Sudah pernah coba kuliner Eatlah dengan ciri khas salted egg yang sangat diminati?  

Intip kesuksesan Eatlah yang booming dengan usaha makanan street food-nya yang unik dan kekinian. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Start It Up

 

Bisnis Kuliner Eatlah

Bisnis kuliner memang tidak akan pernah ada habisnya bahkan semakin berinovasi dan menjamur di mana-mana.

Bagi para pecinta kuliner, tentu sudah tidak asing lagi di telinga jika mendengar Eatlah, sebuah brand usaha di bidang kuliner yang memiliki ciri khas dengan saus telur asin (salted egg) di setiap menunya.

Eatlah Beromzet Miliaran Rupiah Finansialku 1

[Baca Juga: Rahasia dan Kisah Sukses Gudang Garam yang Mendunia]

 

Street food ini merangkak hingga meraih kesuksesan saat ini berkat ide unik dan pandai melihat peluang hebat dari para pendirinya, Michael Chrisyanto, Charina Prinandita, dan Riesky Vernandes.

 

Bagaimana Bisa Tercetus Usaha Kuliner Eatlah?

Berawal dari sebuah ide untuk menjadikan makanan sehari-hari di Singapura sebagai ide bisnis di Indonesia. Hasilnya, banyak orang yang antusias dengan inovasi mereka tersebut.

Melihat antusiasme para pelanggan pertama, para pencetus ide Eatlah ini pun memperluas jaringan pemasarannya dengan membuka banyak gerai di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Kini, lingkup pemasarannya pun semakin meluas di mana para pelanggan bisa memesan secara online melalui fasilitas Go-Food dan Grab Food.

 

Jejak Kesuksesan Eatlah

Sebelum launching produk Salted Egg Chicken, setidaknya mereka menghabiskan waktu sekitar 7 bulan untuk mendapatkan rasa yang benar-benar dapat diterima oleh lidah orang Indonesia.

Dengan memanfaatkan jasa online delivery makanan yang kini ramai digunakan masyarakat, ternyata Eatlah mampu menekan beberapa biaya operasional yang seharusnya dikeluarkan.

Eatlah sendiri awalnya bisa berkembang dengan memanfaatkan fitur Go-Food. Karena fitur tersebut, Eatlah hanya membutuhkan dapur untuk memasak dan tidak membutuhkan tempat yang besar.

Dari data hasil penjualan, hingga saat ini sekitar 60 persen penjualan dilakukan secara online melalui ojek online, sisanya para pembeli mendatangi langsung gerai Eatlah, terutama saat makan siang dan juga makan malam.

Sasaran dari Eatlah adalah para pekerja generasi milenial yang bekerja di dekat gerai Eatlah.

Bagi pembeli yang akan take away secara online, gerai di ruko akan memudahkan para driver ojek online untuk mengambil pesanan para pelanggan.

Biasanya para driver ojek online lebih memilih membeli pesanan pelanggan Eatlah melalui gerai di ruko daripada di mall mengingat biaya parkir di mall yang cukup mahal dan jarak yang cukup jauh.

Eatlah Beromzet Miliaran Rupiah Finansialku 2

[Baca Juga: Kisah Sukses UMKM Marissa Haryati, Pembuat Produk Ant Man yang Unik dan Meraih Perhatian Masyarakat]

 

Harga jual untuk satu boks makanan di Jakarta dan di Semarang tidak disamaratakan, menimbang perbedaan kebiasaan masyarakat di kedua wilayah termasuk upah minimum regional (UMR) di kedua kota tersebut.

Hingga saat ini, para founder belum memutuskan untuk melakukan kemitraan atau franchise dikarenakan Eatlah ingin tetap menjaga kualitas rasa.

Jika dibuat franchise, para founder khawatir mereka tidak dapat mengawasi kualitas rasa dari setiap gerainya.

Charina Prinandita, salah satu founder Eatlah mengatakan bahwa setiap gerai Eatlah membutuhkan setidaknya 200 hingga 300 butir telur bebek asin dan telur ayam setiap harinya, serta 110 hingga 120 gram daging ayam untuk satu boksnya. Dengan demikian, jika setiap gerai akan menjual 200 kotak setiap harinya, maka dibutuhkan sekitar 25 hingga 35 kilogram daging ayam.

 

Ide Hebat Dibalik Kesuksesan Eatlah

Ide mencetuskan Eatlah di tahun 2016 bermodalkan uang sebesar Rp45 juta yang dipinjam dari orangtua mereka, kini bisa menghasilkan omzet hingga miliaran rupiah.

Tidak sampai satu tahun, modal tersebut bisa mereka kembalikan seiring dengan keberhasilan dari ide cemerlang untuk membuat makanan berciri khas telur asin dari negeri tetangga tersebut.

Mengawali perjalanan penjualan Salted Egg Chicken, mereka berjualan di pantai Indah Kapuk (PIK) atau pasar makanan yang biasanya bukan sejak pukul 5 sore hingga pukul 12 malam.

Pada awal perjalanan bisnis, Eatlah hanya mampu memproduksi sekitar 50 kotak nasi ayam dengan saus telur asin.

Selang 2 tahun, Eatlah sudah memiliki setidaknya 14 gerai yang tersebar di kawasan Jabodetabek, Bandung dan juga Semarang.

Dengan ke-14 gerai tersebut, Eatlah mampu memproduksi dan menjual kurang lebih 300 kotak untuk setiap gerainya dalam satu hari. Sehingga dalam satu bulan, satu gerai tersebut mampu menjual sekitar 9000 kotak nasi Salted Egg Chicken.

Kesimpulannya, sekitar 126 ribu kotak dengan harga Rp35 ribu, Anda bisa menjawab sendiri kenapa Eatlah mampu memiliki omzet hingga miliaran rupiah.

Kok bisa ya bisnis kuliner ini bisa meraup omzet hingga miliaran rupiah?

Ini dia beberapa fakta unik dibalik kesuksesan Eatlah. Simak pembahasan berikut ini!

 

#1 Mengemas Ide Bisnis Berdaya Jual Tinggi

Menu dari Eatlah yang merupakan Salted Egg Chicken ini sebetulnya bukanlah sebuah ide bisnis yang baru.

Para founder yang sudah lama tinggal di Singapura merasa ingin membawa makanan yang sudah menjadi makanan umum dan populer di Singapura tersebut.

Ketika dibawa ke Tanah Air, ide usaha ini mereka namakan Eatlah karena menurut mereka nama tersebut dirasa catchy, casual dan fun. Singkatnya, nama tersebut gaul bagi anak muda kekinian. Terbukti mereka sukses merangkul banyak konsumen yang rata-rata berusia muda.

 

#2 Kemasan Casual nan Modern

Disamping namanya yang sudah catchy dan tak asing di telinga, produk dari Eatlah dikemas dengan kemasan yang mudah dikenali oleh para pelanggan.

Jika Anda melihat kemasan dari produk dari Salted Egg Chicken dari Eatlah, Anda dapat melihat kesan casual, trendy, unik dan tampak modern alias kekinian.

Kemasan tersebut ternyata sudah sangat sering digunakan penjaja makanan ringan di Negeri Tirai Bambu. Biasanya kemasan seperti itu digunakan untuk mengemas mie sehingga sangat umum ketika kemasan itu disebut sebagai Chinese Food Box.

Kemasan Chinese Food Box tersebut memberi inspirasi bagi pendiri Eatlah dan menjadikannya sebagai kemasan untuk produk take away dari usaha yang mereka jalankan tersebut.

 

#3 Memaksimalkan Penggunaan Teknologi

Dengan kemajuan teknologi, berbagai kemudahan ditawarkan bagi manusia, termasuk kemajuan transportasi online yang memberikan banyak manfaat juga bagi kesuksesan perjalanan usaha Eatlah.

Dengan fasilitas dari transportasi online, ini dijadikan sebagai peluang untuk mengembangkan usahanya.

Fitur pengiriman makanan Go-Food dari Go-Jek merupakan peluang emas yang dimanfaatkan untuk menjangkau konsumen lebih banyak dan lebih luas lagi.

Eatlah Beromzet Miliaran Rupiah Finansialku 4

[Baca Juga: Kisah Sukses UMKM Cuanki Instan yang Laris Manis Meraup Keuntungan!]

 

Eatlah menjalin partnership atau kerja sama sebagai rekan usaha untuk memasarkan produk Salted Egg Chicken yang menjadi andalannya tersebut.

Setidaknya, 80 persen dari penjualan didapat dari konsumen yang membeli secara online melalui fitur Go-Food. Benar-benar menguntungkan bukan?

Selain dengan Go-Jek, Salted Egg Chicken ini juga bisa dipesan lewat Grab Food.

 

#4 Memaksimalkan Media Sosial

Eatlah semakin populer dan dikenal oleh banyak orang melalui berbagai posting-an yang disebar di media sosial yang menjadi salah satu senjata ampuh dalam memasarkan penjualan produk Eatlah.

Tak tanggung-tanggung, follower di akun Instagram Eatlah sudah mencapai 40 ribuan. Berbagai postingan seperti foto menu yang diambil dengan angle dan gambar yang menarik hingga video, mereka posting di akun Instagram yang dengan leluasa dapat diakses secara publik, terutama bagi para pecinta kuliner.

Tak heran jika banyak followers yang memberi tanda like pada setiap sajian menu yang membuat orang ingin mencicipi tersebut.

 

#5 Menjaga Kualitas Rasa

Kesuksesan sebuah usaha kuliner akan terjaga salah satunya dengan menjaga kualitas dari rasanya. Inilah yang menjadi sebuah kunci dari menanjaknya kesuksesan Eatlah dengan produk andalannya, Salted Egg Chicken.  

Dengan menjaga kualitas rasa, para pelanggan akan dimanjakan dengan rasa ingin mencicipi lagi, lagi, dan lagi.

Menurut salah satu founder Eatlah, Charina Prinandita, para founder berjanji untuk tetap menjaga kualitas rasa agar usaha yang mereka rintis tetap berdiri tegah dan bahkan semakin menanjak.

Tak heran jika para founder melakukan training atau pelatihan bagi para karyawannya agar cita rasa yang disajikan di setiap gerai Eatlah tetap sama dan terjaga kualitasnya.

Salah satu kunci agar tetap menjaga kualitas rasa adalah dengan membuat bumbunya di satu tempat.

 

Free Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis - Mock Up - Finansialku Jurnal

 

Eatlah Berbagi Tips Memulai Bisnis

Sebagai pengusaha yang sedang naik daun, salah satu founder Eatlah Charina Prinandita berbaik hati membagikan tips untuk memulai bisnis dan pengalamannya dalam menjalankan usahanya tersebut.

Berikut ini beberapa tips yang ia berikan bagi mereka yang ingin memulai usaha atau bisnis, terutama para generasi milenial.

 

#1 Jangan Takut Memulai Bisnis

Jika memiliki sebuah ide kreatif, jangan takut untuk memulainya karena kita tidak akan tahu apa yang terjadi di masa depan.

Charina Prinandita berujar:

“Pokoknya jangan takut untuk mulai. Jangan takut dengar komentar orang lain. Waktu kami mulai Eatlah memang banyak orang yang belum kenal dengan konsep kami, mereka kritik kami ‘ah masa kayak gitu bisa diterima’ jadikan masukan aja dan jangan down.”

 

#2 Kritikan adalah Pemacu untuk Maju

Biasanya kita akan risih dengan kritikan, terutama jika kritikan yang berisi dengan sindiran dan cibiran yang biasanya akan membuat kita jadi patah semangat.

Menurut Charina Prinandita, kritikan adalah sebuah pecut yang akan menyemangatinya untuk semakin maju dan tetap gigih dalam menjalani usaha.

 

#3 Gunakan Kecanggihan Teknologi Media Sosial

Salah satu strategi ampuh untuk merambah pelanggan di segala area adalah dengan memanfaatkan kecanggihan dari teknologi media sosial.

Dengan teknologi, usaha akan menjadi semakin lebih dimudahkan tergantung strategi kita dalam mengaturnya.

Gunakan media sosial sebagai sarana promosi produk yang akan dijual.

 

#4 Perhatikan Kerja sama Tim

Kerja sama tim sangat diperlukan apalagi jika usaha menjadi semakin berkembang.

Tetapkan tugas masing-masing dan jangan sampai saling beradu satu dengan yang lain. Jaga kekompakan antar anggota tim. Usahakan pula untuk membuat para karyawan betah dan senang untuk bekerja.

Para founder berusaha untuk membuat 200 karyawannya merasa senang ketika bekerja di Eatlah.

Eatlah Beromzet Miliaran Rupiah Finansialku 5

Para founder Eatlah, Riesky Vernandes, Charina Prinandita, dan Michael Chrisyanto.

 

Untuk menjaga kekompakan dan semangat para karyawannya, Eatlah biasa menggelar outing keluarga besar setiap satu tahunnya. Hal ini bertujuan agar para karyawan dapat bersilaturahmi dan saling mengenal sebagai pekerja yang bekerja di naungan Eatlah.

Selain itu, Eatlah juga mengadakan futsal bulanan antar gerai Eatlah sebagai strategi untuk memupuk rasa persaudaraan antar karyawan.

 

#5 Jaga Kualitas Makanan

Charina Prinandita membocorkan rahasia berikutnya:

“Jadi kalau masak ayam ada temperaturnya berapa derajat, minyaknya berapa banyak. Jadi orang tidak bisa masak pun sebenarnya bisa melakukan itu.”

 

Kualitas produk adalah salah satu kunci keberhasilan. Para pebisnis perlu memiliki standar tersendiri untuk menjaga kualitasnya tetap baik.

Eatlah sudah memiliki standar sendiri dalam menggoreng ayam, membuat saus telur asin dan juga nasi.

Di Eatlah, saus telur asin hanya dibuat untuk 40 porsi. Setelah habis, maka pegawai akan memasaknya kembali. Ini agar saus telur asin selalu fresh dan enak di lidah pembeli.

 

Jadilah Entrepreneur yang Kreatif dan Inovatif

Apakah Anda terinspirasi dari kesuksesan Eatlah?

Dari kisah sukses ini bisa Anda simpulkan bahwa Eatlah menawarkan hal baru dan konsep kreatif yang sebelumnya tidak bisa ditemukan di Indonesia.

Jika Anda baru mau memulai bisnis atau bila bisnis Anda sedang stuck, ingatlah untuk membuat sesuatu yang baru dan menarik minat para konsumen!

 

Punya ide untuk memulai sebuah usaha? Bagikan pengalaman dalam memulai ide bisnis Anda tersebut melalui kolom di bawah ini.

Anda dapat membagikan kisah inspiratif Eatlah di atas kepada kenalan Anda yang membutuhkan.

Jika Anda membutuhkan konsultasi dalam merencanakan keuangan pribadi, keluarga dan juga bisnis, Anda dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan dari Finansialku yang siap menolong Anda. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Sylke Febrina Laucereno. 7 Agustus 2018. 3 Anak Muda Jualan Ayam Saus Telur Asin Beromzet Miliaran. Finance.detik.com – https://goo.gl/8HKraf
  • Admin. 18 Juni 2018. 5 Kunci Sukses Kenapa Eatlah Bisa Booming Kayak Sekarang. Moneysmart.id – https://goo.gl/E2r8R8

 

Sumber Gambar:

  • Eatlah 1 – https://goo.gl/M2qZKc
  • Eatlah 2 – https://goo.gl/1zXQFE
  • Eatlah 3 – https://goo.gl/85h7jN
  • Eatlah 4 – https://goo.gl/TvCEjb
  • Eatlah 5 – https://goo.gl/K9C2Kc