Kronologi investasi bodong madu klanceng Kediri dan rekomendasi dari ahli agar pintar pilah investasi!

Ketahui informasi selengkapnya di artikel Finansialku di bawah ini.

 

Penjelasan Investasi Bodong Madu Klanceng Kediri

Lebih dari satu bulan yang lalu, ribuan orang berbondong-bondong mendatangi Kantor Koperasi Niaga Mandiri Sejahtera Indonesia (NMSI) di Jalan Patiunus, Kota Kediri.

Hal ini disebabkan oleh penipuan berkedok investasi bodong madu klanceng di Kediri yang merugikan sebanyak 2.000 orang korban.

Ini semua bermula dari laporan pencurian yang dilaporkan langsung oleh Sekretaris Koperasi NMSI yang mengatakan kalau CAH, mantan ketua koperasi NMSI membawa kabur uang Rp 300 juta dan rekening koperasi yang saldonya lebih dari Rp 5 miliar.

Mendengar kabar ini, tidak lama kemudian, para mitra yang menjadi korban juga ramai-ramai mendatangi Kantor Koperasi Niaga Mandiri Sejahtera Indonesia.

Para korban juga langsung melaporkan hal ini ke Polda Jatim didampingi oleh kuasa hukum mereka.

“Hari ini kita berkirim surat ke BI untuk meminta pemblokiran rekening koperasi. Salah satu dasar surat adalah laporan ke Polda Jatim. Jumlah total mitra atau anggota koperasi ada 6.000 orang, namun yang kita dampingi 2.000 orang,” Kata Heri Widodo selaku kuasa hukum korban dari penipuan oleh Koperasi NMSI dikutip laman Sindonews.com, Jumat (19/02/21).

Tentang Investasi Bodong Madu Klanceng Kediri dan Kata Ahli 02

[Baca Juga: Investasi Bodong Alimama, Jutaan Rupiah Hilang Sekejap Mata]

 

Dalam tuntutannya, ribuan mitra yang menjadi korban itu meminta pihak koperasi NMSI untuk mengembalikan uang investasi beserta hasil keuntungannya, yang jika ditotal mencapai Rp 81 miliar.

Investasi yang dimaksudkan adalah investasi madu klanceng Kediri yang selama ini dipelihara oleh para mitra yang terdaftar.

Investasi ini sendiri berkedok mitra budidaya madu, di mana korbannya ditawari untuk melakukan investasi koloni tawon madu klanceng dengan pilihan ukuran yang variatif, terdiri dari:

  • Koloni ukuran besar (large): Rp 1 juta
  • Koloni ukuran medium: Rp 500 ribu

 

Adapun, sistem yang dijanjikan adalah setiap tiga bulan sekali, pihak koperasi akan bertindak sebagai pembeli, yang akan membeli koloni ukuran medium seharga Rp 620 ribu dan Rp 1.260.000 untuk ukuran besar.

Di awal praktiknya, tidak ada kecurigaan dari korban karena semuanya berjalan lancar, malah banyak korban yang sengaja tidak mencairkan keuntungan, dan menggunakannya untuk menambah jumlah koloni, apalagi ditambah dengan iming-iming tambahan bonus untuk mitra yang ingin menjadi agen.

Lalu kecurigaan mulai muncul pada bulan Februari 2021 lalu, di mana sejumlah mitra gagal mencairkan uang mereka.

Sementara itu, pihak koperasi hanya memberikan janji kosong dan mengatakan kalau uang akan segera dicairkan.

Ketika ditagih kembali, pihak koperasi lagi-lagi berdalih kalau uang para mitra dibawa kabur oleh salah satu pimpinan koperasi.

 

Berbagai hal dirasa ganjil oleh para korban, seperti ketika pihak koperasi tidak bisa menjelaskan secara jelas berapa jumlah uang yang dibawa kabur pimpinan yang dimaksud.

“Karenanya kami curiga uang yang katanya dibawa kabur tersebut hanyalah modus dugaan praktik penipuan.” Kata Heri.

Sementara itu, di lain kesempatan, Agung Hadiono, pengacara Koperasi NMSI menyampaikan kalau perwakilan mitra dan agen yang diragukan bisa mengajukan laporan tindak pidana atau menggugat.

“Kalau merasa dirugikan oleh si A atau si B tidak apa-apa melapor. Nanti ada proses lidik dan seterusnya.” Kata Agung kepada beberapa perwakilan mitra yang hadir di depan Kantor Koperasi NMSI, dikutip laman Surabaya.tribunnews.com, Senin (15/02/21).

 

banner -yuk bebaskan diri dari jeratan utang pinjaman online (1)

 

Ada Indikasi Money Game

Kabar terakhir pada 7 Maret 2021 lalu, belum ada kepastian tentang bisa atau tidaknya, serta kapan uang ratusan miliar milik korban investasi bodong madu klanceng ini bisa kembali.

Dikutip dari laman surabaya.tribunnews.com, ini kemudian memunculkan kecurigaan pihak kepolisian.

Karena, jumlah uang yang katanya semula dibawa kabur oleh mantan pimpinan Koperasi ini nyatanya tidak sebanding dengan perputaran usaha koperasi yang sudah mencapai ratusan miliar.

Kemudian hasil penyelidikan Satreskrim Polres Kediri Kota, terdapat indikasi praktik money game yang dilakukan pihak koperasi NMSI, yang artinya budidaya madu klanceng cuma sebuah kedok semata.

Mengingat uang yang dibawa kabur oleh mantan pemimpin itu jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan perputaran uang di Koperasi yang mencapai ratusan miliar.

“Kalau perputaran uangnya ratusan miliar, saya rasa kalau uang yang hilang hanya Rp 5 miliar, koperasi tidak akan goyang.” Kata Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP Verawaty Thaib, dikutip laman surabaya.tribunnews.com, Minggu (07/03).

Karena alasan ini lah pihak kepolisan menduga kalau ini bukan hanya sekedar investasi, tapi praktek money game yang dilakukan oleh pengurus koperasi.

 

Korban Gadaikan Sertifikat Rumah

Korban yang tergabung dalam mitra datang dari Kota dan latar belakang yang berbeda-beda.

Salah satunya Suyadi (40), warga Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, yang rela menggadaikan sertifikat rumahnya demi bisa menjadi mitra di Koperasi NMSI.

“Dana kami yang sudah masuk ke koperasi Rp 120 juta. Uang itu hasil menggadaikan sertifikat rumah. Kalau sampai tidak terbayar, bagaimana nasib keluarga kami nanti,” Kata Suyadi, dikutip laman bangsaonline.com, Selasa (09/02/21).

Cerita lain juga datang dari Agus (43), salah satu mitra koperasi yang masih mengharapkan kalau pihak koperasi mau bertanggung jawab mengembalikan dana mereka.

Dia mengaku bergabung dengan investasi madu klanceng karena tergiur oleh rekannya yang telah menikmati hasil investasi, bahkan ada yang di antaranya sudah bisa membeli mobil dari hasil investasi.

“Mudah-mudahan pengurus koperasi yang baru masih punya hati nurani untuk mengembalikan uang milik para mitra.” Kata Agus, dikutip laman Surabaya.tribunnews.com, Minggu (07/03).

 

Tips Dari Ahli

Penipuan berkedok investasi bodong, selalu berhasil meraup keuntungan yang banyak dari korbannya.

Tidak menutup kemungkinan kalau kasus baru akan bermunculan lagi dan lagi dengan modus yang lebih kreatif dari kasus sebelumnya.

Penipuan berkedok investasi bodong ini selalu saja menjadi sasaran empuk buat para oknum yang tidak bertanggung jawab, karena faktanya masih banyak saja orang-orang yang mudah tergiur dengan penawaran yang tidak masuk akal.

Finansialku tidak ingin Sobat Finansialku menjadi korban selanjutnya, oleh karena itu, bersama dengan Rizqy Syam, BA. CFP, Finansialku akan memberikan beberapa tips buat Sobat Finansialku agar terhindar dari investasi bodong.

Rizqi mengatakan kalau pada dasarnya investasi hanya ada dua jenis, yaitu stocks atau kepemilikan saham dan Surat utang seperti obligasi atau deposito.

Rizqi juga menambahkan kalau sebenarnya penipuan berkedok investasi ini sering kali terjadi karena manusia ingin return yang maksimal mempertimbangkan risiko.

Biasanya, para penipu menawarkan keuntungan yang yang tidak masuk akal, seperti misalnya 30 persen per tahun.

 

Untuk menghindari jebakan investasi bodong, Sobat Finansialku bisa mempertimbangkan 5C credit.

Metode ini biasanya digunakan oleh para pemberi pinjaman untuk mengukur kelayakan kredit calon debitur yang terdiri:

  • Character (Karakter); Tercermin dari riwayat kredit pemohon.
  • Capacity (Kapasitas); Merupakan rasio utang terhadap pendapatan pemohon.
  • Capital (Modal); Merupakan jumlah uang yang dimiliki oleh pemohon.
  • Collateral (Agunan); Merupakan aset yang dapat dikembalikan atau berfungsi sebagai jaminan atas pinjaman.
  • Condition (Persyaratan); Merupakan tujuan pinjaman, jumlah pinjaman, dan suku bunga yang berlaku.

 

Sobat Finansialku bisa menerapkan hal ini sebelum memutuskan untuk melakukan investasi pada bisnis tertentu.

Jika ada salah satu elemen dari 5C ini yang tidak terpenuhi, Sobat Finansialku perlu waspada, karena bisa saja itu adalah penipuan.

Tapi, apabila Sobat Finansialku ingin berkonsultasi langsung secara eksklusif bersama dengan Rizqy sebelum memutuskan sesuatu terkait keuangan, Sobat Finansialku bisa memanfaatkan fitur Konsultasi Keuangan di aplikasi Finansialku.

Cara Konsultasi Keuangan dengan aplikasi Finansialku

Cara Konsultasi Keuangan dengan aplikasi Finansialku

 

Lewat aplikasi Finansialku, Sobat Finansialku bisa melakukan konsultasi sepuasnya sampai mendapatkan jawaban hanya dengan berlangganan akun premium Rp 350 ribu untuk 365 hari, atau setara dengan Rp 955 per hari.

Sementara itu, untuk Sobat Finansialku yang baru pertama kali menginstal aplikasi Finansialku, berkesempatan untuk mendapatkan free trial akun premium selama 30 hari penuh.

BONUS! Untuk Sobat Finansialku yang ingin menggunakan aplikasi Finansialku premium selama satu tahun, dapatkan potongan Rp 50 ribu dengan menggunakan voucher CUAN50 saat upgrade akun.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

 

Bagaimana Pendapat Sobat Finansialku mengenai kabar ini? Mari kita diskusikan di kolom komentar!

Sobat Finansialku juga bisa mendiskusikan hal ini bersama dengan teman-teman atau saudara dengan membagikan artikel dari Finansialku melalui pilihan platform yang tersedia di bawah ini. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Redaksi. 15 Februari 2021. Sudah Menduga Investasi Madu di Kediri Adalah Bodong, Kini Kepala Sukarlan Terasa ‘Pecah’. Surabaya.tribunnews.com – http://bit.ly/3f2PeHg
  • Muji Harjita. 09 Februari 2021. Derita Batin Korban Investasi Madu Klanceng di Kediri, Uang Ratusan Juta Tak Jelas Rimbanya. Bangsaonline.com – http://bit.ly/3eVFP4A
  • Redaksi. 10 Februari 2021. Investasi Madu Klanceng Geger, Uang Miliaran Dibawa Kabur Pengurus. Beritaviralkita.com – http://bit.ly/3tAsd2K
  • Redaksi. 7 Maret 2021. Miliaran Investasi Madu Klanceng Bikin Anggota Puyeng, Polisi Menduga Ada Money Game. Surabaya.tribunnews.com – http://bit.ly/3s3IxIL
  • Solichan Arif. 19 Februari 2021. Tersengat Tawon Klanceng, Ribuan Anggota Koperasi Lapor Polda dan BI Kediri. Daerah.sindonews.com – http://bit.ly/3tGVPeV

 

Sumber Gambar:

  • 01 – https://bit.ly/38UfOyy
  • 02 – https://bit.ly/3tEEZNo