Saham properti nampaknya masih digadang-gadang menjadi salah satu saham yang menarik dari segi valuasi.

Banyak saham-saham properti yang memiliki valuasi cukup murah bahkan yang memiliki PBV di bawah 1 karena memang sektor ini belum pulih sejak tahun 2015-2016.

Salah satunya pada investasi saham SSIA, apakah masih pantas dilirik sebagai pilihan investasi?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

Logo Rivan Kurniawan

 

Profil PT Surya Semesta Internusa (SSIA)

Investasi saham SSIA, merupakan salah satu saham perusahaan properti yang memfokuskan kepada tiga lini bisnis antara lain konstruksi, kawasan residensial dan hospitality (hotel dan pusat perbelanjaan). Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada tahun 1971.

Perusahaan ini dikenal sebagai inisiator awal Kawasan Kuningan, Jakarta. Pada era 70-an SSIA banyak membangun kawasan residensial dan kantor di Kawasan Kuningan.

Pada tahun 1976, SSIA meresmikan Kawasan Plaza Glodok yang ditujukan untuk pusat perdagangan elektronik di Jakarta.

Kemudian pada 1983, emiten ini ditujuk oleh pemerintah sebagai salah satu perusahaan yang membangun kawasan hotel dan resort terintergrasi di Nusa Dua Bali, di mana pada saat itu Nusa Dua merupakan daerah yang terabaikan dan kumuh.

Salah satu hotel yang dibangun pertama kali adalah Hotel Melia Nusa Dua Bali.

Dalam perjalanannya, perusahaan ini mulai juga fokus di bidang konstruksi dengan mengakuisisi PT Nusa Cipta Raya (NRCA) pada tahun 1994 dan memutuskan untuk listing di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1997.

Pada 2014, SSIA mendapatkan izin untuk mengelola kawasan industri dan residensial di Subang dan Karawang dengan luas sebesar 2000 hektar.

Hingga saat ini emiten ini mengoperasikan berbagai lini bisnis antara lain:

  1. Kawasan Industri dan Properti: PT Surya Cipta Swadaya, PT TCP Internusa, PT Sitiagung Makmur
  1. Konstruksi: PT Nusa Raya Cipta (NRCA)
  1. Hospitality: PT Suryalaya Anindita Internasional, PT Ungasan Semesta Resort, PT Surya Internusa Hotels

 

Beberapa brand ini juga bernaung di bawah SSIA:

  • Grand Melia Jakarta
  • Grand Melia Bali
  • Surya Cipta City
  • Subang Smartpolitan
  • BATIQA Hotels

 

Performance Keuangan SSIA Q2 2023

Kawasan industri residensial sempat menjadi katalis yang dianggap bisa membukukan pendapatan yang signifikan, namun hal tersebut nampaknya tidak terjadi pada kawasan industri di Jakarta.

Beberapa kawasan industri di luar Jakarta mampu menarik para investor karena biaya lahan dan tenaga kerja yang lebih murah daripada di Jakarta.

Sebagaimana dilansir oleh VP Investor Relation dari PT Surya Semesta Internusa Erlin Budiman “PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) mencatat penurunan permintaan atas kawasan industri di area Jakarta Raya sekitar 23.9% di kuartal II 2023”.

Lalu apakah hal tersebut masih menarik bagi emiten SSIA?

Berdasarkan laporan publikasi yang rilis pada 8 Agustus 2023, PT Surya Semesta Internusa berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1,8 triliun, dari segi pendapatan SSIA mengalami peningkatan sebesar 10,5% dari pendapatan di tahun Q2 2022.

Peningkatan pendapatan ini disokong dari tiga sektor yang selama ini menjadi pendukung dari SSIA antara lain konstruksi, properti residensial dan hospitality.

Tercatat dari segi konstruksi mengalami kenaikan sebesar 7,2% dan membukukan kenaikan yang luar biasa dari sisi hospitality sebesar 122,3% yoy.

Berikut ini pendapatan dari SSIA per sektor dan perbandingannya secara yoy (Q2 2022 dan Q2 2023).

pendapatan SSIA

Pendapatan SSIA. Sumber: Laporan Publikasi SSIA 8 Agustus 2023

 

Tercatat walaupun terjadi kenaikan pendapatan, dari segi bottom line emiten ini mengalami kenaikan pendapatan operasional sebesar 54% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Namun hal ini perlu diwaspadai karena dari sisi net income SSIA mengalami penurunan sebesar -164% yang disebabkan oleh turunnya comprehensive income.

Berikut ini analisis pendapatan per segmen dan perbandingannya secara yoy (Q2 2022 dan Q2 2023).

Analisis Pendapatan Per Segmen

Analisis Pendapatan Per Segmen. Sumber: Laporan Publikasi SSIA 8 Agustus 2023

 

Tercatat dari segi revenue pendapatan dari anak perusahaan konstruksi yakni NRCA masih mendominasi sebesar 65% pendapatan, lalu dari sisi margin (gross profit) sumbangsih terbesar datang dari sektor hospitality dengan gross profit margin (GPM) sebesar 63%.

Terlihat memang dari segi properti dan kawasan industri mengalami penurunan baik dari segi pendapatan maupun GPM.

Walaupun dari segi permintaan terdapat penurunan, Anda tetap bisa mendapatkan peluang cuan dari emiten ini, lho. Caranya, ada dalam video ini.

 

 

Proyeksi Pendapatan dari Properti dan Lahan Industri

Berdasarkan public expose dari SSIA, terlihat bahwa perusahaan memberikan proyeksi yang cukup positif untuk pendapatan dari properti dan lahan industri dengan beberapa indikator sebagai berikut:

  • Investasi saham SSIA akan memfokuskan pada perkembangan properti di kawasan penunjang Jabodetabek yakni Subang dan Karawang dengan membangun Subang Smartpolitan yang terintegrasi dengan sistem transportasi terpadu seperti LRT, KRL dan Kereta Cepat.
  • Subang Smartpolitan diproyeksikan akan memiliki direct access ke bandara dan pelabuhan strategis seperti Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.

 

Business Plan SSIA 2

Business Plan SSIA. Sumber: SSIA Investor Relation Report Q2 2023

[Baca Juga: Ramai Aksi Boikot Produk Imbas Konflik Israel-Palestina, Ini Pengaruhnya!]

 

Valuasi dan Kesimpulan

RK Team melihat SSIA berdasarkan valuasi, maka emiten ini memiliki valuasi yang cukup menarik dari nilai buku dan PBV dengan BVPS sebesar Rp811 dengan harga pasar per 13 November pada Rp414.

Selain itu SSIA memiliki PBV sebesar 0,5x. Namun dari sisi PER, SSIA masih memiliki PER -61x, hal ini terjadi karena secara net profit SSIA masih membukukan kerugian.

Meski begitu, jika beberapa planning business SSIA ke depan bisa berjalan dengan lancar, khususnya pada pembangunan kawasan industri, bisa jadi emiten akan memiliki prospek yang baik.

Selain itu, bukan tidak mungkin akan mengalahkan revenue dari konstruksi dan GPM dari hospitality.

Jika Anda butuh analisis lebih dalam mengenai emiten ini dan emiten lainnya, Anda bisa gunakan tools untuk analisis laporan keuangan dari RK Team, yaitu Cheat Sheet.

Simpelnya, Cheat Sheet adalah ringkasan kinerja 800-an emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan laporan keuangan yang terbaru.

Untuk Anda yang mau berlangganan Cheat Sheet, berikut cara daftarnya.

  1. Klik link bit.ly/CheatSheetRK
  1. Pilih langganan yang diinginkan (1 Quarter/4 Quarter)
  1. Buat akun di website (*kalau belum punya)
  1. Lakukan pembayaran melalui Midtrans
  1. Akses Cheat Sheet di My Content

 

Jangan lupa untuk menggunakan voucher code FINANSIALKU untuk mendapatkan potongan harga 10%. Yuk, daftar sekarang!

Affiliate Rivan Kurniawan November 2023

 

Disclaimer:  Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya.

Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Nah, bagaimana dengan pandangan teman-teman investor apakah SSIA layak untuk diinvestasikan?

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Gambar:

  • Cover – https://shorturl.at/pHQ08