Sobat Finansialku berencana resign kerja untuk merintis usaha? Tunggu! Tanyakan beberapa persiapan ini pada dirimu.

Agar lebih matang dalam mengambil keputusan, simak juga tips dari Perencana Keuangan Finansialku dalam artikel berikut!

 

Summary:

  • Saat akan memutuskan resign, ada beberapa hal yang bisa menjadi alasan untuk berhenti dari pekerjaan tersebut, salah satunya faktor keluarga.
  • Membangun kesiapan keuangan sebelum berhenti kerja merupakan hal penting yang perlu dilakukan, agar dapat menjamin kehidupan di kemudian hari sebelum mendapat sumber penghasilan baru.

 

Persiapan Sebelum Mengajukan Resign

Istilah “bosan jadi pegawai” memang kerap dirasakan banyak orang, terlebih bagi mereka yang sudah merasa “lelah” bekerja.

Entah karena lingkungan, job desc pekerjaan atau ingin keluar dari zona nyaman. Apapun itu, hal ini memang perlu dipertimbangkan dengan matang.

Sebenarnya, tidaklah salah jika seseorang memutuskan resign kerja, asalkan ada alasan yang logis dan mempersiapkan beberapa hal berikut ini, antara lain:

 

#1 Dana Darurat yang Mencukupi

Sebelum berhenti kerja, sebaiknya persiapkan biaya hidup untuk beberapa waktu ke depan, sebelum mendapatkan penghasilan baru.

Baik itu penghasilan dari tempat kerja yang lain ataupun dari keuntungan berbisnis.

Sebab, dengan keluar kerja berarti kamu juga kehilangan penghasilan yang sebelumnya rutin didapatkan, bukan?

Nah, dalam menjalani masa ini, peran dana darurat sangatlah dibutuhkan. Maka dari itu, kamu perlu mempersiapkan dana darurat sedini mungkin.

Berapa jumlah dana darurat yang ideal untuk dipersiapkan? Yuk, temukan jawabannya dalam ebook gratis dari Finansialku Cara Selamatkan Keuangan dari Pengeluaran Dadakan.

 

#2 Mempunyai Planning

Hal berikutnya yang perlu kamu persiapkan adalah daftar rencana yang akan kamu lakukan kedepannya.

Contohnya, jika ingin membuka usaha, kira-kira bisnis apa yang akan kamu rintis? Bagaimana modalnya? dan sebagainya. Semua itu perlu kamu rencanakan sebelum memutuskan resign, ya!

Sehingga kamu bisa meminimalisasi masalah dalam bisnis seperti yang menimpa salah satu klien Finansialku, Gina, 30 tahun.

Meski sudah bertahun-tahun bergelut di dunia bisnis, tidak membuat Gina jauh dari masalah keuangan yang membuat ia harus berutang. Lalu, bagaimana jalan keluarnya?

Simak dalam story Finansialku berikut ini!

 

#3 Perhatikan Aturan Main Perusahaan

Hal berikutnya yang wajib kamu persiapkan adalah ketentuan mengenai resign dari perusahaan. Karena setiap perusahaan memiliki aturan berbeda-beda. 

Contohnya, ada perusahaan yang menetapkan aturan one month notice atau bahkan three month notice.

Selain beberapa poin yang sudah disebutkan, kamu juga perlu mempersiapkan diri dengan matang sebelum memutuskan resign kerja. Selengkapnya kamu bisa baca artikel berikut Mau Resign? Harus Tahu Hal-Hal Ini Sebelum Resign.

 

Alasan Resign Kerja yang Baik

Setelah mengetahui sejumlah persiapannya, mungkin diantara kamu masih ada yang mencari-cari alasan tepat untuk mengajukan resign.

Sebagai referensi, kamu bisa cek beberapa alasan berikut ini:

 

#1 Alasan Keluarga 

Alasan pertama yang paling sering digunakan untuk resign kerja adalah alasan keluarga.

Untuk alasan ini, bisa bermacam-macam, seperti jauh dari keluarga atau harus mengurus kedua orang tua di rumah. 

 

#2 Jenuh dengan Pekerjaan 

Alasan berikutnya karena jenuh akan pekerjaan. Terlalu monoton atau jenjang karier yang tidak banyak harapan.

Sehingga dengan adanya kejenuhan tersebut juga memengaruhi performa kamu ketika bekerja. 

 

#3 Mencari Peluang Baru 

Selanjutnya, kamu bisa menggunakan alasan ingin mencari peluang atau kesempatan yang baru.

Meskipun alasan ketiga ini subjektif, sebisa mungkin kamu meyakinkan perusahaan dengan baik. 

 

#4 Melanjutkan Pendidikan

Alasan ini termasuk alasan yang rasional dan umumnya bisa perusahaan terima dengan baik.

Dengan alasan edukasi, kemungkinan besar kamu akan mendapatkan persetujuan sebagai bagian dari pengembangan dirimu. 

 

#5 Kurang Maksimal dalam Bekerja 

Alasan selanjutnya adalah kurang maksimalnya kinerjamu di kantor. Dengan kurang maksimalnya kinerja tersebut, akan berdampak pada produktivitas perusahaan. 

 

#6 Perbedaan Background Pendidikan 

Selain beberapa alasan yang sudah disebutkan di atas, seseorang berhenti kerja juga bisa karena perbedaan background pendidikan.

Sehingga ada ketidaksesuaian antara jenis pekerjaan dengan latar pendidikannya. Hal ini pun bisa membuatmu kurang maksimal dalam bekerja.

Untuk mengetahui alasan lainnya, kamu bisa cari tahu di artikel berikut 9 Alasan Resign Kerja yang Baik dan Tetap Profesional.

 

Pentingnya Perencanaan Keuangan Sebelum Resign Kerja

Membuat perencanaan keuangan sebelum berhenti kerja merupakan hal yang penting kamu lakukan.

Berikut ini beberapa faktor penentu perencanaan keuangan yang sebaiknya kamu perhatikan

 

#1 Tabungan 

Hal pertama perhatikan jumlah tabungan yang kamu miliki. Dengan tabungan yang cukup, akan membantumu bertahan hidup sebelum mendapatkan penghasilan dari sumber lainnya.

Setidaknya kamu perlu memiliki tabungan untuk bertahan hidup selama tiga bulan. Jauh lebih baik lagi, jika kamu punya tabungan yang cukup untuk hidup selama enam bulan hingga satu tahun. 

 

#2 Pengeluaran

Jika kamu masih punya pengeluaran besar seperti cicilan rumah, alangkah sebaiknya pertimbangkan kembali sebelum resign kerja.

Selain mempertimbangkan pengeluaran besar, kamu perlu meminimalisasi pengeluaran yang sifatnya non-prioritas seperti liburan. 

 

#3 Utang 

Hal terakhir yang sebaiknya kamu pertimbangkan adalah utang. Apakah sebelum resign, kamu mempunyai utang?

Jika iya, maka pikirkan cara bayaranya nanti ketika kamu benar-benar sudah berhenti dari pekerjaan.

Jangan sampai, utang yang seharusnya segera dilunasi, malah semakin bertambah karena ketidakmampuanmu membayarnya atau mengajukan utang baru.

Kabar baiknya, kamu bisa dapatkan advice dari ahlinya terkait strategi perencanaan keuangan yang tepat sekaligus manajemen utang.

Yuk, klik banner di bawah ini untuk buat janji bersama Perencana Keuangan Finansialku.

Konsul Masalah Keuangan

 

Resign Kerja dan Buka Usaha? Persiapkan Hal Ini Kata Ahlinya

Sobat Finansialku, untuk lebih memantapkan keputusan berhenti kerja dengan alasan lanjut buka usaha, inilah beberapa tips dari ahlinya, Gede Indra Gautama S.E., CFP®, salah satu Financial Planner Finansialku.

 

#1 Dalam Kondisi Keuangan Seperti Apa Seseorang Dikatakan Siap Resign Kerja?

Menanggapi pertanyaan tersebut, setidaknya Indra menjabarkan lima tanda kesiapan seseorang melakukan resign dari pekerjaannya, antara lain:

 

#1 Dana Darurat yang Terpenuhi

Dengan adanya dana darurat yang cukup, kamu tidak perlu khawatir lagi dengan pengeluaran rutin setiap harinya selama masa job hunting. 

“Sebelum resign, pastikan dana darurat jumlahnya sudah mencukupi ya. Dana darurat adalah dana yang dipersiapkan untuk menjamin kebutuhan yang tidak terduga, terutama pada masa-masa awal resign dan merintis bisnis dimana kita kehilangan sumber penghasilan utama, sehingga pengeluaran rutin kita tetap terpenuhi sampai mendapatkan sumber penghasilan pengganti,” tutur Indra. 

 

#2 Bebas Utang atau Hanya Mempunyai Utang Produktif 

Kondisi selanjutnya adalah ketika kamu terbebas dari utang atau hanya punya utang produktif saja.

Dengan tidak adanya utang, tentunya beban yang kamu miliki juga akan berkurang selama masa transisi resign dan mendapatkan pekerjaan baru. 

“Selama masa-masa awal resign dan merintis bisnis, pemasukan biasanya masih minim dan tentunya kita tidak ingin keuangan kita dibebani dengan pengeluaran yang membengkak karena utang bukan? Maka dari itu penting untuk memastikan utang-utang yang dimiliki sudah dilunasi, terutama utang tidak produktif maupun jangka panjang yang bunganya tinggi,” tambah Indra. 

 

#3 Mempunyai Asuransi 

Asuransi dalam hal ini sangatlah penting untuk dimiliki, yakni asuransi pribadi yang dapat “menjaga finansial” dalam menghadapi dari risiko-risiko kehidupan yang tidak diinginkan. 

“Asuransi penting untuk menjamin risiko-risiko ketidakpastian di masa depan yang dapat membahayakan kehidupan maupun keuangan kita. Biasanya setelah resign, benefit asuransi yang didapatkan dari tempat kerja sebelumnya juga dihentikan. Untuk menjamin keuangan kita di masa-masa awal resign dan merintis bisnis, diperlukan asuransi, sehingga idealnya sudah dipersiapkan,” jelas Indra. 

 

Jika kamu masih bingung dalam memilih jenis asuransi yang tepat dan sesuai kebutuhan, perbanyak referensi dengan membaca ebook Finansialku berikut ini Solusi Asuransi Sesuai Kebutuhan Kamu.

 

#4 Mempunyai Aset/Passive Income 

Konsep passive income atau menerima pendapatan tanpa harus bekerja memang menjadi tujuan yang ideal bagi banyak orang.

Dengan begitu, pengeluaran bulanan kamu akan terjamin. 

“Bila sudah memiliki aset yang menghasilkan pendapatan sendiri dan bahkan bisa menjamin pengeluaran bulanan kita, dapat dikatakan kita sudah memasuki kondisi financial freedom.

Dalam kondisi ini baik bekerja maupun tidak, hidup kita tetap terjamin selama gaya hidup tidak berubah dan risiko keuangan pribadi yang dihadapi bila memutuskan untuk resign dan membuka bisnis tentunya lebih kecil,”.

 

#5 Mempunyai Modal yang Cukup untuk Membuka Bisnis 

Jika alasan berhenti kerja karena ingin membuka bisnis, tentunya kamu memerlukan modal yang cukup.

“Di masa – masa awal perintisan bisnis, sebaiknya modal yang digunakan adalah modal pribadi atau para pihak yang bekerja sama. Hal ini dikarenakan apabila hanya mengandalkan kredit dari bank, risikonya akan lebih tinggi bila di kemudian hari bisnis yang dibuka belum menghasilkan keuntungan, sedangkan tagihan cicilan dan bunga pinjaman dari bank tetap berjalan.”

[Baca Juga: Tips Mengumpulkan Modal Bisnis dengan Reksa Dana]

 

#2 Bagaimana Cara Mengatur Keuangan Sebelum Resign Kerja? 

Dalam mengatur keuangan, Indra menyarankan ada tiga cara yang perlu kamu terapkan di antaranya:

 

#1 Persiapkan Dana Darurat 

Kamu bisa mengecek dana darurat yang ideal berdasarkan rujukan gambar berikut: 

resign kerja_dana darurat

Sumber: Finansialku.com

 

Sesuai gambar di atas, dana darurat idealnya minimal sebesar 6 kali pengeluaran bulanan bagi yang belum berkeluarga, 9 kali bagi yang sudah menikah namun belum memiliki anak, dan 12 kali bagi mereka yang sudah menikah dan memiliki anak.

Dana darurat penting menjadi prioritas utama karena akan menjadi salah satu fondasi keuangan pribadi kamu, terutama di masa – masa awal resign dan merintis bisnis.

Dana darurat dapat ditempatkan di tabungan, deposito, reksa dana pasar uang, maupun emas,”.

 

#2 Lunasi Utang, terutama Utang yang Tidak Produktif

Utang yang baik adalah utang yang penggunaannya produktif atau mendatangkan penghasilan dalam jangka panjang dan bahkan dapat menjadi investasi, contohnya adalah utang KPR. 

Sedangkan utang yang buruk pada umumnya adalah utang yang penggunaannya konsumtif dan menggerogoti keuanganmu dalam jangka panjang karena bunganya yang tinggi.

Contohnya adalah utang untuk membiayai liburan dimana setelah liburan berakhir, maka tidak ada lagi nilai atau kenikmatan yang tersisa, melainkan utang yang mesti kamu lunasi. 

“Kamu bisa prioritaskan untuk melunasi utang-utang yang sifatnya tidak produktif maupun jangka panjang yang berbunga tinggi, agar dapat meminimalisasi risiko arus kas di masa-masa awal merintis bisnis,” jelas Indra.

 

#3 Evaluasi Pengeluaran dan Lakukan Penyesuaian Budget

Penting bagi kamu untuk mengevaluasi biaya atau pengeluaran bulanan, apalagi kalau baru saja resign.

Kebiasaan atau gaya hidup saat kamu masih memiliki pekerjaan tetap perlu disesuaikan agar nantinya tidak membebani keuangan.

“Kamu bisa memulainya dengan melakukan pencatatan pengeluaran dalam satu hari. Kenali pengeluaran apa yang paling besar dan berapa kali frekuensinya. Kemudian lanjutkan dengan pengeluaran dalam satu minggu, hingga satu bulan.

Apakah ada pengeluaran yang sifatnya berulang dan bisa dihemat, seperti uang makan siang, uang jajan, atau transportasi? Itulah yang akan menjadi prioritas penghematan nantinya,” pungkas Indra.

[Baca Juga: Cara Pengelolaan Utang Paling Efektif, Jangan Sampai Rugi!]

 

#3 Jenis Pengeluaran Apa yang Membuat Keuangan Boncos Setelah Resign Kerja? 

Selain memperhatikan anggaran sebelum melakukan resign, perhatikan juga pengeluaran apa saja yang sebaiknya kamu hindari, di antaranya: 

 

#1 Pengeluaran Tidak Produktif

Pengeluaran yang sifatnya tidak produktif dan cenderung untuk kesenangan atau gaya hidup perlu dikurangi.

Hal ini penting karena setelah resign dan di masa merintis bisnis, pendapatan belum terjamin sehingga bila kamu masih boros untuk kedua hal di atas, risikonya pengeluaran dapat membengkak dan membebani keuanganmu.

 

#2 Menambah Utang

Menambah utang setelah resign atau mengawali bisnis dapat dikatakan berisiko, karena pendapatan atau omset dari bisnismu belum terjamin.

“Bayangkan bila ternyata bisnis yang kamu rintis belum menghasilkan keuntungan, sedangkan cicilan dan bunga kredit datang tiap bulan, menunggu untuk dilunasi. Risikonya bila tidak bisa membayar malah bisnismu bisa “gulung tikar”, jelas Indra.

 

#3 Investasi/Bisnis yang Tidak Dipahami

Produk-produk investasi atau menjalankan bisnis memang menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih besar daripada sekadar menempatkan dana di tabungan atau deposito.

Apalagi biasanya motivasi resign adalah ingin mencoba peruntungan lain baik itu dengan berinvestasi maupun berbisnis.

Namun, belakangan ini tidak sedikit penawaran produk berkedok investasi maupun bisnis yang menawarkan keuntungan fantastis dan membuat banyak orang tergiur untuk mencobanya.

Salah satu contohnya adalah kasus penipuan robot trading yang sempat trending dalam 2 tahun terakhir. 

Di awal kemunculannya, promosi yang dilakukan untuk produk ini sangat gencar dan bahkan melibatkan beberapa publik figur ternama, dimana produk ini menghasilkan keuntungan yang fantastis dari suatu platform trading dengan menggunakan bantuan aplikasi robot.

Hingga akhirnya, seperti yang kamu tahu kasus ini berkembang menjadi sebuah kasus penipuan investasi dengan perkiraan total kerugian mencapai triliunan rupiah.

Idealnya memang sebelum berinvestasi maupun berbisnis, kamu perlu memiliki pemahaman yang mencukupi, untuk meminimalisasi risiko dan tidak “boncos“.

Agar langkah berinvestasi kamu lebih tepat sesuai tujuan keuangan, yuk, diskusikan bersama Perencana Keuangan Finansialku. Klik banner di bawah ini!

Banner Konsul Investasi

 

#3 Belanja Perlengkapan yang Impulsif

Saat awal merencakan sebuah bisnis, misalkan sebuah coffee shop kamu mungkin punya suatu bayangan ideal tentang bagaimana tema interior coffee shop, peralatan dan fasilitas yang ditawarkan.

Tidak ada salahnya bila memang dalam perencanaannya sudah diperhitungkan, yang salah adalah bila kamu tenggelam dalam idealisme.

Sehingga secara impulsif membeli banyak perlengkapan tanpa perhitungan apakah nantinya bisa balik modal dari omset bisnismu menggunakan perlengkapan tersebut.

“Lebih baik sebelum membeli perlengkapan dipertimbangkan alternatifnya yang lebih hemat namun dapat memberikan manfaat yang sepadan. Selain itu selalu utamakan pembelian perlengkapan berdasarkan nilai yang dihasilkan terhadap perkembangan bisnismu.”.

 

#4 Jenis Aset Apa yang Sebaiknya Dimiliki Sebelum Resign Kerja?

Berbicara tentang aset, Indra memberikan tiga aset penting yang bisa kamu persiapkan mulai dari sekarang! 

 

#1 Skills atau Keterampilan

Sebelum memutuskan untuk resign pastikan kamu sudah memiliki skills yang menjadi aset berguna untuk kelanjutan perjalanan karier maupun bisnis ke depannya.

Skills atau keterampilan bisa kamu peroleh dari pendidikan formal, kursus, membaca atau bahkan YouTube.

Salah satunya YouTube Finansialku yang bisa kamu akses untuk dapatkan informasi seputar keuangan dan investasi, langsung dari ahlinya. 

Yuk, kunjungi sekarang dan jangan lupa subscribe, ya!

 

 

 

Sebagai informasi, skills terbagi menjadi hard skills (keterampilan kerja), soft skills (keterampilan inter-personal), dan yang populer belakangan ini adalah high income skills (keterampilan yang dibayar mahal).

Contoh dari high income skills antara lain programming, digital marketing, sales, consulting dll.

 

#2 Aset Investasi

Selain mengumpulkan modal bisnis maupun dana darurat sebelum resign, penting bagi kamu untuk memiliki aset investasi.

Ibarat kendaraan yang dapat mengantarkanmu ke tujuan, begitu pula investasi dapat mengantarkan ke tujuan keuangan kamu di masa depan.

Berikut instrumen investasi yang dapat dipilih sesuai jangka waktunya:

  1. Jangka pendek (Deposito, Reksa Dana Pasar Uang)
  1. Jangka menengah (ORI, SBR, Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Campuran)
  1. Jangka panjang Saham, Reksa Dana Saham, Reksa Dana Indeks)

 

#3 Relasi

Tak kalah pentingnya, sebelum resign, kamu perlu menjalin relasi yang baik dengan orang-orang yang berhubungan denganmu selama bekerja. 

Ibarat aset yang tak berwujud, kamu tidak pernah tahu pertolongan atau kesempatan yang dapat mengubah nasib mungkin bisa datang dari salah satu relasi tersebut.

Apalagi bila ke depannya kamu berencana untuk memulai sebuah bisnis.

 

Semakin Yakin untuk Resign Kerja?

Sobat Finansialku, demikian sejumlah hal penting yang perlu kamu persiapkan dan pertimbangkan sebelum resign kerja.

Apakah kamu termasuk yang “siap” untuk berhenti dari pekerjaan saat ini?

Jika masih ragu dalam mengambil keputusan, terutama berkaitan dengan kesiapan keuangan. Yuk, diskusi langsung dengan Financial Planner Finansialku.

Buat janji konsultasi secara 1 on 1 dengan menghubungi WhatsApp di nomor 0851 5866 2940. Good luck!

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Apakah kamu masih punya pertanyaan terkait persiapan resign kerja ini? Silakan tulis di kolom komentar, ya.

Bagikan juga informasinya kepada teman dan kerabat yang punya rencana berhenti kerja dalam waktu dekat. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Admin. 17 Mei 2022. Berencana Resign dari Perusahaan? Pertimbangkan Dulu 4 Faktor Keuangan Ini. m.kumparan.com – https://tinyurl.com/bdfu86jc