Artikel ini membahas mengenai unit link, sedikit pendahuluan, unit link adalah salah satu instrument pengaman (asuransi) yang digabung dengan investasi. Apakah cukup menguntungkan menggunakan unit link ? sebuah tulisan yang dibuat oleh rekan Penulis yang kebetulan memiliki ketertarikan di bidang finansial. Saat ini beliau sedang menyelesaikan pendidikannya untuk mendapatkan gelar S2, Master of Business Administration.
[Baca Juga : Asuransi Jiwa Tidak Cuma Unitlink, Ada Juga Asuransi Jiwa Tradisional]
Masyarakat Indonesia saat ini banyak yang sudah peduli akan fungsi asuransi untuk memindahkan resiko. Masalah yang terjadi belakangan ini adalah masyarakat menjadi bingung akan adanya argumentasi akan asuransi hybrid yang disebut unitlink (UL). Baik para perencana keuangan terkenal di berbagai lembaga konsultasi keuangan ataupun tulisan lepas di media melakukan kampanya anti asuransi unitlink.
Sebagai anggota masyarakat awam yang berada di tengah perang argumentasi ini, saya berusaha mencari tahu apa yang membuat para perencana keuangan begitu alergi akan produk UL ini, dan kenapa agen asuransi begitu getol menjual produknya. Agar adil, mari kita melihatnya dari dua sisi yang berbeda, dari sisi investasi dan proteksi.
Sisi Investasi dari Unit Link
Dari sisi investasi, jelaslah tidak ada yang dapat mengalahkan argumen dari para perencana keuangan, bahwa investasi dan proteksi SEBAIKNYA dipisah, karena akan menghasilkan return dan manfaat yang maksimal. Berinventasi di reksadana dengan sebalumnya melakukan perhitungan future value untuk mementukan jumlah dana yang ingin dicapai dan untuk berapa lama dana tersebut akan dihimpun. Para perencana keuangan menjagokan asuransi term life atau asuransi berjangka untuk mendukung program berinvestasi ini. Asuransi berjangka adalah asuransi yang berlaku pada jangka waktu tertentu bisa 5, 10, 15 atau 20 tahun, dibayar sekaligus dalam setahun. Asuransi berjangka mempunyai premi yang lebih rendah dari UL dan hangus per tahunnya apabila tidak ada klaim, diasumsikan sisa alokasi dana dari premi tersebut dapat digunakan untuk menyimpan dana di reksadana menjadi lebih besar. Perlu diingat bahwa bila asuransi berjangka diberi tambahan atau rider, preminya pun akan bertambah.
Sisi Proteksi dari Unit Link
Mencoba melihat dari sisi yang berbeda yaitu proteksi, UL mempunyai multi fungsi, untuk mengcover sakit, sakit kritis, kecelakaan, cacat, dan kematian yang mana uang pertanggungannya akan keluar bila salah satu keadaan di atas terjadi. Premi yang disetor di UL, selama lima tahun pertama dengan jumlah yang berkurang diambil untuk biaya-biaya akuisisi tergantung dari tiap perusahaan asuransi dan COI dsb. Sisanya dimasukan ke dalam keranjang investasi, yang mana uang tersebut dipakai untuk menutupi biaya bulanan untuk menghindari asuransi dari lapse dikarenakan pembayaran UL biasanya berjangka waktu 10 tahun atau lebih untuk mengcover biaya seumur polis. Janganlah mengharapkan hasil investasi dari UL karena hasilnya tidak akan maksimal, karena tujuan dari investasi di UL sendiri adalah untuk menutup biaya adminstrasi dari polis tersebut. Baiknya UL adalah bisa dibayar perbulan dan bisa membagi keuangan untuk berinvestasi di reksadana. Jika market crash, kita harus menyuntik dana agar dana yang ada di keranjang investasi tetap menghasilkan return untuk menutupi biaya UL.
[Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Asuransi Unit Link ?]Perbandingan Unitlink dengan Asuransi Konvensional
Mari kita contohkan dengan ilustrasi dibawah ini:
Pria 30 tahun, tidak merokok, karyawan middle management yang mampu menyisihkan dana sebesar Rp 525.000,00 perbulannya untuk perencanaan keuangan masa depannya. Dengan dana yang ada ini ia ingin memiliki proteksi jiwa sebesar Rp 1.5M. Produk mana yang harus dipilihnya?
PROTEKSI TERM LIFE + REKSADANA
TERM LIFE per tahunnya 4,5 jt dalam jangka 20 tahun dan (misal) premi boleh bayar dengan menyicil pertahun menjadi Rp 375.000/ bulan. Sisanya sebesar Rp 150.000/ bulan bisa diinvestasikan di reksadana saham dengan return 25% per tahun.
Per tahunnya denga asumsi sehat waalfiat, premi 4.5 jt hangus dan memang terbentuk dana sebesar Rp 311.000.000 pada reksadana. Di usia 50 tahun, pria tersebut ingin melanjutkan term life nya hingga usia 70 tahun. Dengan asumsi sehat waalfiat, jumlah premi per tahunnya yang harus dibayarkan pada asuransi term life menjadi lima kali lipat pada usia 51-70 tahun sebesar 22,5 jt. Pria tersebut mangambil dana investasinya di tahun ke 20, maka dapat dilihat pada usia 70 tahun dana investasinya menjadi Rp 4.638M. Apa yang akan terjadi apabila pria berusia 30 tahun tidak merokok tersebut mempunyai umur panjang hingga 99 tahun, berapa harga premi yang harus dibayar untuk mempunyai term life?
PROTEKSI UNITLINK
Kasus yang sama berlaku sebagai perbandingan yang fair, pria 30 tahun tidak merokok, menginginkan proteksi jiwa sebesar Rp 1.5 M dengan dana Rp 525.000,00 per bulannya. Melalui asuransi A, didapatkan:
Pertanggungjawaban jiwa hingga 70 tahun sebesar 1.5M
Pertanggungjawaban jiwa 70-99 sebesar 500 juta
Masa pembayaran premi 20 tahun denga premi tetap Rp 525.000,00 per bulan.
Di tahun ke 20 terbentuk nilai tunai sebesar Rp 299.000.000,00.
Pria tersebut tidak perlu membayar premi lagi apabila ingin melanjutkan proteksi jiwanya hingga 70 tahun, dia tidak perlu lagi membayar COI karena diambil dari nilai tunai yang ada. Asumsi bila dia tidak pernah mengambil dananya, maka di usia 70 tahun akan terbentuk nilai tunai Rp 5.685M.
Apabila pria tersebut panjang umur dan tetap mempertahankan polisnya hingga usia 99 tahun, maka dia tidak perlu lagi menyetor premi lagi, walaupun uang pertanggungan proteksinya menjadi 500 juta, tetapi nilai tunainya akan terus berkembang sebesar Rp 66 M bila pria tersebut meninggal di usia 85 tahun.
Anggap saja nilai tunai yang terbentuk dari UL adalah bonus, jangan terjebak dengan berita di media karena terkadang menyesatkan. Tidak semua UL jelek, carilah dari perusahaan asuransi ternama dan lebih baik kita cari tahu dan mengecek kebenarannya dan disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Bagaimana para pembaca? Apakah sudah mendapat gambaran mengenai unitlink? Sebelum Anda membeli produk investasi atau asuransi atau produk keuangan apapun, sebaiknya kenali tujuan Anda, manfaat yang didapat dari produk dan kuasai produknya. Seperti tulisan di atas ternyata UnitLink memiliki manfaat lebih di bagian proteksi, walaupun produk ini bukan juara pertama untuk investasi.
Referensi: disadur dari berbagai sumber. Salah satunya diambil dari buku ‘Untung Ada Unit Link’ karya Bobby Roberto Darusin BFA-FCM
Artikel ini ditulis oleh
Felicia Nancy (MBA Candidate)
Term life jauh lebih baik daripada unit link, berikut saya tampilkan ilustrasinya:
Laki laki, Tidak merokok, Pembayaran 20 tahun
Premi dasar 350.000
25th 1.650.000.000
30th 1.250.000.000
35th 800.000.000
40th 500.000.000
45th 335.000.000
50th 225.000.000
Perempuan, Tidak merokok, Pembayaran 20 tahun
Premi dasar 350.000
25th 2.100.000.000
30th 1.550.000.000
35th 1.100.000.000
40th 675.000.000
45th 475.000.000
50th 350.000.000
Info lebih lanjut bisa contact saya david, call/sms/whatsapp 0878 7799 7150 / BBM 752CBFF8
term life jauh lebih murah daripada unitlink, dengan premi yang sama, nilai pertanggungan yang didapat jauh lebih besar.
Banyak yang nanya, nanti 20 tahun lagi premi naik 5x lipat, mending ke unit link dong cuma bayar 10 atau 20 tahun, setelah itu ga perlu bayar lagi.
Coba deh tanya ke agennya, bisa ga dia jamin cuma bayar 10-20 tahun aja, setelah itu ga perlu bayar lagi, sekalian suruh tanda tangan dan bikin surat perjanjiannya
Dari ilustrasi di atas, sepertinya produk unit linknya adalah produk unit link yang saya jual di blog saya. Pada ilustrasi di atas:
Pertama, premi termlife 4,5 juta per tahun atau 375 ribu per bulan. Apa iya 375 ribu per bulan? Pengalaman saya dulu pada waktu mencari term life (sebelum jadi agen), kenyataannya tidak seperti itu, premi 4,5 juta per tahun tidak jadi 375 ribu kalo dibayar bulanan. Jadinya bisa 450 ribu per bulan, lebih mahal 20%. Hal ini tentu juga bisa jadi pertimbangan.
Kedua, betul kata mbak Cici, hasil investasi yang diberikan tidaklah sama, yang reksadana jika investasi rutin pada produk dengan return rata-rata 25% per tahun, dana 150.000 per bulan selama 20 tahun seharusnya menjadi 1 Milyar bukan 313 juta. Kalo returnnya 20 persen akan menjadi 474 juta-an. Dan untuk unit linknya, semua perhitungannya sudah benar. Return yang diberikan unit link 18% per tahun, dengan premi dasar 525 ribu per bulan. Namun jika premi termlife menjadi 450 ribu per bulan seperti yang saya sebut pada hal pertama di atas, tentunya hitung-hitungannya akan berubah lagi.
Ketiga, sebagai agen asuransi yang menjual produk unit link yang disebutkan pada artikel di atas, saya selalu membicarakan tentang proteksi maksimal dan fleksibilitas, tidak tentang investasinya. Karena saya setuju dengan para pakar financial planner bahwa asuransi itu proteksi, investasi lebih baik di tempat lain. Ketika bicara tentang produk asuransi, maka kita akan berbicara tentang proteksinya, bukan bertujuan untuk investasi. Mungkin anda dan orang sekitar akan bertanya-tanya, kalau demikian kenapa harus ada investasinya? Kenapa tidak murni di proteksinya saja? Jawabannya bisa baca beberapa artikel di blog saya sebagai berikut:
Demikian. Semoga kita bisa menjadi nasabah yang bijak memilih produk asuransi yang sesuai dengan kondisi dan keinginan masing-masing.
Salam,
M. Ibnu Setiawan
Admin blog
Email: m.ibnu.setiawan@gmail.com
Terima kasih Pak atas komentarnya.
Tetap, Asuransi = Proteksi, jadi porsi Proteksi harus maksimal. dan Investasi disini lebih sekedar untuk mempersiapkan pembayaran dimasa tua kalau masih dikasih kesempatan.
Asuransi Unitlink hanyalah alat, tinggal bagaimana kita memanfaatkan alat ini. Kalau mau investasi atau pensiun, cari reksadana saja, potongannya lebih kecil.
Tapi kalau cari proteksi, carilah perusahaan asuransi yang bisa kasih proteksi maksimal dan benefit yang terbaik. Proteksi adalah untuk hari ini (sekarang). Kalau bisa dapat yang gede, carilah sebesar besarnya dengan setoran seminimal mungkin.
Menurut saya unitlink tetap lebih baik daripada asuransi tradisional kalau dilihat dan fleksibilitasnya.
Mau tahu lebih detail boleh konsultasi gratis dengan saya.
Antonius Hartono, 0816.199.0907, 021-33.8765.19
antonius_hartono@yahoo.com
pin BB : 2A58FE8B
Kayaknya ada yang aneh dengan perhitungan hasil investasinya. Untuk invetasi rutin pada prduk dengan return rata-rata 25% per tahun, dana 150.000 per bulan selama 20 tahun bukankah seharusnya menjadi 1M? Dan jika diusia 50 tahun harus memperpanjang asuransi term life dengan asumsi 22,5juta per tahun selama 20 tahun, kita ambil 450juta (22.5jta x 20) dari dana 1M tersebut untuk ditempatkan pada tabungan/ deposito untuk membayar premi setiap tahunnya selama 20 tahun. Nah, kalau sisa dana 550juta (1M – 450juta) diinvestasikan pada produk pasar modal dengan target return 15% saja per tahun (diturunkan mengingat usia tidak cocok untuk profil resiko agresif)dan diamkan selama 20 tahun maka hasilnya mencapai 8M.
Untuk investasi di unitlink, Anda tidak menyebutkan target return di Unitlink, tapi setahu saya return untuk unitlink adalah rata-rata 5%-15% per tahun. Dan Anda juga tidak menyebutkan berapa prosentasi asuransi dan prosentase untuk investasi jadi saya agak tidak mengerti pembentukan nilai tunainya bagaimana.
Memang benar keuntungan asuransi + investasi unitlink, kita tidak perlu bayar premi lagi pada periode berikutnya karena diambil dari hasil investasi kita. Namun bagaimana bila pasar modal sedang kolaps dan hasil invetasi kita tidak mencukupi untuk membayar COI? biasanya kita akan diminta top up untuk menutupi kekurangan pembayaran COI?
Hal yang lain yang perlu diperhatikan, khusunya untuk investasi adalah jika produk yang sudah kita pilih ternyata tidak dapat memberikan imbal hasil sesuai target. Pada produk investasi yang kita pilih sendiri (terpisah dengan asuransi), kita dengan mudah mengalihkannya pada produk lain yang memberikan imbal hasil sesuai target. Bagaimana dengan untilink? tentunya tidak bisa kan karena sudah satu paket dengan asuransi.
Menurut saya, nasabah harus benar2 mempelajari terlebih dahulu produk apapun yang dibeli dari berbagai sumber, jangan langsung percaya semua yang dikatakan agent.
untuk tonny:
gak apa2 kok awam asal mau tau dan belajar. saya bukan agen UL, cm penasaran bgt apa yg salah, maka saya cari tau.
ini jawabannya:
1. Return itu bahasa investasi untuk interest. jumlahnya tentu berbeda tergantung dari jenis yang dipilih. reksadana saham dinilai secara rata2, bisa memberi return 25% per tahun.
2. Berinvestasi di reksadana itu memakai compound interest, pd tahun pertama sampai ke tiga return nya tidak terasa. Setelah itu, bunga majemuk yang dihasilkan akan berlipat melalui rumus time value of money.
Jadi waktu adalah sahabat investasi yg plng berharga selain disiplin. Ibarat menanam pohon, janganlah ditengok setiap saat. Lupakan saja, tau2 sdh berbuah.
3. Yup, betul. pada renewal termlife, dan usia kita sdh otomatis bertambah 20 tahun, jumlah premi yg dibayar berkali2 lipat lebih besar.
4. Maksud investasi di UL itu untuk menutup COI tsb, mas. Bkn untuk diambil dan dipakai sebagai dana kehidupan sehari2. Sebenarnya bisa diambil nilai tunainya, jika emergency, asal Anda berniat meng-investasikannya kembali spy asuransinya tetap aktif dan bisa diklaim kalau terjadi apa2. Anggap saja nilai tunai itu sbg bonus dr asuransi Anda.
Ya…penjelasan yang cukup lengkap dan sangat bermanfaat, tapi umur mencapai 99 tahun itu lho….mungkin ya kecapai…ahhh…berenti merokok dulu…
maaf mba, saya sangat awam masalah asuransi ini, dan sekarang lagi bingung untuk mengambil unitlink atau proteksi. ada beberapa point yang saya belum paham dari artikel di atas.
1. “Sisanya sebesar Rp 150.000/ bulan bisa diinvestasikan di reksadana saham dengan return 25% per tahun”. maksud return disini apa ya? maaf masih awam banget. apa dana yang bisa diambil hanya 25% dari total, atau kah itu profit pertahun dari dana yang kita simpan?
2. “premi 4.5 jt hangus dan memang terbentuk dana sebesar Rp 311.000.000 pada reksadana”. dari mana angka sebesar itu muncul? dengan 150rb/bulan, 20tahun, dan return 25% bisa setinggi itu?
3. “Di usia 50 tahun, pria tersebut ingin melanjutkan term life nya hingga usia 70 tahun”. berarti sistemnya renewal berkala ya kalo termlife? misal usia saya 24 tahun, saya termlife 20 tahun sampai usia 44 tahun. saya rutin membayar premi perbulan selama 20 tahun tsb, sistem dana hangus. dan ketika usia mencapai 44 tahun pun, polis berhenti dan harus pembaharuan, yang berarti premi perbulan lagi? tetapi dengan jaminan dana yang jauh lebih tinggi dan premi lebih rendah dibanding dengan unitlink yang hanya membayar beberapa tahun di awal, tapi proteksi panjang. serta dana jaminan yang tidak setinggi termlife. apa seperti itu? atau ada yang miss ya dari penangkapan saya disini mba?
4. “Pria tersebut tidak perlu membayar premi lagi apabila ingin melanjutkan proteksi jiwanya hingga 70 tahun, dia tidak perlu lagi membayar COI karena diambil dari nilai tunai yang ada. Asumsi bila dia tidak pernah mengambil dananya, maka di usia 70 tahun akan terbentuk nilai tunai Rp 5.685M.” maksud dari sistem unitlink disini, maksud nilai tunai ini seperti apa? apa total manfaat yang bisa diklaim sewaktu2, atau memang uang premi bulanan yang diinvestkan membengkak jadi senilai segitu dan bisa dicairkan?
terima kasih sebelumnya
Penulis agen unit link ya?
Bukan kok. Finansialku bukan agen unit link. Artikel yang ada kami buat berdasarkan pengalaman dan referensi.