Apa yang harus disiapkan oleh pasangan suami istri yang memutuskan untuk tidak mempunyai anak atau childfree? Apa saja dampaknya bagi kehidupan?

Mari kita simak lengkapnya berikut ini.

 

Summary

  • Memilih childfree, memerlukan pertimbangan yang matang, tanggung jawab serta komitmen.
  • Salah satu dampak yang dihadapi adalah stigma negatif dari masyarakat bahkan keluarga sendiri. Stigma tersebut membuka kesempatan timbulnya tekanan sosial bagi pasangan dengan keputusan childfree.
  • Pengambilan keputusan memilih childfree juga memiliki dampak lain dari sisi keuangan, seperti anggaran dana hari tua, dana kesehatan, hingga kehilangan pasangan.

 

“Banyak Anak Banyak Rejeki”

Slogan itu sepertinya sudah bergeser seiring dengan perkembangan zaman. Meskipun banyak yang bilang masing-masing anak membawa rejeki, tapi nyatanya dalam proses membesarkan banyak anak tuh nggak mudah, terutama dalam hal keuangan.

 

Apa Sih Childfree?

Menurut kamus Cambridge, childfree adalah istilah yang digunakan untuk merujuk orang-orang yang memilih tidak memiliki anak, atau tempat atau situasi tanpa anak.

Sebagian orang ingin punya banyak anak, sebagian lagi justru ingin menunda punya anak, dan sebagian lainnya benar-benar tidak ingin punya anak.

Tentu saja setiap pilihan itu tidak mudah bagi setiap pasangan. Termasuk keputusan untuk memilih childfree, memerlukan pertimbangan yang matang, tanggung jawab serta komitmen.

Pasangan suami istri yang akan atau sudah memutuskan untuk tidak memiliki anak bukan berarti mereka egois, lho. Tapi bisa jadi karena itu adalah pilihan yang terbaik untuk mereka.

Di Indonesia fenomena childfree ini mulai berkembang. Stigma bahwa kodrat wanita harus punya keturunan kini sudah mulai pudar. Hal ini terbukti dari jumlah penurunan angka kelahiran di Indonesia.

Fenomena Childfree di Indonesia

Fenomena Childfree di Indonesia. Sumber: MediaIndonesia – https://bit.ly/3BSnNHZ

 

Mengambil Keputusan Childfree

Richard (32 tahun) adalah anak pertama dari 6 bersaudara. Saat masuk kuliah, ayah Richard meninggal dunia, sehingga Richard harus kuliah sambil bekerja untuk membayar biaya kuliah dirinya dan membantu biaya sekolah adik-adiknya.

Richard tidak sempat menyisihkan tabungannya karena ada 5 adiknya yang masih bergantung kepadanya.

Vanya (29 tahun) adalah teman kuliah yang bernasib sama seperti Richard, Vanya adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Ayahnya sudah meninggal sejak adik ke-3 lahir. Vanya juga harus menanggung biaya hidup adik-adiknya, nenek dan ibunya.

Karena punya kesamaan nasib membuat mereka akhirnya saling curhat dan jatuh cinta.

Setelah akhirnya menikah, trauma masa lalu membuat mereka akhirnya memutuskan untuk hidup bahagia tanpa memiliki anak. Mereka sadar bahwa biaya membesarkan anak tidaklah sedikit, apalagi untuk biaya pendidikan saat ini.

“Biaya pendidikan makin mahal, saya nggak tega kalau pada akhirnya harus menyekolahkan anak saya di sekolah gratisan karena kemampuan finansial saya belum cukup” ucap Richard.

 

Selain Richard dan Vanya, banyak pasangan suami istri di luar sana yang punya berbagai alasan untuk hidup tanpa anak.

Bisa karena merasa tidak mampu menjadi orang tua yang baik, bisa karena prinsip yang dianut, mungkin juga mereka ingin fokus pada karir atau bisa jadi karena memiliki masalah kesehatan bahkan masalah keuangan.

Nah, kadang masyarakat dan kerabat tidak mau melihat alasan di balik sebuah keputusan. Mereka terus saja menanyakan kapan pasangan yang sudah menikah akan punya anak.

Sebenernya nggak usah diambil hati juga, ya. Kuat-kuatin aja deh telinganya..

[Baca Juga: Anak Pertama Terjebak Sandwich Generation, Begini Atur Keuangannya!]

 

Dampak Atas Keputusan Childfree

Tidak dipungkiri juga keputusan suatu pasangan untuk childfree atau tidak punya anak menumbulkan pro dan kontra. Apapun alasanmu untuk memilih childfree bukan berarti tanpa risiko.

Salah satu yang mungkin terjadi adalah stigma negatif dari masyarakat bahkan keluarga sendiri. Stigma tersebut membuka kesempatan timbulnya tekanan sosial bagi pasangan dengan keputusan childfree.

Dari sisi psikologis, keputusan childfree juga bisa menimbulkan beberapa masalah dalam pernikahan. Faktor kesepian di masa depan bisa memicu konflik berkepanjangan dengan pasangan, dan jika tidak dapat teratasi bisa menimbulkan perceraian.

Sementara dari sisi keuangan, ternyata banyak yang harus dipersiapkan seiring pengambilan keputusan untuk childfree. Apa aja sih yang harus dipersiapkan?

Yuk, kita bahas sama-sama.

 

Mempersiapkan Dana Hari Tua

Keputusan untuk childfree mungkin memang memberikan arti bahwa kita memiliki tanggungan finansial yang lebih sedikit, tapi jangan sampai hal itu membuat kamu lupa diri akan masa depanmu.

Kamu harus pastikan bahwa dana pensiun yang kamu siapkan cukup untuk memenuhi kebutuhanmu di masa tua, saat kamu tidak lagi memiliki income secara rutin seperti saat masih bekerja. Dan tidak ada anak yang bisa kamu andalkan jika masa tuamu kurang persiapan.

Rama (53 tahun) dan Salma (50 tahun) sudah sejak 22 tahun lalu memutuskan untuk childfree sehubungan dengan alasan kesehatan. Walaupun Rama dan Salma tidak memiliki anak, tapi mereka mencadangkan pengeluaran seperti punya anak, lho.

Mereka bersikap seolah-olah memiliki anak dan tetap menyisihkan dana melahirkan, beli susu, bayar sekolah, tetapi dana tersebut disimpan di rekening saham.

Hingga saat ini, mereka sudah memiliki asset berupa 5 rumah mewah di 5 kota yang berbeda. Dan dana pensiun yang jumlahnya cukup untuk membiayai hidupnya tanpa menurunkan standar biaya hidupnya saat ini hingga usia 99 tahun.

Berbeda dengan pasangan Ogi (51 tahun) dan Rara (48 tahun). Pasangan yang memutuskan childfree sejak 20 tahun lalu hingga saat ini mereka belum memiliki rumah sendiri, masih tinggal dengan orang tuanya.

Karena tidak menanggung anak, maka mereka memiliki kelebihan dana yang dipakai untuk membeli barang-barang mewah dan bepergian keluar negeri untuk bersenang-senang.

Ketika menyadari 4 tahun lagi akan pensiun, barulah Ogi menyadari pentingnya memiliki dana hari tua.

Baru terpikir bahwa nantinya mereka akan tinggal di rumah jompo karena tidak ada anak yang akan mengurus mereka ketika tua. Dan mereka kaget sekali saat survei beberapa rumah jompo di sekitar kota kelahirannya, ternyata biayanya tidak sedikit. Andai saja dia sudah merencanakan jauh hari sebelumnya.

[Baca Juga: Persiapkan Tabungan Dana Pensiun Anda Untuk Tetap Sejahtera Di Hari Tua]

 

Dana Kesehatan

Semakin tua usia tentu saja makin rentan terhadap kesehatan. Tahu sendiri kan berapa uang yang harus disediakan ketika terpaksa harus rawat inap rumah sakit karena suatu penyakit?

Nah, seiring dengan keputusanmu untuk childfree, maka persiapkan asuransi kesehatan dengan standar yang kamu inginkan saat risiko sakit datang.

Asuransi kesehatan sangat baik dimiliki saat usia masih muda, di mana kondisi masih sehat dan tentu saja iuran yang dibayarkan atau preminya masih relatif lebih murah.

Walaupun manfaatnya tidak dirasakan saat itu juga, memiliki asuransi kesehatan ibarat mempersiapkan payung sebelum hujan badai datang menghampiri.

Jadi saat sakit, kamu sudah punya asuransinya. Dan itu akan sangat membantu jika kamu atau pasanganmu tertimpa penyakit dan membutuhkan biaya yang cukup besar dan berkelanjutan.

 

Kehilangan Pasangan

Kematian memang bukan hal menarik untuk dibahas, tapi untuk skenario terburuk harus ada solusi yang dipersiapkan untuk masa depan.

Oleh karena itu, kamu sebaiknya mempertimbangkan untuk memiliki asuransi jiwa yang bisa membantu keuanganmu jika suatu saat kamu atau pasanganmu meninggal dunia. 

Ibaratnya, kamu dan pasangan sudah mempersiapkan biaya pemakaman sendiri sehingga tidak akan merepotkan sanak keluarga yang lainnya.

Untuk mengetahui tips dan saran dalam memilih asuransi jiwa, yuk dengarkan audiobook berikut ini.

banner -asuransi jiwa

 

Nah, itulah beberapa dampak finansial yang harus diperhatikan jika kamu dan pasangan memilih untuk childfree. Mempertimbangkan dampak atau risiko jangka panjang bisa menjadi pilihan tepat sebelum mengambil keputusan ini.

Walaupun tanggungan ekonomimu lebih sedikit, kamu tetap harus bijak saat menggunakan uangmu. Jangan lupakan kebutuhan masa depanmu, rencanakan keuanganmu dengan cermat saat memutuskan childfree.

[Baca Juga: Persiapan Pensiun: Seberapa Penting dan Cara Hitung Dananya]

 

Jika kamu membutuhkan bantuan untuk merencanakan keuanganmu saat memutuskan untuk childfree, kami para Perencana Keuangan dari Finansialku akan membantu dengan senang hati. Silahkan konsultasikan dengan detail Bersama kami, sehingga kamu dan pasangan tidka perlu kebingungan lagi untuk menghadapi masa depan.

Hubungi Perencana Keuangan Finansialku di menu Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku. Aplikasinya bisa kamu download di sini.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Jangan lupa manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu untuk berlangganan akun premium tahunan dengan kode voucher WEBTAHUNAN agar kamu lebih leluasa menggunakan seluruh fitur di aplikasi.

Kamu juga bisa booking jadwal konsultasi langsung melalui website konsultasi.finansialku.com atau via WhatsApp di sini.

 

Jadi, jika pertimbangan kamu dan pasangan sudah bulat untuk memilih childfree, jangan lupa untuk mempertimbangkan pula poin-poin di atas, ya.

Dengan atau tanpa anak pun kita harus tetap Bahagia di masa depan. Jika kamu memiliki pertanyaan atau komentar, silakan tulis di kolom di bawah ini.

Jangan lupa bagikan informasi ini pada rekan-rekan lainnya, ya. Terima kasih.

 

Editor: Ratna SH