Split bill adalah istilah yang sering digunakan saat makan bersama pasangan atau grup orang terdekat dalam konteks membayar tagihan.

Yuk, ketahui apa itu split bill, etikanya, serta pandangan ahli dari segi keuangan dalam artikel berikut ini.

 

Summary:

  • Praktik split bill memiliki sejumlah etika yang sebaiknya kita pahami untuk menghindari kesalahpahaman, sehingga tetap menjaga hubungan baik dalam pertemanan ataupun pasangan.
  • Dalam segi keuangan, fenomena ini sah-sah saja, asal disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kesepakatan antara pihak-pihak yang terlibat.

 

Mengenal Apa Itu Split Bill

Split bill adalah budaya untuk membayar sendiri-sendiri makanan yang telah dipesan oleh masing-masing orang atau patungan tagihan.

Dalam bahasa Inggris, split bill berarti membagi tagihan atau pembayaran. Istilah ini biasa digunakan saat sekumpulan teman atau pasangan makan bersama, namun meminta tagihannya terpisah alias bayar sendiri-sendiri.

Fenomena ini menjadi hal yang umum di Amerika Serikat selama feminisme gelombang kedua, tepatnya pada akhir 1960-an.

Gerakan perempuan mendorong ‘jenis kelamin yang lebih adil’ untuk membayar dengan cara mereka sendiri atau bahkan membayar makanan laki-laki.

Sementara itu, budaya split bill yang terjadi di Indonesia seringkali menjadi perdebatan bagi sebagian besar orang, terutama bagi kaum pria.

Pasalnya, ini adalah situasi “terkutuk jika kamu melakukannya, terkutuk jika kamu tidak melakukannya” untuk pria.

Beberapa wanita akan merasa terhina jika pria selalu bersikeras untuk membayar. Sedangkan dalam kasus tertentu jika pria tidak menawarkan untuk membayar, beberapa wanita akan berpikir bahwa mereka pelit atau tidak sopan.

 

Etika Split Bill untuk Tetap Menjaga Hubungan Baik

Praktik split bill sebenarnya tidak menjadi masalah bagi sebagian orang. Bahkan ada yang menjadikannya prinsip dalam membayar tagihan saat makan bersama.

Baik itu bersama teman, pasangan, atau dalam konteks antara suami dan istri.

Ada orang yang memang suka membayar makanan untuk dirinya sendiri, pun ada yang menganggap dirinya memiliki kewajiban membayar makanan keduanya.

Sementara di sisi lain, bayar membayar adalah hal sensitif dalam pembicaraan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman jika tidak ada kesepakatan yang jelas.

Oleh karena itu, berikut adalah beberapa etika split bill yang perlu Sobat Finansialku ketahui agar tidak merusak hubungan pertemanan maupun konflik dengan pasangan, diantaranya:

  1. Buat kesepakatan mengenai split bill atau pembayaran terpisah sebelum memesan apa pun demi menghindari terjadinya keributan saat mendapat tagihan.

Misalnya, apakah kamu akan memesan beberapa makanan sekaligus dalam porsi dan dimakan bersama-sama lalu total tagihan kamu bagi rata.

Atau memesan makanan untuk masing-masing dan membayar sesuai pesanan masing-masing.

  1. Jika ada tambahan rekan baru bergabung dalam grup, maka jelaskan aturan split bill

Atau jika tidak, siapapun yang membawa tamu tersebut adalah orang yang akan membayarnya.

  1. Jika seseorang membayar semua tagihan dengan kartu kredit, pastikan untuk segera membayar bagian tagihan kamu kepada orang tersebut.

Jangan menunda untuk membayarnya apalagi sampai orang tersebut menagih kepada kamu.

  1. Jika kamu pergi makan bersama atasan, lalu dia membayar seluruh tagihannya maka sebaiknya kamu gantian membayar tagihan saat makan bersama di lain waktu.

[Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan Pribadi dan Manfaatnya]

 

Cara Tepat Menangani Split Bill

Mungkin kamu akan mengalami situasi seperti: “Siapa yang akan membayar makan malam?”. Apalagi jika kamu masih tahap pendekatan dengan pasangan.

Daripada membiarkan asumsi tersebut berada di kepala, ada baiknya untuk bersikap terbuka tentang uang sejak awal.

Tujuannya untuk mengatasi situasi seperti ini dengan nyaman tanpa menyakiti perasaan kamu dan pasangan.

Kamu dan pasangan perlu menyadari bahwa hampir setiap orang memiliki anggaran yang berbeda.

Jika kamu mencoba untuk saling terlihat mengesankan, maka cepat atau lambat salah satu di antara kamu dan pasangan akan mengalami masalah finansial.

Karena itulah, penting untuk menetapkan batasan yang jelas terkait berapa banyak yang akan kamu habiskan hadiah ataupun makan bersama.

 

Bagaimana Menanggapi Fenomena Split Bill dalam Segi Keuangan

Mengenai split bill, Perencana Keuangan Finansialku, Laurensia Nathania, BBA, CFP®, memberikan pandangannya terkait fenomena ini.

Jika berbicara konteks pasangan yang belum menikah tapi masing-masing sudah punya penghasilan, maka split bill atau membayar secara bergantian adalah sah-sah saja.

“Perlu digarisbawahi bahwa keduanya perlu memiliki pos anggaran tersendiri. Misalnya untuk hang out, makan bareng, nonton bioskop, dan sebagainya. Agar kegiatan hiburan tetap jalan, dan nabung untuk tujuan keuangan pun tidak terabaikan,” jelas Nia.

 

Selain itu, kita sebaiknya hindari tindakan untuk “terpaksa membayar semua tagihan”, atau memberikan hadiah berlebihan tapi secara keuangan tidak aman sehingga harus terjerat utang.

Lebih baik, mulai terbuka soal keuangan bersama pasangan sejak sebelum menikah. Karena hal ini justru menjadi poin plus untuk pasanganmu.

“…tandanya, kita punya kontrol atas keuangan dan terindikasi punya perencanaan keuangan,” tambah Nia.

 

Sementara itu, jika dalam konteks pasangan yang sudah menikah, Nia pun memberikan pandangannya.

“Kalau sudah menikah, seharusnya bukan berbicara tentang split bill lagi karena sudah menjadi satu bahtera rumah tangga. Mungkin yang serupa adalah membagi tugas dalam pengelolaan keuangan rumah tangga,” ujar Nia.

 

Dalam hal ini, Nia memberikan contoh pembagian tugas yang dimaksud, terutama untuk suami dan istri yang sama-sama berpenghasilan. Misalnya, suami membayar tagihan untuk sejumlah kebutuhan A, B, C, sementara istri yang membayar tagihan D, E, F.

“Bisa juga suami yang membayar cicilan KPR, lalu istri menabung untuk tujuan keuangan lainnya sesuai dengan preferensi dan kondisi masing-masing keluarga. Paling penting adalah diskusikan dan sepakati bersama,” tambah Nia.

[Baca Juga: Mengenal Konsep ‘Money Jar’ Untuk Atur Keuangan Rumah Tangga]

 

Semuanya Sah-sah Saja, Asal Rencanakan Keuangannya!

Nah, itu dia penjelasan terkait fenomena split bill yang sempat menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Apakah kamu tipe orang yang akan split bill atau gantian membayar? Semuanya sah-sah saja, asal menyesuaikan dengan kondisi keuanganmu saat ini.

Agar manajemen keuangan kamu lebih terarah, yuk, mulai kebiasaan baik untuk membuat anggaran keuangan, mencatat keuangan, sampai menyusun rencana keuanganmu.

Semua itu bisa kamu lakukan dengan mudah hanya dalam genggaman di Aplikasi Finansialku.

Jika kamu masih kesulitan dalam mengatur keuangan, jangan ragu untuk diskusi bersama Perencana Keuangan Finansialku. Klik banner di bawah ini untuk buat janji, ya.

Konsul Keuangan

 

Punya tanggapan lain terkait artikel kali ini? Silakan tulis di kolom komentar, ya.

Bagikan juga artikelnya ke orang terdekat ataupun pasanganmu dan ajak mereka untuk lebih terbuka tentang keuangan. Semoga bermanfaat. Terima kasih!

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Virdita Ratriani. 22 Oktober 2021. Split bill itu apa? Simak pengertian dan etikanya agar tidak merusak pertemanan. Kontan.co –https://bit.ly/413sQDf
  • Ani Mardatila. 22 Oktober 2021. Ketahui Apa itu Split Bill saat Kencandan Asal Mulanya. Merdeka.com – https://bit.ly/3EfT389
  • Siti Fatimah. 22 Oktober 2021. Heboh Split Bill di Twitter, Siapa yang Harus Bayar saat Kencan Pertama? Detik.com – https://bit.ly/3IviBjW