Sebagai Investor Pemula yang baru memulai menginvestasikan uangnya, Anda perlu cermat dalam melihat tawaran investasi bodong. Kita harus berhati-hati dengan banyaknya tawaran investasi, di mana beberapa di antaranya menjanjikan hasil keuntungan yang fantastis, terkadang membuat emosi Anda bergejolak.

Antara ragu atau tergiur dengan beberapa tawaran investasi tersebut, kali ini Finansialku akan mencoba membahas bagaimana cara mencermati sebuah tawaran investasi, apakah kosong atau sungguhan. Selamat membaca!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Learn and Invest

 

Mencermati Investasi Bodong

Beberapa waktu ini cukup banyak investasi bodong yang bermunculan dan terkuak oleh OJK. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menjadi korban dari investasi bodong.

Salah satu daya jual investasi bodong adalah iming-iming keuntungan yang besar. Tingkat literasi keuangan yang masih rendah di Indonesia pun tentunya masih menjadi penyebab maraknya terjadi berbagai kegiatan investasi bodong di tengah masyarakat.

Sebetulnya, di tahun 2016 sendiri tingkat literasi keuangan telah meningkat menjadi sebesar 29,66% dan indeks inklusi keuangan sebesar 67,82%. Angka ini pun telah naik dari yang sebelumnya di tahun 2013, tingkat literasi keuangan hanya sebesar 21,84% dan indeks inklusi keuangan 59,74%.

Data ini berasal dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang OJK rilis. Biarpun demikian, angka sebesar 29,66% sendiri pun tidak terlalu tinggi.

Aneh! Literasi Keuangan Meningkat Tapi kok Korban Investasi Bodong juga Meningkat. Apa yang Salah - Finansialku

[Baca Juga: Aneh! Literasi Keuangan Meningkat Tapi kok Korban Investasi Bodong juga Meningkat. Apa yang Salah?]

 

Permasalahannya, dengan kurangnya tingkat literasi keuangan, bagaimana kita dapat menghindari risiko tawaran investasi bodong yang ada di sekitar kita? Investasi bodong memiliki berbagai ciri-ciri khas yang membedakannya dengan investasi yang sehat.

Anda bisa mencermati sebuah tawaran investasi, apakah itu adalah sebuah investasi kosong, atau investasi sungguhan dari beberapa hal yang akan kami bahas berikut. Namun Bila Anda setuju bahwa tingkat literasi keuangan sangat berpengaruh pada maraknya investasi bodong, mari tweet kata-kata berikut.

Ayo tingkatkan literasi keuangan, Jangan mudah termakan tawaran investasi bodong! Click to Tweet

 

Apakah Terdaftar di OJK?

Salah satu tolak ukur melihat sebuah perusahaan investasi menawarkan investasi bodong adalah dengan mengecek apakah perusahaan tersebut terdaftar di OJK atau tidak.

OJK atau kepanjangannya adalah Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga yang bertugas mengawasi dan mengatur seluruh kegiatan dalam sektor keuangan, termasuk mengawasi bank, investasi pasar modal, asuransi, dana pensiun, bisnis pembiayaan, dan lain-lainnya, sehingga OJK punya wewenang untuk mengawasi segala jenis investasi di Indonesia.

Bila Anda mendapat sebuah tawaran investasi dan masih ragu-ragu akan legalitasnya, Anda bisa mengecek dan menanyakannya ke OJK. Jika ada perusahaan yang memberi Anda tawaran investasi, mengklaim sebagai pengelola dana masyarakat, tetapi tidak memiliki izin manajer investasi, maka Anda patut curiga dan berhati-hati.

7 Investasi Bodong Terbaru dari OJK dan Cara Menghindari Investasi Bodong 1 - Finansialku

[Baca Juga: 7 Investasi Bodong Terbaru dari OJK dan Cara Menghindari Investasi Bodong]

 

Namun demikian, ini tidak berarti bahwa perusahaan yang telah mengantongi izin dari OJK tidak akan melakukan pelanggaran hukum. Pada November tahun 2014 pun OJK telah menemukan 262 penawaran investasi yang bermasalah, 218 di antaranya tidak memiliki izin OJK, dan sisanya telah berada di bawah izin OJK. Karenanya Anda pun masih perlu berhati-hati sekalipun sebuah perusahaan investasi telah memiliki izin dari OJK.

Tentunya Anda tak ingin menempatkan uang Anda di perusahaan investasi yang tidak jelas entitasnya. Jika Anda tidak yakin, Anda perlu menyelidikinya. Tak ada salahnya bersikap waspada.

 

Waspadai Investasi yang Menjanjikan Hasil Tidak Masuk Akal

Beberapa tahun silam, dunia investasi sempat heboh dengan terkuaknya salah satu praktik investasi bodong dari Koperasi Langit Biru (KLB).

Koperasi ini menawarkan hasil investasi yang sangat tinggi, salah satunya adalah paket investasi besar senilai Rp9,2 juta. Dalam paket investasinya investor dijanjikan bonus sebesar Rp1,7 juta selama 9 bulan. Rp12 juta pada bulan kesepuluh ke atas, dan Rp31,2 juta pada bulan ke-24.

Penawaran yang koperasi ini tawarkan pasti sangat menggiurkan di mata masyarakat awam. KLB pun berhasil menghimpun lebih dari 125 ribu anggota. Baru setelah belakangan kita ketahui bahwa investasi itu kosong dan hanya money game belaka. Pemilik koperasi tersebut melakukan penipuan hanya dengan gali lubang tutup lubang.

Modus penipuan yang KLB ini lakukan oleh sebetulnya sangat mudah diketahui, yaitu dengan iming-iming hasil investasi yang tidak masuk akal. Jika investasi nyata hanya menawarkan keuntungan 10-30% per tahun, KLB berani menjanjikan sebesar 40-60% per tahun.

Sebetulnya, tidak semua investasi dengan hasil besar adalah investasi bodong. Asalkan Anda mengetahui instrumen investasi yang Anda pergunakan, hasil investasi sebesar 40-60% bukanlah sesuatu yang mustahil. Bahkan ada seorang investor sukses yang berhasil meraup keuntungan sebesar 12.600% dalam 6 tahun.

Lo Kheng Hong Ciri-Ciri Investor Sukses

[Baca Juga: Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial]

 

Kegiatan investasi bodong seperti yang KLB lakukan ini biasanya menyasar calon investor yang tidak memiliki pengetahuan investasi yang memadai.

Banyaknya korban yang terjebak dalam skema investasi bodongnya pun menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memang tidak memiliki pengetahuan investasi yang cukup, dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan ketika menghadapi tawaran investasi bodong.

Sebagai investor yang memahami dunia investasi, Anda seharusnya tak akan terjebak dengan investasi bodong yang menawarkan hasil keuntungan semu yang menggiurkan. Bila tawaran investasi tersebut tidak masuk akal, Anda tentunya tidak memutuskan untuk merisikokan uang Anda di situ.

 

Cermati Produk dan Produktivitasnya

Salah satu ciri umum investasi bodong adalah tidak mempunyai produk dan produktivitas yang jelas. Tawaran investasi ini hanya bisa menawarkan imbal hasil tinggi tanpa kejelasan apa yang dijualnya. Perusahaan investasi ini sangat senang bila menerima calon investor yang hanya mau terima jadi.

Bila kita bandingkan produk investasi bodong dengan investasi lainnya. Misalnya saham, mempunyai produktivitas yang jelas, yaitu aktivitas emiten. Produknya pun jelas, yaitu kinerja emiten. Begitu pula dengan properti, bentuk produknya bisa kita buktikan keberadaannya. Begitu pula produk investasi lain seperti emas batangan, reksa dana, dan obligasi.

Mencermati Investasi Bodong

[Baca Juga: Waspada Investasi Bodong]

 

Kontras sekali dengan investasi bodong yang tidak mempunyai kejelasan produk dan produktivitas. Investasi bodong tidak menghasilkan aktivitas dan prosesnya.

Aktivitas yang dilakukan hanya berupa money game, yaitu menggunakan uang nasabah setelah Anda untuk membayar hasil investasi Anda. Skemanya akan terus seperti itu hingga tidak bisa mendapatkan investor lagi dan setoran keuntungannya pun macet.

Salah satu tips untuk menghindarinya, adalah dengan menanyakan secara jelas apa yang Anda dapatkan dengan menyetor uang Anda. Investasi secara umum hanya terbagi 2, yaitu real asset dan paper asset. Real asset sendiri adalah bentuk investasi yang nyata, yang bisa dipantau keberadaannya, sementara paper asset berupa surat yang nilainya bisa Anda pantau secara transparan.

Hal ini adalah hal yang penting. Bila sebuah tawaran investasi tidak bisa meyakinkan Anda akan hal ini, maka patut Anda curigai sebagai investasi bodong.

 

Awasi Penggunaan Skema Ponzi

Investasi yang cepat mendatangkan uang biasanya menggiurkan. Skema yang mereka gunakan pun bisa berupa arisan atau money game. Sebetulnya, skema-skema investasi bodong tersebut merupakan turunan dari skema Ponzi.

Di Indonesia telah banyak terjadi penipuan investasi yang tergolong sebagai skema Ponzi. Biasanya keuntungan yang mereka janjikan cukup fantastis, jika kita bandingkan dengan jumlah setoran yang mereka minta. Nasabah pun diminta memberikan setoran awal sekian juta, dan nantinya ia akan mendapatkan penghasilan pasif yang cukup besar.

Mencermati Investasi Bodong Skema Ponzi

[Baca Juga: Skema Ponzi Modus Klasik Investasi Bodong]

 

Masalahnya, bisa saja pada awalnya Anda mendapatkan persentase keuntungan yang mereka janjikan, namun ketika nasabah sudah tidak lagi bertambah, maka uang akan macet. Sebab skema Ponzi ini memanfaatkan persentase dari dana investor yang menyetor belakangan. Karena itulah skema ini kita sebut skema piramida, di mana investor di atasnya akan untung dari aliran setoran investor di bawahnya.

Ketika uang sudah mulai macet, maka perusahaan bodong tersebut pun akan melarikan diri dan uang nasabah akan hilang seketika. Inilah bahayanya skema Ponzi.

 

Mencermati Tawaran MLM

MLM atau juga kita kenal Multi Level Marketing, adalah jenis pemasaran berjenjang. Memang tidak semua MLM jelek, namun modus-modus investasi bodong berbasis operasional MLM semakin banyak.

Hampir mirip dengan skema piramida, MLM yang jelek juga biasanya memiliki ciri-ciri berikut:

  • Usaha tersebut tidak memiliki produk yang sungguh-sungguh menarik.
  • Usaha ini tidak memfokuskan pada produk, melainkan pada perekrutan dan pengutipan komisi anggota yang direkrut belakangan, tentunya dengan iming-iming penghasilan pasif.

 

Mencermati Investasi Bodong

[Baca Juga: Para Investor, Hati-Hati dengan Penipuan Ponzi Berkedok Multi Level Marketing (MLM)]

 

MLM pada dasarnya adalah sistem pendistribusian barang dari produsen ke konsumen dengan memanfaatkan jenjang bertingkat. Untuk jenis MLM yang legal, pemerintah melakukan supervisi yang ketat. Biasanya yang ilegal akan menggunakan kedok produk yang bombastis demi mendapatkan dana dari anggota sales mereka.

Ketika seseorang masuk ke bisnis MLM yang buruk, biasanya akan mengalami kebingungan, karena orang tersebut akan diminta bekerja bukan untuk memasarkan produk, tapi justru merekrut anggota. Tinggal tunggu waktu ketika tak ada lagi angota yang mau bergabung, dan bisnis ini akan runtuh dengan sendirinya.

 

Investor Cerdas Tak Terhasut Investasi Bodong

Seperti yang Anda sudah ketahui investasi bodong di Indonesia sudah memakan korban mencapai lebih dari Rp40 triliun rupiah. Jumlah ini akan terus bertambah bila tidak adanya kesadaran dalam membedakan investasi bodong. Namun bagaimana cara kita mengenali investasi bodong.

OJK, selaku pengawas berbagai kegiatan keuangan, dalam website resminya pun memberikan informasi 5 poin yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi:

  1. Cari tahu informasi mengenai perusahaan investasi, beserta karyawan, dan produknya.
  2. Minta salinan tertulis rencana pemasaran dan penjualan dari perusahaan.
  3. Semakin besar keuntungan yang ditawarkan, semakin besar risiko kerugian yang akan Anda alami.
  4. Hindari perusahaan investasi yang tidak dapat menjelaskan rencana bisnis perusahaan.
  5. Cari tahu apakah ada permintaan produk sejenis di pasaran

Selain 5 poin di atas, ada juga beberapa poin penting yang patut Anda ketahui sebelum merisikokan uang Anda pada sebuah tawaran investasi:

  1. Tanyakan izin usaha perusahaan tersebut. Di Indonesia hanya manajer investasi yang boleh mengelola dana masyarakat. Perusahaan yang hanya berbekal badan hukum PT, CV tidak boleh mengumpulkan dana masyarakat.
  2. Lihat skema penawaran, apakah termasuk jenis Ponzi atau skema Money Game Jika iya, maka itu sudah termasuk jenis investasi bodong.
  3. Ketika menganalisis investasi, jangan pernah menggunakan rasa tamak dan berasumsi semuanya berjalan baik. Contohnya bila ada tawaran investasi yang menjanjikan 30% per tahun, Mengapa penjual tersebut tidak berutang kredit bank saja untuk berinvestasi (bunga paling mahal 20% per tahun).

Untuk menambah pengetahuan, mengenai produk investasi yang betul, ayo download e-Book Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk pemula berikut ini. Selamat Berinvestasi!

 

Gratis Download Ebook Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula Finansialku.com

 

Demikianlah uraian untuk mencermati investasi bodong. Sudahkah Anda mempersiapkan pengetahuan yang cukup mengenai dunia investasi agar tidak terjebak dalam tawaran investasi bodong? Mari ceritakan pendapat Anda dengan menulis komentar di kolom berikut. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Tim Wesfix. 2015. Investasi Itu “Dipraktekin”. Jakarta: PT Gramedia

 

Sumber Gambar:

  • Mouse Trap – https://goo.gl/xkFNBZ