Rapid Test: Metode Baru Deteksi Virus Corona dengan Akurat?

Metode rapid test dikatakan dapat mendeteksi virus corona atau Covid-19 secara cepat. Benarkah?

Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!

Rubrik Finansialku

Daftar Isi

Rapid Test Ambil Sample dari Darah Pasien, Akuratkah?

Pemerintah rencanannya akan gencar melakukan tes massal virus corona. Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar segera dilaksanakan rapid test corona massa di Indonesia.

Untuk diketahui, rapid test merupakan jenis metode baru yang dapat mendeteksi secara cepat orang yang terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto memaparkan tes ini merupakan mekanisme yang dapat memastikan status positif Covid-19 pada pasien, namun berbeda dengan tes virus corona yang selama ini digunakan pemerintah.

Mengutip dari Kompas.com dari situs resmi Universitas Oxford, salah satu pimpinan dari para peneliti di Departemen Ilmu Teknik Universitas Oxford dan Pusat Penelitian Lanjut Oxford (OSCAR), Prof Wei Huang mengungkapkan,

“Rapid test merupakan metode tes baru yang dapat mendeteksi virus secara khusus dan dapat mengenali fragmen RNA dan RNA SARS-CoV-2 atau Covid-19.”

Keuntungan dari metode ini adalah proses pemeriksaan tidak membutuhkan sarana laboratorium pada bio-security level dua.

Artinya, kata Achmad Yurianto, pemeriksaan bisa digunakan di hampir semua laboratorium kesehatan yang ada di semua rumah sakit di seluruh Indonesia.

Sample yang Diperiksa

Jika sebelumnya, pemeriksaan RT-PCT menggunakan sampel lendir dari hidung atau tenggorokan untuk mendeteksi pasien positif virus corona atau negatif. Rapid test ini menggunakan sampel darah.

Jangka Waktu

RT-PCR jelas membutuhkan waktu lebih lama. Belum termasuk waktu pengiriman sampel karena pemeriksaan virus corona sempat dipusatkan hanya di laboratorium Litbangkes (Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) di Jakarta.

Sedangkan, rapid test bisa dilakukan kapan saja dan hanya butuh waktu 15-20 menit untuk mendapatkan hasilnya. Achmad Yurianto mengatakan:

“Untuk skrining di bandara misalnya, rapid diagnostik cukup menjanjikan karena hanya 20 menit.”

GRATISSS Download!!! Ebook Asuransi Kesehatan Bisa Menyelamatkan Hidup

Download Ebook Sekarang

Cara Kerja

Metode ini bekerja dengan cara yang berbeda. Virus corona tidak hidup di darah, tetapi seseorang yang terinfeksi akan membentuk antibodi yang disebut immunoglobulin, yang bisa dideteksi di darah.

Immunoglobulin inilah yang dideteksi dengan metode ini.

Simpelnya, RT-PCR mendeteksi keberadaan virus sedangkan tes ini mendeteksi apakah seseorang pernah terpapar atau tidak.

Terkait cara kerja, RT-PCR harus dikerjakan di laboratorium dengan standar biosafety level tertentu. Rapid test lebih praktis karena bisa dilakukan di mana saja.

Kelemahan Rapid Test

Dalam penelitian baru, ada keunggulan dan ada kelemahan dari suatu proses.

Rapid test disebut membutuhkan reaksi dari imunoglobin pasien yang terinfeksi virus corona, paling tidak seminggu.

Sebab, jika pasien belum terinfeksi atau terinfeksi selama kurang dari seminggu, kemungkinan bacaan imunoglobinnya akan negatif.

Sobat Finansialku, bagaimana menurutmu tentang artikel di atas? Kamu bisa lho tuangkan pendapat di kolom komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia di bawah ini. Semoga bermanfaat, ya!

Sumber Referensi:

Retia Kartika Dewi. 19 Maret 2020. Mengenal RapidTest dan Bedanya dengan Tes Corona Sebelumnya. Kompas.com – https://bit.ly/2U3AVr6
Admin. 19 Maret 2020. Ahli Bicara Alat RapidTest Corona Arahan Jokowi. CNN Indonesia – https://bit.ly/3bglUb9
Muhammad Iqbal. 19 Maret 2020. Apa itu RapidTest & Berapa Biaya Tes Covid-19? Cnbc Indonesia – https://bit.ly/2U4ShUJ

Sumber Gambar: