Berbicara mengenai keuangan pribadi adalah hal yang sangat sensiitif dan terkadang bukan topik yang sangat diminati.  kita dapat mulai menata rencana keuangan dan merealisasikan rencana keuangan kita, misal punya rumah, mobil, kendaraan atau lain-lain. Oke mari kita coba diskusikan mengenai rencana keuangan kita diberbagai fase kehidupan.

happy-family-on-the-grass

 

 

Rencana Keuangan

Rencana keuangan seorang pribadi atau keluarga memiliki kesamaan dengan rencana keuangan sebuah perusahaan. Rencana keuangan dapat didefinisikan sebagai suatu harapan untuk memenuhi keinginan kita yang berhubungan dengan uang, contoh bagi yang masih single pasti berharap ingin memiliki keluarga. Memiliki keluarga tidak murah loh, harus ada biaya pernikahan, biaya bulan madu, biaya membeli rumah, biaya membeli kendaraan dan sangat dimungkinkan biaya untuk melahirkan anak dan seterusnya.

Banyak orang yang mulai mencoba berinvestasi tanpa ada rencana keuangan yang jelas. Akibatnya apa? Tentu saja rugi ya tidak menjadi masalah, tidak ada kepuasan yang dicapai (bahasa sehari-harinya, apabila investasi saya sudah mencapai 100 juta so what?).

aneh-kok-bisa-harga-saham-bisa-rp-0-berarti-ada-saham-gratisan-1-finansialku

[Baca juga :Membuat Tujuan Keuangan dengan SMARTER]

 

Tanpa ada rencana keuangan yang jelas di awal, kita menjadi kurang ada motivasi dalam mengatur keuangan pribadi atau mengatur keuangan keluarga, kurang motivasi saat berinvestasi. Jadi jangan ragu buat rencana keuangan. Sebaiknya buat rencana keuangan dengan cara SMART.

 

Fase Hidup dan Rencana Keuangan

Bisa saja saat ini Anda dan Saya berada dalam usia yang berbeda, bisa saja saat ini saya berada di usia 40 akhir dan Anda baru berusia di tengah 20, atau Anda berada di tengah 30 atau malah awal 50 an. Tentu saja tujuan  atau rencana keuangan kita berbeda. Kira-kira apa sih rencana keuangan yang umumya cocok atau sesuai dengan keadaan atau kondisi umur kita? Dalam bahasa kerennya bagaimana hubungan antara life stage Kita dan rencana keuangan kita?

Oke tidak berpanjang lebar lagi, mari kita diskusikan mengenai umur (life stage) seseorang dan tujuan rencana keuangan umumnya.

besarnya-kerugian-jika-anda-para-karyawan-tidak-mulai-berinvestasi-2-finansialku

[Baca juga : Membuat Tujuan Keuangan yang SMART (benar-benar SMART)]

 

Bisa saja saat ini Anda dan Saya berada dalam usia yang berbeda, bisa saja saat ini saya berada di usia 40 akhir dan Anda baru berusia di tengah 20, atau Anda berada di tengah 30 atau malah awal 50 an. Tentu saja tujuan  atau rencana keuangan kita berbeda. Kira-kira apa sih rencana keuangan yang umumya cocok atau sesuai dengan keadaan atau kondisi umur kita? Dalam bahasa kerennya bagaimana hubungan antara life stage Kita dan rencana keuangan kita?

Oke tidak berpanjang lebar lagi, mari kita diskusikan mengenai umur (life stage) seseorang dan tujuan rencana keuangan umumnya. Berikut ini ada sebuah bagan yang menggambarkan life stage atau usia dan rencana keuangan (sebelumnya maaf karena bagan dalam bahasa Inggris). Kami akan berusa menjelaskan dengan cukup detil.

life-stage

Life Stage (umur kehidupan manusia) dan Rencana Keuangan

(Sumber: Gitman, E.T.all., 2011:16)

 

Umur 20 tahun

Di awal 20 an Anda pasti sedang sibuk-sibuknya menempuh pendidikan di universitas. Bagi sebagian orang mungkin pernah merasakan pengalaman seru bekerja paruh waktu dan belajar-belajar investasi. Di umur 24 an setelah lulus kuliah, kemudian lanjut bekerja baik buka usaha sendiri atau menjadi karyawan sebuah perusahaan. Rencana-rencana yang perlu dibuat adalah:

  • Dana darurat atau emergency fund.
  • Mulai melakukan manajemen risiko dengan asuransi kesehatan.
  • Mulai mengatur keuangan pribadi, mulai dari pemasukan, pengeluaran, investasi dan utang jangka pendek (contoh: cicilan elektronik atau kartu kredit).
  • Hati-hati Anda akan berkenalan dengan namanya Pajak dan segala urusannya diumur ini.
  • Mulai berinvestasi untuk membeli rumah pertama.
  • Mulai berinvestasi untuk membeli kendaraan pertama.
  • Mulai berinvestasi untuk menikah, bulan madu dan melahirkan anak.
  • Mulai mempersiapkan dana pendidikan anak (khususnya di akhir 20an).  

 

Umur 30 tahun

Di awal 30 an Anda mungkin sudah memiliki keluarga kecil dengan satu atau dua orang anak berusia di bawah 10 tahun.

  • Memperbesar dana darurat (emergency fund)
  • Mulai melakukan manajemen risiko dengan asuransi jiwa karena sudah memiliki tanggungan.
  • Mulai mengatur keuangan keluarga.
  • Mulai melunasi rumah, mobil.
  • Mulai berinvestasi untuk dana pendidikan anak.
  • Mulai memikirkan untuk berinvestasi lebih agresif atau meningkatkan pendapatan.
  • Mulai merencanakan untuk persiapan pensiun, seperti investasi atau passive income.

5-langkah-investasi-reksa-dana-untuk-mahasiswa-1-finansialku

[Baca juga : Bagaimana Cara Merencanakan Keuangan yang SMART?]

 

Umur 40 tahun

Di awal 40 an Anda anak-anak Anda sudah cukup dewasa dan karir usaha Anda sudah meningkat. Sudah saatnya untuk Anda:

  • Tetap mengatur keuangan keluarga dan mengajarkannya kepada anak-anak.
  • Berinvestasi pada rumah kedua.
  • Membuat surat wasiat selama masih sehat.
  • Mulai focus membantu menata hidup dan karir anak-anak.
  • Mulai berurusan dengan kesehatan: general check up, vitamin, cek darah berkala, dan lain-lain.

 

Umur 50 tahun

Di awal 50 an Anda akan disibukan dengan masa-masa remaja anak-anak Anda dan persiapan pensiun. Umur ini saatnya Anda:

  • Mempersiapkan atau memperbarui wasiat
  • Mematangkan dana pensiun.
  • Melunasi biaya kuliah anak.
  • Membantu Anak-anak untuk mulai berusaha atau bekerja.
  • Bersiap-siap untuk pensiun.

 

Umur 60 tahun

Hal apa yang ingin Anda lihat? Tentu saja melihat keluarga Anda, anak-anak Anda kompak dan bahagia. Sisanya nikmati hidup dan masuki second stage of life (babak baru dalam hidup). Lebih bersifat social dan bijak dalam bertingkah laku.

 

Melalui artikel ini kami berharap Anda dan Saya, Kita tidak lagi ragu mulai menetapkan tujuan keuangan kita. Ambil langkah kecil untuk memulai menjadi besar. Apapun rencana keuangan Anda, kapanpun waktunya dan berapapun biayanya Kita mampu memenuhinya (percayalah). Mulai merencanakan, ambil langkah kecil dan sekarang juga.