Waralaba: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Dalam bisnis waralaba, biasanya akan ada pihak yang disebut sebagai franchisor dan juga franchise. Simak definisi waralaba melalui pembahasan artikel berikut ini.

Selamat membaca!

Daftar Isi

Pengertian Waralaba

Menurut Wikipedia, waralaba adalah adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan.

Menurut Pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.

Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, Waralaba adalah suatu sistem pendistribusian barang/jasa kepada pelanggan akhir dengan pelaku waralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan tata cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu, meliputi area tertentu.

Waralaba di Indonesia

Waralaba di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 42 tahun 2007 tentang Waralaba.

Beberapa peraturan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut:

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba
Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.

Pihak yang Berinteraksi Dalam Bisnis Waralaba

Waralaba dalam bahasa Inggris disebut sebagai Franchising dan dalam bahasa Prancis disebut Franchise.

Waralaba merupakan hubungan bisnis atau usaha yang terjalin di antara pemilik merek, produk maupun sistem operasional dengan pihak kedua melalui sebuah pemberian izin dari pemakaian merek, produk dan sistem operasional dalam jangka waktu yang telah di tentukan sebelumnya.

Dalam bisnis waralaba, biasanya akan ada pihak yang disebut sebagai franchisor dan juga franchise.

Free Download Ebook Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi dan Bisnis

DOWNLOAD EBOOK SEKARANG

Franchisor atau pemberi waralaba biasanya berupa badan usaha atau perorangan yang mempunyai konsep, merek dan produk.

Franchisor dapat memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri khas usaha yang dimilikinya.

Franchise atau penerima waralaba adalah badan usaha atau orang yang mendapatkan hak untuk memproduksi konsep dari franchisor yang dimana franchise terikat dengan kontrak atau perjanjian yang telah di sepakati sebelumnya.

Franchise berkomitmen untuk menghormati setiap konsep, spesifikasi dan peraturan yang diberikan oleh pihak Franchisor.

Kerja Sama dalam Sebuah Waralaba

Hubungan kerjasama usaha di antara kedua belah pihak (Franchisor & Franchise) disahkan dalam sebuah ikatan perjanjian atau kesepakatan.

Dalam proses kerjasama pada umumnya, pihak pemberi waralaba (Franchisor) dapat memberikan arahan ataupun bimbingan tentang teknis usaha, manajemen maupun dari segi penjualan serta pemasaran (marketing) produk kepada pihak penerima waralaba (Franchise).

Sebagai timbal balik, pihak penerima waralaba harus membayar sejumlah dana sebagaimana kesepakatan antara kedua belah pihak yang telah disepakati sebelumnya.

Dalam kurun waktu tertentu dan dengan beberapa kesepakatan yang telah tertera dalam perjanjian, pemilik dari merek produk atau Franchisor akan memberikan hak kepada para pelaku usaha untuk menjalankan bisnis yang telah ia ciptakan tersebut.

Hal ini dilakukan dengan memberikan atribut sebagai produsen seperti nama merek, prosedur dan sistem yang telah dijalankan oleh pihak Franchisor.

Dalam bisnis waralaba, dikenal juga istilah Hak Kekayaan Intelektual atau HKI, diantaranya seperti hak paten, hak cipta, rahasia dagang, desain logo dagang, nama dagang dan juga merek dagang.

Selain itu, Franchisor juga mengatur segala perputaran usaha yang dilakukan dalam bisnis tersebut dari cara penjualan, sistem manajemen yang diterapkan, tata cara pendistribusian barang/jasa.

Jenis Waralaba

Adapun jenis dari waralaba dapat dibagi menjadi 2 (dua), yang diantaranya sebagai berikut ini:

#1 Waralaba Luar Negeri

Oleh karena sistemnya yang sudah jelas, maka jenis waralaba ini paling banyak diminati. Selain itu, merek produk dari waralaba ini sudah dikenal dan diterima oleh masyarakat luas (internasional) bahkan memiliki gengsi tersendiri.

#2 Waralaba Dalam Negeri

Jenis waralaba ini juga menjadi salah satu pilihan investasi yang baik bagi para calon franchise yang memiliki keinginan untuk menjadi pengusaha tetapi ia tidak punya pengetahuan atau kurangnya kemampuan dalam mengatur strategi sebuah usaha.

Oleh sebab itu pemberi waralaba yang akan menyediakan semuanya, dan franchise hanya menyiapkan dana dan beberapa hal yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan.

Contoh Waralaba di Indonesia

Perkembangan waralaba di Tanah Air dewasa ini cukup berkembang dengan pesat dan sangat menguntungkan.

Beberapa contoh waralaba yang berkembang diantaranya di bidang kuliner atau makanan seperti Wong Solo, CFC, Sapo Oriental, Red Crispy dan berbagai merek lainnya yang diminati oleh masyarakat.

Selain dalam bidang kuliner, waralaba juga dapat berbentuk retail mini outlet seperti Indomaret, Yomart, Alfamart dan sebagainya.

Selain di kota besar, waralaba retail mini outlet ini juga semakin mengembangkan sayap hingga ke pelosok daerah.

Kesalahpahaman Pola Pikir dalam Berbisnis Waralaba

Ada banyak franchisor yang menganggap bahwa pola franchise adalah cara yang cepat dalam mengumpulkan tambahan modal dari uang investasi yang dibayarkan oleh pihak franchise.

Walau demikian, keadaan seperti ini sudah menjadi pemandangan yang umum di Indonesia dalam pola hubungan yang terjadin antara franchise dan franchisor.

Tanpa disadari, keadaan tersebut sebenarnya bisa menjadi sebuah boomerang bagi franchisor itu sendiri karena apabila franchisor tidak membina hubungan yang baik dengan para franchise maka akan sangat mudah merusak citra dari perusahaannya sendiri.

Sebagai pengusaha waralaba, sebaiknya saran ini perlu diperhatikan demi membangun citra yang baik dari perusahaan.

Butuh perjuangan panjang dalam membangun citra sebuah perusahaan.

Perlu diketahui bahwa ukuran kesuksesan dari sebuah bisnis waralaba adalah bukan karena jumlah kuantitas yang dihasilkan atau banyaknya outlet franchise, tetapi kualitas dan lamanya hubungan yang terjalin antara pihak franchisor dan franchise.

Apakah Anda berniat untuk membuka usaha waralaba? Apa strategi yang Anda lakukan untuk mengembangkannya? Berikan tanggapan Anda pada kolom yang tersedia di bawah ini!

Anda juga dapat membagikan artikel Finansialku di atas kepada rekan-rekan atau kenalan Anda yang membutuhkan informasi mengenai tips menabung atau setiap artikel Finansialku lainnya.

Jika Anda sedang mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan pribadi, keluarga atau bisnis, Anda dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku yang siap menolong Anda. Terima kasih.

Sumber Referensi:

Virmansyah. 2 Desember 2015. Definisi & Pengertian Waralaba!. Etalasebisnis.com – https://goo.gl/VuTbJA
Sora N. 29 Agustus 2015. Inilah Pengertian Waralaba Dan Contohnya Terjelas. Pengertianku.net – https://goo.gl/gLEUZZ
Admin. Pengertian Franchise, Arti Waralaba. Konsultanwaralaba.com – https://goo.gl/BHvjKE

Sumber Gambar: