Kata siapa beli mobil cukup menyiapkan Down Payment (DP) atau uang seharga mobilnya saja?

Faktanya, ada beberapa biaya setelah beli mobil yang harus disiapkan. Apa saja?

Yuk, cari tahu jawabannya di artikel Finansialku kali ini!

 

Summary:

  • Ketika membeli mobil, diperlukan perencanaan keuangan yang matang agar setelahnya tidak menjadi beban dan mengganggu cash flow keuangan.
  • Ada beberapa biaya yang muncul setelah membeli mobil dan tentunya harus dipersiapkan.

 

Banyak! Biaya-Biaya Setelah Beli Mobil

Memiliki sebuah mobil adalah impian hampir setiap orang. Sebab tidak dipungkiri, kendaraan pribadi terutama mobil sangat membantu mobilitas kita.  

Terlebih adanya insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) selama 2 tahun lebih ini, telah membantu meringankan biaya pembelian mobil.

Meski ada keringanan pajak yang menekan harga jual mobil, tapi Sobat Finansialku perlu tahu bahwa masih banyak biaya-biaya lainnya yang harus disiapkan.

Bahkan biaya tersebut tidak mengalami penurunan, malah cenderung meningkat.

[Baca Juga: Mau Beli Mobil Idaman? Manfaatkan Diskon PPnBM Tahun 2022]

 

Inilah 6 Biaya Setelah Beli Mobil

Jangan salah, setelah beli mobil kamu nggak cukup menyiapkan biaya urus pajak dan perawatan rutinnya saja.

Masih ada biaya-biaya lain yang harus disiapkan, yaitu:

 

#1 Angsuran Kredit

Jika membeli mobil baru atau bekas dengan cara kredit, maka kamu perlu memikirkan anggaran untuk pembayaran cicilan utangnya.

Porsi yang ditetapkan oleh perbankan untuk besaran angsuran kredit yang disetujui maksimal 30-35% dari penghasilan.

Itupun harus sudah memperhitungkan utang-utang yang lainnya, ya.

 

#2 Biaya Asuransi, Provisi dan Fidusia

Mobil yang dibeli secara kredit, biasanya sudah termasuk fasilitas asuransi kendaraan.

Tapi, kalau kamu berencana membeli mobil secara tunai, disarankan untuk menyertakan asuransi kendaraan tersebut.

Nah, jika pembayaran kreditnya sudah lunas, lebih baik fasilitas asuransi kendaraan tetap dimiliki.

Sebab, besaran biaya asuransinya bisa lebih murah daripada service dengan biaya sendiri.

Hanya saja, kamu perlu memperhatikan setiap klaim asuransi kendaraan akan dikenakan biaya klaim sekitar Rp 300.000-Rp 350.000 atau lebih tergantung jenis asuransinya.

Lalu, ada juga tambahan biaya yang berkaitan dengan asuransi, yaitu biaya provisi atau administrasi kredit. Besarannya tergantung leasing/bank dan harga kendaraan.

Selain itu, ada juga biaya fidusia atau tanda bukti kepercayaan, yang digunakan sebagai jaminan bahwa mobil tetap menjadi hak milik meski BPKB ada ditangan Lembaga pemberi pinjaman.

Biaya yang diperlukan untuk Fidusia mulai dari Rp 50.000.

[Baca Juga: Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Membeli Kendaraan]

 

#3 Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

Ketika membeli mobil bekas, sebaiknya lakukan perubahan nama pemilik kendaraan.

Tujuannya untuk mempermudah dalam pengurusan bayar pajak tahunan atau lima tahunan mobil, jika nama yang tertera di STNK dan BPKB adalah nama kita sendiri.

Kalau belum balik nama, solusinya kamu harus meminjam KTP asli milik orang yang namanya tertera di STNK dan BPKB tersebut.

Sesuai Perda DKI Jakarta nomor 6 tahun 2019 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, untuk kendaraan bekas adalah 1% dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB).

Tentunya biaya ini akan berbeda untuk masing-masing daerah.

Ada juga biaya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar 1,5% dari harga kendaraan.

Sedangkan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) nomor 76 tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ada beberapa biaya lain yang perlu kamu siapkan, yaitu:

  1. Penerbitan STNK kendaraan roda empat atau lebih sebesar Rp 200.000.
  1. Penerbitan BPKB Kendaraan roda empat atau lebih sebesar Rp 375.000.
  1. Penerbitan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) roda empat atau lebih adalah Rp 100.000.

 

#4 Pajak Progresif

Kamu punya mobil lebih dari satu? Maka pajak yang harus dibayar akan dihitung secara progresif.

Untuk bisa menghitung pajak progresif, pertama hitung dulu NJKB.

NJKB = (PKB/2) x 100

Lalu hitung pajak progresif tiap kendaraan dengan tarif:

  • 1,5% untuk mobil pertama
  • 2% untuk mobil kedua
  • 5% untuk mobil ketiga
  • 4% untuk mobil keempat dan seterusnya

Terakhir adalah tentukan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDJLLJ).

Ternyata punya lebih dari satu mobil, tidak murah ya biayanya.

[Baca Juga: Apakah Aman Membeli Kendaraan Secara Online? Gimana Caranya?]

 

#5 Biaya Perawatan Berkala dan Perbaikan

Mesin mobil yang digunakan sehari-hari tentu memiliki keterbatasan dan perlu perawatan berkala.

Biasanya perawatan berkala dilakukan setiap jarak tempuh 10.000 km, 20.000 km, 50.000 km, 80.000 km dan 100.000 km. Jenis perawatan untuk setiap jarak tempuh pun berbeda-beda.

So, kamu harus cek ke bengkel resminya untuk dapatkan gambaran anggaran yang perlu disiapkan.

Termasuk sparepart apa saja yang harus diganti secara berkala dan perkiraaan umur sparepart bisa bertahan.

 

#6 Biaya Tol, Parkir, dan BBM

Last but not least, ada biaya tol, parkir, dan bahan bakar. Ketiga biaya ini tergantung dari kebiasaan atau jalur yang biasa dilalui.

Jika pekerjaanmu mobile, maka cara menghitungnya adalah berapa kali rata-rata bertemu orang, berapa lama biasanya kamu bertemu, dan kawasannya kira-kira dalam radius berapa kilometer.

Lain halnya jika menggunakan mobil untuk pergi dan pulang kerja saja, maka perhitungannya lebih mudah.

Jangan lupa perhitungkan biaya saat weekend, karena biasanya akan ada jadwal pergi yang terencana dan tidak.

Ketiga biaya tersebut, mungkin nilainya dirasa tidak terlalu besar.

Tapi jika tidak dihitung secara detail, bisa menjadi penyebab bocornya anggaran.

Supaya keuanganmu tetap on the track, sebaiknya perhatikan kembali anggaran yang sudah kamu buat.

Kamu bisa mengetahui apakah anggaran tersebut sudah tepat atau belum, lewat ebook Cara Membuat Anggaran dengan Tepat dari Finansialku.

Klik banner untuk download ebook-nya, ya!

Banner Iklan Ebook Cara Membuat Anggaran dengan Tepat - PC
Banner Iklan Ebook Cara Membuat Anggaran dengan Tepat - HP

 

Yuk, Siapkan Biayanya!

Sobat Finansialku, itulah beberapa biaya yang harus disiapkan setelah kamu membeli mobil.

Memang, tidak murah dan tidak mudah untuk mempersiapkannya. Karena itulah, ada biaya yang sebaiknya dimasukkan ke dalam anggaran bulanan dan anggaran tahunan.

Selain itu, dalam menetapkan jumlah anggaran sebaiknya dilebihkan dari budget aslinya. Jika ternyata kurang, tidak akan mengganggu cash flow keuangan.

Jangan sampai terjebak dalam kondisi sudah punya mobil, tapi terbebani dengan biaya-biaya lainnya.

Sebaiknya, pahami kondisi keuanganmu saat ini dan rencanakan dana membeli mobil yang bisa dilakukan di Aplikasi Finansialku atau melakukan simulasi di kalkulator beli kendaraan.

HOMEPAGE 1 - MOBILE - Kalkulator Finansialku

 

Jika kamu mengalami kendala dalam mengatur keuangan atau merencanakan dana beli kendaraan, hubungi perencana keuangan Finansialku melalui aplikasi atau Whatsapp +62851 5866 2940, untuk buat janji.

 

Semoga informasi ini bisa membantu kamu dalam mempersiapkan anggaran membeli kendaraan dan biaya yang harus disiapkan setelahnya.

Jangan lupa, bagikan artikel ini kepada teman dan saudara lainnya, agar mereka bisa menyiapkan biaya-biaya setelah beli mobil, sama sepertimu. Terima kasih.

 

Editor: Ismyuli Tri Retno

Sumber Referensi:

  • Bertold Ananda. 10 November 2021. Biaya-Biaya Tambahan Yang Harus Anda Keluarkan. Otomotif.sindonews.com- https://bit.ly/3hRQw8x
  • Muhammad Fathan Radityasani. 11 Oktober 2021. Ini Biaya Resmi Balik Nama Kendaraan Bermotor. Otomotif.kompas.com- https://bit.ly/3KvKmqF
  • Tutus Subranto. Beli Mobil Bekas, Siapkan Duit Untuk Biaya Tambahan Tak Terduga.co.id- https://bit.ly/3CsOYv7