Tumpukan utang Evergrande lebih dari US$ 300 miliar. Dengan kurs sekitar Rp 14.246 per dolar AS maka nilainya mencapai Rp 2.437 triliun.

Simak informasi selengkapnya dalam berita Finansialku berikut.

 

Raksasa Properti Evergrande Terlilit Utang Rp 2,4 Triliun

Salah satu perusahaan properti raksasa asal Tiongkok, Evergrande, mendapat sorotan publik bahkan hingga keuangan dunia.

Saat ini dilaporkan Evergrande sedang mengalami utang besar dan berisiko akan gagal bayar lantaran keterbatasan uang tunai yang dimiliki perusahaan.

Melansir dari Katadata.co.id, tumpukan utang Evergrande lebih dari US$ 300 miliar. Dengan kurs sekitar Rp 14.246 per dolar AS maka nilainya mencapai Rp 2.437 triliun.

 

Krisis Evergrande dikatakan sebagai ujian berat yang harus dihadapi oleh pemerintah China. Bahkan ada anggapan bahwa kasus Evergrande berisiko mengulang krisis Lehman Brothers yang terjadi pada tahun 2008 lalu.

Pada pekan ini, Evergrande dijadwalkan untuk membayar bunga obligasi sebesar US$ 83,5 juta atau lebih Rp 1,2 triliun. Ada pula pembayaran bunga surat utang senilai US$ 47,5 juta.

Kedua obligasi akan gagal bayar apabila Evergrande tidak melunasinya dalam waktu 30 hari.

[Baca juga: Tertarik Investasi? Pahami Jenis-jenis Obligasi yang Menguntungkan Ini]

 

Analis Goldman Sachs mengatakan, struktur perusahaan menjadi penyebab krisis keuangan Evergrande. Perusahaan pun menjadi kesulitan merumuskan proses pemulihan.

“(Bisnis) Evegrande Group yang rumit serta kurangnya informasi yang memadai tentang aset dan kewajiban perusahaan (menjadi penyebab lain permasalahan perusahaan),” tulis analis Goldman Sachs dikutip dari kompas.com.

Di sisi lain, krisis Evergrande adalah salah satu risiko yang saat ini sedang dihadapi China. “Krisis Evergrande adalah kisah mengenai masalah tantangan struktural yang mendalam untuk China terkait dengan utang,” ujar Bekink. Masalah yang dihadapi oleh Evergrande ini bukanlah perkara baru di China.

 

Dengan adanya krisis Evergrande membuat para investor khawatir kegagalan pembayaran utang jumbo tersebut akan berdampak ke sektor keuangan.

Media setempat melaporkan bahwa pemilik modal sebelumnya mendatangi kantor pusat Evergrande di Shenzhen, Guangzhou. Mereka menuntut perusahaan mengembalikan dana investor sebesar 40 miliar yuan atau sekitar Rp 88,1 triliun. 

Merespon hal tersebut, perusahaan telah menawarkan opsi pembayaran utang untuk meredam emosi para investor. Ada tiga opsi yang perusahaan tawarkan, termasuk pembayaran berupa aset properti.

 

Manajer Aset Evergrande Du Liang mengatakan, investor bisa mendapatkan diskon 28% hingga 52% dari harga properti milik perusahaan. Bentuknya adalah apartemen, toko, dan Tempat parkir.

Namun opsi tersebut dinilai bukan yang terbaik tapi tidak terburuk. “Bagi investor, apartemen tidak selikuid uang tunai,” kata Direktur Chanson&Co, Shen Meng dikutip dari Katadata dari Global Times.

Dinamika perusahaan menjadi salah satu faktor penentu terhadap gerak saham. Untuk lebih lanjut mengetahui hal tersebut, Sobat Finansialku dapat mendengarkan audiobook gratis dengan mengklik banner di bawah ini!

banner -laporan keuangan dan manfaat bagi investor

 

Tentang Evergrande, Raksasa Properti Asal Tiongkok

Evergrande adalah salah satu pengembang real estate terbesar di China. Perusahaan tersebut merupakan bagian dari Global 500, artinya, Evergrande adalah salah satu perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia.

Saham Evergrande tercatat di bursa Hong Kong dan saat ini mempekerjakan sekitar 200.000 pekerja. Selain itu, secara tidak langsung Evergrande juga membantu menyerap lebih dari 3,8 juta pekerja setiap tahun.

Grup Evergrande didirikan oleh miliarder China Xu Jiayin yang juga sempat menjadi orang terkaya di Negeri Bambu itu.

Evergrande membangun nama mereka mulanya dari properti perumahan. Salah satu yang kerap diunggulkan adalah mereka memiliki 1.300 proyek di lebih dari 280 kota di China.

Namun, grup tersebut ternyata memiliki minat yang jauh lebih luas. Di luar perumahan, Evergrande juga berinvestasi di kendaraan listrik, bidang olah raga, dan taman bermain.

 

Selain itu, Evergrande memiliki bisnis makanan dan minuman, menjual air kemasan, susu, dan kebutuhan sehari-hari lain di China. Evergrande bahkan membeli klub bola yang saat ini dikenal dengan Guangzhou Evergrande.

Klub Guangzhou Evergrande kemudian membangun sekolah bola yang dipercaya sebagai yang terbesar di dunia dengan biaya mencapai 185 juta dollar AS.

Tak berhenti di situ, Guangzhou Evergrande kini sedang membangun stadion sepak bola terbesar di dunia dengan biaya mencapai 1,7 miliar dollar AS. Selain itu, Evergrande juga memiliki bisnis taman bermain Evergrande Fairyland.

 

Bagikan artikel ini kepada sanak-saudara atau kawanmu lewat berbagai platform di bawah ini, supaya mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.

 

Editor: Ari A. Santosa

Sumber Referensi:

  • Mutia Fauzia. 21 September 2021. 5 Hal Penting Soal Krisis Raksasa Properti China Evergrande. Money.kompas.com – https://bit.ly/39GrXHD
  • Sorta Tobing. 21 September 2021. Kisah Evergrande, Raksasa Properti Tiongkok yang Terjerat Utang Jumbo. Katadata.co.id – https://bit.ly/3CzyKyZ