Ada 9 istilah finansial yang perlu Anda ketahui untuk mengurangi risiko investasi Anda. Sudah tahukah Anda ke-9 istilah finansial tersebut? Tim Finansialku telah merangkumnya dalam pemaparan berikut ini. Selamat membaca!

 

Kenali Istilahnya Mainkan Investasinya

Investasi adalah sebuah hal yang berisiko dan tergolong mewah bagi masyarakat kelas menengah di Indonesia. Di satu sisi kita mengerti bahwa investasi merupakan cara yang tepat untuk menyimpan uang dan melipatgandakan keuntungan, tetapi di sisi lain kita juga paham betul bahwa hal ini sangatlah berisiko jika tidak dipertimbangkan dan disiapkan secara matang.

Salah sedikit saja dalam melakukan investasi, bukannya keuntungan yang kita dapatkan tetapi malahan akan merasakan kerugian yang dampaknya sangat tidak baik bagi keberlangsungan hidup dan masa depan. Untuk menghindari risiko semacam ini dan mengalami penipuan investasi yang belakangan banyak terjadi, kita harus mempelajari segala hal tentang investasi dan keuangan.

Meskipun kita tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi atau bisnis, paling tidak kita mengerti berbagai istilah keuangan untuk mengurangi risiko investasi. Mengetahui istilah-istilah tersebut juga akan membuat kita lebih bijak dalam mengambil keputusan sebelum melakukan investasi dengan kehidupan kita sebagai jaminannya.

Ada 9 Istilah Finansial yang Perlu Anda Ketahui untuk Mengurangi Risiko Investasi - Finansialku

[Baca Juga: Lagi-Lagi Investasi Bodong, OJK Menutup 6 Perusahaan Kegiatan Investasi Ilegal]

 

Nah, jika Anda tertarik terjun ke dunia ini dan melakukan investasi, berikut merupakan 9 istilah finansial yang wajib diketahui untuk mengurangi risiko investasi.

 

#1 Payback Period

Payback period (Periode pengembalian atau pembayaran) adalah suatu aktivitas yang menunjukkan seberapa lama (dalam hitungan tahun) pengembalian atau pembayaran sebuah investasi, proyek atau bisnis. Payback period menentukan layak tidaknya sebuah investasi dilakukan.

Dengan mengetahui berapa lama payback period pada sebuah investasi, Anda dapat mengukur berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

 

#2 Average Rate of Return (ARR)

ARR adalah nilai rata-rata pengembalian atau pembayaran hasil investasi yang dihitung dari keuntungan bersih tahunan terhadap nilai investasi yang dibutuhkan untuk memperoleh laba atau keuntungan.

Hasil perhitungan average rate of return akan menunjukkan jumlah pengembalian atau pembayaran yang akan didapatkan dari kegiatan investasi selama satu tahun. Idealnya, hasil investasi tersebut harus memberi keuntungan yang lebih besar daripada bunga deposito per tahun yang diberikan oleh pihak bank.

Bagaimana Investasi Mempengaruhi Kehidupan Finansial Anda? Temukan Jawabannya - Finansialku

[Baca Juga: Bagaimana Investasi Mempengaruhi Kehidupan Finansial Anda? Temukan Jawabannya]

 

#3 Net Present Value (NPV)

NPV adalah selisih jumlah antara present value (nilai sekarang) dari sebuah investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.

Pada dasarnya NPV digunakan untuk menghitung apakah uang yang diterima dari hasil investasi yang Anda lakukan masih dapat digolongkan sebagai “menguntungkan” dengan nilai mata uang di saat masa mendatang. Terutama jika investasi yang dilakukan adalah investasi bunga tetap dengan jangka waktu yang panjang.

Saat berinvestasi kita perlu mengingat bahwa nilai uang cenderung akan menurun sehingga Anda juga harus menyesuaikan jumlah investasi agar mendapatkan keuntungan.

 

#4 Internal Rate of Return

Internal rate of return merupakan perhitungan kelayakan pengembalian sebuah investasi dan membandingkannya dengan tingkat diskonto yang dibayarkan.

Perhitungan semacam ini mungkin tidak terlalu sering digunakan oleh investor. Akan tetapi, para pemilik perusahaan sering menggunakan perhitungan ini untuk menghitung “nilai” sebuah proyek atau anak perusahaan.

Praktikkan 5 Tips dan Trik Membiasakan Diri agar Anda Berinvestasi - Finansialku

[Baca Juga: Praktikkan 5 Tips dan Trik Membiasakan Diri agar Anda Berinvestasi]

 

#5 Profitability Index

Profitability index atau indeks kemungkinan keuntungan merupakan metode untuk menghitung selisih antara nilai arus kas bersih dengan nilai investasi. Jika angka profitability index berada di bawah 1, maka investasi tersebut tidak layak untuk dilakukan karena akan menimbulkan kerugian.

Kelebihan profitability index adalah memberikan perhitungan yang sederhana dan lebih nyata. Metode ini juga dapat memperhitungkan biaya yang ada dalam sebuah investasi. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah hasil perhitungannya sangat sederhana. Hal ini membuat  profitability index sulit untuk digunakan sebagai unit analisa yang mendalam.

 

#6 Return On Investment (ROI)

ROI merupakan perhitungan nilai investasi yang meliputi berapa persen keuntungan yang didapat jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk investasi tersebut. Biaya-biaya yang dihitung mencakup biaya awal investasi, biaya provisi, administrasi dan sebagainya.

6 Aturan Dasar Berinvestasi, Ala Ayah Kaya Robert T. Kiyosaki - Finansialku

[Baca Juga: 6 Aturan Dasar Berinvestasi, Ala Ayah Kaya Robert T. Kiyosaki]

 

#7 Return On Equity (ROE)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen keuangan dalam mengelola modal yang tersedia agar dapat menghasilkan laba atau keuntungan setelah dipotong pajak.

Apabila Anda memutuskan untuk menggunakan manajemen investasi untuk mengelola keuangan, ROE merupakan salah satu perhitungan yang harus diperhatikan. Jika nilai ROE semakin besar maka tingkat keuntungan yang akan didapatkan semakin besar pula.

 

#8 Return On Assets (ROA)

Jika Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam sebuah perusahaan, maka Return On Asset merupakan rasio yang harus diperhatikan. ROA merupakan perhitungan untuk mengukur jumlah laba bersih dibandingkan dengan keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba.

ROA yang positif nantinya akan menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan, ia mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya, jika ROA negatif, akan menunjukkan bahwa total aktiva yang dipergunakan tidak memberikan keuntungan atau dengan kata lain rugi.

Ada 6 Kesalahan Berinvestasi yang Tidak Akan Dilakukan Seorang Miliarder - Finansialku

[Baca Juga: Ada 6 Kesalahan Berinvestasi yang Tidak Akan Dilakukan Seorang Miliarder]

 

#9 Rasio-Rasio Keuangan

Selain beberapa rasio yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa rasio lain yang harus kita tahu agar bisa lebih memahami tentang sistem keuangan sebuah perusahaan. Rasio-rasio yang biasanya dihitung untuk mengukur keuangan perusahaan adalah, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profibilitas.

Semua rasio tersebut dapat menunjukkan bagaimana kondisi sebuah perusahaan yang akan didanai dan bagaimana sistem keuangan di perusahaan tersebut berjalan. Semua perhitungan di atas merupakan kunci untuk mencari investasi yang tepat.

 

Pahami Secara Pasti Jenis Investasi

Berinvestasi memang bukan hal yang mudah, apalagi tujuan sebuah investasi semata hanya untuk mendapatkan keuntungan dan memperkaya diri. Karena itulah, apapun jenis investasi yang nantinya dipilih pastikan kita memiliki cukup informasi dan pengetahuan tentang investasi yang akan dilakukan.

 

Apakah Anda seorang investor? Bagikan pengalaman Anda dalam dunia investasi selama Anda menjadi investor melalui kolom yang tersedia di bawah ini. Bagikan juga setiap artikel Finansialku kepada rekan-rekan Anda. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Walter Pinem. 28 September 2016. Ketahui 9 Istilah Finansial Ini untuk Mengurangi Resiko Investasi. Koinworks.com – https://goo.gl/GKRSBt

 

Sumber Gambar:

  • Keluarga – https://goo.gl/zZ0cng
  • Investasi Saham – https://goo.gl/XqlKFT

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku