Saat ini tercatat ada 5 negara mengalami resesi atau perlambatan aktivitas ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun.

Resesi atau perlambatan aktivitas ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun memang menjadi masalah tersendiri bagi suatu negara.

Kali ini Finansialku akan membahas artikelnya. Agar lebih jelas, mari simak ulasannya berikut ini. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Resesi Terjadi Di 5 Negara

Pada dasarnya, jika suatu negara mengalami resesi, maka akan berdampak pada negara lainnya. Hal ini karena satu negara dengan negara lain dihubungkan oleh kegiatan perdagangan dan investasi bisnis.

Terutama jika yang resesi adalah dengan perekonomian besar seperti Amerika Serikat. Bisa jadi, perekonomian di dunia ikut bermasalah.

Mengkhawatirkan! Resesi Italia dan Jepang. Inilah Dampak bagi Indonesia Ke Depannya! 01 - Finansialku

[Baca Juga: Prospek Harga Minyak Dunia di Semester 2 Tahun 2019]

 

Amerika bukan cuma negara konsumen terbesar di dunia tetapi juga negara tempat sebagian besar investor, termasuk investor pasar modal.

Melansir dari Detik.com, setidaknya sudah ada lima negara di dunia yang secara teoritis hampir terjun dalam jurang resesi.

 

Negara Mengalami Resesi #1 Inggris

Di Inggris, perekonomiannya pada kuartal II-2019 hanya tumbuh 1,2%, melambat 0,6% jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 1,8%. Hal ini juga menjadi angka terendah sejak awal 2018.

Sementara pada periode Mei hingga Juli, ekonomi di Inggris tidak tumbuh sama sekali alias 0%.

“Pertumbuhan ekonomi stagnan karena kontraksi di sektor konstruksi dan manufaktur. Sementara sektor jasa, yang menyumbang sebagian besar aktivitas ekonomi, masih tumbuh, tetapi melambat sepanjang 2019,” ujar Rob Kent-Smith, Ekonom Biro Statistik Inggris (ONS).

 

Tak hanya itu, kondisi semakin diperkeruh dengan adanya kisruh geopolitik Inggris yang membingungkan, terutama terkait dengan Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

 

Negara Mengalami Resesi #2 Italia

Perekonomian di Italia telah memasuki resesi setelah mencatat pertumbuhan -0,1% secara kuartalan atau quarter-on-quarter (QoQ) pada kuartal III dan IV 2018.

Meski telah berhasil bangkit di 3 bulan pertama pada awal tahun dengan pertumbuhan 0,1% dari kuartal IV 2018, namun kembali lagi stagnan 0% di periode April-Juni.

Hal ini menunjukan rapuhnya kondisi ekonomi Italia yang merupakan negara dengan nilai ekonomi terbesar ketiga di zona euro.

 

#3 Jerman

Sebagai negara yang mengandalkan ekspor sebagai roda penggerak perekonomian, sektor manufaktur Jerman justru mengalami pelemahan selama 9 bulan berturut-turut.

Di bulan ini, pelemahannya mencapai yang terparah dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Jerman sendiri merupakan raksasa ekonomi di Benua Biru, tapi kini justru mengalami resesi dan menjadi sorotan dunia.

Bagaimana Dampaknya Terhadap Indonesia, Jika AS Resesi di 2019 01 - Finansialku

[Baca Juga: Aksi Demonstrasi Hong Kong Membuat Perekonomian Terguncang]

 

Markit melaporkan manufaktur PMI Jerman bulan September sebesar 41,4 poin, turun dari bulan sebelumnya 43,5 poin.

Sementara sektor jasa meski masih berekspansi mengalami perlambatan menjadi 52,5 poin dari sebelumnya 54,8 poin.

Pertumbuhan ekonomi Jerman di kuartal II 2019 pun melemah sebesar 0,1% dibanding kuartal sebelumnya.

Di kuartal III 2019 Jerman diprediksi mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi lagi yang membuatnya terjun ke jurang resesi.

 

#4 Singapura

Tak hanya di AS dan negara Eropa lainnya, Negara di kawasan Asia Tenggara juga tak luput dari ancaman resesi, salah satunya yang terindikasi resesi adalah Singapura.

Saham Defensif di Saat Resesi Ekonomi Global 02 - Finansialku

[Baca Juga: Mungkinkah Dunia Kehabisan Cadangan Emas? Simak Peluang yang Dapat Diraih!]

 

Melansir dari Refinitiv, perekonomian Negeri Singa ini melemah sebesar 3,3% pada kuartal II-2019.

Jika perekonomian di kuartal III-2019 terus mengalami pelemahan maka Singapura akan resmi mengalami resesi.

Monetary Authority of Singapore (MAS) selaku bank sentral Singapura memperkirakan perekonomian Singapura hanya tumbuh di kisaran 0-0,1% pada tahun 2019.

Jika terealisasi, maka akan jauh melambat dibandingkan pencapaian pada tahun 2018 yaitu 3,1%.

 

#5 Hong Kong

Hong Kong juga berada di ujung jurang resesi. Pada kuartal II-2019, perekonomian Hong Kong melemah sebesar 0,4%.

Kondisi ini sangat kontras dengan kuartal I-2019 dimana perekonomian Hong Kong mampu tumbuh hingga 1,3%. Jika perekonomian di kuartal III 2019 masih terkontraksi, Hong Kong akan resmi jatuh ke jurang resesi.

Sudahkah Anda memiliki buku Make A Plan and Get Your Financial Dreams Come True? Dengan memiliki buku ini, Anda dapat kesempatan untuk bisa memiliki kebebasan finansial!

Pelajari dan lakukan agar kebebasan finansial tersebut benar-benar menjadi milik Anda! Pesan sekarang juga dengan klik tombol di bawah ini.

 

Bagaimana tanggapan Anda terkait resesi di 5 negara tersebut? Silakan berikan masukan Anda pada kolom komentar di bawah ini.

Jangan lupa bagikan artikel ini kepada teman dan kerabat Anda. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Herdi Alif Alhakim. 29 September 2019. 5 Negara Ini Ada di Pintu Gerbang Resesi. Detik.com – https://bit.ly/2maFqSD

 

Sumber Gambar:

  • Negara Mengalami Resesi – http://bit.ly/2mhvQh1