Industri Pariwisata merupakan salah satu sektor bisnis yang terdampak cukup parah ketika pandemi Covid19, dan baru mulai pulih secara bertahap di tahun 2022.

Beberapa emiten dari sektor ini juga mengalami kenaikan pendapatan, termasuk PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk (PJAA). Benarkah bagus kinerjanya?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Logo Rivan Kurniawan

 

Pulihnya Tingkat Kunjungan PJAA

PJAA merupakan tempat rekreasi yang kerap dikunjungi oleh wisatawan yang berwisata ke Jakarta, baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara. Berikut ini beberapa unit usaha yang dijalankan oleh PJAA:

Company Profile PJAA

Company Profile PJAA. Sumber: Annual Report

 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan ke Ancol pada tahun 2022 sebanyak 13,01 juta kunjungan.

Jumlah tersebut meningkat cukup pesat, dibandingkan ketika tahun pandemi di 2020 dan 2021 yang berkisar di bawah 5 juta kunjungan.

Jumlah Kunjungan Taman Impian Jaya Ancol

Jumlah Kunjungan Taman Impian Jaya Ancol. Sumber: Dataindonesia.id

 

Meski demikian, jumlah tersebut belum dapat kembali seperti pada kondisi di tahun 2012-2018, menandakan bahwa PJAA harus meningkatkan inovasi pada wilayah rekreasi ini.

Selain hanya mengandalkan beberapa event pendukung yang banyak diselenggarakan PJAA pasca pandemi.

Sebut saja beberapa eventnya seperti event balap E-Formula atau event lainnya yang ada di 2023 seperti konser band The Corrs dan Bring Me The Horizon yang dilaksanakan di Ancol.

 

Bedah Laporan Keuangan PJAA

Dari laporan keuangan yang baru saja dirilis pada Oktober 2023, menunjukan bahwa pendapatan usaha PJAA kuartal III-2023 tercatat mengalami kenaikan sebesar 43,17% YoY menjadi sebesar Rp902,56 miliar, dari sebelumnya kuartal III-2022 di Rp630,40 miliar.

[Baca Juga: Alternatif Investasi di Tahun Politik, Angin Segar Biar Tetap Cuan!]

 

Sumber Pendapatan Usaha

Jika dilihat lebih rinci, perusahaan juga mencatatkan sumber pendapatan lain, seperti berikut ini:

Pendapatan dan Laba Bersih PJAA

Pendapatan dan Laba Bersih PJAA. Sumber: Laporan Keuangan PJAA Kuartal III-2023

 

Jika kita breakdown, pada catatan kaki nomor 30 menunjukkan segmentasi pendapatan usaha, berikut ini.

Catatan Kaki No. 30 Segmentasi Pendapatan Usaha

Catatan Kaki No. 30 Segmentasi Pendapatan Usaha. Sumber: Laporan Keuangan PJAA Kuartal III-2023

 

Terlihat pada segmen Pendapatan Tiket, perusahaan mencatatkan kenaikan paling signifikan terjadi pada Pintu Gerbang sebesar 50,08% YoY menjadi Rp204,74 miliar.

Hal itu sejalan dengan analisis penulis, di mana kenaikan pendapatan Pintu Gerbang yang signifikan, tidak lepas dari pengaruh banyaknya event yang dilakukan di lingkungan Taman Wisata Jaya Ancol.

Tercatat sepanjang 2023 berjalan ada sejumlah event konser yang melibatkan artis mancanegara maupun dalam negeri di gelar di Ancol seperti The Corrs, Round Festival 2023, Semesta Berpesta, Bring Me the Horizons, hingga Rex Orange Country.

Tentunya, hal ini menjadi katalis positif bagi PJAA untuk meningkatkan pendapatan dari Pintu Gerbang.

Sebagai tambahan informasi, emiten ini sendiri mengenakan tarif Rp25.000/orang untuk bisa memasuki wilayah Taman Wisata Jaya Ancol.

Namun yang menjadi sorotan, ialah kenaikan pada Wahana Wisata terbilang lebih rendah dari Pintu Gerbang, yakni hanya sebesar 42,59% YoY menjadi Rp431,82 miliar.

Setidaknya hal ini, perlu diperhatikan kembali agar tidak memberatkan kinerja perusahaan, seperti halnya perusahaan melakukan peremajaan atau penambahan wahana yang dapat mendongkrak kembali kenaikan pendapatan dari segmen Wahana Wisata.

Beruntungnya, emiten masih mendapatkan kontribusi pendapatan dari segmen Pendapatan Hotel dan Restoran, termasuk dari penyewaan Kios, Lahan dan Gedung, serta penjualan barang dagangan (merchandise) dan beberapa pendapatan lain.

 

Pendapatan Lainnya

Berikutnya dari catatan kaki nomor 33, juga terlihat bahwa PJAA juga mendapatkan kontribusi dari Pendapatan Lainnya Pos yang mengalami kenaikan positif, berikut ini breakdown dari pendapatan lainnya yang diperoleh dari CALK (Catatan Atas Laporan Keuangan):

Catatan Kaki No. 33

Catatan Kaki No. 33. Sumber: Laporan Keuangan Kuartal 3 PJAA – Oktober 2023

 

Terlihat ada kenaikan pendapatan dari Klaim Asuransi Asset sebesar Rp5,91 miliar di kuartal III-2023, padahal pada periode kuartal III-2022 PJAA tidak mencatatkan klaim ini.

Kendati demikian, penulis memandang pos ini hanya sebagai “pendapatan bonus” yang mungkin tidak akan terulang pada kuartal berikutnya.

Sehingga jika pos tersebut di “take out”, maka Pendapatan Lainnya hanya sekitar Rp17,41 miliar, yang menjadikannya sebagai kenaikan tipis dari kuartal III-2022.

Pos Pendapatan Lainnya

Pos Pendapatan Lainnya. Sumber: Laporan Keuangan Kuartal 3 PJAA

[Baca Juga: Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Capai Bebas Finansial dengan Berinvestasi!]

 

Kenaikan Pendapatan Bunga

Di samping dari Pendapatan Usaha utamanya, perusahaan juga mencatatkan adanya kenaikan Pendapatan Bunga yang diperolehnya dari ‘idle money yang diinvestasikan ke deposito, dengan kenaikan sebesar 103,7% YoY menjadi sebesar Rp18,68 miliar, dari sebelumnya hanya Rp9,17 miliar.

Penulis sendiri menganggap hal ini sesuatu yang wajar.

Dengan kenaikan pada beberapa sumber pendapatannya itu, maka PJAA mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk kuartal III-2023 naik signifikan 130,6% YoY menjadi sebesar Rp170,80 miliar, dari sebelumnya kuartal III-2022 hanya Rp74,04 miliar.

Dengan kenaikan tersebut, secara tidak langsung menyiratkan bahwa saat ini sudah semakin  banyak masyarakat yang memilih berlibur dengan mengunjungi Ancol.

Hanya saja di sini, dibutuhkan strategi yang lebih baik lagi, untuk bisa mendongkrak kembali pendapatan usaha PJAA seperti pra pandemi.

Selain dari sisi perusahaan yang harus membuat strategi untuk meningkatkan pendapatan, Anda sebagai investor juga perlu perhatikan hal ini supaya dapat keuntungan maksimal. Yuk, tonton videonya.

 

 

Masih Layak Dikoleksi?

Terlihat bahwa kenaikan laba dari PJAA masih didominasi oleh kenaikan pendapatan yang dikontribusikan dari kegiatan operasional dan juga Pintu Gerbang.

Setidaknya hal ini sejalan dengan pulihnya tingkat konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan wisata yang semakin membaik.

Berkenaan dengan pemulihan kunjungan wisata, PJAA sebagai manajemen perlu memberikan sentuhan inovasi pada wahana rekreasi yang ada saat ini, termasuk juga dengan melakukan peremajaan pada wahana wisata yang dimiliki.

Mengingat, tentu ada beberapa wahana wisata yang saat ini mayoritas umurnya di atas 5 tahun seperti Dunia Fantasi, Sea World dan Ancol Ecopark.

Jadi bisa dikatakan, bahwa prospek PJAA ke depan akan sangat tergantung dengan keputusan pengelolaan manajemen terhadap wilayah rekreasi di lingkungan Ancol.

Hal itu mempertimbangkan dengan semakin tingginya tingkat kompetisi dalam industri pariwisata saat ini, di mana sudah ada banyak pilihan rekreasi lain yang menawarkan produk wisata lebih unggul.

Tidak hanya itu, dari sisi DER juga perlu diperhatikan mengingat rasio utang terhadap ekuitas yang dimiliki PJAA ini terbilang cukup tinggi, yakni di level 144,09%.

Rasio DER yang tinggi ini menunjukkan total utang PJAA yang terlampau besar yakni Rp2,40 triliun. Sementara total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk ialah sebesar Rp1,67 triliun.

Kendati demikian, PJAA masih aman dari sisi NGR yang berada di level 0,67, di mana angka NGR ini masih di bawah 1x.

Lalu bagaimana dengan valuasinya?

Berdasarkan valuasi, PJAA diperdagangkan pada PER diangka 6,67x dan PBV diangka 0,91x.

Nah, kalau menurut teman-teman investor sendiri apakah kinerja keuangan PJAA kuartal III-2023 sudah cukup bagus dan layak untuk dikoleksi?

Jika Anda butuh analisis lebih mendalam seputar emiten ini maupun emiten lainnya, Anda bisa gunakan Cheat Sheet dari RK Team.

Apa itu Cheat Sheet?

Simpelnya, Cheat Sheet adalah ringkasan kinerja 800an emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan laporan keuangan yang terbaru.

Penasaran? Yuk, langganan sekarang dengan menggunakan voucher code FINANSIALKU untuk mendapatkan potongan harga 10%. Info lebih lengkapnya klik banner ini.

Affiliate Rivan Kurniawan November 2023

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya.  Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai informasi di atas? Apakah ada hal lain yang harus dilakukan? Yuk, tulis opini Anda di kolom komentar dan bagikan informasi ini pada rekan-rekan investor lainnya.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Gambar:

  • Cover – https://shorturl.at/uBDJ4