Tujuan utama perencanaan keuangan syariah dibuat sesuai dengan ketentuan agama Islam.

Yuk, simak penjelasan lengkap tentang perencanaan keuangan syariah dalam artikel Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Perencanaan keuangan berlandaskan hukum agama menghindari pendapatan atau pengeluaran yang tidak halal.
  • Prinsip keuangan syariah bermanfaat dalam meningkatkan takwa kepada Allah SWT.

 

Pentingnya Melakukan Perencanaan Keuangan Syariah

Perencanaan keuangan dibuat agar tujuan keuangan dapat tercapai. Nah, untuk menghindari pendapatan atau harta nonhalal dan syubhat, umat muslim dapat menggunakan perencanaan keuangan syariah.

Dengan begitu, kita bisa mewujudkan finansial yang sehat berdasarkan nilai-nilai agama.

Perencanaan keuangan syariah adalah komitmen umat muslim untuk mengelola aset sesuai dasar-dasar agama. Dengan cara ini, umat muslim dapat menyimpan, merencanakan, dan mengelola aset tanpa melanggar syariat Islam.

Perencanaan ini pun harus memerhatikan asas yang tidak berbenturan dengan ajaran agama. Misalnya, mengeluarkan harta untuk tujuan kebaikan, membiayai kebutuhan halal, dan sebagainya.

Komponen keuangan syariah terdiri dari pengeluaran rutin, investasi, proteksi, zakat, gaya hidup, dan utang.

 

Tujuan Perencanaan Keuangan Syariah

Tujuan perencanaan yang syariah harus sesuai dengan ketentuan agama Islam, terutama yang berkaitan dengan hak orang lain di dalam harta kita.

Selain itu, tujuan-tujuan yang berkenaan dengan perintah agama sebaiknya menjadi prioritas. Seperti naik haji, memenuhi kebutuhan keluarga, dan membantu orang tua.

Agar lebih jelas, berikut ini adalah beberapa tujuannya:

 

#1 Mengelola Keuangan Sesuai Prinsip Syari

Prinsip syariah dalam perencanaan keuangan bermanfaat untuk banyak orang, termasuk orang lain. Hal ini karena sebagian harta disisihkan untuk kepentingan umum.

Prinsip syariah dalam kehidupan seperti ini perlu agar urusan dunia dan akhirat seimbang. Dengan begitu, seseorang tidak hanya dipandang baik oleh manusia, tetapi juga Sang Pencipta.

Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam surah Al-Hasyr ayat 18 yang memerintahkan manusia untuk menyiapkan amal saleh untuk hari esok dan bertakwa kepada Allah.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

“Wahai orang-orang yang beriman dan melaksanakan apa yang disyariatkan oleh Allah untuk mereka, bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dan hendaknya masing-masing jiwa memperhatikan apa yang telah disiapkan dari amal saleh untuk hari esok. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.”

 

#2 Mengoptimalkan Manajemen Keuangan

Tujuan perencanaan keuangan berikutnya adalah membantu optimalisasi manajemen keuangan. Islam sendiri mengatur arus kas dalam prinsip kehati-hatian dan mendahulukan kebutuhan utama.

Oleh karena itu, Anda bisa memanfaatkannya untuk mewujudkan tujuan keuangan yang baik  dan berdampak bagi orang di sekitar.

Dalam Al-Qur’an, anjuran untuk mengelola keuangan dengan benar tercantum dalam Surah Al-Isra ayat 26 sampai 27. Disebutkan bahwa umat muslim yang boros adalah rekan setan.

وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا 26 إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا 27

 

Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS al-Isra: 26 – 27)

 

#3 Menghindari Riba

Allah SWT menjelaskan larangan riba dalam Surah Al-Baqarah ayat 275:

اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ فَمَنْ جَاۤءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَۗ وَاَمْرُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

 

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Baqarah: 275)

 

Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap hal yang mengandung riba adalah haram.

Untuk itu, penting bagi umat muslim mengidentifikasi sumber pendapatan atau pengeluaran dengan indikasi riba agar seluruh aset yang dimiliki tetap diridai Allah SWT.

[Baca Juga: Kenali Laporan Keuangan Syariah dan Contohnya, Beda dengan Konvensional!]

 

Prinsip dalam Melakukan Perencanaan Keuangan Syariah

Perencanaan keuangan syariah memiiki prinsip yang sesuai dengan nilai-nilai luhur di dalam agama.

Berikut adalah beberapa prinsip yang perlu Sobat Finansialku pahami, antara lain:

 

#1 Sumber Perolehan Harta

Perencanaan berdasarkan syariah sangat serius membahas asal-muasal harta. Sebab, manusia menggunakan harta atau aset untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 168, Allah memerintahkan manusia untuk mengonsumsi makanan yang halal. Sebab, segala sesuatu yang dimasukkan ke dalam tubuh seseorang akan mempengaruhi tabiatnya.

Jadi, Anda harus menghindari sumber pemasukan yang bersumber dari suap, penggelapan, gratifikasi, jual beli barang haram, dan transaksi ribawi.

 

#2 Cara Melindungi Harta

Prinsip selanjutnya adalah cara seseorang melindungi harta. Dalam Islam, manusia diajarkan pentingnya berbagi dengan orang lain, baik dalam bentuk zakat, infak, atau sedekah.

Aktivitas tersebut dapat membersihkan aset dari syubhat. Selain itu, kebiasaan berbagi juga menjadi bentuk usaha untuk menolak bala dan meningkatkan rezeki.

Pemberian ke orang lain pun tidak selalu berbentuk harta. Tolong-menolong dengan sesama juga salah satu cara melindungi harta.

Baca juga, Inilah Perbedaan Konsultasi Keuangan Syariah dan Konvensional

 

#3 Bagaimana Pengelolaan Harta

Sama seperti perencanaan keuangan konvensional, pengelolaan harta dalam perencanaan keuangan syariah juga berdasarkan skala prioritas.

Jadi, individu sebaiknya memenuhi kebutuhan primer terlebih dahulu. Dengan begitu, pengeluaran wajib dapat terpenuhi.

Dalam ilmu ekonomi, hal demikian juga terdapat dalam piramida keuangan. Dalam model tersebut, setiap orang harus memenuhi kebutuhan mulai dari zona keamanan, kenyamanan, sampai kemapanan finansial.

Keamanan keuangan sendiri dapat terwujud melalui pencatatan arus kas, menjaga rasio utang ideal, dan memiliki dana darurat sesuai tanggungan.

Pengelolaan aset dalam perencanaan keuangan juga disesuaikan dengan ketentuan ajaran Islam.

 

#4 Ke Mana Harta Dihabiskan

Dalam perencanaan keuangan syariah, harta harus dibelanjakan untuk kebutuhan yang halal. Misalnya berbisnis, investasi di produk keuangan syariah, KPR syariah, P2P lending syariah, dan sebagainya.

Sebagai tambahan referensi mengenai salah satu instrumen investasi reksa dana syariah, Anda bisa tonton video Finansialku berikut ini:

 

Manfaat Melakukan Perencanaan Keuangan Syariah

Berikut adalah beberapa manfaat melakukan perencanaan keuangan syariah, di antaranya:

 

#1 Meningkatkan Takwa Kepada Allah

Perencanaan keuangan bisa mendorong umat muslim untuk memperhatikan kebutuhan diri sendiri dan orang lain berdasarkan prinsip agama.

Dengan begitu, setiap keputusan menimbulkan manfaat yang baik.

 

#2 Meningkatkan Berkah Keuangan

Aset yang berkah akan membuat hidup lebih tenang. Umat muslim bisa mencapai hidup tenang dengan perencanaan keuangan syariah yang baik.

Di dalam jangka panjang, kebiasaan ini tentunya akan mempertahankan kualitas hidup.

[Baca Juga: Diminati Masyarakat, Bagaimana Prospek Bank Syariah Ke Depannya?]

 

Memproteksi Masa Depan Sekaligus Mendekatkan Diri dengan Tuhan

Perencanaan finansial syariah bermanfaat untuk mewujudkan tujuan keuangan yang sesuai dengan prinsip agama Islam.

Agar efektif, seseorang perlu menanamkan komitmen yang jelas selama menjalankannya.

Untuk Anda yang butuh saran dari profesional dalam merencanakan keuangan ataupun investasi, buat janji temu dengan Perencana Keuangan Finansialku. Hubungi nomor WhatsApp 0851 5866 2940 dan konsultasi sekarang juga!

 

Bagaimana tanggapan Anda tentang topik kali ini? Yuk sampaikan di kolom komentar!

Jika informasi ini bermanfaat, Anda bisa membagikan artikel ini ke keluarga atau rekan ya, terima kasih!

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

  • Admin. 03 April 2023. Perencanaan Keuangan Syariah: Tujuan, Prinsip, dan Caranya. Ocbcnisp.com – https://bit.ly/3JbRz10
  • Admin. April 2016. Perencanaan Keuangan Syari ah. Sikapiuangmu.ojk.go.id – https://bit.ly/43YaHrb
  • Fitrianingsih. 04 April 2022. 6 Cara Perencanaan Keuangan Syari ah hingga Prinsipnya. Qoala.app – https://bit.ly/43Fmafz
  • Oni Sahroni dan Daan Yahya. 10 Maret 2021. Pendapatan Halal dan Tidak Halal. Republika.com – https://bit.ly/43ZoJsQ