Apakah memungkinkan kredit untuk renovasi rumah? Kali ini salah satu rekan Finansialku.com akan membahas mengenai jenis-jenis kredit untuk renovasi rumah.

 

Artikel ini dipersembahkan oleh

DuitPintar

 

Apakah Bisa Renovasi Rumah dengan Menggunakan Kredit?

Apakah Anda merasa rumah Anda saat ini sudah banyak yang bocor, dinding retak, keramik pecah dan perlu renovasi rumah dalam jangka waktu dekat? Nah jika Anda sudah merasa perlu renovasi rumah, kira-kira berapa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mempersiapkan dananya?

Apakah Bisa Renovasi Rumah dengan Menggunakan Kredit - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca Juga: Sudahkah Anda Mengelola Keuangan dengan Benar?]

 

Berbicara mengenai cara mendanai renovasi rumah, sebenarnya ada dua cara yaitu cara pertama dengan dana darurat atau dana yang memang sudah dianggarkan untuk renovasi rumah. Bagaimana solusinya jika tidak memiliki uang kontan? Cara kedua adalah dengan menggunakan kredit. Ternyata ada beberapa kredit yang dapat kita gunakan untuk renovasi rumah, antara lain:

 

#1. Kredit tanpa agunan (KTA)

Kredit yang dapat digunakan untuk mendanai renovasi rumah adalah KTA atau kredit tanpa agunan. KTA adalah salah satu solusi yang paling mudah pencairannya. Beberapa bank mampu memberikan persetujuan KTA hanya dalam waktu satu hari. Anda cukup mengisi formulir pengajuan KTA dan melampirkan dokumen-dokumen persyaratan KTA. Sayangnya KTA memiliki limit yang terbatas dan Anda harus sudah memiliki kartu kredit. Untuk tips mengajukan KTA yang pasti bakal disetujui Anda bisa membaca artikel Daftar KTA Pasti Disetujui.

[Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Cicilan KTA?]

 

#2. KPR Refinancing

Kredit berikutnya yang dapat digunakan untuk renovasi rumah adalah refinancing rumah yang sudah lunas. Refinancing adalah mendanai kembali rumah yang sudah lunas, dengan menjaminkan sertifikat rumah. Biasanya Bank akan memberi pinjaman sebesar 80% dari nilai rumah. Contoh jika rumah Anda saat ini dinilai bank sebesar Rp 500 juta, maka kredit yang dapat diberikan bank sekitar Rp 400juta. Proses refinancing mirip dengan KPR, mulai dari melakukan appraisal, membuat perjanjian dengan notaris, biaya provisi dan lain sebagainya. Biasanya proses refinancing ini memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan KTA. Finansialku juga telah mengulas apa itu Refinansing pada artikel Refinancing KPR.

[Mitos atau Fakta: Rajin Utang Pangkal Miskin?]

 

#3. Kredit Renovasi (KPR Renovasi)

Jenis kredit ketiga adalah kredit khusus untuk renovasi rumah. Pada dasarnya produk kredit ini adalah turunan dari KPR yang digunakan dengan tujuan khusus renovasi rumah. Berikut ini salah satu contoh produk kredit renovasi. Beberapa bank umum di Indonesia menawarkan KPR Renovasi dengan bunga, plafon pinjaman dan periode peminjaman yang menarik.

[Baca Juga: Pernah Simulasi KPR dengan Menggunakan Kalkulator Simulasi KPR?]

 

#4. Top Up KPR

Opsi keempat adalah dengan menambah atau top up KPR bank. Top up KPR artinya adalah Anda mengajukan penambahan plafon pinjaman KPR. Bank akan melakukan appraisal atau penilaian kembali harga rumah Anda. Selisih nilai awal KPR dan harga saat ini akan dijadikan dana untuk renovasi rumah. Kebanyakan bank memberikan syarat top up KPR hanya boleh dijalankan jika, nasabah sudah membayar setengah dari periode. Misal seorang nasabah mengajukan KPR 10 tahun, maka nasabah tersebut dapat melakukan top up jika sudah membayar cicilan KPR minimal 5 tahun.

[Baca Juga: 6 Penyebab Harga Appraisal Rumah Kok Selalu Rendah]

 

#5. Over Kredit

Opsi kelima adalah dengan menggunakan over kredit. Pada dasarnya prinsip over kredit mirip dengan top up. Perbedaannya adaah over kredi dilakukan pada bank yang berbeda. Contoh Pak Ronald adalah nasabah di Bank A. Beliau memiliki KPR dengan plafon pinjaman Rp 500 juta dan bunga 9% fixed. Bank B menawarkan Pak Ronald untuk over kredit, dengan bunga 12% variabel dan plafon pinjaman akan dinilai ulang (kemungkinan besar nilainya bisa lebih dari Rp 500 juta).

[Baca Juga: Kenapa Miliarder Tambah Kaya dengan Tambah Utang?]

 

Mengenai over kredit sebaiknya Anda membandingkan seluruh biaya over kredit dibandingkan dengan biaya jika tetap KPR di bank yang sekarang. Jangan hanya membandingkan bunganya saja, karena terkadang ada biaya-biaya tambahan.

 

Bonus: Renovasi Rumah dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Kartu Kredit

Tahukah Anda, jika BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan bantuan untuk kredit renovasi rumah? Tentunya syarat dan ketentuan berlaku, seperti harus minimal 5 tahun menjadi anggota BPJS ketenagakerjaan. Selain itu Anda juga dapat menggunakan kartu kredit untuk cicilan 0% di toko bangunan yang menyediakan ciicilan untuk membeli bahan-bahan material.

 

Saran dari Finansialku dalam Renovasi Rumah

Sebagai perencana keuangan, kami sangat menyarankan agar menghindari kredit untuk keperluan konsumtif. Dalam kasus ini jika Anda melakukan renovasi rumah dan kemudian rumah dikontrakkan, maka Anda boleh mempertimbangkan kredit untuk renovasi rumah. Sebaliknya jika Anda melakukan renovasi rumah tempat Anda tinggal, kami menyarankan agar Anda menggunakan tabungan atau dana darurat. Semoga rumah Anda segera dapat direnovasi dan sebisa mungkin tidak menggunakan kredit untuk kebutuhan konsumtif.

 

Menurut Anda, sebaiknya renovasi rumah menggunakan kredit atau dipersiapkan terlebih dahulu?

 

Sumber Artikel:

  • 2 Oktober 2015. 7 Sumber Dana Renovasi Rumah buat yang Ga Punya Tunai Keras. Duitpintar.com – https://goo.gl/ZxHw8C
  • 29 Juni 2016. Mau Renovasi Rumah Tapi Gak Punya Duit Cash? Pakai 5 Cara Renovasi Rumah Ini. Duitpintar.com – https://goo.gl/v3Mqll

 

Sumber Gambar:

  • Renovasi Rumah – http://goo.gl/mCVmFg

 

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â