Apa penyebab melemahnya rupiah hingga Rp13.900?

Awal pekan kemarin kurs atau nilai tukar rupiah berada pada posisi paling lemah Rp13.975 per dolar Amerika Serikat, hampir Rp14.000.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Bos BCA: Beberapa Faktor Penyebab Rupiah Melemah

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini (24/4) kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di pasar spot alami penguatan menjadi Rp13.881 per dolar setelah kemarin berada pada posisi terlemah Rp13.975 per dolar Amerika Serikat.

Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kurs rupiah melemah seperti ekspor-impor, permintaan dolar Amerika Serikat, dan suku bunga.

Daftar Aplikasi Finansialku

Download Aplikasi Finansialku di Google Play Store

Seperti dilansir oleh Kontan.co.id, Selasa (24/4/18), Jahja berkata:

“Beberapa faktor tersebut adalah suku bunga, realisasi ekspor impor dan permintaan dolar Amerika Serikat di pasar.”

 

Jahja beranggapan Federal Reserve berpotensi naik menjadi salah satu faktor utama yang membuat rupiah mengalami tekanan. Dengan potensi kenaikan Fed Rate sampai tiga kali pada tahun ini ini pasar sudah memperhitungkan risiko ini.

Risiko kenaikan bunga acuan Amerika Serikat ini membuat imbal hasil surat utang pemerintah Amerika Serikat alias US treasury ikut naik. Hal ini mempengaruhi beberapa mata uang utama dunia termasuk salah satunya mata uang kita, Rupiah.

Untuk ekspor, Jahja bilang hal ini bisa mempengaruhi rupiah terkait dengan ketersediaan dan kebutuhan dolar Amerika Serikat di pasar. Faktor terakhir yang mempengaruhi rupiah adalah cadangan devisa.

Ketika rupiah mengalami pelemahan, biasanya BI melakukan intervensi di pasar dengan cara operasi moneter. Jika BI aktif melakukan operasi moneter maka bisa saja cadangan devisa mengalami penurunan.

Gratis Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Upaya BI Menahan Pelemahan Rupiah

Menghadapi lemahnya Rupiah, BI telah melakukan intervensi baik di pasar valas maupun pasar surat berharga negara (SBN) dalam jumlah cukup besar, hal ini diungkapkan langsung oleh Agus Martowardojo selaku Gubernur BI.

Hal ini merupakan cara BI Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya. Dengan upaya tersebut, rupiah yang pada hari Jumat sempat terdepresiasi sebesar -0,70%, sementara pada hari Senin kemarin hanya melemah -0,12%.

Ini Penyebab Melemahnya Rupiah Hingga Rp13.900 02 The Fed dan BI - Finansialku

[Baca Juga: Mata Uang Dunia: Daftar Mata Uang Tertinggi dan Terendah di Dunia]

 

Angka tersebut lebih rendah daripada depresiasi yang terjadi pada mata uang negara-negara emerging market dan Asia lainnya, seperti peso Filipina -0,32%, rupe India -0,56%, baht Thailand -0,57%, peso Meksiko -0,89%, dan rand Afrika Selatan -1,06%.

Tak hanya itu, mata uang negara-negara maju kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat, antara lain yen Jepang -0,25%, franc Perancis -0,27%, dolar Singapura -0,35%, dan euro -0,31%.

“Dalam periode yg sama, mayoritas mata uang negara emerging market, termasuk Indonesia, juga melemah.”

 

Agus menambahkan, adanya upaya stabilisasi oleh BI, sejak awal April (mtd), nilai tukar rupiah melemah -0,91%, lebih kecil daripada pelemahan mata uang beberapa negara emerging market lain, seperti baht Thailand -1,04%, rupe India -1,96%, peso Meksiko -2,76%, rand Afrika Selatan -3,30%.

Sebagai informasi, sejak awal tahun 2018 (ytd) rupiah melemah -2,35%, juga lebih kecil daripada pelemahan mata uang beberapa negara emerging market lain seperti real Brasil -3,06%, rupe India -3,92%, peso Filipina -4,46%, dan lira Turki -7,17%.

Pihak BI akan terus waspada terhadap tren pelemahan rupiah, baik yang dipicu oleh gejolak global seperti dampak kenaikan suku bunga Amerika Serikat, perang dagang Amerika Serikat dan Cina, kenaikan harga minyak, dan eskalasi tensi geopolitik terhadap berlanjutnya arus keluar asing dari pasar SBN dan saham Indonesia.

BI pun akan waspada pada risiko yang bersumber dari kenaikan permintaan valas oleh korporasi domestik, terkait kebutuhan pembayaran impor, ULN, dan dividen yang biasanya cenderung meningkat pada triwulan II.

“Untuk itu, Bank Indonesia akan tetap berada di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah sesuai fundamentalnya.”

 

Apakah komentar dan pendapat Anda setelah membaca artikel dari Finansialku? Apa yang bisa Anda lakukan? Yuk berikan pendapat Anda pada kolom di bawah ini.

 

Sumber Referensi:

  • Galvan Yudistira. 24 April 2018. Ini Kata Bos BCA Soal Penyebab Pelemahan Rupiah Hingga 13.900. Kontan.co.id – https://goo.gl/RBzY9E
  • Arsy Ani Sucianingsih. 24 April 2018. Intervensi Pasar, BI Berupaya Menahan Pelemahan Rupiah. Kontan.co.id – https://goo.gl/7tHXCf

 

Sumber Gambar:

  • Penyebab Melemahnya Rupiah – https://goo.gl/iMm9fb
  • BI dan The Fed – https://goo.gl/x6Yorw