Ada banyak puisi HUT RI ke 78 yang bertema kemerdekaan yang bisa kamu jadikan inspirasi. Tema puisi ini sangat cocok untuk perlombaan puisi Agustusan.

Nah, berikut ini 20 contoh inspirasi puisi bertemakan HUT RI ke 78! 

 

Summary:

  • Puisi kemerdekaan bisa jadi salah satu media untuk memeriahkan HUT RI ke 78.
  • Karya puisi bertema kemerdekaan sangat cocok dibacakan di lomba Agustusan.

 

Contoh Puisi Kemerdekaan HUT RI ke 78

Berikut ini beberapa ide puisi yang bisa kamu gunakan untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia ke 78! 

 

#1 Indonesiaku – Diyah Fadilah 

Indonesiaku,

Kini kau ‘tlah terlepas dari belenggu penjajah?’

Dulu ditindas, ditebas hingga dirampas

Hingga satu persatu rakyat tewas

Indonesiaku,

Terbebas dari penjajah tak semudah membalik tangan

Detik demi detik merelakan keringat bertetesan

Satu malam pun serasa ribuan tahun

Indonesiaku,

Kini sang dwiwarna telah berkibar

Semerbak harumnya bagaikan mawar

Sampai tak terasa puluhan tahun terlewatkan

Indonesiaku,

Semoga kisahmu tak pernah pupus

Tak hanya suka namun juga duka

Bukan hanya tinggal sebuah cerita

 

#2 Perayaan Ala Orang Bodoh – Denik A. Nuramal 

Tanggal merah di kalender duduk tersenyum merekah

Katanya ada perayaan ditunggu-tunggu dengan merah dan putih.

Mengubur marah, menggembala sejarah

Begitu perayaan ala orang-orang bodoh

Bukan tentang huru-hara dan hore

Berdiri di tengah terik menyaksikan bendera sedang ditarik

Kata orang-orang pandai scrupa itu cintai negeri

Perayaan ala orang-orang bodoh

Tak pernah semeriah karangan bunga dibalut upacara khidmat

Dihadapan rajut darah dan tulang yang dijahit oleh doa lamat-lamat

Meski kemerdekaan dalam isi kepala umat

Adalah debat kusir yang tak mengenal kata tamat

Sebab perayaan ala orang bodoh

Serupa: mencangkul kebun subuh hari dan pulang saat keringat sudah terkumpul rapi

Atau menjala ikan di lautan bahala

Beberapa merayakan kemerdekaan dengan seribu gelengan kepala

Saat menyeduhkan kopi untuk para pelupa

Bahwa kita adalah penjajah, penjarah, dan pemusnah kemerdekaan sesama

 

#3 Puisi Kemerdekaan – Tika Madjid

17 kemarin

Terasa menggemparkan

Terasa menggembirakan

Ada pekik kemenangan

Ada pekik kebahagiaan

Bahagia bisa kembali ke tanah mulia

Bahagia bisa bersama ibu pertiwi 

Kini 17 agustus bergema kembali

Ada yang bergolak dihati

Ingin menangis

Ingin meratap

Tapi kepada siapa

Ibu pertiwiku sedang gundah gulana

Ibu pertiwiku sedang kecewa

Oleh hempasan rasa amarah

Hempasan rasa serakah

Hempasan rasa..

Kemana sang perkasa Kemana sang pejuang pusaka

Kemana mereka? 17 Agustusku

Jangan berlari dariku

Jangan menghindariku

Aku tak sanggup melihat derai air matamu

Aku takkan bisa melihat muram wajahmu

Aku ..

Aku sudah hampir kehilangan ibu pertiwiku

Jangan pergi ..

Tetaplah bersamaku

Menapaki langkah yang pernah kita lalui

Menuai asa yang pernah kita rasakan

Mari kita susul ibu pertiwi

Mengamit tangannya

Mencuri senyumnya

[Baca Juga: Ini Dia Quotes Khalil Gibran yang Bikin Kamu Eksis Di Sosial Media!]

 

#4 Kamilah Yang Pantas Merdeka – Annuquyah 

17 Agustus kembali datang

Banyak sejarah, banyak pengorbanan, banyak peninggalan

 

Buku sejarah yang menceritakan

Musium yang mengabadikan

 

Inilah kami tidak takut gugur di medan perang

Tujuan kami bukan kematian melainkan kemerdekaan abadi

 

Wahai penjajah!

Kedatanganmu memberontak, merampas, mencaci maki dan menyiksa orang-orang tak berdosa

 

Entah mengapa kata putus asa

Tidak pernah tertulis dalam pendirian kami

 

Meskipun pada akhirnya kami jadi sejarah yang mungkin selamanya dikenang

Sebelum itu, darah menjadi minuman kami

 

Bunyi pistol menjadi syair di setiap derap langkah

Peluru menjadi makanan kami

 

Ada yang menembus tubuh memanggil kematian

Ada yang melintas, ada yang diam

 

Tumbuh menjadi pengorbanan

Kami dapatkan kemerdekaan yang kami impikan

 

Kamilah yang pantas merdeka!

 

#5 Merdekat Itu Mahal – Ahza Purnama

Jika kau ingin bebas

Jika kau ingin tak terikat

Jika kau ingin tak tertekan

Jika kau ingin hidup damai

 

Berarti kau ingin merdeka kawan

Tapi apa yang kau buat

 

Apakah sudah berkorban

Apakah sudah juang

 

Apakah sudah perang

Atau hanya berpangku tangan kawan

 

Tahukah kau

Ribuan jiwa runtuh tertimbun

 

Untuk membebaskan pertiwi dari penjajah keji

Walau darah membanjiri raga kawan

 

Ingat merdeka itu mahal!

 

#6 Indonesia – Nuraini 

Indonesia,

Ke mana hati kita tanam dalam-dalam

 

Di mana ruh kita simpan dalam dada

Di mana bangsa kau junjung tinggi

 

Indonesia,

Ingatlah Budi Utomo dan para pemuda dalam ikramya

 

Ingatlah Soepomo, Syahrir, Soekarno dalam ide juangnya

Mereka belum mati

 

Ruhnya masih bersemayam di setiap nurani anak-anak bangsa

Semangatnya masih menggema dalam dada

 

Masihkah kita bertanya

Sudahkah kita merdeka?

 

#7 Mengeja Merdeka – Prawoto Susilo

Kata kakekku:

Kita harus mencintai negeri ini

Dengan sepenuh hati

Itu menjadi harga mati

Perjuangan para pahlawan dahulu

Berkorban tak peduli apa yang terjadi

Walau sampai mati

Untuk negeri kita cintai

 

Darah suci banyak jatuh di tanah pertiwi

Darah suci yang penuh arti

Untuk negeri ini

Untuk memberikan kemerdekaan yang hakiki

 

Pesan kakekku:

Kita jangan melupakan perjuangan pahlawan yang gugur di negeri ini

Karena jasa-jasanya sangat berarti

Yang telah memberikan kemerdekaan ini

 

#8 Tanyaku Sederhana – Muhammad Sifak Almurtadho

Aku adalah seribu tahun lalu mencoba melawan semua kalah

Dan luka untuk kubawa pergi merenggut semua kalimat asa untuk merdeka angkasa surya menopang semua deru ombak derita ringkus habis semuanya!

Tanpa ada orang yang tersisa.

Semua tulisan-tulisan dari penyair terkenal ini adalah bukti nyata kalau dulu negara ini menelan jutaan jiwa sampai merdeka!

Saat ini, negara ini dijajah mati oleh pribumi sendiri Bukannya benar pertanyaanku?

Sudahi semua pertingkaian ini, atau merdeka dua kali?

Ringkus peristiwa!

Kita merdeka karena kita berbeda!

 

#9 Merdeka, Kini dan Nanti – Ahmad Suryadi

Merdeka ini adalah upaya yang tak kenal lelah

Usaha yang tak pernah menyerah

Merdeka ini adalah cucuran keringat dan darah

Yang setia mencucur hingga melimpah ruah

Merdeka ini adalah lelah

Lelah yang dirasakan oleh setiap jiwa

Merdeka ini tak mudah digapai

Karena berjuta ton darah raib serta tergadai

Merdeka didapat dengan taruhan nyawa

Demi merdeka jutaan nyawa dan jiwa melayang

Demi merdeka untuk senyum esok yang lebih

Demi merdeka untuk senyum bangsa Indonesia

Demi merdeka ibu pertiwi, kini dan nanti

[Baca Juga: 88 Kata-kata Motivasi Kemerdekaan untuk Membakar Semangat]

 

#10 Karawang Bekasi – Chairil Anwar 

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi

Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi

 

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami

Terbayang kami maju dan berdegap hati ?

 

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

 

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu

Kenang, kenanglah kami

 

Kami sudah coba apa yang kami bisa

Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa

 

Kami sudah beri kami punya jiwa

Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa

 

Kami cuma tulang-tulang berserakan

Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan

 

Atau tidak untuk apa-apa

Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata

Kaulah sekarang yang berkata

 

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

 

Kenang-kenanglah kami

Menjaga Bung Karno

Menjaga Bung Hatta

Menjaga Bung Syahrir

Kami sekarang mayat

 

Berilah kami arti

Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian

 

Kenang-kenanglah kami

Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu

Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

 

#11 Jakarta 17 Agustus 45 Dinihari – Sitor Situmorang 

Sederhana dan murni

Impian remaja

Hikmah kehidupan

berNusa

berBangsa

berBahasa

Kewajaran napas

dan degup jantung

Keserasian beralam

dan bertujuan

Lama didambakan

menjadi kenyataan

wajar, bebas

seperti embun

seperti sinar matahari

menerangi bumi

di hari pagi

Kemanusiaan

Indonesia Merdeka

17 Agustus 1945

 

#12 Hari Kemerdekaan – Sapardi Djoko Damono

Akhirnya tak terlawan olehku

Tumpah di mataku, di mata semua sahabat-sahabatku

Ke hati kita semua

Bendera-bendera dan bendera-bendera

Bendera kebangsaanku

Aku menyerah kepada kebanggaan lembut

Tergenggam satu hal dan kukenal

 

Tanah dimana kuberpijak berderak

Awan bertebaran saling memburu

Angin meniupkan kehangatan bertanah air

Semat getir yang menikam berkali

Makin samar

Mencapai puncak ke pecahnya bunga api

Pecahya kehidupan kegirangan

 

Menjelang subuh aku sendiri

Jauh dari tumpahan keriangan di lembah

Memandangi tepian laut

Tetapi aku menggenggam yang lebih berharga

Dalam kelam kuat wajah kebangsaanku

Makin bercahaya makin bercahaya

Dan fajar mulai kemerahan

 

#13 Pahlawanku – Reza Hidayat 

Pahlawanku..

Bagaimana ku bisa

Membalas jasa-jasamu

Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi

Haruskah aku turun ke medan perang

Haruskah aku mandi berlumuran darah

Haruskah aku tertembak peluru penjajah

Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu

Engkau relakan nyawamu

Demi suatu kemerdekaan yang mungkin

Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri

Pahlawanku.. engkaulah bunga bangsa

 

#14 Diponegoro – Chairil Anwan

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali

Padang di kanan, keris di kiri

Berselempang semangat yang tak bisa mati

 

#15 Merdekalah Bangsaku – Yamin 

Sejarahmu terus terkenang diingatanku

Tujuh belas Agustus saksi bisu hari kebebasanku

Para pahlawan bertaruh keras pertahankan keutuhanmu

Sebagai kenangan sepanjang hidup

Indonesia kini merdeka

Berkibarnya sang merah putih bawa napas lega tanpa nestapa

Mengenang cerita berderailah air mata

Kemerdekaan hilangkan jeritan lara

Indonesia merdeka…

Lahirkan pemuda pemudi bangsa

Terbang ke awan menguak kedamaian

Menengok ke kanan bawa kebaikan

Kaki cengkeram erat semboyan kemerdekaan

 

#16 Pengorbanan – Siti Halimah 

Mengucur deras keringat

Membasahi tubuh yang terikat

Membawa angan jauh entah kemana

Bagaikan pungguk merindukan bulan

Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan

Pagi yang menjadi malam

Bulan yang menjadi tahun

Sekian lama telah menanti

Dirinya tak jua lepas

Andai aku sang Ksatria

Aku pasti menyelamatkanya

Namun semua hanya mimpi

Dirinyalah yang harus berusaha

Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi

[Baca Juga: 10 Destinasi Tempat Wisata Bersejarah Kemerdekaan Indonesia]

 

#17 Hari Itu, Bangsaku Bahagia – Asty Kusumadewi

Indonesia adalah negara kaya

Negara penuh budaya

Negara yang selalu jaya

Di setiap generasinya

Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua

Penjajahan dimana-mana

Perjuangan melawan penjajah durjana

Dengan semangat juang 45

Pertumpahan darah di tanah air

Saksi bisu perjuangan bangsa

Dengan satu keinginannya

Tekad kuat untuk Merdeka!

Merdeka, Merdeka, Merdeka!

Hari Itu Bangsaku Bahagia

17 Agustus 1945

Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara

 

#18 Saya Indonesia, Saya Pancasila – Asty Kusumadewi

Merdeka harga mati!

Merdeka harga mati!

Merdeka harga mati!

Seruan panglima kepada anggotanya

Masih ingat bung Tomo dengan semangatnya

I Gusti Ngurah Rai dengan Puputan Margarana

Palagan Ambarawa dengan tumpah darahnya

Bekerjasama untuk tanah air kita Merdeka dari para penjajah durjana

17 Agustus 1945

Proklamasi dibacakan

Riuh tangis haru dikumandangkan

Jatuhnya Jepang dan merdekanya Negara Indonesia

Rumusan Pancasila tersusun secara nyata

Bukti jadi dasar Negara Indonesia

Lambang negara Bhineka Tunggal Ika

Saya Indonesia, Saya Pancasila

 

#19 Terima Kasih Pahlawan – Rayhandi 

Karena jasamu kita merdeka

Hidup di ujung barat hingga timur

Tanpa takut dan gugup yang membara

Kau rela mati demi kami

Kau rela miskin demi kami

Kau rela menderita demi kami

Untuk kami kau rela hancur

Berkatmu indonesia bisa merdeka

Mengepak sayap melesat langit

Berkatmu indonesia bisa jaya

Menembus zaman hingga canggih

Tak terbayang jika keberanian itu tak tumbuh di hati kalian

Tak terbayang jika kesabaran itu tak menyertai derita kalian

Tak terbayang jika semangat itu tak membakar bara kalian.

Kami anak muda kami bangsa Indonesia

Berterima kasih untuk jasa jasamu para pahlawan

Karena perjuangan yang luar biasa kalian

Indonesia bisa menikmati udara kemerdekaan.

 

#20 Bela Negara – Dilla Hardina Agustiani

Kobar semangat terus membara

Menyulut asa tuk bela negara

Berkorban jiwa serta raga

Usir penjajah dari tanah air kita

Ratusan nyawa pahlawan telah melayang

Mereka dengan gagah berani berperang

Menebas ketidakadilan walau penuh rintang

Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang

17 Agustus kita telah merdeka

Perjuangan para pahlawan tak sia-sia

Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela

Demi melihat generasinya hidup damai sentosa

 

Merdeka Secara Finansial Bersama Finansialku

Itulah beberapa contoh puisi bertema kemerdekaan. Sudah memilih salah satunya untuk dibacakan saat lomba Agustusan?

Ingat! Kemerdekaan bukan hanya tentang kebebasan dari penjajahan secara fisik semata, tetapi juga bebas dari berbagai kesulitan, salah satunya merdeka secara finansial. 

Kamu bisa mengetahui cara merdeka secara finansial dengan membaca ebook Cara Wujudkan Mimpi dengan Perencana Keuangan dari Finansialku.

Selain itu, untuk meraih “kemerdekaan finansial”, kamu bisa diskusi lebih lanjut bersama Perencana Keuangan Finansialku untuk dapatkan advice dan strategi tepat dalam mewujudkan financial freedom.

Yuk, buat janji konsultasi dengan menghubungi Customer Advisory WhatsApp di nomor 0851 5866 2940

Jangan lewatkan promo menarik spesial kemerdekaan untuk capai kebebasan finansial kamu. Mau tahu? Tunggu penawaran terbatasnya di tanggal 17 Agustus 2023, ya! Yuk, capai #FINdependence bersama Finansialku!

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Semoga artikel kali ini seputar contoh puisi kemerdekaan bisa memberikan kamu referensi. Jangan lupa bagikan artikelnya kepada teman dan kerabat lainnya. Terima kasih.

 

Editor: Omri Cristian

Sumber Referensi:

  • Ayu Rifka Sitoresmi. 9 Agustus 2022. 10 Puisi Bertema Kemerdekaan 17 Agustus, Penuh Makna Perjuangan dan Nasionalis. Liputan6.comhttps://tinyurl.com/2fv5mk7y. 
  • Cindra May Ningrum. 15 Juli 2023. Kumpulan Puisi Kemerdekaan 17 Agustus, Cocok untuk Memperingati HUT RI ke 78. Ayobandung.com -https://tinyurl.com/2p8p8ppd. 
  • Inspirasi Kata. 27 Juli 2023. 5 Contoh Puisi tentang 17 Agustus untuk Merayakan HUT RI ke-78. m.kumparan.com – https://tinyurl.com/27627hmm.Â