Aspek keuangan erat kaitannya dengan berbagai hal vital dalam kehidupan. Kira-kira sudah sejauhmana literasi keuangan Sobat Finansialku?

Simak apa saja aspek, tingkat, dan pengukuran literasi keuangan dalam artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Literasi keuangan penting untuk mencegah kesalahan finansial yang dapat mengakibatkan utang berlebihan, kesulitan keuangan, atau ketidakstabilan keuangan di masa depan.
  • Memahami dan menguasai aspek literasi keuangan, seseorang dapat mengambil kendali atas keuangan pribadi masing-masing untuk mencapai kestabilan dan keberhasilan keuangan dalam jangka panjang.

 

Mengenal Apa itu Literasi Keuangan

literasi finansial (1)

Ilustrasi Literasi Keuangan. Sumber: istockphoto.com

 

Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan), literasi keuangan (financial literacy) adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.

Sementara itu, melansir e-journal Universitas Atma Jaya, literasi keuangan diartikan sebagai berikut:

Menurut Chen dan Volpe (1998) literasi keuangan adalah sebagai kemampuan mengelola keuangan agar hidup bisa lebih sejahtera di masa yang akan datang. Bukan hanya sekedar pengetahuan untuk mengelola keuangan saja, namun juga dapat dilakukan dalam perilaku tiap individu untuk meningkatkan literasi keuangan.

Menurut Kaly et al. (2008) literasi keuangan sebagai kemampuan untuk memahami kondisi keuangan serta konsep-konsep keuangan dan untuk merubah pengetahuan itu secara tepat ke dalam perilaku.

 

Secara singkat, literasi keuangan juga dapat diartikan sebagai pengetahuan atau kemampuan untuk mengelola keuangan.

Hal ini tentu saja memiliki tujuan penting bagi masyarakat, yakni sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam mengelola dan menjaga kondisi keuangan agar tetap stabil serta meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan.

Selain itu, literasi keuangan bukan hanya berdampak positif bagi individu atau perseorangan saja. Melainkan juga manfaat yang besar bagi sektor jasa keuangan termasuk sistem perekonomian suatu negara.

 

Aspek Literasi Keuangan Menurut Para Ahli

Berbicara tentang aspek literasi keuangan, mencakup beberapa bidang yang dapat membantu seseorang dalam mengelola keuangan secara lebih tepat. Baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan.

Berikut adalah beberapa aspek literasi keuangan menurut para ahli:

 

#1 Aspek Literasi Keuangan Menurut Chen dan Volpe

Beberapa aspek literasi keuangan menurut Chen dan Volpe sebagai berikut:

  1. Pemahaman beberapa hal yang berkaitan dengan pengetahuan dasar tentang keuangan pribadi.
  1. Savings and borrowing (tabungan dan pinjaman), bagian ini meliputi pengetahuan yang berkaitan dengan tabungan dan pinjaman seperti penggunaan kartu kredit.
  1. Insurance (asuransi), bagian ini meliputi pengetahuan dasar asuransi, dan produk-produk asuransi seperti asuransi jiwa dan asuransi kendaraan bermotor.
  1. Investment (investasi), bagian ini meliputi pengetahuan tentang suku bunga pasar, reksadana, dan risiko investasi.

[Baca Juga: Jika Istri Tidak Bisa Mengatur Keuangan, Ini Masalah dan Solusinya!]

 

#2 Aspek Literasi Keuangan Menurut Nababan dan Sadalia

Sementara itu, menurut Nababan dan Sadalia (Budiono, 2012:11), literasi keuangan terbagi menjadi lima aspek pemahaman, yaitu:

 

#1 Basic Personal Finance

Basic personal finance mencakup berbagai pemahaman dasar seseorang dalam suatu sistem keuangan seperti perhitungan bunga sederhana, bunga majemuk, inflasi, opportunity cost, nilai waktu, likuiditas aset, dan lain-lain.

 

#2 Money Management (Pengelolaan Uang)

Money management mempelajari bagaimana seorang individu mengelola uang pribadi mereka.

Semakin banyak pemahaman mengenai financial literacy maka semakin baik pula individu tersebut mengelola uang pribadi mereka.

 

#3 Credit and Debt Management

Manajemen perkreditan adalah suatu rangkaian kegiatan dan komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain secara sistematis dalam proses pengumpulan dan penyajian informasi perkreditan suatu bank.

 

#4 Saving and Investment

Tabungan (saving) merupakan bagian dari pendapatan masyarakat yang tidak dipergunakan untuk kegiatan konsumsi.

Sedangkan bagian dari tabungan yang dipergunakan untuk kegiatan ekonomi (menghasilkan barang dan jasa) yang menguntungkan disebut dengan investasi (investment).

 

#5 Risk Management

Risiko adalah sesuatu yang muncul akibat adanya suatu ketidakpastian. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga kerugian yang dialami dapat diminimalisasi atau keuntungan yang akan diperoleh dapat dioptimalkan.

Setelah mengetahui apa itu literasi keuangan dan aspek di dalamnya, sudah sejauhmana literasi keuangan Sobat Finansialku saat ini?

Untuk memenuhi berbagai aspek literasi keuangan yang nantinya akan membantu kamu dalam mengelola finansial secara tepat, Perencana Keuangan Finansialku siap membantu.

Kamu bisa mendapatkan advice dan strategi perencanaan keuangan maupun investasi yang sesuai dengan tujuan finansialmu. Mari buat janji konsultasi secara 1 on 1 dengan klik banner ini atau hubungi WhatsApp 0851 5866 2940. 

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Tingkat Literasi Keuangan

Dalam literasi keuangan juga terdapat tingkat-tingkat untuk mengukur seberapa baik literasi keuangan yang seseorang miliki.

Berdasarkan survei yang dilakukan tahun 2013, OJK menemukan bahwa tingkat literasi keuangan penduduk Indonesia dapat dibagi dalam empat bagian, yakni:

 

#1 Well literate (21,84%)

Jika seseorang berada pada tingkat ini, berarti orang tersebut memiliki pengetahuan serta keyakinan tentang lembaga jasa keuangan. Selain itu, orang tersebut juga mengenal produk dan jasa keuangan.

Tidak hanya itu, fitur, manfaat, risiko, hak dan kewajiban mengenai produk dan jasa keuangan juga mereka kenali dengan baik. Orang tersebut juga memiliki keterampilan dalam menggunakan produk serta jasa keuangan.

 

#2 Sufficient Literate (75,69%)

Sama seperti tingkat well literate, tingkat ini seseorang memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan.

Tingkat ini juga seseorang mengenal fitur, manfaat, risiko, serta hak dan kewajiban mengenai produk dan jasa keuangan, hanya saja tingkat ini seseorang tidak mempunyai keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

 

#3 Less Literate (2,06%)

Jika seseorang berada pada tingkat ini, berarti orang tersebut hanya memiliki pengetahuan mengenai lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan saja.

 

#4 Not Literate (0,41%)

Seseorang yang berada pada tingkat ini tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan. Tentunya, orang tersebut juga tidak memiliki ketrampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

[Baca Juga: 10 Daftar Negara dengan Literasi Keuangan Tertinggi, Salut!]

 

Pengukuran Literasi Keuangan

Terdapat 4 hal yang paling umum dalam literasi keuangan yaitu pengetahuan dan kemampuan tentang penganggaran, tabungan, pinjaman, serta investasi, menurut Remund.

Variabel dalam literasi keuangan dapat membantu mengukur kemampuan seseorang yang berhubungan dengan pemahaman tentang nilai tukar uang, fitur jasa layanan keuangan, pencatatan keuangan, dan sikap dalam mengeluarkan uang.

Menurut Widayat (2010:76), terdapat beberapa hal dalam pengukuran literasi keuangan, yaitu:

  1. Menyusun/merencanakan anggaran penghasilan yang akan diterima.
  1. Menyusun/merencanakan anggaran biaya yang akan dikeluarkan.
  1. Kepatuhan terhadap rencana anggaran pengeluaran.
  1. Pemahaman atas nilai riil uang.
  1. Pemahaman nilai nominal uang.
  1. Pemahaman tentang inflasi. 

 

Sedangkan beberapa tolok ukur dalam mengukur literasi keuangan menurut Australian Securities & Investment Commission (Yunikawati, 2012:61) adalah sebagai berikut.

  1. Pengetahuan seseorang atas nilai suatu barang dan skala prioritas dalam hidupnya.
  1. Penganggaran, tabungan dan bagaimana mengelola uang.
  1. Pengelolaan kredit.
  1. Pentingnya asuransi dan melindungi terhadap risiko.
  1. Dasar-dasar investasi.
  1. Perencanaan pensiun.
  1. Pemanfaatan dari belanja dan membandingkan produk dimana harus pergi mencari saran dan informasi bimbingan, dan dukungan tambahan.
  1. Bagaimana mengenali potensi konflik atas kegunaan (prioritasi).

 

Yuk, Tingkatkan Literasi Keuangan Sekarang Juga!

Sobat Finansialku, demikian pembahasan seputar literasi keuangan, aspek dan pengukurannya. Semoga kamu semakin menyadari betapa pentingnya hal ini dalam kehidupan.

Semakin baik tingkat literasi keuanganmu, maka semakin baik juga pengelolaan keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai tambahan referensi, yuk, download ebook gratis Cara Mengatur Keuangan dengan Mudah. 

Selain itu, kamu juga perlu waspadai ciri-ciri berikut ini yang menandakan seseorang tidak terliterasi secara keuangan. Tonton sampai akhir, ya!

 

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Jadi, apakah kamu sudah memahami literasi keuangan? Silahkan berikan komentar dan pendapatmu di kolom yang telah tersedia.

Kamu juga dapat membagikan artikel ini kepada teman-teman agar semakin banyak orang yang mengenal literasi keuangan. Semoga artikel ini bermanfaat, terima kasih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

Jurnal:

  • Redaksi. Tinjauan Pustaka: Literasi Keuangan. E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta- https://tinyurl.com/33tt9wbf 

     

Artikel Internet:

  • Redaksi. Literasi Keuangan. Ojk.go.id- https://tinyurl.com/ym2c433e 
  • Muchlisin Riadi. 8 Maret 2018. Pengertian, Tingkat, Aspek dan Pengukuran Literasi Keuangan. Kajianpustaka.com – https://goo.gl/Co9Np7

 

Sumber Gambar:

  • Cover: Canva