Apakah Anda memilliki tujuan keuangan yang jelas? apa tujuan keuangan Anda? kali ini Finansialku akan membahas mengenai tujuan keuangan. 

smart_goals_image

 

Setiap orang tentunya memiliki tujuan-tujuan keuangan yang berbeda. Ada yang pengen dana nikah, ada yang pengen punya rumah, mobil, gadget terbaru, dan lain-lain. Tentunya Anda juga memiliki tujuan keuangan sendiri, bukan?

Coba tuliskan tujuan keuangan Anda, dengan mengisi titik-titik berikut:

Saya ingin …………………………………………….

Apakah Anda mengalami kesulitan menuliskan tujuan keuangan Anda? Apakah Anda sudah tau cara memenuhi tujuan finansialnya?

Lalu, apa yang harus dilakukan? Cara pertama tentunya kita menetapkan tujuan kita dengan cara yang S-M-A-R-T. Apa itu tujuan yang S-M-A-R-T?

 

Tujuan harus Jelas atau Spesifik (SPESIFIC)

Membuat Tujuan Keuangan yang SMART (benar-benar SMART) - Specific -Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca juga : 10 Alasan yang Perlu Diketahui, Kenapa Anda Masih Susah Menjadi Kaya]

 

Tujuan yang spesifik itu adalah tujuan yang jelas. Cara yang paling gampang adalah dengan menggunakan 6W:

 

Who (Siapa)               = Siapakah yang terlibat?

What (Apa)                 = Apakah yang harus saya lakukan agar dapat mencapainya?

Where (Dimana)         = Di mana kah saya dapat memulai?

When (Kapan)             = Kapan saya harus memenuhi tujuan itu?

Which (Yang Mana)    = Apa saja (yang mana) syaratnya?

Why (Mengapa)          = Mengapa saya mau memenuhi tujuan tersebut?

 

Contoh: Saya mulai menabung Rp 500.000 setiap bulan ditabungan, selama 10 bulan ke depan untuk mendapatkan laptop merk X.

Menuju Laptop
Menurut Anda apakah tujuan itu cukup spesifik? Tujuan yang spesifik tentunya menjadi titik nol untuk memenuhi tujuan finansial Anda.

 

Tujuan harus Dapat Diukur (MEASURABLE)

Membuat Tujuan Keuangan yang SMART (benar-benar SMART) - Measurable - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca juga : Bagaimana Cara Merencanakan Keuangan yang SMART?]

 

Tujuan harus disertai kriteria-kriteria yang dapat diukur untuk mengetahui kemajuan proses Anda. Dengan melakukan pengukuran, Anda dapat yakin Anda berjalan pada jalur yang tepat. Cobalah dengan kata tanya:

Berapa banyak, Berapa lama saya tau tujuan ini dapat terpenuhi?
Contoh: Saya mulai menabung Rp 500.000 setiap bulan ditabungan, selama 10 bulan kedepan untuk mendapatkan laptop merk X.

Saya tahu saya akan mendapatkan laptop X 10 bulan lagi, kalau setiap bulan saya menabung Rp 500.000 di tabungan.

 

Tujuan harus Dapat Dicapai (ATTAINABLE)

Membuat Tujuan Keuangan yang SMART (benar-benar SMART) - Achieveable - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca juga : Membuat Tujuan Keuangan yang SMART ]

 

Ketika mengidentifikasi tujuan keuangan yang paling penting adalah Anda mulai menentukan cara untuk memenuhi tujuan finansial.

Menurut Anda, mungkin kah saya mendapatkan laptop seharga Rp 4.800.000 apa bila saya menabung Rp 500.000 per bulan selama 10 bulan?

Apakah yang perlu saya persiapkan? Pastinya saya harus mengubah sedikit perilaku, yang biasanya menabung di bawah Rp 500.000, saya harus menabung Rp 500.000.

Penulis yakin semua tujuan keuangan pasti dapat direncanakan, bahkan pengeluaran akan kebutuhan pensiun (yang mungkin bakal butuh dan besar sekali).

Kalau bagaimana cara menghitungnya kapan-kapan kita bahas ya. Intinya kita rencanakan dulu tujuan kita, sesuai dengan kemampuan kita.

Ada orang yang bilang kalo kepepet apapun bisa, Penulis setuju dengan ungkapan itu. Kalau tujuan keuangan bisa dipenuhi tidak dalam keadaan kepepet bukannya lebih enak, ya?

[Baca juga: Mengapa Harus Memiliki Tujuan Keuangan yang Jelas?]

 

Tujuan harus Realistis (REALISTIC)

Membuat Tujuan Keuangan yang SMART (benar-benar SMART) - Realistic - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca juga : 5 Tips Jitu Menggunakan Kartu Kredit untuk Pengguna Pemula]

 

Realistis menggambarkan seberapa besar biaya yang Anda siap korbankan. Contoh apabila saya tidak mau menabung Rp 500.000 per bulan selama sepuluh bulan, apakah saya bisa mendapatkan laptop X.

Jawabannya masih bisa, contohnya jika saya beruntung mendapatkan undian berhadiah. Berapa besar peluang saya memenangkan undian berhadiah? Cara yang paling nyata adalah dengan menabung sesuai dengan tingkat kemampuan.

Tujuan finansial Anda boleh tinggi, apabila kemampuan saat ini belum mencukupi ada banyak hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah meningkatkan kemampuan Anda.

Contoh biaya pensiun besarnya Rp 4.000.000.000 pada 35 tahun yang akan datang. Ada beberapa cara misal menabung sebesar Rp 10.000.000 per bulan di tabungan (kelihatannya susah) atau meningkatkan kemampuan dan berinvestasi sebesar Rp 5.000.000 per bulan di produk reksadana.

 

Tujuan harus Dibatasi Waktu (TIMELY)

Membuat Tujuan Keuangan yang SMART (benar-benar SMART) - Time Bounded - Perencana Keuangan Independen Finansialku

[Baca juga : Ini 5 Ciri Orang Bermental Gratisan yang Dapat Merugikan Anda]

 

Tujuan harus dibatasi oleh rentang waktu tertentu, agar Anda memiliki patokan untuk memenuhinya. Contoh Saya mulai menabung Rp 500.000 setiap bulan di tabungan, selama 10 bulan kedepan untuk mendapatkan laptop merk X.

Rentang waktu saya menabung adalah 10 bulan dan saya tahu 10 bulan kedepan saya akan mendapatkan laptop merk X.

 

Terus tunggu apalagi, ayo mulai buat tujuan keuangan Anda. Jangan lupa Tujuan keuangan dengan SMART ya. Semoga tujuan Anda tercapai.