Bagaimanakah cara mengatur keuangan apabila gaji Anda sebesar UMR? Besar kecilnya gaji seringkali berpengaruh terhadap cara mengelola yang tepat sehingga Anda bisa terhindar dari kondisi defisit keuangan. Apalagi jika gaji Anda termasuk gaji UMR.
Rencana keuangan merupakan penopang utama kondisi finansial yang kokoh. Gaji pas-pasan bukanlah penghalang seseorang untuk menjaga keuangan stabil.
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Cara Mengatur Keuangan Dan Berinvestasi
Pada tahun 2017, seluruh provinsi di Indonesia yang jumlahnya terdiri dari 34 provinsi akan memberlakukan Upah Minimum Regional yang terbaru. Kenaikan UMP ini terhitung sebesar 8,25% yang mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 78/2015 tentang Pengupahan.
[Infografis: Upah Minimum Provinsi (UMP) 34 Provinsi Indonesia Tahun 2017]
Â
Selain peningkatan dalam gaji UMR, kebutuhan hidup juga saat ini semakin meningkat. Seringkali kita mengalami kesulitan dalam mengatur gaji bulanan, walaupun gaji sudah meningkat. Tidak jarang, kita sering kehabisan uang sebelum pertengahan bulan.
Pada prinsipnya dalam pengelolaan keuangan, yang namanya pendapatan harus dihabiskan. Hanya saja cara menghabiskannya harus tepat. Jika tidak, jangankan untuk berinvestasi, untuk kebutuhan sehari-hari saja mungkin kita harus terpaksa berutang untuk memenuhinya.
Cara untuk menghabiskan pendapatan yang baik adalah menggunakan prinsip 40-30-20-10.
#1 Kebutuhan Hidup – 40%
Untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari biaya makan minum, air dan listrik, transportasi, rekreasi dan lain-lain, usahakan sebesar 40% dari penghasilan.
Jika UMR sebesar Rp3,3 juta per bulan dan Anda tidak memiliki penghasilan tambahan sama sekali, maka kira-kira 40% x Rp3,3 juta = Rp1,32 juta dihabiskan untuk kebutuhan hidup.
Cukup atau tidak? Itu pertanyaan yang sangat relatif.
Bila kebutuhan hidup Anda tidak tercukupi maka Anda perlu untuk melakukan penurunan gaya hidup dan memikirkan berbagai alternatif. Sebagai contoh, untuk makan sehari-hari Anda bisa berhemat dengan tidak sering makan diluar atau juga Anda bisa mencari warung nasi sederhana di sekitar kantor Anda.
Dalam menanggulangi transportasi, Anda bisa menggunakan transportasi umum atau transportasi online dengan fasilitas diskon yang mereka punya, Anda juga bisa mencari promosi-promosi yang dilakukan oleh provider telepon untuk menghemat pulsa Anda.
[Baca Juga: Perencanaan Keuangan Yang Tepat dan Wujudkan Mimpi Anda]
Â
Biasanya kebutuhan hidup merupakan biaya tetap yang umumnya tetap sama, tidak berubah setiap bulannya atau mungkin bisa sedikit mengalami perbedaan namun dapat diprediksi sebelumnya, sehingga penting sekali Anda membuat secara detail anggaran pengeluaran Anda setiap bulannya, supaya Anda dapat menghitung dan melihat, pos-pos mana saja yang bisa dihemat.
Selain itu, Anda juga harus dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
#2 Cicilan Produktif – 30%
Dengan harga tanah dan properti yang semakin meningkat, adalah hampir tidak mungkin bagi kebanyakan masyarakat Indonesia untuk bisa memiliki aset tanpa harus berutang. Jadi, memiliki kredit kepemilikan rumah atau kredit kepemilikan apartemen adalah hal yang wajar.
Kemudian, sarana transportasi umum di Indonesia juga belum terlalu baik, sehingga untuk cicilan kendaraan bermotor masih dapat dikatakan wajar.
Sepanjang utang yang kita miliki adalah untuk pembelian aset yang sifatnya produktif dan menunjang pekerjaan dan besarnya cicilan per bulan tidak melebihi 30% dari penghasilan Anda, maka pengeluaran tersebut masih bisa dikatakan wajar.
Dalam hal sewa rumah atau kontrak rumah juga dapat dimasukkan dalam kategori ini.
Perbedaannya adalah jika Anda menggunakan fasilitas KPR, maka Anda akan mencicil sampai dengan waktu tertentu, sementara kalau Anda menyewa rumah, maka sudah dipastikan bahwa Anda akan mencicil seumur hidup.
[Baca Juga: Ilustrasi: Bagaimana Cara Pandang Orang Sukses terhadap Utang?]
Â
Risiko yang paling besar dalam hal cicilan produktif adalah bagaimana jika Anda tiba-tiba kehilangan pekerjaan karena kondisi perusahaan kurang baik. Anda harus melanjutkan cicilan pembayaran padahal Anda sumber pendapatan Anda sudah terhenti.
Oleh sebab itu, Anda perlu mempertimbangkan untuk menyimpan dana darurat dan tabungan untuk mencegah hal ini terjadi, disamping menempuh cara yang aman dengan cara menjaga cicilan Anda tidak lebih dari 30% penghasilan dan memiliki dana darurat untuk menghindari risiko tersebut.
Saat Anda berencana untuk memiliki rumah atau juga kendaraan, namun belum memiliki uang, maka salah satu jalan keluarnya adalah Anda dapat menyimpan 30% dari pendapatan Anda untuk dimasukkan dalam pos cicilan produktif. Sehingga pada saat uang DP-nya sudah terkumpul Anda tetap memiliki pos untuk cicilan produktif yang tidak mengganggu pengeluaran-pengeluaran yang lain.
Apabila Anda merasa kebingungan dalam pengalokasian pengeluaran Anda, Tim Finansialku hadir untuk menolong Anda agar pengeluaran Anda dapat dikelola dengan baik. Silakan download aplikasi Finansialku di Google Play Store.
Setelah itu, Anda akan memiliki kemudahan dalam merencanakan tujuan keuangan yang Anda inginkan melalui aplikasi Finansialku.
#3 Asuransi, Investasi dan Dana Darurat – 20%
Untuk Anda yang menjadi tulang punggung keluarga, maka sebaiknya adalah memiliki dana darurat sebesar 6-12 kali pengeluaran bulanan bagi yang sudah berkeluarga atau 3-6 kali dari yang masih lajang.
Dana darurat bisa disimpan pada instrumen yang mudah dicairkan seperti tabungan, deposito, reksa dana pasar uang dan emas. Namun setidaknya sebagian kecil dari dana darurat tersebut sebaiknya ditempatkan di tabungan yang mudah dicairkan.
Selanjutnya adalah memiliki asuransi jiwa dengan uang pertanggungan paling tidak 10-15 tahun pengeluaran, lalu dilanjutkan dengan melakukan asuransi.
Untuk asuransi kesehatan dan penyakit kritis, Anda disarankan untuk memilikinya, namun Anda juga dapat menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan untuk kelas I senilai Rp80.000 per bulan.
Tapi jika Anda ingin memiliki pelayanan asuransi dari rumah sakit swasta, maka asuransi komersial bisa menjadi pertimbangan. Cara yang lebih efisien untuk menjaga risiko tersebut adalah dengan hidup sehat, pikiran positif, selalu bahagia dan rajin berolahraga.
[Baca Juga: Apakah Bisa Berinvestasi Sekaligus Menyiapkan Dana Darurat?]
Setelah dana darurat dan asuransi dimiliki, selanjutnya kita dapat berinvestasi. Investasi juga dapat dibagi menjadi 2 macam. Jika kita masih baru berkarier, maka investasinya difokuskan pada pengembangan diri.
Jangan ragu untuk ikut seminar, kursus, pelatihan atau membaca buku yang bisa meningkatkan kemampuan kita. Sebab dengan demikian, kita bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik dari pemberi kerja atau memiliki usaha yang sukses.
Untuk Anda yang sudah cukup berumur, baik yang fokus di pekerjaan ataupun berwirausaha baru kita fokus pada investasi membangun aset produktif seperti Reksa Dana. Kita juga bisa menyiapkan dana darurat, asuransi dan investasi sekaligus, namun patokannya adalah sekitar 20% dari pendapatan Anda.
Bagi Anda yang berusia kisaran 20 tahun, Anda dapat men-download E-Book untuk Perencanaan Keuangan yang lebih sehat.
#4 Beri untuk Beramal atau Donasi – 10%
Ada beberapa hal yang bisa dimasukkan dalam kebaikan disini. Ada kepercayaan yang wajib memberikan donasi/sumbangan/zakat/perpuluhan kepada tempat ibadah masing-masing. Misalnya untuk para Muslim wajib memberikan zakat sebesar 2,5% sedangkan untuk orang Nasrani wajib memberikan perpuluhan sebesar 10%.
Kategori yang disebut kebaikan adalah memberikan sumbangan untuk badan amal yang legal, pengelola panti jompo, panti asuhan dan membantu orang yang membutuhkan. Kenapa kebaikan itu penting? Ini wujud dari rasa syukur yang dimiliki setiap orang atas rezeki yang selalu diterima.
Memberikan uang kepada orangtua juga merupakan salah satu bentuk kebaikan. Jika orangtua sudah tiada, Anda dapat memberi kepada adik, keponakan atau keluarga kita yang membutuhkan.
Pemberian juga harus bijaksana tentunya. Kombinasi dari seluruh hal di atas tentu tidak sedikit, tapi usahakanlah agar setidaknya 10% dari pendapatan kita bisa disisihkan untuk hal sifatnya kebaikan.
[Baca Juga: Kerja 11 Bulan, Libur 1 Bulan Full, Yakin Rencana Keuangan Anda Sudah Siap?]
Berikut simulasi tabel untuk kebutuhan hidup apabila Anda hidup di Jakarta dengan gaji UMR Rp3,3 juta per bulan dan masih single.
Pos Keuangan | Persentase | Jumlah (Rp) | Keterangan |
---|---|---|---|
Gaji (Pemasukan) | – | 3,300,000 | Single |
 | |||
Pajak | 0% | 0 | Di Bawah PTKP sehingga 0 |
Amal/Donasi | 10% | 330,000 | – |
Premi Asuransi | 5% | 165,000 | Premi Asuransi Jiwa |
Tabungan & Investasi | 15% | 495,000 | – |
Cicilan Produktif | 30% | 990,000 | Penyimpanan untuk DP rumah |
Kebutuhan Hidup | 40% | 1,320,000 | Makan, Transport, Pulsa |
TOTAL Pengeluaran | 3,300,000 | – |
Hitungan di atas hanyalah gambaran kasar, karena kebutuhan setiap orang dapat berbeda-beda.
Sadari dan Segera Eksekusi
Anda perlu menyusun dan menimbang dengan bijak setiap pos-pos pengeluaran yang akan Anda keluarkan. Selain itu setelah Anda susun, penting sekali untuk memiliki konsisten patuh pada rencana keuangan Anda sendiri.
Anda dapat meningkatkan penghasilan apabila penghasilan Anda dirasa masih kurang mencukupi.
Silakan bekerja lebih keras, lebih giat dan lebih smart untuk bisa mendapatkan kenaikan penghasilan.
Bagaimanakah pengaturan keuangan Anda dan pos pengeluaran apa saja yang Anda alokasikan?
Berikan tanggapan dan komentar Anda pada kolom yang tersedia di bawah ini dan jangan lupa untuk membagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan-rekan dan kenalan Anda! Terima kasih!
Sumber Referensi:
- Duit Pintar. 16 April 2017. Punya Gaji UMR? Gini Caranya Ngatur Duit Biar Bisa Nabung dan Investasi. Duitpintar.com. https://goo.gl/tv3Zfg
- Kontan. 15 Februari 2016. Mengelola Keuangan Dengan Prinsip 10-20-30-40. Kontan.co.id – https://goo.gl/zWUtVn
Sumber Gambar:
- Mengatur Keuangan – https://goo.gl/VfiAQz
- Menghitung Keuangan – https://goo.gl/ikjqCW
gimana cara beli rumah dengan gaji umr
Hi Kak Rizki!
Terima kasih sudah menghubungi Finansialku.com
Menjawab pertanyaan Anda:
Kak Rizki bisa mencapai tujuan finansial Kak Rizki dengan melakukan perencanaan keuangan di Aplikasi Finansialku yang bisa diunduh melalui Google Play Store dan Apple Apps Store. Tapi sebelumnya, kami sarankan untuk memeriksa kondisi keuangan kesehatan Kak Rizki terlebih dahulu. Caranya, gunakan fitur ‘Financial Health Check Up‘ yang ada di aplikasi Finansialku, atau bisa tekan tombol ini.
Semoga jawaban kami dapat bermanfaat.
Selamat siang.Sy seorang IRT dgn 2 putri yg msh balita dan batita.Setiap awal bulan gajian bertahan hanya sampai pertengahan bulan sj.pdahal sy sdh mengerem pengeluaran utk kebutuhan pribadi sy semisal tdk membeli produk utk perawatan sy sebagai wanita.Hanya benar2 cukup utk kebutuhan didapur anak2 dan jika tiap akhor pekan mengajak anak2 jalan sebagai refreshing.Mohon saran buat sy.terimakasih.
Hi Bu Nadin
Terima kasih telah menghubungi Finansialku.com
Menjawab pertanyaan Anda:
Kami sarankan Ibu menjaga komunikasi dan kekompakan dengan suami.
Beberapa hal yang dapat ibu lakukan:
– Silakan cek artikel: Cara Menambah Penghasilan
– Jangan lupa mencatat pengeluaran Anda dan membuat anggaran.
Semoga jawaban kami dapat bermanfaat.
Maaf sebelumnya kalo ada yang salah dengan komen saya,setiap bulan saya selalu kekurangan biaya untuk hidup sehari2,gimana caranya agar saya dan istri saya bisa menyisihkan dan mengatur keuangan saya,terima kasih.
Hi Akhdyatno, terima kasih sudah mengunjungi Finansialku.com. Bapak bisa mulai dengan mencatat keuangan terlebih dahulu. Kenali dimana pengeluaran terbesar yang sekiranya dapat dikurangi. Dengan begitu Bapak dan istri bisa mengatur berapa besar dana yang dapat diinvestasikan agar menghasilkan keuntungan tambahan. Silakan baca artikel berikut ini untuk mengetahui lebih detail cara mencatat keuangan yang mudah. https://www.finansialku.com/mengatur-keuangan-bulanan-keluarga/
saya ingin bertanya, 30% gaji di tabung untuk cicilan DP atau asset produktif, sebaik di gabungkan ke tabungan atau di investasikan saja ?
Hi Try, terima kasih sudah mengunjungi Finansialku.com. Tidak masalah jika dana tersebut akan ditabung atau diinvestasikan. Namun jika dana sudah ditetapkan untuk membeli aset, kami sarankan dana tersebut dipisahkan dari dana yang digunakan sehari-hari. Tujuannya agar dana untuk membeli aset tidak terpakai untuk kebutuhan lain. Semoga bermanfaat.