Seperti Apakah Potensi Bisnis Podcast di Indonesia

Bisnis Podcast di Indonesia, apakah menjanjikan? Mari kita simak ulasannya dalam artikel berikut ini! Pasti menarik!

Buat yang tertarik dengan bisnis ini, jangan sampai ketinggalan informasinya.

Artikel ini dipersembahkan oleh Katadata.co.id

Daftar Isi

Podcast Kini Semakin Digemari Oleh Anak Muda Indonesia

Mungkin saat pulang kantor, kamu sering ditemani oleh siaran audio podcast sambil menggunakan earphone di tengah perjalanan.

Atau saat kamu berada di rumah sambil beristirahat, kamu sering mendengarkan podcast dari para content creator yang banyak bermunculan di YouTube.

Yap benar sekali, fenomena podcast akhir-akhir ini kian menjamur di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Terutama di kalangan milenial, gen-z, hingga generasi muda lainnya. Siaran audio ini cukup mudah untuk diakses.

Ditambah lagi para creator muncul dengan ciri khas mereka masing-masing sambil membawakan berbagai obrolan dengan topik tertentu.

Entah itu hiburan, puisi, pengetahuan, berita & informasi, dan masih banyak lagi.

Tak ayal, podcast mulai dilirik oleh beberapa kalangan, terutama yang fokus dalam industri kreatif sebagai salah satu potensi bisnis.

Baca juga donk artikel ini, buat referansi lain kamu ya, 3 Ide Bisnis Rintis Bareng Pasangan.

Sejarah Singkat Podcast

Keberadaan podcast sebenarnya sudah mengudara di Indonesia sejak tahun 2005 lalu. Akan tetapi jauh sebelum itu, lebih tepatnya di era tahun 1980-an, podcast pertama kali muncul di dunia.

Adalah seorang Adam Curry, seorang penyiar sekaligus VJ MTV sebagai penggagas adanya podcast. Berangkat dari kekecewaannya akan keterbatasan penyiar dalam menyalurkan kebebasan membuat konten.

Adam berpikir untuk membuat sebuah media baru untuk menghimpun semua itu. Ia berpikir dan mencari ide, supaya ia bisa sesuka hati menyalurkan kreatifitas dalam berkonten tanpa adanya intervensi dari pihak mana pun.

Dari sinilah, Adam Curry dinobatkan sebagai godfather podcast di dunia. Sejak itulah banyak bermunculan podcaster-podcaster terkenal di dunia.

Sementara itu di Indonesia, Boy Arfianto dikenal sebagai podcaster pertama di Indonesia. Melalui kanal blogspot, semua orang dapat mengakses sekaligus mendengarkan podcast miliknya.

Tiga tahun kemudian, kehadiran Soundcloud, membuat podcast lebih mudah menjangkau lebih banyak orang. Hingga pada akhirnya kini banyak sekali bermunculan podcast-podcast di Indonesia dengan berbagai macam genre.

Podcast 1. Sumber: Modalrakyat.id – https://bit.ly/3D3DBsF

Potensi Bisnis Podcast di Indonesia

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, semakin banyaknya penikmat podcast, tentu mendatangkan peluang dalam segi bisnis.

Bahkan kini banyak sekali creator podcast yang menjalin kerjasama eksklusif dengan platform audio untuk menyiarkan podcast mereka.

Salah satunya adalah grup podcast bernama Rapot. Para anggota Rapot sendiri sebelumnya berprofesi sebagai penyiar radio.

Akan tetapi berawal dari keisengan, mereka akhirnya mampu mendulang rupiah dari podcast yang dibentuknya.

Mereka sendiri membawakan podcast dengan tema obrolan seputar kehidupan sehari-hari yang dikemas secara ringan dan penuh canda. Setiap pekannya, Rapot secara rutin mampu memproduksi konten yang menarik.

Kini Rapot semakin berkembang dan terus memproduksi konten podcast secara professional.

Bahkan pada tahun 2020 lalu, mereka dapat mempekerjakan sebanyak 52 orang dalam proses produksinya.

Potensi bisnis podcast di Indonesia menjanjikan bukan?

Cara Menghasilkan Uang Dari Potensi Bisnis Podcast di Indonesdia

Lalu pertanyaannya adalah, bagaimana para podcaster dapat memperoleh pundi-pundi rupiahnya?

Pendapatan dari Iklan

Iklan menjadi salah satu sumber utama potensi pendapatan yang didapatkan oleh para podcaster. Setidaknya hal tersebut dapat terlihat berdasarkan riset yang dilakukan PricewaterhouseCoopers (PWC).

Pendapatan iklan podcast secara global diproyeksikan mencapai US$ 864 juta pada tahun 2020 ini. Pendapatan ini berpotensi naik hingga US$ 1,04 Miliar atau Rp 147 Triliun di 2021.

Di Indonesia sendiri, belum ada data spesifik yang menunjukkan proyeksi nilai pengiklanan untuk podcast. Namun hal tersebut bukanlah halangan bagi industri podcast untuk berkembang.

Apalagi keberadaan podcast sudah semakin familiar di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Buat kamu yang memang berniat untuk membangun bisnis podcast dikemudian hari. Yang harus kamu ingat adalah jangan pernah lalai dalam mengatur keuangan kamu ya. Keuangan bisnis maupun keuangan pribadi kamu.

Dengerin audiobook ini dulu yuk sebagai landasan kamu dalam mengatur keuangan, yang belum bisa komitmen dalam mengatur uang.

Monetisasi Podcast di Anchor

Potensi pendapatan lain dari podcast adalah dengan monetisasi di Anchor.

Anchor sendiri merupakan podcast hosting gratis yang memberikan peluang bagi kamu untuk melakukan monetisasi podcast.

Nantinya, Anchor akan secara otomatis memberikan slot iklan di setiap episode podcastmu.

Konten Eksklusif

Pendapatan juga bisa masuk dari konten eksklusif.

Nantinya kamu akan melakukan kerjasama eksklusif dengan platform audio streaming seperti Spotify, Google Podcast, serta Apple Podcast.

Namun tentunya, untuk mencapai kerjasama eksklusif, tentu membutuhkan waktu dan kerja keras.

Sebab para penyedia platform tentu memiliki kriteria tersendiri dalam memilah podcast mana yang cocok untuk diberikan kontrak kerjasama tersebut.

Bangun Bisnis Podcast-mu!

Ok guys… itu dia potenesi bisnis podcast di Indonesia. Tertarik?

Nah buat kamu yang tertarik, perlu digarisbawahi kreatif itu penting dalam membaut konten kamu.

Jadi silakan bangun bisnis podcast mu dari sekarang.

Nah itulah sedikit penjabaran mengenai potensi bisnis podcast di Indonesia yang kian menjanjikan.

Jika kamu merasa yakin dengan potensi yang dimiliki. Tidak ada salahnya untuk mencoba. Semoga sukses!

Yuk bagikan artikel ini, dan jangan sungkan beri pendapat kamu untuk artikel yang baru saja kamu baca. Terima kasih.

Artikel ini merupakan hasil kerjasama Finansialku.com dengan Katadata.co.id. Isi dan data yang tertera dalam artikel ini merupakan tanggung jawab Katadata.co.id

Sumber Referensi: