Kemenkeu Beberkan Penerimaan Pajak 2020 Baru Terpenuhi 85,65%

Efek pandemi, Menkeu Sri Mulyani beberkan penerimaan pajak 2020 baru terpenuhi 85,65 persen.

Ketahui informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini.

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Menkeu Sri Mulyani Beberkan Penerimaan Pajak 2020 Baru Terpenuhi 85,65 Persen Dari Target

Menkeu Sri Mulyani menyampaikan pencatatan realisasi penerimaan pajak 2020 hingga 23 Desember lalu baru menyentuh angka 85,65 persen, sebesar Rp1.019,56 triliun dari target keseluruhan sebesar Rp 1.198,82 triliun, mengacu pada Perpres 72 tahun 2020.

Ini berarti jumlah kekurangan dana sebelum tutup tahun anggaran adalah Rp 179,26 triliun.

Sri Mulyani mengatakan kalau tersendatnya penerimaan pajak 2020 ini dikarenakan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melemahkan laju sektor ekonomi Indonesia.

Meski begitu, mengingat masih tersisa beberapa hari lagi sebelum pergantian tahun, Ditjen Pajak (DJP) mengatakan akan terus mengumpulkan penerimaan pajak sampai tutup buku pada 31 Desember 2020 mendatang.

“Kami tetap akan mendorong seluruh kantor-kantor wilayah (Kanwil) dan KPP (Kantor Pelayanan Pajak) untuk bisa sedekat mungkin mencapai target meskipun kita tahu kondisi perekonomian tidak mudah.” Kata Sri Mulyani dalam pernyataan tertulis dikutip dari laman nasional.kontan.co.id, Kamis (24/12).

Ada 49 KPP yang sudah mencapai target penerimaan pajak, dan 6 Kanwil DJP diproyeksikan untuk mencapai target penerimaan pajak hingga akhir tahun nanti.

“Kita akan tetap mendorong seluruh kantor-kantor wilayah dan KPP untuk bisa sedekat mungkin mencapai target meski kita tahu kondisi perekonomian tidak mudah.” Tulis Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga mengungkapkan kalau saat ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sedang menghadapi kondisi dimana di satu sisi, harus mengumpulkan penerimaan pajak, sementara di sisi lain juga harus memberikan dukungan bahkan membantu para Wajib Pajak untuk mendapatkan insentif perpajakan.

“Kita berharap untuk bisa tetap menjaga perekonomian dan dunia usaha, terutama para pelaku ekonomi bisa bertahan dan bahkan pulih kondisi usahanya.” Ucap Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga sudah meminta DJP untuk mulai memungut pajak 10 persen pada perusahaan-perusahaan digital atas transaksi yang dilakukan di dalam negeri.

Dikatakan bahwa hingga saat ini terdapat 23 perusahaan yang menyetorkan pajak.

Dari 23 perusahaan tersebut didapatkan nilai pajak yang disetorkan sebesar Rp 616 miliar.

“Dari 23 perusahaan digital yang sudah kumpulkan penerimaan pajak dengan nilai Rp 616 miliar. Ini belum semua, ada 5 yang lain dan kita kumpulkan sampai akhir tahun.” Ungkapnya.

Selain itu, Menkeu juga berharap kalau Direktorat Jenderal Perbendaharaan tetap mewaspadai adanya kemungkinan penyalahgunaan karena simplifikasi dan fleksibilitas dalam pencairan anggaran.

“Kita tentu tetap meningkatkan kewaspadaan agar APBN, terutama program-program pemulihan ekonomi yang mencapai lebih dari Rp695 triliun, betul-betul bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang memang membutuhkan dan menjadi target dari APBN ini, bukan dimanfaatkan oleh oknum.” Pungkas Sri Mulyani.

Bagaimana pendapat Sobat Finansialku mengenai penerimaan pajak 2020 yang sedikit tersendat ini? Mari kita diskusikan di kolom komentar!

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikan hal ini bersama dengan teman-teman atau keluarga dengan membagikan artikel dari Finansialku lewat pilihan platform yang tersedia di bawah ini. Terima kasih!

Sumber Referensi:

Admin. 24 Desember 2020. Menkeu: 49 KPP Capai Target, Penerimaan Pajak Capai Rp1.198,8 Triliun. Setkab.go.id – http://bit.ly/37TEvLH
Iwan Supriyatna. 24 Desember 2020. Jelang Tutup Tahun, Realisasi Penerimaan Pajak Baru 85,65 Persen. Suara.com – http://bit.ly/3rt4q4h
Mutia Fauzia. 23 Desember 2020. Seminggu Lagi Berganti Tahun, PenerimaanPajak 2020 Kurang Rp 179,26 Triliun. Money.kompas.com – http://bit.ly/3psWrCr
Khomarul Hidayat. 24 Desember 2020. Per 23 Desember, penerimaan pajak mencapai 85,65% dari target. Kontan.co.id – http://bit.ly/3aHKPYh

Sumber Gambar: