Yuk Tiru Kunci Sukses di Usia Muda yang Dapat Diteladani dari Jepang

Berikut ini kunci sukses di usia muda yang dapat diteladani dari Jepang. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari Jepang, agar sukses di usia muda. Apa saja kunci sukses nya?.

Artikel ini dipersembahkan oleh

Daftar Isi

5 Kunci Sukses di Usia Muda yang Dapat Diteladani dari Jepang

Teman-teman apakah Anda tahu, ternyata ada banyak kunci sukses di usia muda yang dapat diteladani dari Jepang. MenurutJapan Times, banyak warga usia 65 tahun ke atas (para pensiunan) yang hidup sejahtera. Hal ini disebabkan karena mereka selalu disiplin.

Mungkin teman-teman tahu, Negara Jepang kondisinya hancur lebur saat Perang Dunia II berakkhir (sekitar tahun 1945). Negara Jepang hancur lebih saat kota Nagasaki dan Hiroshima dibom atom oleh Amerika Serikat. Setelah kalah perang banyak warga Jepang yang hidup di bawah standar, karena ekonomi Jepang boleh dibilang lumpuh.

Tentunya banyak yang kita pelajari dari sukses di usia muda orang-orang Jepang. Tidak ada salahnya kita mulai mempraktekkan kunci sukses di usia muda orang-orang Jepang, Bagaimana caranya menjadi sukses di usia muda? Berikut ini 5 caranya:

#1. Tidak Pernah Berhenti Belajar

Tahukah Anda, Masyaratak Jepang adalah orang-orang yang gemar belajar dan haus akan ilmu. Anda tentu akan terheran-heran melihat orang-orang membaca berita saat mereka ada di dalam bus dan kereta api. Berbeda dengan budaya kita yang menganggap belajar itu hanya di sekolah dan kampus. Apakah Anda termasuk satu dari banyak orang yang beranggapan : setelah lulus tidak perlu belajar lagi? Semoga Anda bukan termasuk orang yang mudah berpuas diri dan sombong, karena orang yang sombong dan merasa paling pintar biasanya akan segera jatuh.

#2. Jangan Pernah Menyerah (Apalagi Belum Dicoba)

Orang-orang Jepang terkenal dengan semangat mereka yang tidak mudah menyerah. Ada sebuah film documenter yang menjelaskan kondisi Jepang setelah di bom atom oleh Amerika. Pada film tersebut digambarkan Jepang dalam kondisi yang benar-benar buruk, baik dari segi moral orang-orang, dari segi ekonomi, sosial dan lain sebagainya. Namun titik tersebut bukanlah alasan untuk mereka menyerah, bahkan mereka bekerja lebih giat dan lebih giat lagi. Semangat maju pantang menyerah tersebut yang harusnya menjadi teladan untuk kita bersama.

Anda tentu pernah mengalami kegagalan dalam hidup bukan? Mungkin saja Anda pernah gagal dalam mengelola keuangan, sehingga terjerat utang, tidak mampu melunasi KPR dan lain sebagainya. Sebaiknya belajar dari setiap kegagalan yang pernah kita lakukan, karena kegagalan dekat dengan kesuksesan.

#3. Tahu Batasan Sendiri

Orang Jepang adalah orang yang sangat disiplin dan pekerja keras. Menurut Anda, apakah mereka orang-orang yang dapat bekerja melebihi batasan sendiri? Jawabannya tidak, orang Jepang terdidik untuk memahami batasan yang mampu mereka lakukan. Mereka ahli dalam perencanaan, misalnya mereka tahu kemampuan bekerja maksimal adalah 8 jam kerja sehari. Mereka akan menyesuaikan target-target harian mereka, agar dapat dipenuhi dengan efektif. Jika Anda juga perlu mengenali batasan sendiri dan jangan terlalu memaksa. Dalam banyak kasus memaksakan diri, malah menimbulkan kerugian bagi diri sendiri.

#4. Jangan Pernah Meremehkan, Termasuk Hal-Hal Sepele

Apakah Anda pernah meremehkan uang-uang yang dianggap “kecil”? Misal:

sekali ngopi cuma Rp 30ribu,
sekali nonton bioskop cuma Rp 40ribu.
sekali pergi makan luar cuma Rp 50ribu.

Padahal uang yang Anda anggap kecil dan sepele tersebut jika dikumpulkan dan diinvestasikan justru akan bermanfaat lebih banyak lho. Termasuk kebiasaan-kebiasaan buruk menyepelekan dan menunda : ah nanti saja, ah besok saja dan seterusnya. Biasanya penundaan berujung pada kata TIDAK. Kalau tidak percaya, silahkan coba sendiri.

#5. Berani Ambil Risiko yang Terukur

Apakah Anda termasuk orang yang takut dengan kata “Risiko”?
Apakah Anda termasuk orang yang menghindari kata “Risiko”?

Ada fakta unik mengenai orang Jepang, mengenai “Risiko”. Mereka adalah orang yang selalu menghitung risiko dan mencoba mengukur risiko. Setelah itu mereka berusaha mengurangi risiko dengan beberapa jenis cara (mulai dari menghindari risiko sampai dengan memindahkan risiko). Pada akhirnya, setelah mereka mengukur risiko dan mengelola risikonya, mereka melakukan sesuatu yang disebut “Risiko” oleh orang-orang. Menurut kami, itulah yang harusnya kita pelajari dari orang Jepang dalam mengelola risiko.

Di Indonesia, banyak orang takut berinvestasi hanya karena ada kata “Risiko”. Bahkah agen penjual produk-produk investasi selalu mengedepankan profil risiko. Menurut kami, semua produk investasi pasti memiliki potensi risikonya. Namun keputusan dan tindakan Andalah yang akan membuat potensi risiko itu menjadi nyata atau tidak.

Jadi sebelum berinvestasi pada produk keuangan, pastikan Anda sudah berinvestasi pada ilmu dan pengalaman.

Disiplin Memang Sulit, Tetapi Bukan Tidak Mungkin

Harus diakui untuk menjadi seorang yang disiplin bukan pekerjaan yang mudah. Sebagai contoh, apakah Anda pernah mencoba :

disiplin dalam bangun tidur?
disiplin dalam berolahraga?
disiplin dalam makan?
disiplin dalam bekerja?
disiplin dalam mengelola keuangan?
disiplin dalam berinvestasi?

Jika Anda ingin sukses di usia muda, dalam hal apa pun belajarlah untuk menjadi seorang yang disiplin. Disiplin dan bertanggungjawab pada diri Anda sendiri. Sudah saatnya Anda mulai mendisiplinkan diri Anda dalam mengelola keuangan dan merencanakan masa depan keuangan Anda. Silakan gunakan Aplikasi Finansialku untuk membantu Anda mengelola keuangan dan merencanakan keuangan.