Ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina memicu beberapa dampak bagi negara-negara di dunia. Lantas, apa dampaknya bagi Indonesia? Yuk, ketahui jawabannya dalam artikel berikut ini.

 

Efek Geopolitik Rusia – Ukraina

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang melibatkan Amerika Serikat (AS), Eropa dan NATO saat ini tidak hanya diyakini bisa memicu Perang Dunia 3 (World War III).

Konflik antara Rusia dan Ukraina ini nantinya juga akan berdampak terhadap pemulihan ekonomi global.

Harga minyak dan gas dunia telah melonjak jauh karena krisis ini. Namun, dampak pada sektor tersebut tidak akan menjadi satu-satunya, karena krisis akan mempengaruhi rantai pasokan.

 

Efek Terhadap Rantai Pasok

Efek kenaikan harga mulai terjadi pada gandum hingga jelai, dan tembaga hingga nikel, para analis mengatakan bahwa rantai pasokan akan terganggu karena krisis semakin memburuk.

“Ukraina dianggap sebagai keranjang roti Eropa dan invasi akan mengakibatkan rantai pasokan makanan menjadi ‘pukulan keras’,” kata Alan Holland, CEO dan pendiri di perusahaan teknologi sumber Keelvar, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (23/2/2022).

 

Harga gandum dan jagung sudah melonjak. Gandum berjangka yang diperdagangkan di Chicago telah naik sekitar 12% sejak awal tahun ini. Sementara jagung berjangka melonjak 14,5% pada periode yang sama.

Harga gandum dunia saat ini diperkirakan mencapai US$ 417,25 per bushel atau gantang (3,25 kg).

Pergerakan Harga Gandum AS Berjangka

Pergerakan Harga Gandum AS Berjangka. Sumber: Investing

 

Faktanya, bukan hanya Eropa yang akan terkena dampaknya. Banyak negara di Timur Tengah dan Afrika juga bergantung pada gandum dan jagung Ukraina.

Di Asia sendiri, China merupakan penerima besar jagung Ukraina. Bahkan, Ukraina menggantikan AS sebagai pemasok jagung utama China pada tahun 2021.

Per Hong, mitra senior di perusahaan konsultan Kearney, menunjukkan bahwa Rusia juga merupakan pengekspor gandum utama dunia. Bersama dengan Ukraina, keduanya menyumbang sekitar 29% dari pasar ekspor gandum global.

Sementara itu, bukan rahasia Rusia adalah pengekspor gas alam utama dunia. Setiap gangguan pada pasokan gas alam pada gilirannya akan mempengaruhi produksi produk padat energi seperti pupuk, yang juga mempengaruhi produksi makanan.

 

Efek Terhadap Barang Industri

Dari pasar komoditas, harga nikel dunia terkoreksi pada perdagangan hari ini karena aksi ambil untung investor setelah reli yang terjadi dalam tujuh hari.

Harga timah dunia melemah pada perdagangan hari ini setelah produksi diperkirakan meningkat 4% pada tahun ini meredakan kekhawatiran terhadap produksi yang ketat.

Ukraina diketahui menjadi penyedia besar bahan mentah, produk kimia dan bahkan mesin seperti peralatan transportasi. Negara ini juga merupakan pemasok utama mineral dan komoditas lainnya.

Rusia juga mengendalikan sekitar 10% dari cadangan tembaga global. Beruang Putih merupakan produsen utama nikel dan platinum.

Kelangkaan yang terjadi akibat krisis akan mengganggu sejumlah negara. Jerman misalnya, diyakini akan paling terpukul dengan krisis Rusia-Ukraina.

Diketahui, Jerman merupakan negara eksportir manufaktur teratas termasuk mobil dan suku cadang mobil, peralatan transportasi lainnya, elektronik, logam dan plastik.

Jerman memperoleh sebagian besar kebutuhan energinya untuk manufaktur dan listrik dari gas alam dari Rusia.

[Baca Juga: Efek Geopolitik Rusia – Ukraina, Bursa Akhir Pekan Masih Lesu]

 

Efek Terhadap Minyak Dunia

Minyak semakin mendekati US$ 100 dolar AS per barel pada akhir perdagangan Rabu (23/2/2022) waktu Asia, setelah Moskow memerintahkan pasukannya masuk ke dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur.

Pergerakan Harga Minyak Mentah WTI

Pergerakan Harga Minyak Mentah WTI. Sumber: Investing

 

Krisis Ukraina telah menambah dukungan lebih lanjut kepada pasar minyak yang melonjak karena pasokan yang terbatas ketika permintaan pulih dari pandemi Covid-19.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) telah menolak seruan untuk meningkatkan pasokan minyak lebih cepat.

Menteri Negara Minyak Nigeria, berpegang pada pandangan OPEC+ bahwa menambah lebih banyak pasokan tidak diperlukan. Melihat prospek lebih banyak produksi dari Iran jika kesepakatan nuklirnya dengan kekuatan dunia dihidupkan kembali.

 

Dampak Pada Indonesia

Efek ketegangan kedua negara ini bagi Indonesia sendiri memang belum berdampak signifikan pada BBM.

Melansir dari Sindonews, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, saat ini mayoritas BBM dan crude yang diimpor Indonesia berasal dari kawasan Timur Tengah dan Afrika.

Meski demikian, Kementerian ESDM akan terus mengamati dan mencermati bila terjadi dampak domino dari ketegangan kedua negara tersebut yang menjalar hingga ke Timur Tengah maupun Nigeria yang menjadi negara pemasok BBM dan minyak mentah untuk Indonesia.

“Kalau ketegangan itu sampai ke Timur Tengah atau Afrika, itu berdampak suplai ke Indonesia,” ungkap Tutuka.

 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, dampak dari tensi geopolitik ke kinerja ekspor Indonesia tidak akan signifikan, mengingat ekspor Indonesia yang berbasis komoditas.

BI optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan mencapai kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Lebih lanjut, Perry menyampaikan dampak dari risiko global ke stabilitas sistem keuangan dan eksternal Indonesia juga masih terbatas.

Hal ini tercermin dari masih masuknya aliran modal asing, baik ke pasar SBN maupun saham, di tengah peningkatan tingkat imbal hasil US Treasury.

Di samping itu, dampak ke nilai tukar rupiah kata Perry pun masih terkendali. Nilai tukar rupiah pada awal tahun ini cenderung stabil, bahkan menguat.

 

Kesimpulan

Semakin memanasnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia berdampak pada kegiatan ekonomi. Kelangkaan yang terjadi akibat krisis akan mengganggu sejumlah negara.

Pemulihan ekonomi dunia pasca Covid19 sedang berlangsung meskipun tidak merata antar satu negara dengan lainnya.

Sementara, faktor geopolitik yang secara global harusnya bisa dicegah, bisa dijembatani agar dampaknya tidak merembet pada sektor ekonomi.

Saat ini, pasokan makanan hingga BBM di Indonesia memang belum berdampak signifikan, namun keadaan Bursa Indonesia sedikit banyaknya akan terpengaruh karena sentimen geopolitik ini.

Jika Anda ingin mencoba terjun dalam dunia perdagangan komoditas, mata uang, atau emas, yuk ketahui bagaimana cara kerja yang tepat dalam meraih keuntungannya.

Anda juga bisa tahu bagaimana cara kerja seorang professional traders dalam meningkatkan potensi keuntungan dari trading.

Caranya gampang, ikuti workshop “Traders Lab” Cara Menambah Pemasukan Dalam Waktu 3 Bulan/ Kurang! bersama para professional trader. Untuk info selengkapnya, klik banner di bawah ini!

Banner Traders Lab - Desktop
Banner Traders Lab - Mobile

 

Apa pendapat Anda mengenai informasi di atas? Yuk, tuliskan pada kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa juga untuk share artikel ini pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH

Sumber Referensi:

  • Kontan.co.id
  • Market.bisnis.com
  • CNBN Indonesia
  • IPOT news
  • Tradingviews
  • Investing.com