Sobat Finansialku, masih bingung cari investasi yang tepat dan aman? Lebih baik investasi syariah atau konvensional, ya?

Nah, sebelum membuat keputusan, sebaiknya pahami seluk beluknya di artikel berikut ini!

 

Summary:

  • Bagi investor yang ingin berinvestasi syariah, sebaiknya pahami prinsip dan sejumlah perbedaannya dengan investasi konvensional.
  • Saat menentukan jenis dan instrumen investasi, yang paling penting adalah menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan.

 

Mengenal Perbedaan Investasi Syariah dan Investasi Konvensional

Berbicara tentang jenis investasi syariah dan konvensional, sebenarnya letak perbedaan antara keduanya ada pada landasan hukum yang digunakan.

Investasi syariah tentu saja menggunakan hukum syariat sebagai prinsipnya. Sedangkan investasi konvensional tidak berpegang kepada hukum agama tertentu.  Selain itu, terdapat beberapa perbedaan lainnya, yaitu:

 

#1 Produk Investasi 

Dalam hal produk investasi, investasi konvensional memiliki ruang lingkup yang lebih luas. Sebab, investasi syariah memiliki batasan yang bersumber pada syariat. 

 

#2 Mekanisme Transaksi

Untuk mekanisme transaksi sendiri, investasi konvensional tidak memiliki batasan yang jelas. Begitu juga dengan pengelolaan anggarannya. Sementara jenis syariah, memiliki aturan dan batasan yang begitu ketat. 

#3 Akad Pelaksanaan

Pada syariah sendiri memiliki akad pelaksanaan yang khusus dan berbeda untuk masing-masing jenis instrumen yang ada. Sebagai contoh kamu akan mengenal mudharabah atau bagi hasil, ijarah (sewa-menyewa), dan musyawarah (kerja sama).

Sementara untuk investasi konvensional, tidak memiliki jenis akad dalam praktiknya. 

 

#4 Tujuan Investasi 

Tujuan dari investasi syariah adalah untuk mendapatkan keuntungan dan kebajikan sosial (socially responsible investment).

Sementara jenis konvensional cenderung mementingkan return tinggi sebagai tujuan investasinya. 

#5 Instrumen yang Ditawarkan

Untuk instrumen masing-masing investasi, sebenarnya tidak terlalu berbeda. Keduanya memiliki instrumen seperti obligasi, saham, reksadana, dan lainnya. Akan tetapi, pada jenis syariah tetap menggunakan prinsip syariah dalam pelaksanaannya. 

 

Apa Kata CFP Seputar Investasi Syariah? (FAQ) 

Setelah mengetahui perbedaan antara kedua jenis investasi di atas. Berikut adalah pandangan ahli, Perencana Keuangan Finansialku, Harryka Joddy Pangalabuan, S.Psi., CFP®, terkait investasi syariah.

 

#1 Apa Investasi Syariah yang Paling Menguntungkan?

Mengenai investasi syariah yang paling menguntungkan, Harryka Joddy memberikan pandangannya bahwa hal ini sangatlah relatif.

Sebab, dalam memilih instrumen investasi, perlu kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuangannya.

“Investasi syariah paling menguntungkan adalah instrumen syariah yang sesuai dengan profil resiko dan tujuan keuangan kita, sehingga dapat membantu kita mewujudkan tujuan keuangan sekaligus memperoleh keberkahan.”

 

Maka dari itu, sebelum kamu memulai, sebaiknya pilih jenisnya yang sesuai dengan kebutuhanmu.

[Baca Juga: Yuk Ketahui Manfaat Investasi Syariah, Halal dan Menguntungkan]

 

#2 Investasi Apa yang Risikonya Rendah di Pasar Modal Syariah?

Pasar modal syariah sendiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pasar modal seluruhnya.

Pasar modal syariah sejalan dengan pasar modal konvensional, hanya saja produk dan mekanisme transaksinya berbeda dan tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah. Saat ini yang resikonya rendah ialah Sukuk dan Reksadana Syariah.

Sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas aset yang mendasarinya (underlying asset).​

Sedangkan Underlying Asset adalah aset yang menjadi obyek atau dasar penerbitan sukuk. Aset yang dijadikan underlying ini dapat berupa barang berwujud seperti tanah, bangunan, proyek pembangunan, atau aset tidak berwujud seperti jasa, atau hak manfaat atas aset.​ 

Berdasarkan penerbitnya, sukuk terdiri dari dua jenis:

  1. Sukuk negara adalah sukuk yang pemerintah Indonesia terbitkan berdasarkan Undang-undang No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan
  1. Sukuk korporasi adalah sukuk yang diterbitkan oleh perusahaan, baik perusahaan swasta maupun Badan Umum Milik Negara (BUMN), berdasarkan peraturan OJK No. 18/POJK.04/2005 tentang penerbitan dan persyaratan sukuk.

 

Sementara Reksa Dana Syariah merupakan salah satu wadah investasi kolektif yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI) dengan cara menginvestasikan dana kelolaan ke dalam efek syariah berupa saham syariah, sukuk, atau instrumen syariah lainnya.

Saat ini jenis Reksadana Syariah cukup banyak, yaitu:

 

#1 Reksadana Syariah Pasar Uang 

Reksa dana yang hanya melakukan investasi pada instrumen pasar uang syariah dalam negeri dan/atau efek syariah berpendapatan tetap yang terbit dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun.

 

#2 Reksadana Syariah Pendapatan Tetap

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk efek syariah berpendapatan tetap.

 

#3 Reksadana Syariah Campuran

Reksa dana yang melakukan investasi pada efek syariah bersifat ekuitas, efek syariah berpendapatan tetap, dan/atau instrumen pasar uang dalam negeri yang masing-masing tidak melebihi 79% dari Nilai Aktiva Bersih.

Dalam portofolio reksa dana tersebut wajib terdapat efek syariah bersifat ekuitas dan efek syariah berpendapatan tetap.

 

#4 Reksadana Syariah Saham

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam bentuk efek syariah bersifat ekuitas.

 

#5 Reksadana Syariah Indeks

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 80% dari NAB dalam efek syariah yang merupakan bagian dari suatu indeks syariah yang menjadi acuannya. Investasi tersebut paling sedikit 80% dari seluruh efek syariah yang ada dalam indeks.

Pembobotan atas masing-masing efek syariah dalam reksa dana syariah indeks tersebut antara 80% sampai 120% dari pembobotan atas masing-masing efek syariah dalam indeks yang menjadi acuan.

 

#3 Rekomendasi Investasi Syariah yang Cocok untuk Generasi Saat Ini (Milenial dan Gen Z)

Berbicara tentang rekomendasi investasi yang cocok untuk generasi Z, memang tidak ada ketentuan tegas di dalamnya. Kamu bisa sesuaikan instreumennya dengan kebutuhan dan tujuan keuangan kamu.

“Sesuaikan dulu dengan profil risiko kamu dan juga tujuan keuangan, menurut saya untuk generasi saat ini perlu mencoba semua produk yang ada di Pasar Modal Syariah sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, mulai dari resiko rendah di sukuk sampai risiko tinggi di saham syariah. Selama kita memahami jenis instrumen dengan baik, maka tidak ada masalah dalam pembuatan portofolio nantinya.” 

[Baca Juga: Mengenal Cara Kerja Bagi Hasil Investasi Syariah dan Perhitungannya]

 

#4 Apakah Orang Non-Muslim Dapat Berinvestasi dalam Produk Syariah?

Ini merupakan pertanyaan umum yang seringkali ada. Jawabannya sangat sederhana, tentu saja boleh, karena jenis syariah ini sifatnya inklusif sehingga siapa saja bisa menggunakannya. 

“Untuk teman-teman non muslim tentu diperbolehkan sekali, karena instrumen syariah bersifat universal dan dapat dipergunakan oleh semua orang. Sistem ekonomi dan keuangan Islam bukan sistem ekonomi yang bersifat eksklusif yang hanya berlaku pada umat Islam saja, tetapi bersifat inklusif yaitu berlaku pada semua umat manusia. Karena syariah Islam dimana didalamnya termasuk ekonomi dan keuangan syariah diturunkan Allah SWT untuk seluruh manusia bahkan untuk sekalian alam.”

 

Investasi Syariah? Why Not? 

Itulah penjelasan seputar investasi syariah dan pandangan dari Perencana Keuangan Finansialku. 

Selain banyak pilihan instrumennya, juga ada beberapa hal yang tidak kamu dapatkan dari investasi konvensional. Apakah Sobat Finansialku sudah mendapat pencerahan untuk mengambil keputusan?

Sekarang tinggal bagaimana kamu memilih investasi tersebut sesuai dengan kebutuhan serta tujuan keuangan. Agar kamu bisa mendapat cuan dari investasi ini, maka buatlah keputusan yang matang.

Jika memerlukan advice dari ahlinya, langsung saja klik banner di bawah ini untuk buat janji konsultasi secara 1 on 1 bersama Harryka Joddy atau Perencana Keuangan Finansialku lainnya. Semoga membantu…

Banner Konsul Investasi

 

Apakah kamu sudah membuat keputusan berinvestasi? Silakan tulis jawabanmu di kolom komentar. Jangan lupa bagikan artikelnya kepada teman dan kerabatmu yang juga tertarik terjun ke dunia investasi. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi: 

  • Admin. 7 November 2022. Pelajari Perbedaan Investasi Sya riah dan Konvensional. Blog Amartha – https://bit.ly/3G5gFx0.