yang bertanggung jawab,” mereka menciptakan ketidaknyamanan dalam tubuh mereka sendiri.

 

Nasihat Paus Francis #6 Penyakit Alzheimer Pemimpin

Ada juga semacam “penyakit kepemimpinan Alzheimer.”

Penyakit ini membuat pemimpin kehilangan ingatan atas orang-orang yang pernah berperan dalam memelihara, membimbing, dan mendukung dalam perjalanan kariernya sebagai pemimpin.  

Penyakit ini membuat mereka terobsesi untuk kepemimpinan tunggalnya. Mereka terjebak dalam rutinitas dan tidak peduli kepada lingkungan. Mereka menjadikan diri mereka berhala atas diri sendiri.

 

Nasihat Paus Francis #7 Penyakit Egoisme & Narsisme

Ini termasuk penyakit yang harus diwaspadai oleh para pemimpin, penyakit egois dan narsis.

Terlalu membanggakan gelar dan setiap fasilitas yang dimiliki. Objek utama mereka hanyalah kehidupan dan kenyamanan mereka.

Pemimpin yang sehat adalah mereka yang rendah hati untuk mempedulikan orang lain dan mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.

Paus Francis 05 - Finansialku

[Baca Juga: Seiring Berkembangnya Teknologi Informasi, Anak Milenial Punya Gaya Traveling Baru]

 

Nasihat Paus Francis #8 Penyakit Skizofrenia Eksistensial

Penyakit skizofrenia eksistensial adalah penyakit pemimpin yang menjalani kehidupan ganda.

Mereka menghasilkan buah kemunafikan yang berkembang dari yang biasa-biasa saja dan pada satu titik akan memuat frustasi.

Penyakit ini biasanya diderita pemimpin yang merasa “risih” berhubungan dengan orang-orang yang tidak ber-title, orang biasa, orang yang tidak terpandang atau dirasa tidak menguntungkan baginya.

 

Nasihat Paus Francis #9 Penyakit Gosip

Penyakit gosip juga bisa mengganggu pemimpin. Penyakit ini berawal dari pembicaraan sederhana namun akan semakin kompleks.

Penyakit ini melanda pemimpin yang pengecut dan tidak berani berbicara langsung. Sebaliknya, mereka berbicara di “belakang”.

 

Nasihat Paus Francis #10 Penyakit Tidak Peduli Pada Orang Lain

Penyakit ini membuat pemimpin hanya memikirkan diri sendiri. Mereka kehilangan ketulusan dan kehangatan dalam sebuah hubungan antar manusia.

Penyakit ini bisa menyerang dalam banyak cara, antara lain ketika orang yang paling berpengetahuan luas tidak menempatkan pengetahuan itu untuk melayani rekan-rekan yang kurang berpengetahuan.

Atau, ketika Anda mempelajari sesuatu dan kemudian menyimpannya untuk diri Anda sendiri daripada membaginya dengan cara yang bermanfaat dengan orang lain.

Atau, ketika Anda bersukacita melihat orang lain jatuh dan bukannya membantu mereka mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

Paus Francis 06 - Finansialku

[Baca Juga: 5 Alasan Karyawan Milenial Belum Mulai Berinvestasi, Padahal Sudah Tahu Manfaatnya]

 

Kepemimpinan Paus Francis

Pada awal kepemimpinannya, Paus Francis telah menunjukkan kerendahan hati dan empati yang besar kepada semua orang.

Menurut Kirkpatrick dan Lockes dalam buku tulisannya, Paus Francis memimpin melalui dorongan, keinginan untuk memimpin, kejujuran dan integritas, kepercayaan diri, kemampuan kognitif, dan pengetahuan bisnis.

Paus Francis menunjukkan kepeduliannya dengan membantu yang sakit dan miskin. Kemudian, beliau pergi ke pertemuan penting yang dihadiri oleh para pemimpin dari banyak negara yang ia kunjungi. Di sana, ia membawa beban orang-orang yang telah ia kunjungi agar dilihat oleh para pemimpin dunia, termasuk gereja.

Beliau ingin mereka (orang-orang kecil) tahu bahwa mereka diperhatikan dan bukan orang yang dilupakan.

Kejujuran dan integritas memang tidak ada patokan dan ukuran, namun dapat dinilai melalui tindakan seseorang dalam hidupnya. dan Paus Francis telah menunjukkan dalam pekerjaan dan tindakannya bahwa beliau adalah orang yang berintegritas dan jujur.

Paus Francis ingin agar dunia memahami bahwa gereja itu cacat dan bahwa mereka dapat berbuat lebih baik di masa depan dalam menangani orang-orang ini dalam situasi negatif dengan bermartabat dan hormat.

 

Apakah penyakit di atas pernah Anda alami?

Anda dapat membagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan! Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Gary Hamel. The 15 Diseases of Leadership, According to Pope Francis. Hbrascend.org – https://bit.ly/2BbcyO3
  • Lisa R Green. 26 September 2016. The Leadership of Pope Francis. Sites.psu.edu – https://bit.ly/2Bd3acY

 

Sumber Gambar:

  • Nasihat Paus Francis 01 – https://bit.ly/2Pv9Ond