Apakah Anda tengah merencanakan membeli rumah pertama? Agar tidak sekadar angan-angan, tetapkan tujuan keuangan untuk membeli rumah pertama tersebut.

Penjelasan selengkapnya, simak artikel Finansialku berikut ini!

 

Summary:

  • Membeli rumah pertama perlu melakukan serangkaian pertimbangan matang, seperti kesiapan keuangan hingga metode pembayarannya.
  • Dalam sistem pembelian rumah, terdapat beberapa metode seperti cash, mencicil ke developer, dan mencici dengan sistem KPR.

 

Pentingnya Menetapkan Tujuan Keuangan untuk Membeli Rumah pertama

Rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu dari tiga kebutuhan primer manusia yang penting dipenuhi untuk bertahan hidup.

Rumah dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dalam hal beristirahat, berkumpul dengan anggota keluarga, dan perlindungan dari cuaca maupun hal yang membahayakan di luar rumah.

Siapa yang tidak ingin memiliki hunian idaman di lokasi strategis, dengan budget terjangkau dan cicilan ringan?

Sayangnya kondisi tersebut hanya angan-angan karena pada kenyataannya rumah dengan spesifikasi tersebut harganya tidak terjangkau untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Lalu pantaskah kita bermimpi untuk membeli rumah idaman pertama? Tentu!

Semua orang pantas untuk bermimpi dan memiliki hunian idamannya. Namun Anda perlu mengetahui dan menyiapkan beberapa hal.

Ibarat kita membaca peta atau GPS, maka sangat penting menetapkan tujuan keuangan yang dalam hal ini adalah membeli rumah pertama dengan budget dan waktu pencapaian spesifik.

Tujuannya agar dapat menyusun perencanaan keuangan sedini mungkin.

Tanpa perencanaan, kemungkinan dana dan waktu yang dihabiskan akan melebihi dari perkiraan.

Apalagi jika tujuan keuangan membeli rumah pertama tidak pernah ditetapkan dalam pikiran, kemungkinan besar tidak akan pernah sampai untuk mewujudkannya.

[Baca Juga: Beli Rumah Baru Dapat PPN Gratis 100 Persen, Menkeu Paparkan Syaratnya!]

 

Menetapkan Tujuan Keuangan Membeli Rumah Pertama

Ada beberapa hal yang sebaiknya Anda ketahui dan pertimbangkan dalam menetapkan tujuan keuangan membeli rumah pertama.

Berikut beberapa hal yang dapat Sobat Finansialku pertimbangkan, antara lain:

 

#1 Susun Anggaran Pembelian Rumah

Pertama-tama susunlah anggaran sehingga dapat mendapat gambaran awal pembelian rumah.

Anggaran harus sepenuhnya menutupi semua biaya untuk memiliki rumah maupun pemeliharaannya.

Harus diingat bahwa Anda sebagai pemilik rumah perlu memperbaiki, merenovasi, bahkan membangun rumah yang akan menghabiskan biaya yang besar.

Penting juga untuk menyiapkan alokasi anggaran jika berencana merombak beberapa sudut rumah.

 

#2 Tentukan Lokasi yang Diinginkan

Salah satu faktor penting yang biasanya dijadikan pertimbangan adalah lokasi. Rumah yang berada di pusat kota tentu memudahkan penghuninya bepergian ke mana-mana.

Hanya saja harganya tentu akan lebih mahal sehingga calon pembelinya memerlukan waktu untuk menabung lebih lama.

Lain halnya dengan rumah yang berada di pinggiran kota yang memiliki harga lebih murah.

Namun konsekuensinya akan lebih menyita waktu bila akan bepergian ke pusat kota.

Solusinya, Anda bisa mencari rumah di daerah pinggiran yang dilalui akses kendaraan umum bila budget terbatas.

Membeli rumah yang dekat dengan stasiun, terminal, dan halte bus, dapat menjadi nilai tambah yang akan menguntungkan dalam jangka panjang.

 

#3 Tentukan Ukuran dan Jenis Rumah

Beberapa hal yang sebaiknya didiskusikan dengan keluarga sebelum membeli rumah pertama adalah:

  • Berapa jumlah kamar yang dibutuhkan?
  • Apakah akan direnovasi di masa depan?
  • Apakah perlu memiliki halaman yang luas?
  • Apakah perlu garasi mobil?
  • Bagaimana dengan akses jalan menuju ke rumah?

 

Bila sudah menemukan dari jawaban di atas, Anda akan lebih mudah dalam menyortir penawaran rumah yang ditawarkan.

Selain itu Anda pun bisa terhindar dari membeli rumah yang tidak sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Tujuan keuangan untuk membeli rumah pertama 1

Ilustrasi Membeli Rumah. Sumber: Allianz.co.id

 

#4 Menentukan Waktunya

Saat menetapkan tujuan membeli rumah, penting untuk membuat target dan perkiraan waktu merealisasikan tujuan membeli rumah.

Waktu yang tepat adalah bila Anda mengalami:

 

#1 Kesiapan Finansial

Pastikan Anda memiliki pendapatan yang tetap dan dana yang cukup untuk membiayai pembelian rumah, termasuk DP dan cicilannya.

Apabila membeli dengan cara mencicil atau melalui KPR, usahakan agar cicilannya tidak lebih dari 35% gaji.

Persiapan ini harus dilakukan secara matang agar tidak kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

 

#2 Kenaikan Gaji atau Pangkat

Ketika pengeluaran rutin sudah cukup stabil, mendapatkan kenaikan gaji atau pangkat tentu merupakan kabar gembira yang berarti akan ada potensi dana tambahan.

Oleh karena itu, tambahan dana tersebut dapat dialokasikan untuk mulai mengumpulkan tabungan atau mencicil KPR.

Hal ini bertujuan untuk membuat gaya hidup Anda tetap stabil dan mulai menyiapkan aset untuk masa depan.

 

#3 Penawaran atau Kesempatan Menarik dan Harga di Titik Rendah

Harga properti memiliki kecenderungan untuk naik setiap tahunnya.

Apabila mendapatkan penawaran yang sesuai dengan selera, kebutuhan, dan didukung oleh dana yang mencukupi, itulah waktu yang tepat.

Selain itu, pertimbangkan pula promo dan keuntungan apa saja yang bisa didapatkan dari pengembang.

Bila memutuskan untuk mengambil program KPR, artinya Anda telah siap melakukan komitmen jangka panjang untuk melakukan pembayaran cicilan tepat waktu setiap bulannya.

[Baca Juga: Beli Rumah dalam Waktu 5 Tahun? Bisa, Rencanakan Hal Ini!]

 

Pilih Strategi Pembayaran

Terdapat alternatif sistem pembayaran yang tersedia apabila Anda berminat untuk memiliki rumah dan disesuaikan dengan kondisi keuangan saat ini.

Apapun metode pembayarannya, pastikan Sobat Finansialku mencari informasi legalitas dan reputasi developer dan cek sertifikat properti idaman ke BPN.

Jangan lupa, libatkan agen properti dan notaris dalam transaksi jual beli. Berikut beberapa metode pembayaran yang dapat dipilih:

 

#1 Beli Secara Cash

Metode pembayaran secara cash juga sering disebut dengan “cash keras” (hard cash) atau bayar langsung 100% lunas ke penjual atau developer.

 

#1 Kelebihan

Beberapa kelebihan membeli rumah secara cash, antara lain:

 

  1. Terbebas dari Kewajiban Utang

Anda dapat terbebas dari kewajiban membayar bunga dan biaya KPR. Sehingga dananya bisa dialokasikan pada investasi untuk mencapai tujuan keuangan lainnya.

 

  1. Proses Pembelian Lebih Cepat dan Mudah

Anda tidak perlu mengikuti proses dan persyaratan KPR dari bank yang kompleks dan mengikat.

Cukup membayar booking fee dan melengkapi sejumlah dokumen diri. Lalu mengikuti kesepakatan jual beli antara developer dan pembeli.

Pada tanggal yang Anda sepakati (biasanya kurang dari sebulan), pembeli sudah harus membayar lunas.

 

  1. Promo Harga Lebih Murah

Bila membeli secara cash, developer biasanya menawarkan potongan harga khusus (sekitar 10%-15%).

Selain itu Anda juga memiliki bargaining power untuk melakukan negosiasi dengan penjual atau developer.

 

#2 Kekurangan

Inilah kekurangan membeli rumah secara cash, antara lain:

 

  1. Harus Siapkan Uang dalam Jumlah Besar di Awal

Membeli secara cash dan dibayar lunas tentu Anda menghadapi konsekuensi keluar uang dalam jumlah besar di waktu tersebut.

Perhatikan dengan saksama kapan jadwal pasti dana ini perlu Anda berikan atau transfer ke penjual/developer agar tidak kehilangan peluang untuk berinvestasi pada aset lainnya.

Jika Anda berencana untuk membeli rumah secara cash, sebaiknya perhitungkan dengan matang.

Sebagai gambaran, Anda bisa lakukan simulasi perhitungan dengan Kalkulator Dana Membeli Rumah dari Finansialku.

 

 #2 Beli dengan Mencicil ke Developer

Metode yang kedua sering dikenal dengan istilah “cash bertahap” (cash installment) atau KPR in-house. Ini berarti, Anda membayar langsung cicilan kepada developer.

Sebagai pembeli, Anda akan mendapat opsi mencicil dalam tenor yang singkat. Mulai dari 3-60 bulan, tergantung kebijakan masing-masing developer.

 

#1 Kelebihan

Beberapa kelebihan membeli rumah dengan mencicil ke developer, antara lain:

 

  1. Terbebas dari Bunga Kredit

Umumnya, developer tidak akan mengenakan bunga atau bebas riba, maupun biaya penalti jika ingin melunasi pinjaman lebih cepat.

Maka dari itu, Anda bisa mengalokasikan dana (untuk bayar bunga dan biaya KPR) jadi modal investasi dalam mencapai tujuan keuangan lainnya.

 

  1. Proses Pembelian Lebih Cepat dan Mudah

Anda tidak harus mengikuti sejumlah persyaratan yang kompleks, selayaknya membeli rumah dengan cash keras.

Dengan mencicil ke developer, setelah melakukan booking fee, proses selanjutnya adalah kesepakatan jual beli antara developer dan pembeli yang dituangkan dalam PPJB.

 

  1. Memiliki Kebebasan dengan Rumah

Dikarenakan rumah yang dibeli tidak menjadi jaminan atau agunan kredit, Anda terhindar dari risiko penyitaan rumah bila mengalami kesulitan pembayaran cicilan.

Kendala yang ada dapat dinegosiasikan dan dicari jalan tengahnya dengan developer untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

 

 #2 Kekurangan

Inilah kekurangan membeli rumah dengan mencicil ke developer, antara lain:

 

  1. Lebih Mahal daripada Cash Keras

Bila dibandingkan dengan cash keras, pembayaran cash bertahap biasanya mendapat diskon yang lebih sedikit atau sama sekali tidak diskon.

Jika ada developer yang menetapkan bunga pinjaman, biasanya bunga yang berlaku adalah flat rate.

Semakin besar cicilan (semakin pendek tenor), maka semakin kecil bunga yang Anda bayarkan.

 

  1. Tenor Cicilan Singkat

Hal ini bisa menjadi kelebihan, sekaligus kekurangan. Kelebihannya, Anda tidak perlu berutang dalam waktu lama, seperti yang ditawarkan saat mengajukan KPR.

Kekurangannya, karena cicilan ke developer tenornya pendek, maka jumlah cicilan menjadi besar.

Misalnya, jika rumah senilai Rp600 juta dibayar secara cash bertahap dengan pilihan dari developer selama 24 bulan, maka jumlah cicilan menjadi Rp25 juta per bulan.

 

#3 Beli dengan Mencicil KPR

Metode pembayaran terakhir adalah dengan mengajukan pinjaman bank untuk membeli rumah atau sering disebut Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Nilai pinjaman sebesar harga rumah dan jumlah DP yang harus Anda bayarkan.

Sebagai gantinya, rumah tersebut akan menjadi agunan/jaminan bank sampai Anda bisa menyelesaikan kewajiban KPR.

 

#1 Kelebihan

Beberapa kelebihan membeli rumah dengan sistem KPR, antara lain:

 

  1. Beli Rumah Meski Dana Terbatas

Hanya dengan membayar DP sebesar minimal 20% dari nilai rumah, Anda sudah bisa tinggal di rumah impian.

Sisanya, barulah dicicil setiap bulan sesuai tenor KPR. Tapi semakin rendah DP, tentu semakin besar bunga yang harus dibayarkan.

 

  1. Skema dan Angsuran KPR Bisa Disiasati

Besarnya angsuran KPR dipengaruhi oleh besar/kecilnya jumlah DP, panjang/pendeknya tenor KPR, dan tinggi/rendahnya bunga KPR.

Jika ingin angsuran lebih rendah, maka siapkan DP yang lebih besar, tenor KPR yang panjang, atau bunga KPR yang rendah.

Misalnya harga rumah saat ini Rp500 juta, dan Anda berencana untuk membeli rumah 3 tahun lagi atau 36 bulan.

Uang yang Anda miliki sekarang Rp250 juta, dengan alokasi investasi bulanan Rp6 juta dari penghasilan Rp20 juta per bulan. Karena tidak ingin memilih tenor yang lama, maka DP diperbesar jadi 80% dan tenor 60 bulan.

 

  1. Keamanan Legalitas

Saat mengajukan KPR, bank tujuan akan membantu mengecek legalitas dokumen seperti sertifikat, PPJB, AJB, IMB, dan perpajakan rumah Anda.

Proses akad kredit akan dilakukan bersamaaan dengan akta jual beli, dihadiri oleh penjual dan pembeli, perwakilan bank, dan disaksikan di hadapan notaris.

 

  1. Ada Jaminan Perlindungan

Bank juga akan mensyaratkan asuransi jiwa bagi Anda, sehingga jika sewaktu-waktu terjadi risiko kematian, tanggungan yang ditinggalkan tidak perlu bingung dengan sisa utang KPR tersebut.

Tidak hanya itu, biasanya rumah yang dijaminkan pun akan diasuransikan dari risiko kebakaran dan bencana gempa bumi.

 

#2 Kekurangan

Inilah kekurangan membeli rumah dengan mencicil KPR, antara lain:

 

  1. Ada Kewajiban Utang yang Perlu Diselesaikan

KPR merupakan perjanjian pinjaman antara Anda dan bank untuk jangka waktu pinjaman yang relatif panjang (bisa sampai 30 tahun).

Dalam perjanjian, ada berbagai kewajiban utang perlu dipenuhi. Kewajiban utama yang perlu menjadi perhatian yaitu kewajiban pembayaran tepat waktu, besaran bunga, dan biaya KPR.

 

  1. Lebih Mahal dari Cash Keras dan Cash Bertahap

Jika dibandingkan dengan kedua metode lainnya, pembayaran dengan KPR akan lebih mahal karena adanya bunga dan biaya KPR.

Semakin panjang Anda mencicil KPR, maka semakin besar akumulasi total bunga yang Anda bayarkan.

 

  1. Proses Pembelian Rumah Lebih Lama dan Rumit

Proses pembelian rumah melalui KPR perlu melewati serangkaian proses mulai dari pengajuan, verifikasi data, analisa kredit, hingga akhirnya keluar keputusan apakah KPR Anda diterima / ditolak.

Setelah pengajuan KPR disetujui, barulah Anda bisa melakukan akad kredit. Proses KPR rata-rata memakan waktu 1-2 bulan.

 

  1. Tidak Memiliki Kebebasan atas Rumah

Apabila Anda tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran cicilan dalam periode waktu tertentu hingga bahkan gagal bayar, maka rumah Anda berisiko untuk disita karena merupakan jaminan bagi pihak bank.

Selain itu, bank juga menetapkan klausul, misalnya rumah tidak bisa dialihkan atau disewakan tanpa persetujuan bank.

 

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem pembayaran rumah, untuk menambah referensi simak tayangan berikut ini!

 

 

Tips Membeli Rumah Pertama

Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk membeli rumah pertama, antara lain:

 

#1 Sesuaikan dengan Kondisi Finansial

Sebelum membeli rumah, Anda harus mengenali kondisi keuangan masing-masing agar bisa menentukan alokasi pendapatan yang tepat.

Pastikan kebutuhan primer atau pengeluaran rutin dapat terpenuhi. Penting juga dipersiapkan dana darurat yang ideal minimal 6 kali pengeluaran bulanan dan cicilan utang per bulan tidak melebihi dari 35% pendapatan bulanan. 

Setelah hal-hal tersebut terpenuhi barulah Anda dapat menyisihkan uang untuk tabungan beli rumah dengan nominal tertentu secara rutin.

Pastikan Anda membeli rumah atau hunian yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial saat ini.

Untuk membantu Anda mewujudkan tujuan keuangan yang satu ini, pelajari juga lewat ebook gratis dari Finansialku Cara Wujudkan Rumah Impian Kamu

 

#2 Tidak Ada Riwayat Utang Buruk

Sebelum membeli rumah pertama, terutama melalui skema kredit cicilan KPR, Anda perlu mengecek riwayat kredit melalui catatan di Sistem Layanan Informasi Keuangan OJK (SLIK OJK).

Artinya, ketika Anda pernah memiliki pinjaman sebelumnya yang tidak dibayarkan, maka itu akan tercatat di SLIK OJK dengan kolektivitas kurang baik akibat pembayaran pinjaman yang macet, yang nantinya akan menjadi pertimbangan LJK lain atau bank untuk memberikan pinjaman, proyek, seleksi pegawai, atau keperluan lainnya.

Bila Anda ada dalam kondisi yang disebutkan sebelumnya, prioritaskan untuk memperbaiki catatan pembayaran utang dengan melunasinya.

Hal ini dikarenakan riwayat kredit yang lancar akan memudahkan Anda dalam mengajukan pinjaman kedepannya, termasuk KPR untuk membeli hunian impian.

 

#3 Punya Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan perlu dimiliki sebelum membeli rumah pertama, baik asuransi swasta, maupun dari BPJS.

Dengan memiliki asuransi ini, kita sudah mempersiapkan antisipasi dari risiko-risiko yang dapat mengancam kondisi finansial, terutama kewajiban untuk melunasi pembelian rumah.

Jika Anda berniat untuk membeli asuransi swasta, pastikan produk yang dipilih sesuai dengan kebutuhan.

Sebagai referensi, yuk, pelajari lewat ebook gratis dari Finansialku Anti Pusing Mikirin Biaya Kalau Sakit.

 

#4 Rumah Pertama untuk Tempat Tinggal

Sebaiknya dalam membeli rumah pertama, tujuannya adalah sebagai tempat tinggal, dibandingkan untuk keperluan bisnis atau sejenisnya.

Seseorang cenderung akan jadi lebih bertanggung jawab dalam membayar cicilannya hingga lunas karena ini menyangkut tempat tinggalnya yang merupakan kebutuhan primer.

 

#5 Kenali Riwayat Developer yang Terpercaya

Anda perlu memastikan riwayat developer rumah yang diminati memiliki latar belakang yang jelas. Tidak jarang kita dengar developer yang wanprestasi dan menipu calon pembeli.

Di waktu developer atau pemilik rumah tersebut menawarkan harga, usahakan agar tidak langsung sepakat menerima tawaran tersebut.

Penting untuk mencari perbandingan harga properti serupa agar bisa membeli rumah dengan kualitas dan harga terbaik.

[Baca Juga: Jangan Takut Beli Rumah Idaman dari Developer, Setelah Baca Ini]

 

#6 Wajib Survei Lokasi

Survei lokasi penting dilakukan untuk mengetahui keadaan di sekitar area dari rumah yang akan kita beli.

Apakah berada di lokasi strategis dan dilalui akses angkutan umum? Lalu bagaimana kondisi keamanannya apakah rawan kriminalitas atau bencana alam?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut penting dijawab untuk memastikan kita meminimalisasi masalah di kemudian hari.

Selain lokasi terbaik dan kondisi keamanannya, Anda juga harus memastikan fasilitas tempat tinggal, seperti kapasitas listrik, lokasi panel listrik, kualitas air, akses kendaraan pribadi, hingga saluran air.

Tidak lupa juga Anda harus mendapatkan jaminan kebersihan lingkungannya serta mengetahui fasilitas umum yang tersedia seperti akses jalan, fasilitas ibadah, fasilitas olahraga, dan fasilitas umum lainnya.

 

#7 Pastikan Kelengkapan Dokumen dan Legalitas Rumah

Anda sebagai calon pembeli wajib memeriksa kelengkapan dokumen dan legalitas rumah, seperti Sertifikat, PPJB (Perjanjian Pengikatan Jual Beli), AJB (Akta Jual Beli), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), PBB (Pajak Bumi & Bangunan), hingga skema pembayaran KPR sesuai ketentuan. 

 

#8 Perhitungkan Dana untuk Beli Perabotan Rumah

Seringkali, fokus kita tersita pada bagian persiapan dana pembelian rumah saja dan lupa menyisihkan uang untuk perabotan.

Dalam hal ini, ada baiknya ada dana tambahan yang disiapkan untuk pembelian perabotan rumah primer seperti perabotan kamar mandi, kamar tidur, dan dapur yang sesuai kebutuhan.

 

#9 Pilih Sistem Pembayaran yang Terbaik

Dewasa ini, terdapat banyak sistem pembayaran yang tersedia apabila Anda memang berminat untuk memiliki rumah.

Selain pembayaran cash, terdapat juga sistem pembayaran kredit, yang mana Anda perlu memperhitungkan besar down payment (DP) yang ideal agar bisa memenuhi angsuran bulanan dan menjaga porsi cicilan di bawah 35% dari penghasilan bulanan sehingga tidak membebani keuangan.

Sistem pembayaran kredit sendiri dibagi menjadi dua, di antaranya:

 

#1 Cicilan ke Developer

Sistem ini tanpa melibatkan pihak bank atau skema kredit in house. Namun, Anda harus memastikan pilih developer yang kredibel.

 

#2 Cicilan KPR

Sejumlah bank menawarkan kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan Kredit Pembelian Rumah (KPR) dengan skema cicilan beragam.

Dalam hal ini, pembeli properti mengajukan kredit ke bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dengan beberapa tips membeli rumah pertama, semoga Anda bisa mengaplikasikannya secara tepat dan bijak.

Jika dalam prosesnya Anda memerlukan advice dari ahli, Perencana Keuangan Finansialku siap membantu.

Hubungi Customer Advisory via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini untuk buat janji konsultasi secara 1 on 1.

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Tips Membeli Rumah dengan KPR

Bagi Anda yang berencana membeli rumah pertama dengan KPR, perhatikan beberapa tips berikut ini!

 

#1 Jangan Mudah Tergiur Bunga Rendah

Salah satu tips membeli rumah dengan KPR adalah dengan memperhitungkan bunga yang ditawarkan sejak awal, agar tidak terbebani saat menerima tagihannya.

Perlu diketahui bahwa program KPR ditawarkan dalam suku bunga tetap (fixed) dan mengambang (floating).

Biasanya, pada suku bunga tetap, bunga cicilan yang dibebankan lebih rendah, hingga single digit, tetapi hanya berlaku selama 2 hingga 3 tahun pertama saja.

Tidak jarang setelah masa suku bunga tetap berakhir, nasabah kaget karena bunga cicilan yang dibebankan berubah menjadi double digit.

Sementara itu, suku bunga floating dapat berubah-ubah mengikuti kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia.

 

#2 Perhatikan Jangka Waktu Cicilan

Secara umum, saat memilih KPR dengan jangka waktu cicilan yang panjang, nominal pokok cicilannya memang tidak terlalu besar.

Namun, bila diakumulasi ke depannya beban bunga yang mesti ditanggung pembeli menjadi lebih besar. Hal sebaliknya terjadi bila memilih jangka waktu cicilan yang pendek.

 

#3 Pertimbangkan Besaran Uang Muka

Jika Anda memiliki dana lebih, namun tetap berencana untuk mengajukan KPR, tidak ada salahnya untuk memaksimalkan nominal DP.

 

Kelebihan DP Besar

  • Cicilan bulanan dan bunganya semakin kecil.
  • Pengajuan KPR lebih mudah disetujui Bank.

 

Kekurangan DP Besar

  • Waktu membeli rumah bisa lebih lama, karena harus banyak menabung DP.

 

Kelebihan DP Kecil

  • Gaji pas-pasan masih bisa beli rumah.

 

Kekurangan DP Kecil

  • Cicilan bulanan dan bunganya bisa semakin besar.
  • Waktu pelunasan bisa lebih lama.
  • Proses pengajuan KPR bisa lebih lama.

 

#4 Pastikan Tempo Serah Terima Kunci

Saat akan membeli rumah dalam proses pembangunan maupun yang siap huni, pastikan kepada developer kapan waktu dilakukannya serah terima kunci dan diusahakan agar janji developer tersebut tertulis dalam PPJB.

Dengan demikian, Anda memperoleh jaminan hak sebagai pembeli dari kemungkinan developer tidak memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian maupun jangka waktu yang dinyatakan dalam PPJB.

[Baca Juga: Skema Cessie Bukan Beli Rumah Murah, Ini Kata Ahli Biar Gak Rugi!]

 

Mari Rencanakan Pembelian Rumah Pertama Anda!

Demikian pembahasan tentang tujuan keuangan membeli rumah pertama dan hal-hal yang peril Anda perhatikan. Cukup krusial, bukan?

Jika Sobat Finansialku saat ini memang mantap memiliki rencana untuk membeli hunian idaman, Finansialku siap membantu merencanakan keuangan Anda untuk membeli rumah sesuai target waktu yang ditentukan.

Kabar baiknya, Anda bisa memanfaatkan layanan FREE konsultasi seputar keuangan dan investasi bersama Perencana Keuangan Finansialku selama 20 menit (seharga Rp250.000).

Ambil kesempatan Anda sekarang juga dengan klik banner di bawah ini sekarang!

Free FCU

 

Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Sobat Finansialku ada yang saat ini dalam proses persiapan membeli rumah pertama? Yuk share pengalaman kalian di kolom komentar.

Bagikan juga artikel ini ke teman-teman atau keluarga, jadi bisa sama-sama paham  ya!

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Kriwangsa Bagus. 4 September 2018. Kapan Moment yang Tepat Untuk Membeli Rumah? Ini Jawabannya!. Finansialku.com- http://tinyurl.com/ysaev69u
  • Shierly. 25 Maret 2022. 3 Strategi Beli Rumah: Kelebihan, Kekurangan, dan Perhitungannya. Finansialku.com- http://tinyurl.com/yc7ezp2e
  • Admin. 27 September 2022. Kapan Waktu yang Tepat untuk Membeli Rumah?. Bca.co.id- http://tinyurl.com/etku5zhk
  • Admin. 31 Maret 2023. 11 Tips Membeli Rumah Pertama Untuk Milenial, Jangan Salah Pilih!. Tanamduit.com- http://tinyurl.com/3rft67r5
  • Dresyamaya Fiona. 12 Februari 2023. 21 Tips Membeli Rumah Pertama Kali ala Financial Planner. Orami.co.id- http://tinyurl.com/bddtred9
  • Admin. 30 Maret 2023. 7 Tips Memilih KPR yang Aman Sesuai Kebutuhan, Wajib Tahu!. Ocbc.id- http://tinyurl.com/3xkhs7ap