Bagaimana cara mengajarkan anak agar mereka dapat membedakan yang mana keinginan dan yang mana kebutuhan? Sudah waktunya mereka mengetahui perbedaan keinginan dan kebutuhan. Inilah beberapa cara yang terbukti efektif dalam mengajarkan mereka hal-hal seputar keuangan.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Moms, Ini Cara Ajarkan Perbedaan antara Keinginan dan Kebutuhan untuk Anak Usia 3-6 Tahun

Setiap orangtua tentu mendambakan anak-anaknya untuk dapat mengelola keuangan dengan baik. Upaya tersebut sudah dapat Anda ajarkan sejak dini, yaitu saat mereka masih berumur 3-6 tahun. Biasanya, pada usia tersebut seorang anak telah banyak keinginan, seperti minta jajan, mainan dan lain sebagainya. Jangan hanya keinginan mereka saja yang Anda turuti, tetapi juga berikan pendidikan tentang perbedaan keinginan dan kebutuhan agar mereka mengerti bahwa uang tidak semata-mata dihabiskan untuk menuruti keinginan, tetapi ada yang lebih penting dari itu, yaitu untuk memenuhi kebutuhan.

 

Ajarkan Anak Membuat Anggaran Keuangan Sederhana 1 - Finansialku

[Baca Juga: Ajarkan Anak Membuat Anggaran Keuangan Sederhana]

 

Mengajari anak tentang perbedaan keinginan dan kebutuhan tidak bisa sembarangan. Mengingat usia mereka yang masih sangat belia, daya ingat mereka yang masih sangat bagus dan emosi masih sangat labil, dibutuhkan strategi khusus dalam mendidiknya. Jangan sampai, maksud mulia untuk membuat mereka paham perbedaan antara keinginan dan kebutuhan tidak mendapatkan hasil yang yang Anda inginkan.

 

#1 Mengelola Keuangan dengan 3 Buah Toples atau Lebih

Toples bisa menjadi media yang akan membantu memudahkan anak belajar untuk mengetahui perbedaan keinginan dan kebutuhan. Benda ini cukup sederhana dan telah memenuhi syarat secara fisik karena dapat dilihat dan disentuh. Anak Anda akan tertarik menggunakannya, karena toples ini nantinya dihiasi dengan pernak-pernik yang disukai oleh anak Anda, khususnya anak Anda yang berusia 3-6 tahun. Adapun aktvitas mendekorasi toples ini akan melibatkan kreativitas tangan anak Anda yang tentunya dengan bimbingan Anda. Dari sinilah berawalnya antusiasme mereka untuk belajar memberdayakan uang saku.

Sekarang, anak Anda telah memiliki tiga buah toples yang mana masing-masing toples difungsikan berbeda. Toples pertama untuk menabung, toples kedua untuk pengeluaran dan toples ketiga untuk berbagi.  Lalu, bagaimana cara memfungsikannya agar misi Anda mengajarkan perbedaan keinginan dan kebutuhan berjalan sukses? Beritahukan pada anak Anda bahwa ketiga toples ini nantinya harus dijadikan sebagai wadah untuk menampung uang jajan yang mereka terima tiap minggu atau hari. Selain itu, bantulah buah hati Anda tersebut menentukan berapa banyak uang yang ingin dimasukkan pada tiap-tiap toplesnya.

Ayo Menabung Demi Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia - Finansialku

[Baca Juga: Ayo Menabung Demi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia]

 

#2 Tentukan Target Tabungan seperti untuk Membeli Sebuah Boneka, Mainan atau Video Game

Agar anak Anda tertarik mengisi toples tabungan, diperlukan sebuah iming-iming untuk memancingnya. Katakan pada anak Anda bahwa dengan mengisi toples tabungan maka dia akan bisa membeli apa yang dia inginkan nantinya. Namanya juga anak kecil, biasanya keinginan mereka tak jauh-jauh dari memiliki mainan baru, seperti sebuah video game, boneka dan mainan-mainan lainnya. Jika anak Anda telah memiliki suatu target yang spesifik untuk dibeli, dia diharuskan menempel subah gambar yang akan memvisualisasikan target tabungannya di masa mendatang.

Memiliki target yang akan dibeli sangat penting sebagai alasan mengapa anak harus menabung. Biarkan mereka menentukan apa target yang ingin diraih dari hasil tabungan tersebut. Tidak perlu mahal-mahal, mainan murah seperti boneka, mobil-mobilan atau pistol-pistolan sudah cukup untuk memberikan kebahagiaan jika nantinya tabungan tersebut memenuhi target.

Yang perlu diingat, usia mereka masih sangat belia atau bisa dikatakan balita. Satu minggu akan terasa begitu lama sehingga jangan tentukan target tabungan yang terlalu jauh. Pasalnya, anak-anak tidak terlalu berpikir jauh ke masa depan sehingga waktu yang berbulan-bulan akan terasa begitu lama seperti tiada akhirnya.

orang-tua-jangan-sampai-salah-mengajarkan-keuangan-kepada-anak-finansialku

[Baca Juga: Orang Tua Jangan Sampai Salah Mengajarkan Keuangan Kepada Anak]

 

#3 Cukup 1-3 Bulan Sebagai Target Pencapaian

Anak-anak keinginannya memang banyak tetapi ini bukanlah masalah besar bagi sang ibu. Masih menggunakan toples-toples, kali ini lebih ditekankan dalam hal berapa lama pengisian toples sehingga dapat untuk membeli benda yang ditargetkan. Lama waktu pengisian yang dibutuhkan akan bervariasi tergantung pada harga barang atau mainan yang ingin dibeli. Misalnya saja, sebuah mobil-mobilan seharga Rp50 ribu. Kemungkinan, waktu menabung yang dibutuhkan sekitar satu atau dua minggu berdasarkan uang jajan harian yang diberikan. Jadi, untuk mainan yang lebih mahal seperti playstation atau game elektronik lainnya, dibutuhkan waktu 2 bulan untuk mencukupi harga barang tersebut.

 

#4 Jangan Lupa Berbagi dengan Sesama

Mengajari anak menabung tidak semata-mata membuat seorang anak egois. Ajarkanlah betapa pentingnya berbagi dengan yang lain sehingga orientasi sang anak tidak hanya menabung untuk memiliki tetapi juga memberi. Mintalah anak Anda untuk memikirkan orang-orang, hewan-hewan ataupun berbagai hal yang merangsang anak untuk membantu. Sarankan ide-ide yang menggiring anak Anda untuk menemukan ketertarikan naluriahnya. Jika dia suka hewan-hewan, misalnya, ajak anak Anda berkunjung ke tempat perlindungan satwa di sekitar Anda. Tanyakan juga pada anak Anda apakah dia ingin berkontribusi dalam pemeliharaan binatang-binatang tersebut dengan menyumbangkan sebagian uang saku yang dia miliki.

Setiap Orang dapat Merencanakan Keuangan dengan Aplikasi Finansialku 2 - Finansialku

[Baca Juga: Setiap Orang Dapat Mengurus Keuangan Keluarga dengan Aplikasi Finansialku]

 

Berbagi kepada sesama manusia maupun sesama makhluk merupakan nilai yang luhur. Anda tidak perlu memaksanya untuk menyumbangkan uangnya untuk kepentingan orang lain atau hewan yang ia sukai. Biarkan hatinya tergerak sendiri karena dengan cara ini ia akan sukarela menolong tanpa berharap pamrih. Ini adalah salah satu hal positif yang bisa Anda dapatkan dengan mengajari buah hati Anda sejak kecil, terutama tentang keuangan. Anak akan dapat memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan dengan menerapkannya secara sederhana dan menyenangkan.

 

Menurut Anda sendiri, apa yang dimaksud dengan keinginan dan kebutuhan? Apa perbedaannya? Silakan beri jawaban dan pandangan Anda terhadap keinginan dan kebutuhan pada kolom yang disediakan di bawah ini. Jangan lupa untuk membagikan informasi ini kepada teman terdekat Anda agar mereka pun dapat mengajarkan hal yang baik ini kepada anaknya, terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Paula Pant. 21 September 2016. How to Teach Children Ages 3 to 6 to Budget. – https://goo.gl/tzTTCD.

 

Sumber Gambar:

  • Asian Children Saving Money – https://goo.gl/IRcNgU

 

Download E-Book Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an (GRATIS)

Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 20 an Perencana Keuangan Independen Finansialku

Â