Sudahkah Anda menceritakan dongeng keuangan anak pada buah hati Anda? Ternyata ada juga dongeng anak yang dapat mengajarkan keuangan lho!

Usia anak-anak merupakan saat dimana mereka berada dalam masa emas untuk memahami berbagai hal dalam kehidupan. Termasuk untuk mempelajari keuangan.

Salah satu cara mengajarkan anak-anak tentang keuangan adalah melalui cerita-cerita dongeng keuangan yang mudah dipahami oleh anak.

[sticky_footer_ebook_pendidikan]

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Mengajarkan Anak Melalui Dongeng

Pada umumnya, anak-anak menyukai berbagai macam kegiatan yang menyenangkan. Misalnya bermain atau mendengarkan cerita.

Karena itu, dua aktivitas ini dapat menjadi cara yang bisa diterapkan orang tua untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan pada anak. Baik dengan bermain sambil belajar atau mendengarkan cerita yang memiliki pesan moral tertentu.

Ada banyak cerita yang memiliki berbagai macam pesan moral. Orang tua bisa memilih cerita yang paling sesuai dengan pesan yang ingin Anda sampaikan pada anak.

Melalui cerita dongeng anak ini, Anda juga bisa mengajarkan keuangan kepada anak Anda.

Bagaimana Caranya Menyekolahkan Anak dari TK sampai Sarjana, Tanpa Utang!

Silakan download ebook-nya, GRATIS!!!

Ebook Dana Pendidikan Anak - Finansialku Mockup

 

Dongeng Anak: Sang Petani yang Baik Hati

Salah satu cerita dongeng keuangan yang bisa Anda ceritakan pada anak Anda adalah kisah dongeng anak dari Jepang, yaitu Sang Petani yang Baik Hati.

Dongeng ini menceritakan tentang bapak petani tua yang hidup sebatang kara dan sangat miskin. Petani tua ini tinggal di sebuah desa terpencil.

Ketika musim dingin tiba, si petani tua ini tidak memiliki makanan atau kayu bakar untuk menghangatkan diri.

Ketika petani tua ini keluar rumah untuk mencari uang dan kebutuhannya selama musim dingin, ia melihat sebutir telur di atas tanah yang bersalju.

Telur itu ia bawa pulang ke rumahnya dan ia selimuti dengan kain seadanya yang ia miliki selama perjalanannya ke rumah.

Sepulang dari pasar, petani tua tersebut mengganti kain yang menutupi telur tersebut dengan yang lebih tebal agar selalu hangat. Setiap hari petani tua tersebut merawat telur itu dengan telaten hingga menetas.

Ternyata telur tersebut adalah telur burung camar. Pak petani tua merawat burung camar dengan penuh kasih sayang hingga akhirnya burung itu tumbuh besar dan tidak bisa lagi tinggal bersama dengan petani tua.

Mahir Keuangan Dari Dongeng dan Cerita Keuangan Emas dan Batu 01 - Finansialku

[Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini]

 

Meski sedih, petani tua melepaskan burung camar tersebut untuk pergi. Bertahun-tahun kemudian, petani tua jatuh sakit di rumahnya seorang diri.

Ketika sedang berandai-andai memiliki anak, suara ketukan terdengar dari pintu depan gubuk petani tua. Ternyata, burung camar yang sudah dewasa itu lah yang mengetuk pintu.

Kemudian burung camar itu memberikan sebuah benih kepada petani tua dan menggali tanah dengan paruhnya untuk menanam bibit tersebut dan pergi meninggalkan petani tua.

Keesokan harinya, ketika petani tua itu keluar rumah, ia melihat pohon yang berbuah ranum.

Karena lapar, petani tua itu memakannya. Buah yang enak itu bukan hanya menghilangkan lapar petani tua, tapi juga menyembuhkan sakit yang ia derita.

Sejak saat itu, petani tua itu tidak pernah merasa kelaparan lagi. Buah yang dihasilkan pohon tersebut bukan hanya cukup untuk dimakan sang petani, tapi juga bisa ia jual dan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhannya.

Dongeng Keuangan dari Cerita Anak Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban 02 Keledai - Finansialku

[Baca Juga: Ciri Anak Pintar dan Nutrisi Terbaik yang Bisa Diberikan untuk Anak]

 

Pesan Keuangan dari Sang Petani Tua

Ada banyak pelajaran keuangan yang bisa Anda dapatkan dari dongeng petani tua ini. Setelah menceritakan dongeng anak ini, Anda bisa menyampaikan pembelajaran keuangan pada anak Anda.

 

#1 Maksimal dengan Apa yang Dikerjakan

Petani tua tidak tahu telur apa yang ia rawat, tetapi ia tetap merawat telur tersebut semaksimal yang ia bisa.

Ia mengganti selimut untuk telur tersebut setiap hari dengan telaten. Bahkan ketika telur sudah menetas menjadi burung camar, petani tua tetap merawatnya dengan maksimal sesuai kemampuannya.

Setiap orang sukses selalu berusaha semaksimal yang ia bisa saat mengerjakan sesuatu. Jika ia tahu caranya, maka ia akan menjadi yang terbaik pada hal tersebut.

Sedangkan jika ia tidak tahu caranya, ia tidak malu untuk belajar dan meningkatkan kemampuan yang ia miliki.

Jika anak memahami bahwa ia harus belajar maksimal dalam setiap hal yang ia lakukan dan mampu menerapkannya, maka di masa depan ia akan menjadi orang yang sukses.

Mahir Keuangan Dari Dongeng dan Cerita Keuangan Emas dan Batu 02 Petani - Finansialku

[Baca Juga: Ibu Muda Perlu Tahu Tips Belanja Baju Anak]

 

#2 Keuntungan Tidak Datang dalam Waktu Singkat

Lewat cerita petani tua ini anak Anda bisa belajar bahwa balasan atas sesuatu tidak harus datang secara langsung dalam waktu singkat. Hal ini juga berlaku dalam masalah keuangan.

Kebaikan hati petani tua pada burung camar baru terasa balasannya bertahun-tahun kemudian. Melalui cerita ini, Anda dapat mengajarkan pada anak bahwa keuntungan dari sesuatu seringkali baru terasa bertahun-tahun kemudian.

Misalnya seperti saat anak menyimpan uang dalam bentuk tabungan atau investasi, maka manfaat atas apa yang ia tabung baru akan bisa ia nikmati beberapa tahun kemudian.

Iklan Banner Perencanaan Dana Pendidikan Anak - 728x90

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Melalui hal ini, Anda juga bisa mengajarkan anak Anda bagaimana merencanakan masa depan.

Tidak selalu hal yang mereka inginkan hari ini bisa didapatkan saat itu juga. Mereka perlu membuat rencana dan menabung untuk itu.

Bukan hanya anak, sebagai orang tua Anda perlu melakukan perencanaan keuangan untuk diri Anda sebelum mengajarkan pada anak Anda.

Salah satu cara mudahnya adalah dengan menggunakan Aplikasi Finansialku yang bisa Anda unduh di Google Play Store.

Aplikasi ini bisa membantu Anda membuat rencana keuangan dan berapa nominal yang perlu Anda simpan setiap bulannya.

 

#3 Selalu Ada Momentum Kesuksesan

Hal lain yang bisa Anda ajarkan pada anak Anda melalui cerita dongeng ini adalah tentang kesempatan. Jika bicara tentang kesempatan, tidak peduli kapan kesempatan itu datang, maka ambillah.

Petani tua itu selalu berusaha mengambil kesempatan yang ia miliki. Namun kesempatan-kesempatan itu mungkin belum menemukan momentumnya, sehingga selama bertahun-tahun petani tua itu tetap miskin.

Hingga pada saat ketika burung camar datang dan menanam benih pohon di depan rumah petani tua, maka kesempatan yang dimiliki petani tua itu telah menemukan momentum.

Ia memiliki sebuah pohon yang berbuah sangat banyak setiap hari, yang rasanya enak, dan mampu memberikan kesembuhan.

Momentum tersebut menjadi kesuksesan bagi petani tua karena ia mengambil kesempatan.

Jika saja si petani tua tersebut tidak membuka pintu untuk burung camar, atau malas membuka pintu keesokan harinya, atau bahkan tidak mencicipi buah pohon tersebut dan tidak menjualnya, maka semua kesempatan dan momentum itu akan hilang dari kehidupan petani tua selamanya.

Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an

Perencanaan Keuangan Untuk Usia 30 an - Finansialku Mock Up

 

Ajari Anak Keuangan Sejak Sekarang

Banyak pelajaran yang dapat diambil dari dongeng Petani Tua yang Baik Hati ini. Terutama pelajaran tentang keuangan yang dapat Anda ajarkan untuk anak-anak Anda.

Jangan mengulur-ngulur waktu untuk mengajarkan keuangan pada anak Anda. Justru keuangan harus diperkenalkan kepada anak sedini mungkin.

 

Menurut Anda, apalagi pelajaran tentang keuangan yang bisa Anda ambil dari cerita Petani Tua yang Baik Hati? Tuliskan pendapat Anda pada kolom di bawah.

Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini pada orang di sekitar Anda, terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Galih Kurniawan. Sang Petani yang Baik Hati – Dongeng Jepang. Dongenganakdunia.com – https://goo.gl/XGL8pM

 

Sumber Gambar:

  • Dongeng – https://goo.gl/b7UZKi
  • Petani 1 – https://goo.gl/eFHBC5
  • Petani 2 – https://goo.gl/f7qaRw
  • Petani 3 – https://goo.gl/Dk2ixF