William Soeryadjaya atau akrab dipanggil dengan sebutan ‘Oom William’, punya masa lalu yang panjang sebelum sukses membesarkan Astra!

Informasi selengkapnya, dapat kamu ketahui di artikel video Finansialku satu ini!

 

Masih banyak video-video sejarah panjang tokoh sukses dalam menggapai mimpinya di kanal youtube Finansialku, lho! Jangan lupa mampir dan ambil pelajaran yang bisa dipetik, ya!

 

Kalau sudah tonton semua videonya, jangan lupa untuk tinggalkan jejak sekaligus berikan dukungan untuk kanal youtube Finansialku, dengan meninggalkan komentar, menekan ikon suka, dan menekan tombol subscribe di bawah ini, ya!

 

 
 

William Soeryadjaya: Seorang Yatim Piatu Sukses Mendirikan Astra

Siapa tidak kenal salah satu perusahaan distributor otomotif terbesar di Indonesia, Astra International?

Ya, perusahaan distributor mobil keluaran Toyota, Daihatsu, Honda, dan merek lainnya.

Eits, bukan cuma fokus pada distribusi saja, perusahaan Astra juga bergelut di bidang lain, lho!

Mulai dari otomotif, asuransi, keuangan, pertambangan, agrobisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, sampai properti!

Tapi, kesuksesan ini tidak mungkin didapatkan secara instan, ya?

Karena di balik kejayaan Astra dalam menaungi 229 anak perusahaan ini, tentu ada sosok yang menumpahkan darah dan keringat dalam untuk merintis dan membangun perusahaan Astra dari nol!

Ya, adalah William Soeryadjaya, sosok yang tidak terlahir dari keluarga kaya, dan harus merasakan perihnya ditinggalkan kedua orangtuanya saat usianya masih tergolong muda.

Mau tahu perjalanan hidupnya sampai dia berada di titik ini? Yuk, kita cari tahu bersama-sama di bawah ini!

 

Kisah William Soeryadjaya 1: Putus Sekolah

William Soeryadjaya atau Tjia Kian Liong, lahir pada 20 Desember 1922 lalu di Majalengka, Jawa Barat.

Di usianya yang baru saja menginjak 12 tahun, dia harus rela kehilangan kedua orang tuanya dan hidup sendiri bersama adik-adiknya.

Belum selesai penderitaan ditinggal orangtua, dia juga harus merelakan bangku pendidikan formal yang putus di tengah jalan di usia 19 tahun.

Tapi terpaan ini, tidak lantas membuat dia terpuruk, dia sadar kalau dia dan saudara-saudaranya butuh makan.

Maka dari itu, dia segera banting setir menjadi seorang pedagang kertas di Cirebon. Selain berdagang kertas, dia juga berdagang benang tenun di Majalaya.

Tidak lama dia menekuni usaha di kertas dan benang tenun karena, dia berpindah haluan ke bisnis hasil bumi, seperti beras, kacang, dan gula.

Pundi-pundi yang diperolehnya dari hasil berdagang itu, dikumpulkannya sedikit demi sedikit untuk melanjutkan studi yang sempat terputus ke Belanda, di Sekolah Industri yang mengajarkan penyamakan kulit.

 

Kisah William Soeryadjaya 2: Bisnis Ketiga

Rampung dengan studinya di Belanda pada 1949, dia kemudian kembali ke Indonesia, lalu mendirikan usaha di industri penyamakan kulit.

Usaha ini bukanlah usahanya yang pertama kali. Ingat jejak usaha William di usia 19 tahun yang sempat dibahas di poin pertama? Ya, ini sebenarnya bisnisnya yang ketiga.

Kepengurusan bisnisnya yang ketiga ini, dia serahkan sepenuhnya pada kawannya, mengingat dia terlalu sibuk berlari mengejar impiannya sebagai pebisnis sukses.

 

Kisah William Soeryadjaya 3: CV Sanggabuana

Tiga tahun setelah merintis bisnis di industri penyamakan kulit, dia lantas mendirikan usaha baru, yang dinamainya sebagai CV Sanggabuana.

Bisnis keempatnya ini, bergerak di bidang perdagangan ekspor dan impor. Tapi celakanya, ketika menggeluti dan membangun bisnis ini, dia harus merasakan ditipu rekan bisnisnya.

 

#4 Momen Kelahiran Astra

Tidak perlu waktu lama untuk William berlarut-larut dengan kekecewaan yang dirasakannya setelah dikhianati oleh rekan kerjanya.

1957, dia bersama Drs. Tjia Kian Tie yang merupakan adik kandungnya, dan kawannya Lim Peng Hong mendirikan PT Astra International Inc.

Bisnis ini, pada mulanya hanya bergerak dalam pemasaran minuman rasa merek “Prem Club” dan kegiatan ekspor hasil bumi.

Tapi seiring berjalannya waktu, lahan garapan Astra meluas ke beberapa sektor industri, salah satunya otomotif.

Bukan cuma itu, lama-lama sektor yang dinaunginya semakin meluas, mulai dari alat berat, peralatan kantor, dan bisnis kayu.

 

#5 Pohon Rindang

Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini tumbuh semakin melebar serupa pohon yang daunnya semakin rindang.

William juga mengakui kalau keberhasilan Astra saat itu tidak terlepas dari kebijakan pemerintah orde baru yang memberikan angin sejuk kepada para pegiat usaha.

Contohnya, saat 1968-1969, Astra diperbolehkan untuk memasok 800 kendaraan besar merk Chevrolet, saat pemerintah sedang mengadakan program rehabilitasi besar-besaran.

Tak ayal kalau truk yang diimpornya laris manis di pasaran. Mengingat tingginya jumlah kebutuhan dan permintaan.

 

#6 Berinovasi

Setelah momen itu, Astra menjadi salah satu perusahaan yang bukan hanya memasok atau mengimpor kendaraan dari luar negeri, tetapi juga mulai untuk merakit kendaraan sendiri truk Chevrolet.

Bukan hanya merakit truk Chevrolet, perusahaan Astra juga turut mengageni dan merakit alat besar merk lain seperti Komatsu, Toyota, Daihatsu, sepeda motor Honda, dan mesin fotokopi Xerox.

Astra berkembang sangat pesat dengan berbagai inovasi dan pemanfaatan celah yang apik dari William.

Karena nyatanya, tidak berhenti sampai di situ saja, Astra juga mulai merambah ke sektor agrobisnis.

Cerita selengkapnya, dapat ditemukan di video kami di atas, lho! Yuk, kita tonton bersama-sama dan petik pembelajaran berarti dari kisah hidup ‘Oom William’!

 

Kamu Juga Bisa!

Menjadi seorang pebisnis sukses, bukan hanya mimpi belaka untuk kamu yang mau keluar dari zona nyaman dan mulai berusaha mengikuti jejak William Soeryadjaya.

Semuanya tidak dimulai dari langkah yang besar, tapi dari perubahan-perubahan kecil yang kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti misalnya, berubah untuk menjadi sosok yang hemat dan mulai merencanakan masa depan yang terjamin.

Masa depan, bukan cuma soal usia yang bertambah atau tubuh yang menua, tapi juga kebebasan finansial hasil perencanaan masa kini.

Oleh karena itu, mulailah untuk lakukan perubahan itu, dengan merencanakannya bersama Aplikasi Finansialku yang bisa kamu unduh di Google Play Store dan Apple Apps Store!

Bersama aplikasi Finansialku, kamu bisa melakukan perencanaan keuangan yang terstruktur.

Kenapa? Karena kamu sudah tahu rasio-rasio dari setiap pengeluaran dan pendapatanmu, melalui fitur Financial Health Check Up.

 

 

Karena memulai pola hidup baru, diperlukan sebuah perencanaan yang matang, dan pengetahuan kita soal kondisi saat ini, agar kita bisa tahu apa yang harus dikurangi, ditambah, atau bahkan dihilangkan.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera kejar impian untuk jadi pengusaha sukses bersama aplikasi Finansialku!

 

playstore icon
appstore icon

 

Bagaimana pendapatmu soal jalan hidup Oom William? Apa yang bisa dipetik dari perjalanannya membangun bisnis Astra? Bagikan pendapatmu lewat kolom komentar yang ada di bawah ini, ya!

Bukan hanya berbagi komentar di sini, tapi kamu juga bisa berbagi kisah yang memotivasi ini untuk rekan dan keluargamu, melalui pilihan platform yang ada di bawah ini. Terima kasih!